Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH HERBAL MEDICINE

HERBAL MEDICINE UNTUK PENYAKIT KANKER DAN DISLIPIDEMIA

DISUSUN OLEH

ITA SAJEK PRAYEKTI

(K021171001)

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
PENYAKIT KANKER DAN DISLIPIDEMIA

A. Penyakit Kanker
Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar
penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang
digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Sumber lain mendefinisikan kanker
sebagai pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas
normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian tertentu pada tubuh dan
menyebar ke organ lain. Proses ini disebut metastasis. Metastatis merupakan
penyebab utama kematian akibat kanker.C
Kanker (Karsinoma) merupakan suatu penyakit kompleks yang tejadi karena
adanya perubahan yang mendasar dalam fungsi biologis sel sehingga menjadi mandiri
dalam signal pertumbuhan, tidak peka terhadap sinyal anti pertumbuhan, resisten
terhadap apoptosis, defek pada perbaikan DNA, memiliki potensi replikasi yang tidak
terbatas, angiogenesis, invasi dan metastasis ke jaringan lain. Sel kanker dapat
tumbuh di organ manapun dan ada banyak jenis kanker yang paling sering diderita
seperti kanker payudara, kanker paru-paru, dan kanker darah.A
Kanker dapat diobati dengan menggunakan obat herbal, bahkan obat herbal
mampu mencegah terjadinya kaknker. obat herbal mengandung senyawa aktif yang
mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker.A
B. Penyakit Dislipidemia
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang
ditandai dengan tidak normalnya jumlah lemak dalam darah. Meningkatnya kadar
koleserol dan lipoprotein merupakan indikator lipid penyebab utama dislipidemia.
Kolesterol adalah komponen semua membran sel di dalam tubuh. Kolesterol LDL
berfungsi mengangkut kolesterol ke sel perifer di seluruh tubuh. D
Dislipidemia dapat dibagi atas 4 klasifikasi berdasarkan tinggi rendahnya nilai
lipoprotein dan serum lipid, yakni:
1. Hiperkolesterolemia, dimana LDL dan kolesterol total tinggi
2. Hiperlipidemia, dimana LDL, VLDL, kolesterol total dan trigliserida tinggi
3. Hipertrigliseridemia, dimana VLDL, Trigliserida tinggi, dan HDL-kolesterol
rendah atau normal
4. HDL-kolesterol rendah, dimana HDL rendah, kolesterol total normal, dan
Trigliserida normal atau tinggi.B

Dislipidemia ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar lipid darah (lemak


atau senyawa sejenis lemak), utamanya kolesterol dan trigliserida. Dislipidemia
umumnya tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik, namun disipidemia berat
dan kronis pada beberapa kasus ditandai dengan munculnya xanthoma, yaitu deposit
lemak berupa benjolan atau nodul berwarna kekuningan pada kulit, di daerah mata,
atau daerah muskuloskeletal (misalnya di siku lengan). Selain obat konvensional
untuk mengatasi dislipidemia juga dapat menggunakan obat herbal salah satunya
seperti jamu. Obat herbal mampu mengatasi penyakit-penyakit tertentu karena
memiliki senyawa aktif yang berperan mengatasi penyakit.B
HERBAL MEDICINE UNTUK PENYAKIT KANKER

A. Sambiloto
1. Tanaman Sambiloto
Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan salah satu jenis
tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional yang dapat tumbuh
subur dan telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Di
beberapa daerah di Indonesia, sambiloto dikenal dengan berbagai nama.
Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur menyebutnya dengan bidara,
sambiroto, sandiloto, sadilata, takilo, paitan, dan sambiloto. Di Jawa Barat
disebut dengan ki oray, takila, atau ki peurat. Di Bali lebih dikenal dengan
samiroto. Masyarakat Sumatera dan sebagian besar masyarakat Melayu
menyebutnya dengan pepaitan atau ampadu tanah. Sementara itu, nama-nama
asing sambiloto diantaranya chuan xin lian, yi jian xi, dan lan he lian (Cina),
kalmegh, kirayat, dan kirata (India), xuyen tam lien dan congcong (Vietnam),
quasabhuva (Arab), nainehavandi (Persia), green chiretta dan king of bitter
(Inggris). Khasiat sambiloto sebenarnya sudah dikenal sejak zaman dahulu.
Masyarakat di Indonesia sudah banyak tahu akan khasiat dari sambiloto.
Sambiloto sebagai obat herbal terbukti aman, efektif, dan berkhasiat.E
2. Senyawa Aktif pada Sambiloto
Senyawa kimia yang terkandung pada sambiloto terdiri dari lactone, alkane,
flavonoid, keton aldehid, mineral (kalium, kalsium, dan natrium), asam kersik,
dan damar. Lactone pada sambiloto terdiri dari deoxyandrographolid,
andrographolide (zat pahit), neoandrographolid, 14-deoxy-11, 12
didehydroandrographolide, dan homoandrographolide. Senyawa aktif yang
terkandung pada sambiloto adalah andrographolide. Andrographolide
mengandung senyawa diterpenoid yang diketahui memiliki efek antitumor. Peran
antitumor andrographolide antara lain pada induksi apoptosis (kematian sel yang
terprogram secara fisiologis) dan cell cycle arrest.
