Anda di halaman 1dari 19

FITOTERAPI

SUPORTIF
KANKER Kelompok 4:
Dea Cahyani Putri (190205003)
Putri Aprilyani (190205027)
Tania Afrianda (190205007)
Guswandi (190205012)
Amri Ardi (200205025)
PENGERTIAN
KANKER
a) Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan mekanisme tidak
normal dan tidak terkontrol pada pengaturan kelansungan hidup,
proliferasi dan diferensiasi sel. Jika penyebaran kanker tidak
terkontrol maka dapat menyebabkan kematian ( Hondermarc,
2003).

b) Kanker merupakan suatu penyakit akibat pertumbuhan sel yang


abnormal dan tidak terkontrol serta berpotensi untuk merusak atau
bermetastasis ke bagian tubuh yang lain. Hingga saat ini, kanker
masih menjadi masalah kesehatan dunia yang diperkirakan
jumlahnya akan terus meningkat. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta
kematian disebabkan oleh kanker (WHO, 2014)
TERAPI KANKER
Upaya pengobatan kanker dapat dilakukan dengan pembedahan, radiasi,
kemoterapi, dan pemberian hormon-hormon terapi. Pengobatan kanker
membutuhkan biaya yang mahal selain itu, selektivitas obat-obatan antikanker
yang digunakan rendah ataupun karna patogenesis kanker itu sendiri belum
jelas. Saat ini, negara-negara berkembang termasuk indonsia terus
mengembangkan penggunaan obat-obat tradisional herbal agar lebih aman dan
efektif untuk pengobatan kanker.
MEKANISME KERJA ALKALOID
● Alkaloid vinka  vinkristin, vinblastin

○ Berikatan scr spesifik dg tubulin (komponen protein mikrotubulus)  memblok polimerasasi  disolusi
mikrotubulus  sel terhenti dalam metafase
● Taksan  paklitaksel, dosetaksel  ~ Alkaloid vinka
● Epipodofilotoksin  etoposid, teniposid

○ Membentuk komplek tersier atr enzim topoisomerase II & DNA  ganggu penggabungan kembali DNA 
akumulasi potongan2 DNA  sel mati
● Kampotesin  irinotekan, topotekan

○ Hambat topoisomerase I yg bertanggung jawab pemotongan dan penyambungan kembali rantai DNA 
kerusakan DNA
KLASIFIKASI TERAPI
KANKER
Kemoterapi klasik

Alkilator  Siklofosfamid, cisplatin

Antimetabolit  Metotreksat, merkaptopurin, fluorouracil

Antibiotik  Doxorubicin, bleomisin, daktinomisin, mitomisin

Alkaloid  Vinkristin, vinblastin, etoposid, paclitaxel

Hormonal  Estrogen, progesteron, androgen, anti estrogen, antiandrogen, prednison


Terapi target:

Antibodi monoklonal  alemtuzumab, transtuzumab

Small molecule inhibitors  Penghambat tirosin kinase: imatinib, gefitinib


Modulator respon biologik tubuh

interferon alfa, interleukin-2,


Potensi Curcumin sebagai Modalitas Terapi Suportif
Pada Pasien Kanker Payudara
● Curcumin yang memiliki gugus kimia (1,7-bis (4-hydroxy-3-methoxyphenyl) -1,6-heptadiene-3,5-dione)
disebut juga sebagai diferuloylmethane merupakan senyawa polifenol yang banyak ditemukan
terkandung dalam Curcuma longa atau lebih dikenal dengan kunyit.
● Beberapa penelitian memberikan hasil yang mendukung bahwa curcumin dapat melindungi biomembran
terhadap kerusakan peroksidatif. Secara umum, peroksidasi lipid adalah reaksi berantai yang dimediasi
radikal bebas yang meningkatkan kerusakan membran sel dan hingga pada akhirnya dapat merubah
kondisi sel pada level DNA.
Efek Terapeutik Curcumin Terhadap Sel Kanker
● Senyawa curcumin menunjukkan hasil inhibisi pada COX-1, COX-2, ekspresi Bax, dan faktor pertumbuhan endotel
vaskular (VEGF) serta aktivitas telomerase. Selain dalam hal gen dan grow hormon curcumin juga meregulasi beberapa
aktivitas antikanker.
● Curcumin menginduksi apoptosis kanker payudara dengan mengatur ekspresi gen terkait apoptosis.
● Curcumin longa dapat menjadi terapi suportif dari segi nutrisi untuk meningkatkan imunitas adapun kandungan bahan aktif
didominasi oleh curcuminoid dan dexoxycurcumin yang memiliki aktivitas antioxidant, antikanker dan meningkatkan daya
imunitas sehingga akan membantu proses terapi utama.