3. Mekanisme Kerja Sambiloto
Sambiloto mengandung senyawa aktif andrographolide yang mampu
menghambat pertumbuhan sel kanker. Pada kanker payudara, senyawa
andrographolide melalui peningkatan fosforilasi p53 yang selanjutnya akan
mempengaruhi proses siklus sel sehingga sel tidak akan mengalami pembelahan
dan sel akan mati karena terjadi kondensasi kromosom yang menyebabkan
terjadinya apoptosis. Andrographolide bekerja pada jalur aktivasi TLR4/NF-kB.
andrographolide dapat menghambat produksi tumor necrosis factor alfa
(TNFα)dan IL-12 (sebagai pro-inflamasi) pada LPS yang menstimulasi TLR4.
Penghambatan aktivasi NF-kB melalui penurunan p 50, dapat menghambat proses
ikatan dengan p 65, sehingga tidak terbentuk NF-kB aktif. Zhang QQ, et al,
menjelaskan bahwa peningkatan translokasi NF-kB ke inti sel mengikat sel target
gen promotor daerah tersebut untuk mengaktifkan proses transkripsi dan
menginduksi tumorigenesis, seperti di melanoma. Oleh karena itu, disarankan
bahwa sinyal TLR4/NF-kB bisa menjadi target terapi melanoma.
Andrographolide juga secara signifikan menghambat sinyal jalur TLR4/ NF-kB
dengan cara menghambat ikatan p 50 dengan p 65 Inaktivasi sinyal TLR4/NFkB
akan menghambat proses transkripsi messenger RNA (mRNA) dan protein
ekspresi gen antitumor CXCR4 dan Bcl-6, sehingga pertumbuhan sel kanker dapat
terhambat.A,F
4. Dosis Konsumsi Sambiloto
Dosis andrographolide 50 μM dapat menurunkan aktivitas fosforilasi IKKß,
IKKα, dan NF-kB p 65. Dosis 10 μM dapat menurunkan aktivitas LPS dengan
TLR4 in vitro selama 12 jam (p<0,05). Jalur sinyal TLR4/NF-kB adalah target
terapi andrographolide.A
5. Penyajian Sambiloto
Sambiloto disajikan dalam bentuk minuman hasil rebusan daunnya. Daun
sambiloto segar sebanyak satu genggam (30 gram) ditumbuk rata kemudian
ditambahkan air matang setengah cangkir (110 mL), saring kemudian minum
sekaligus. Atau bisa juga menggunakan bahan kering sebanyak 3 gram direbus
dan diminum 2 kali sehari sebelum makan.F
6. Informasi Keamanan
Sambiloto sebaiknya tidak diberikan pada ibu hamil, ibu menyusui, tidak
dianjurkan pada penderita alergi, dan mempunyai efek sinergistik terhadap
isoniazid. Efek samping yang dijumpai adalah rasa tidak nyaman pada lambung,
muntah, dan hilang nafsu makan. Sambiloto aman dikonsumsi dengan dosis yang
tepat dan jangka pendek.F
B. Tanaman Sirsak
1. Tanaman Sirsak
Sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman tahunan yang bisa berbuah
sepanjang musim asalkan kecukupan airnya terpenuhi. Tanaman ini berasal dari
daerah Amerika Tengah, dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda. Selama ini
tanaman sirsak dimanfaatkan buahnya yang berwarna hijau ditumbuhi duri halus
dipermukaannya, daging buahnya berwarna putih. Masyarakat Indonesia pada
dasarnya telah menggunakan daun sirsak sebagai obat herbal sejak lama, namun
industri herbal memanfaatkannya sebagai obat herbal baru-baru ini.
Daun sirsak yang bagus dikonsumsi sebagai obat herbal sebaiknya dipilih
yang tidak rusak atau lecet fisiknya, mulus, dan berwarna hijau yang siap dipanen.
Apabila daun terlalu tua dikhawatirkan kandungan zat aktif yang diharapkan telah
menurun, begitupun dengan daun yang terlalu muda. Para praktisi pengobatan dan
industri herbal biasanya memilih daun sirsak pada lembar ke 4-6 dari pucuk. Daun
yang ada pada posisi tersebut dianggap memiliki kandungan zat aktif yang paling
baik.G
2. Senyawa Aktif pada Sirsak
Kandungan fitokimia dari sirsak adalah asetogenin, alkaloid, kuinolina,
isokuinolina, tanin, kumarin, prosianidin, flavonoid, amil kaproat (Lim, 2012).
Sedangkan senyawa bioaktif yang berasal dari sirsak adalah Annonaceous
acetogenin, yang telah lama diteliti dan terbukti bersifat antikanker, selain itu juga
bersifat antiparasit, insektisida, anticacing, antibakteri, dan antivirus (Taylor,
2012). Senyawa aktif Annonaceous acetogenin pada sirsak mampu melawan
pertumbuhan sel abnormal pada stadium prakanker dan dapat mencegah
perkembangan sel kanker. Senyawa aktif tersebut terdapat pada bagian daun dan
buah sirsak. Selain itu, senyawa flavonoid juga berperan dalam menghambat
pertumbuhan sel kanker.C,G
3. Mekanisme Kerja Sirsak
Annonaceous acetogenin bekerja menghambat dan membunuh sel kanker
secara selektif, karena mampu mendeteksi dan membedakan sel normal dan sel
kanker. Asetogenin menyerang sel secara selektif, artinya hanya sel yang
diidentifikasi sebagai sel kanker saja yang diserang, sementara sel normal tidak
diserang. Mekanisme ini sangat berbeda dengan cara kerja obat-obatan kemoterapi
yang menyerang sel kanker dan juga sel normal. Cara acetogenin dalam
membedakan sel kanker dan sel normal adalah berdasarkan dari kebutuhan sel
akan ATP (Adenosine Trifosfate). Karena sel kanker bergerak, tumbuh dan
berduplikasi lebih cepat dan aktif dibandingkan sel normal, maka sel kanker
membutuhkan energi ATP dalam jumlah yang lebih banyak. Acetogenin
mendeteksi kebutuhan ATP yang lebih tinggi sebagai sel kanker.G
Selanjutnya acetogenin masuk ke dalam sel kanker dan menempel pada
dinding sebelah dalam mitokondria, yaitu organ di dalam sel yang berfungsi
sebagai tempat memproduksi energi ATP bagi sel. Selanjutnya acetogenin
memblok produksi energi ATP di dalam mitokondria sel kanker. Akibatnya suplai
energi untuk sel kanker akan terputus, sel kanker menjadi lemah dan akhirnya
mati (Alali et al., 1999).G
Sementara itu, flavonoid sebagai senyawa anti kanker bekerja dengan
menghambat proliferasi tumor/kanker yang salah satunya dengan menghibisi
aktivitas protein kinase sehingga menghambat jalur transduksi sinyal dari
membran ke sel inti. Selain itu flavonoid juga mengurangi resistensi tumor pada
agen kemoterapi.G
4. Dosis Konsumsi Sirsak
Dosis yang paling aman untuk mengonsumsi rebusan daun sirsak yaitu 3 kali
sehari. Air rebusan daun sirsak dapat diminum 30 menit sebelum makan. Air
rebusan daun sirsak akan lebih mudah diserap dalam keadaan perut kosong.
Sedangkan, apabila mengonsumsinya setelah makan, maka air rebusan akan
bercampur dengan makanan dan ini akan menurunkan khasiatnya. Atau bisa juga
dikonsumsi dua jam setelah makan. Untuk hasil yang maksimal, minumlah obat
herbal daun sirsak selama 30 hari berturut-turut.
5. Penyajian Sirsak
Obat herbal sirsak dikonsumsi dalam bentuk air rebusan dari daun sirsak yang
diminum. Daun yang digunakan adalah daun sirsak yang kualitasnya baik. Cara
penyajiannya sebagai berikut:
a. Menyiapkan 10 – 15 lembar daun sirsak
b. Rebus daun sirsak dengan air 600 ml gunakan api kecil sampai airnya
tersisa sekitar 200 ml (satu gelas)
c. setelah dingin, saring air rebusan, dan hasil penyaringan dikonsumsi
dengan diminum.
6. Informasi Keamanan
Sebaiknya ramuan daun sirsak tidak diminum lebih dari 30 hari berturut-turut
karena konsumsi air rebusan yang berlebihan dapat merusak bakteri baik di dalam
usus dan menimbulkan berbagai efek samping. Efek samping yang paling sering
dialami adalah mual, muntah, gangguan pencernaan, tekanan darah rendah,
masalah kehamilan, kelelahan dan beberapa efek neurotoksik (gangguan fungsi
saraf). Pastikan untuk meminumnya sesuai dosis dan sebaiknya konsultasi dahulu
pada dokter.
C. Manggis
1. Tanaman Manggis
Manggis adalah jenis pohon hijau abadi dari daerah tropis dengan nama latin
Garcinia Manggostana Linn adalah nama yang diberikan oleh Laurent Garcin
seorang penjelajah hutan berkebangsaan Perancis pada abad ke enam belas.
Menggis merupakan buah tropis yang berasal dari Indonesia dan hutan belantara
Malaysia kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Manggis termasuk salah
satu tanaman tahunan yang mulai berbuah setelah tanaman ini berusia 8-10 tahun.
Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Meskipun penyebaran 5 pohon
masih terbatas di daerah-daerah sekitar khatulistiwa, ternyata buah manggis lebih
dahulu dikenal di daratan Eropa (Rismunandar, 1996). Ada beberapa bagian dari
tanaman manggis yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal, salah satunya
yang paling terkenal adalah kulit manggis.H
2. Senyawa Aktif pada Manggis
Kulit buah manggis setelah diteliti ternyata mengandung beberapa senyawa
dengan aktivitas farmakologi misalnya antiinflamasi, antikanker, antihistamin,
pengobatan penyakit jantung, antibakteri, antijamur, dan pengobatan atau terapi
penyakit HIV.I
Salah satu senyawa aktif pada kulit buah manggis yang berperan sebagai
antikanker adalah zenyawa xanton. Senyawa xanton merupakan senyawa terbesar
yang digolongkan pada famili clusiaceae khususnya dari spesies Garcinia.
Senyawa xanton yang berhasil diisolasi dari tanaman manggis
(Garciniamangostana), diantaranya alfa-mangostin telah terbukti bersifat sebagai
anti kanker (Na, 2009). Senyawa aktif xanton tergolong dalam senyawa
polyphenolic.H
Selain sebagai antikanker, xanton sebagai senyawa aktif juga berkhasiat
sebagai anti-aging (membantu memperlambat penuaan), anti-oksidan (menangkal
radikal bebas), membantu menurunkan tekanan daran tinggi atau hipertensi,
modulator kekebalan tubuh (membantu meningkatkan respon kekebalan tubuh),
kardio-protektif (membantu melindungi jantung), mencegah osteoporosis,
membantu sistem pencernaan, memacu pertumbuhan sel darah merah, antivirus
(membantu menanggulangi infeksi anti virus), antibiotik (membantu
menanggulangi infeksi bakteri), membantu menurunkan berat badan, antiradang,
antilesu, hipoglikemik atau antidiabetes, antilipidemik, antiatherosklerosis,
antidepresan, antialzhemerian, antiartritis, antipiretik, antidiare dan antineuralgik.I
3. Mekanisme Kerja Manggis
Pengujian pada kulit buah manggis telah dilakukan pada beberapa jenis
kanker, seperti kanker hati, kanker darah, dan kanker payudara. Ho et al. (2002)
berhasil mengisolasi beberapa senyawa xanton dan menguji efek sitotoksisitas
pada cell line kanker hati. Alfa-mangostin sebagai salah satu derivate xanton
menunjukkan aktivitas anti-proliferasi dan apoptosis terpoten diantara senyawa
xanton lainnya. Senyawa tersebut mampu mengaktivasi enzim apoptosis caspase-
3 dan - 9, namun tidak pada caspase-8. Alfa-mangostin diduga kuat
memperantarai apoptosis jalur mitokondria.I
4. Dosis Konsumsi Manggis
Penggunaan kulit manggis (Garcinia mangostana L) yang ada di pasaran yaitu
dalam bentuk sediaan sirup, dengan nama Xanthone Plus dengan dosis sekali
minum 30 ml/ minum, sehari maksimal tiga kali minum.H
5. Penyajian Manggis
Manggis sebagai obat herbal disajikan dengan merebus kulitnya yang sudah
dikeringkan. Saat ini sudah banyak industri herbal yang memperdagangkan obat
herbal kulit manggis sehingga konsumen hanya langsung merebus dan
meminumnya. Bahkan ada juga yang sudah mengekstrak kandungan pada kulit
buah manggis dan memformulasikannya menjadi sebuah kapsul yang siap untuk
dikonsumsi langsung.H
D. Kunyit Putih
1. Tanaman Kunyit Putih
Kunyit putih (Curcuma zedoaria) merupakan tanaman semusim dengan
karakteristik daun berbentuk bundar berwarna hijau muda, bunga tumbuh
bergerombol di atas batang semu setinggi 30–70 cm, akarnya berdaging
membentuk umbi seukuran telur puyuh, rimpang kunyit putih tumbuh pendek,
berwarna pucat, banyak serat, berbau khas, dan memiliki rasa pahit. Di China dan
Jepang, tanaman ini digunakan secara tradisional untuk mengatasi perut kembung,
batuk, ganggguan menstruasi, dispepsia, penghangat tubuh, demam, dan muntah.
Sedangkan bagian rimpang dapat digunakan sebagai ekspektoran, penawar rasa
sakit, dan diuretik.J
2. Senyawa Aktif pada Kunyit Putih
Tanaman herbal kunyit putih mengandung senyawa kimia seperti
kurkuminoid, minyak atsiri, astringensia, flavonoid, sulfur, gum, resin, tepung,
dan sedikit lemak. Selain itu, Curcuma zedoaria juga mengandung senyawa aktif
berupa alkaloid, phenol, saponin, glikosida, steroid, terpenoid, dan kandungan lain
yang diduga dapat digunakan sebagai antimikroba, antifungal, antikanker,
antialergi, antioksidan, dan analgesik. Sebagai tanaman herbal yang disebut
sebagai antikanker, kunyit putih banyak mengandung senyawa aktif seperti
kurkuminoid, flavonoid, bisdemothxycurcumin, demothxycurcumin, dan ethyl p-
methoxycinnamate.J
3. Mekanisme Kerja Kunyit Putih
Kunyit putih mengandung beberapa senyawa seperti ethyl p-
methoxycinnamat, kurkuminoid, bisdemothxycurcumin, isocurcumenol, dan
demothxycurcumin yang dihasilkan dengan mengekstrak kunyit putih, sehingga
hasil ekstrak terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel OVCAR-3 (human
ovarian cancer), murine sarcoma, metaplasia sel fibroblas NIH 3T3, sel kanker
kolon HCT-15 dan HT-29, keganasan sel embrional ginjal (HEK293), sel
hepatoselular karsinoma dan sel Hep-2.J
Kunyit bekerja melalui penghambatan induksi NF-kB telah banyak di teliti.
Molekul NF-kB ditemukan pada tahun 1980 sebagai pengatur transkripsi gen
immunoglobulin pada sel B. baru-baru ini ditemukan 5 anggota NF-kB pada
mamalia yaitu p50, p65 (RelA),c-Rel dan RelB. Untuk aktivasi ekspresi gen
molekul NF-kB adalah melalui pembentukan dimer kemudian memisah dengan I-
kB inhibitor protein selanjutnya masuk dalam inti sel dan berikatan dengan DNA.
Peningkatan aktivitas NF-kB yang tidak normal akan menyebabkan berbagai jenis
kanker. Kurkumin mampu menghambat induksi NF-kB dan menekan proliferasi
kanker payudara, kanker ovarium, kanker pancreas, leukemia dan multiple
myeloma, kanker mulut, kanker kandung kemih dan kanker prostat (Lin Li dan
Lin Kun, 2008).J
4. Dosis Konsumsi Kunyit Putih
Dosis konsumsi kunyit putih berbeda-beda tergantung jenis kanker. Salah satu
contoh adalah kanker payudara yang dapat dikonsumsi sebanyak 12 gram per hari.
Suatu penelitian juga menjelaskan bahwa pemberian kunyit putih pada pasien
kanker sebelum dan sesudah kemoterapi sebanyak 500mg/hari. Namun, menurut
WHO tanaman herbal ini aman dikonsumsi setiap hari pada dosis 0,1-3mg/kg BB.I
5. Penyajian Kunyit Putih
Kunyit putih dapat disajikan dengan merebusnya sesuai dosis dan dikonsumsi
dengan cara meminumnya langsung habis.K
6. Informasi Keamanan
Studi pre klinik dan klinik telah terbukti bahwa kurkumin aman dan tingkat
toksisitasnya sangat rendah. Tanaman herbal ini juga tidak menyebabkan efek
samping pada beberapa penelitian yang telah dilakukan.K

HERBAL MEDICINE UNTUK PENYAKIT DISLIPIDEMIA

A. Kunyit
1. Tanaman Kunyit
Kunyit termasuk salah satu suku tanaman temu-temuan (Zingiberaceae).
Indonesia mempunyai banyak tanaman yang berkhasiat obat. Salah satu tanaman
obat yang sering digunakan oleh masyarakat adalah kunyit (Curcuma longa)
terutama bagian rimpangnya. Manfaat rimpang kunyit sebagai obat tradisional
antara lain untuk obat gatal, kesemutan, gusi bengkak, luka, sesak napas, sakit
perut, bisul, kudis, encok, antidiare, penawar racun, dan sebagainya.
2. Senyawa Aktif Kunyit
Kunyit mengandung 28% glukosa, 12% fruktosa, 8% protein, 52% minyak
atsiri yang terdiri 25% keton seskuiterpen, 25% zingiberina dan 50% kurkumin
berserta turunannya. Berikut disajikan struktur kimia dari kurkumin. Salah satu
senyawa aktif yang berperan dalam penurunan kadar kolesterol dalam darah
adalah kurkumin. Selain itu, kunyit juga mengandung zat fitokimia yang dikenal
dengan nama desmetosirkukurmin, zat kimia ini meningkatkan sekresi empedu,
memperbaiki fungsi hati serta tampilan limfosit darah.B
3. Mekanisme Kerja Kunyit
Dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah, kurkumin dapat
menghambat kinerja enzim Hmg CoA dan pembentukan kolesterol dari asam
lemak bebas sehingga sintesis lemak dapat berjalan dengan baik.
Kurkumin juga dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit
degeneratif dengan cara mencegah terjadinya peroksidasi lemak. Gugus hidroksil
dalam struktur kimiawi kurkumin dapat menghambat aktivitas peroksidasi
diketahui pula bahwa dari fungsinya sebagai antioksidan yang berperan sebagai
antiaterosklerosis. Kurkumin memiliki grup fungsional seperti kelompok β-diketo,
ikatan karbon rangkap dan cincin fenil yang mengandung sejumlah substien
hidroksil dan metoksil. Melalui strukturnya ini, kurkumin dapat menangkap ROS
(reactive oxygen species) berlebihan yang menjadi penyebab utama terjadinya
stress oksidatif.B
4. Penyajian Konsumsi Kunyit
Kunyit dapat dikonsumsi dengan cara menyeduh 1 sdt bubuk kunyit dengan air
hangat sebanyak 1 gelas. Kemudian dapat dikonsumsi dua kali sehari setelah
makan.
B. Bawang Putih
1. Tanaman Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan salah satu contoh obat
tradisional yang banyak digunakan masyarakat Indonesia karena memiliki
berbagai macam khasiat. Bawang putih memiliki khasiat sebagai antibakteri,
antifungi, antelmintik, antihipertensi, antiagregasi platelet, antioksidan, dan
memiliki efek hipoglikemik.L
Bawang putih merupakan tanaman perennial tinggi 25-70 cm, memiliki batang
yang lurus kaku atau sedikit membengkok. Daun memiliki permukaan yang datar
dan lebar dari 4-25 mm.L
2. Senyawa Aktif Bawang Putih
Bawang putih mengandung sekitar 65%air, 28% karbohidrat (terutama
fruktosa), 2,% senyawa organosulfur, 2% protein (terutama amylase), 1,2% asam
amino bebas (terutama arginin), dan 1,5% serat. Senyawa organosulfur yang
penting dari bawang putih yaitu asam amino non-volatil γ-glutamil-S-alk(en) il-L-
sistein dan S-alk(en)il-sistein sulfoksida atau alliiin.L
Bawang putih juga mengandung senyawa alliin (alkilsistein sulfoksida),
allylalliin, profenil alliin, dan allisin (termasuk gama glutamil). Dari γ-glutamil-S-
alk(en)il-L-sistein akan menghasilkan dua jalur pembentukan, yaitu A-allil sistein
(SAC) dan thiosulfinat. Thiosulfinat ini yang akan menghasilkan snyawa allisin.
Allisin merupakan precursor pembentukan allil sulfide seperti diallil disulfide
(DADS), diallil trisulfida (DATS), diallil sulfide (DAS), metallil sulfide, dipropil
sulfide, dipropil disulfide, allil merkaptan, dan allil metil sulfide. Dengan bantuan
beberapa enzim, γ-glutamil-S-alk(en)il-L-sistein juga berperan dalam
pembentukan alliin. Ketika bawang putih diiris-iris atau dihaluskan, enzim
allinase menjadi aktif dan menghidrolisis alliin menghasilkan asam alil
sufenatyang kemudian mengalami kondensasi dan menghasilkan allisin, asam
piruvat dan ion nh4+.L
3. Mekanisme Kerja Bawang Putih
Bawang putih dapat mengurangi pembekuan darah dan mengurangi tekanan
darah, sehingga penting dalam terapi penyakit kardiovaskuler (Mabey dkk., 1988).
Allisin dan adrenosin merupakan kandungan anti-platelet paling penting dalam
bawang putih (Agarwal, 1996).L
Mekanisme penurunan tekanan darah diperkirakan berkaitan dengan
vasodilatasi otot pembuluh darah yang dipengaruhi senyawa dalamekstrak umbi
bawang putih. Potensial membran ototpolos mengalami penurunan hingga
nilainya negatif.Hal ini menyebabkan tertutupnya Ca2+-channel danterbukanya
K+-channel sehingga terjadi hiperpolarisasi. Konsekuensinya otot akan
mengalami relaksasi.L
Senyawa aktif umbi bawang putih yang diketahui mempengaruhi ketersediaan
ion Ca2+ untuk kontraksi otot jantung dan otot polos pembuluh darah adalah
kelompok ajoene. Konsentrasi ion Ca2+-intraseluler yang tinggi dapat
menyebabkan vasokonstriksi yang menyebabkan hipertensi. Senyawa aktif
tersebut diperkirakan dapat menghambat masuknya ion Ca2+ kedalam sel,
sehingga konsentrasi ion Ca2+ intraseluler menurun dan terjadi hiperpolarisasi,
diikuti relaksasi otot. Relaksasi menyebabkan ruangan dalam pembuluh darah
melebar, sehingga tekanan darah turun. Tekanan darah tinggi atau hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang juga dapat dipicu oleh dyslipidemia.L
4. Penyajian Konsumsi Bawang Putih
Bawang putih sebagai tanaman herbal dapat dikonsumsi dengan beberapa cara
seperti merebusnya namun dengan waktu perebusan yang tidak lama, kemudian
dengan cara diblender dengan air yang tidak terlalu banyak atau menambahkannya
sebagai bumbu pada makanan yang dikonsumsi.
5. Informasi Keamanan
Efek samping penggunaan bawang putih sangat minimal. Senyawa sulfur larut
minyak diketahui sebagai iritan dan alergen. Berikut efek bawang putih: 1) alisin
adalah salah satu iritan utama dalam bawang putih; 2) senyawa sulfur yang larut
dalam minyak yang lebih beracun dari senyawa yang larut dalam air; dan 3) ketika
bawang putih diekstrak dalam periode tertentu, toksisitas sangat berkurang.L
Bawang putih juga dilaporkan tidak memengaruhi efek metabolisme obat,
meskipun beberapa studi menunjukkan efek dalam farmakokinetik protease
inhibitor. Pengguna antikoagulan harus berhati-hati karena bawang putih
mempunyai efek antitrombotik. Pada pasien yang akan menjalani operasi,
dianjurkan tidak memakan bawang putih dosis tinggi 7 sampai 10 hari sebelum
operasi karena dapat menyebabkan perpanjangan masa perdarahan.L
C. Mengkudu
1. Tanaman Mengkudu
Mengkudu (Morinda citrifolia) sudah sejak lama dikenal dan digunakan
sebagai tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, antara
lain penyakit hepar, radang lambung, hipertensi, diabetes, diuretik, obat cacing
gelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa M.citrifolia dapat menurunkan kadar
kolesterol darah, Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida dan peningkatan
High Density Lipoprotein (HDL) serta dapat memperbaiki struktur histologi
pembuluh (penebalan tunika media) aorta mencit yang diberikan diet tinggi
lemak.M
M. citrifolia termasuk ke dalam filum Angiospermae, Sub filum
Dicotyledonae, Divisi Lignosae, Famili Rubiaceae, Genus Morinda, Species
citrifolia. M. citrifolia dalam bahasa Inggris dinamakan “indian mulberry” dan
nama ilmiahnya Morinda citrifolia L. M. citrifolia berperawakan perdu atau
bentuk pohon kecil, tingginya 3–8 m, banyak bercabang, kulit batangnya
berwarna kekuningan, cabang-cabangnya kaku, kasar tapi mudah patah.M
2. Senyawa Aktif Mengkudu
Menurut hasil penelitian Utami (2010), hasil uji fitokimia pada ekstrak buah
mengkudu mengandung flavonoid, alkaloid, saponin. Senyawa flavonoid berperan
sebagai antioksidan. Pada penelitian tersebut kandungan ekstrak buah mengkudu
yang berupa flavonoid berperan dalam proses penurunan kadar kolesterol total
darah. Selain itu megkudu juga memiliki senyawa yang dapat membantu
menurunkan tekanan darah, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar
saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan
peredaran darah.M
3. Mekanisme Kerja Mengkudu
Sasnan (2014) yang mengatakan bahwa Morinda citrifolia kaya akan
kandungan flavonoid yang merupakan substansi polyphenol, dapat menghambat
biosintesis kolesterol yaitu dengan menghambat aktivitas enzim HMG-KoA
reduktase, sehingga produksi kolesterol yang dihasilkan melalui proses biosintesis
kolesterol akan menurun.M
Dalam mekanismenya menurunkan tekanan darah, scopolotenin dapat
mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia.
Serotonin merupakan neurotransmiter yang terlibat dalam transmisi impuls saraf.
Serotonin selain berfungsi sebagai neurotransmiter juga sebagai pencetus hormon
melatonin yang dapat menurunkan tingkat stres. Umumnya orang yang lanjut usia
juga mengalami stres, kecemasan, dan depresi karena tidak semua orang dapat
melakukan adaptasi dengan baik yang disebabkan karena berbagai macam stresor
yang terdapat dalam kehidupan mereka, sehingga dapat menimbulkan stres,
cemas, dan depresi. Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan reaksi pada
tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis. Depresi dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah melalui peningkatan cardiac output dan denyut
jantung tanpa pengaruh resistensi perifer total. Keadaan stres didapatkan
peningkatan kadar katekolamin, kortisol, vasopresin, endorphin dan aldosteron,
yang mungkin sebagian menjelaskan mekanisme peningkatan tekanan darah.M
Scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah
(hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam
buah M. citrifolia dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan
yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi
menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal.M
4. Penyajian Konsumsi Mengkudu
Mengkudu dapat dikonsumsi dengan memblendernya sampai halus dengan
dapat dicampur bersama buah lainnya seperti apel, kemudian setelah diblender
dapat juga ditambahkan madu setelah itu disaring dan langsung diminum.
D. Belimbing Wuluh
1. Tanaman Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan salah satu tanaman kaya
manfaat. Belimbing wuluh termasuk jenis pohon yang hidup diketinggian sampai
500 meter diatas permukaan laut. Populasi tanaman ini sangat melimpah
dimasyarakat baik di pekarangan atau sebagai tanaman peneduh di halaman
rumah. Tanaman ini merupakan tanaman tropis yang dapat berbuah sepanjang
tahun. Buahnya lonjong , warna buahnya hijau muda bila masih muda dan bila
sudah matang berwarna kekuningan kusam dengan kandungan air tinggi , rasanya
pun masam. Bunganya berwarna merah kecil kecil seperti bintang dan
bergerombol.O
Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) berkhasiat mengobati batuk,
encok, sariawan, hipertensi, diabetes mellitus, demam, radang poros usus, sakit
perut gondok, bisul, memperbanyak keluarnya cairan empedu, menghilangkan
jerawat dan mengatasi ruam.N
2. Senyawa Aktif Belimbing Wuluh
Kandungan kimiawi pada tanaman belimbing wuluh ini sangat banyak sekali
diantaranya ada tannin, flavonoid, pectin, kalium oksalat, asam galat dan asam
ferulat.O Belimbing wuluh mempunyai kandungan kimia yang dibutuhkan
manusia. Pada batang, daun dan buahnya terkandung kalium oksalat, tanin, pektin,
alkaloid, saponim, kumarin dan minyak atsiri. Zat pektin sebagai senyawa aktif
yang terkandung pada belimbing wuluh mempunyai peranan dalam menurunkan
kadar kolesterol.N
3. Mekanisme Kerja Belimbing Wuluh
Salah satu senyawa aktif pada belimbing wuluh yang berperan dalam
menurunkan kadar kolesterol adalah senyawa pectin. Pektin yang terkandung
dalam A. bilimbi L. ini bermanfaat untuk mengikat asam empedu yang berguna
untuk mengemulsi lemak kemudian akan terbuang bersama-sama dengan feses.
Bahan dasar yang diperlukan oleh tubuh untuk mensintesis asam empedu untuk
pencernaan lemak adalah kolesterol. Dengan adanya penyerapan asam empedu
oleh pektin, maka kadar asam empedu dalam tubuh akan turun. Kondisi ini
menyebabkan tubuh secara alami membentuk asam empedu dari kolesterol yang
diambil dari peredaran darah sehingga kolesterol darah akan turun.N
Penyerapan kolesterol darah menyebabkan kadar VLDL yang terbentuk
menjadi lebih sedikit. Karena LDL disintesis dari VLDL, maka penurunan VLDL
ini menyebabkan penurunan kadar LDL-kolesterol dan peningkatan kadar HDL-
kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang turun akan meningkatkan
penyerapan kolesterol dalam jaringan tubuh melalui peningkatan kadar HDL-
kolesterol. HDL dalam plasma darah akan mengikat kolesterol bebas maupun
ester kolesterol dan mengangkutnya kembali ke hati. Kemudian kolesterol yang
terikat akan mengalami perombakan menjadi cadangan kolesterol untuk sintesis
VLDL. Tingginya kadar HDL dalam darah akan mempercepat proses
pengangkutan kolesterol ke hati, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
penimbunan kolesterol dalam pembuluh darah.N
4. Penyajian Konsumsi Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh dapat dikonsumsi dengan cara diparut, disaring, lalu
ditambhkan air hangat. Salah satu sumber mengatakan bahwa belimbing wuluh
dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari untuk menurunkan kolesterol.
DAFTAR PUSTAKA
A
Sastyarina, Yurika., Junaidi Khotib., Sukardiman. 2011. Efek ekstrak sambiloto pada ekspresi
p53 dari kanker payudara tikus yang diinduksi DMBA. J Trop Pharm Cem, 1 (2).
B
Ardhani, Salsabila., Evi Kurniawaty., Giska Tri Putri. 2017. Efektivitas ekstrak kunyit
sebagai terapi non farmakologi dyslipidemia dan antisteroklorosis. Medula, 7 (5).
C
Sumiati, Triyanti., Ferry Efendi., Rina Arifah Puspitasari. 2016. Uji toksisitas ekstrak daun
sirsak yang berpotensi sebagai antikanker. Jurnal Farmamedia, 1 (2).
D
Hapsari, Hanum Putri., Hesti Murwani Rahayuningsih. 2014. Pengaruh pemberian jahe
merah terhadap kadar kolesterol ldl wanita dyslipidemia. Journal of Nutrition College,
3 (4).
E
Sikumalay, Adriyan., Netti Suharti., Machdawati Masari. 2016. Efek antibakteri dari rebusan
daun sambiloto dan produk herbal sambiloto terhadap staphylococcus aureus. Jurnal
Kesehatan Andalas, 5 (1).
F
Febyan., Johannes Hudyono. 2016. Peran imunoterapi komplementer daun sambiloto sebagai
antikanker melalui penghambatan nuclear factor-kappaB (NF-kB) pada jalur toll-like
receptor 4. IAI.
G
Arifianti, Lusiana., Sukardiman., Herra Studiawan., dkk. 2014. Uji aktivitas ekstrak biji
sirsak terhadap sel kanker mamalia in vitro. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian
Indonesia, 1 (2).
H
Al Madury, Shalahuddin., Farida Fakhrunnisa., Azizah Amin. 2012. Pemanfaatan kulit
manggis sebagai formula tablet antikanker yang praktis dan ekonomis. Khazanah, 5 (2).
I
Putri, Indah Prambono. 2015. Effectivity of xanthone of mangosten rind as anticancer. J
Majority, 4 (1).
J
Putri, Muflikha Sofiana. 2014. White turmeric it’s the chmical substance and
pharmacological benefits. J Majority, 3 (7).
K
Mutiah, Roihatul. 2015. Evidence based kurkumin dari tanaman kunyit sebagai terapi kanker
pada pengobatan modern. Jurnal Farma Sains, 1 (1).
L
Sukma, Dwi Rani., Khairun Nisa Berawi., Riyan Wahyudo. 2018. Pengaruh pemberian
bawang putih terhadap penyakit dyslipidemia. Medula, 8 (1).
M
Priadna, Astrid Ika., Budiarto Adiwinoto., Fitri Handajani. 2019. Pengaruh ekstrak buah
mengkudu terhadap kadar kolesterol total darah pada tikus putih jantan galur wistar
yang diberi diet tinggi lemak. Medical and Health Science Journal, 3 (1).
N
Anggoro, Dedy Sukmo., Yoni Astuti. Pengaruh pemberian jus belimbing wuluh terhadap
kadar HDL dan LDL kolesterol pada tikus putih hiperkolesterolemia. Mutiara Medika,
15 (2).
O
Nurbaiti., Mohammad Fadel Satriansyah. Reni Gustine. 2014. Efektivitas ekstrak belimbing
wuluh terhadap kadar kolesterol total, high density lipoprotein (HDL), dan low density
lipoprotein (LDL) pada tikus putih. Tuna Medika.

Anda mungkin juga menyukai