Source : Zahra,AP., Ahmad,F., Dkk. 2020. potensi curcumin sebagai modalitas terapi suportif pada pasien kanker payudara. Jurnal
Majority. 9(1):56-60.
2. ARTIKEL TINJAUAN : ANTI KANKER DARI TANAMAN
HERBAL
Source:
Zafrial, RM., Riezki,A. Artikel tinjauan: antikanker dari tanaman herbal. Jurnal farmaka. 16(1):15-20.
1. Ceplukan (Physalis minima L)

a) Deskripsi tanaman
Perdu yang rendah. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan
solanaceae
berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna
coklat dengan rasa
asam-asam manis.
b) Indikasi
Paliatif kanker (Adenokarsinoma Paru, Ca mamae, Leukemia, Ca hepar, Ca
renal, Ca ovarium ).
c) Kandungan kimia
Fisalin B, fisalin D, fisalin F, withangulatin A, asam palmitat, asam stearat,
flavonoid (luteolin), saponin, alkaloid. Buah ceplukan matang, mengandung
vitamin C 24,5 mg; gula 6 %; protein 7 % per 100 ml jus.
d) Dosis
2 x 1 tea bag (4 g serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air.
e) Peringatan
Tidak mengonsumsi buah yang tidak matang karena bersifat toksik seperti
famili solanacea lain. Dapat mengencerkan darah dan menimbulkan
hipotensi.
2. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme
Lodd.) ● Araceae
a) Deskripsi tanaman
Keladi Tikus termasuk golongan herba yang bentuknya menyerupai talas tumbuh
berumpun di alam bebas pada tanah gembur, lembab dan teduh. Di pulau Jawa
Keladi Tikus banyak ditemukan di hampir semua tempat baik dataran tinggi maupun
dataran rendah. Pada tanaman yang masih kecil daunnya biasanya berbentuk bulat
sedikit lonjong. Daun berikutnya mulai meruncing seperti daun talas.
b) Kandugan kimia
Senyawa aktifnya ialah fitol, asam heksadekanoat, asam oktadekanoat, koniferin,
beta-sitosterol, beta-daukosterol, serebrosida, asam laurat, dan asam kaprat.
c) Indikasi
Antineoplastik, dapat mengatasi efek sampingan dari kemoterapi, seperti rambut
rontok, mual, perasaan tidak nyaman dan berkurangnya nafsu makan.
d) Dosis
3 x 1 sachet (3 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas.
e) Peringatan
Terdapat tumbuhan yang mirip dengan Keladi Tikus yaitu Typhonium trilobatum. T.
trilobatum mengandung zatyang bersifat racun. Karena itu hindarilah kekeliruan.
Pasca bedah, harus menunggu 2 minggu.
3. Kunyit putih (Kaempferiae rotunda
(L))
● Zingiberaceae
a) Deskripsi tanaman
Tanaman herba tinggi sampai 0,65 m. Batang berupa rimpang bercabang, pendek
sangat kuat, aromatik, berwarna putih kekuningan, batang semu kokoh, merah
kecoklatan minimal 25 cm. Umbi berbentuk bulat, akar tunggang sangat kecil,
rasanya wangi, cabang rhizome berbentuk kepala, mengandung banyak air.
b) Kandungan kimia
Saponin, tanin, minyak atsiri, kamfor, sineol. Rimpang mengandung 0,22% minyak
atsiri yang terdiri dari 5 senyawa utama piperiton, p-simen-8-ol, verbenon, kariofilen,
kariofilenoksida, dan 3 senyawa minor, serta krotepoksida.
c) Indikasi
Paliatif kanker (Ehrlich ascites carcinoma/EAC)
d) Dosis
2 x 1 tea bag (7 g serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air.
e) Bagian yang digunakan
Rimpang
4. Manggis (Garcinia mangostana (L))

a) Deskripsi tanaman
Tinggi 10-25 m dan tajuk berbentuk piramida. Diameter batang 25-35 cm, kulit berwarna
cokelat gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengkelupas. Getah berwarna ● Cluciaceae
kuning. Letak daun berhadapan, tangkai pendek, panjang 1,5-2 cm berbentuk bulat telur,
bulat panjang atau elip dengan panjang 15-25 cm dan lebar 7-13 cm, mengkilap, tebal dan
kaku, ujung daun meruncing dan licin
b) Kandungan kimia
Kulit buah yang setengah matang menghasilkan derivat polyhydroxy-xanthone yaitu
mangostin, α-mangostin, ßmangostin, γ-mangostin, dan methoxy-β-mangostin. Kulit
buah yang matang mengandung xanthones, gartanin, 8- disoxygartanin, dan
normangostin.
c) Indikasi
Paliatif kanker (Ca mammae, Ca gaster, Ca paru, Ca kolon, lekemia, hepatoma)
d) Dosis
2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.
e) Peringatan
Manggis memiliki efek antioksidan yang dapat berinteraksi dengan obat kemoterapi
tertentu dan terapi radiasi.
5. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.)
F, Nees)
a) Deskripsi tanaman
Batang tidak berambut, tebal 2-6 mm, persegi empat, batang bagian
atas seringkali dengan sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan,
umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset sampai bentuk lidah
● Acanthaceae
tombak, rapuh, tipis, tidak berambut
b) Kandungan kimia
Kandungan utama adalah lakton diterpen termasuk andrografolid,
deoksiandrografolid, neoandrografolid, andrografisid,
deoksiandrografisid dan andropanosid (1, 3, 6,
7, 9,).
c) Indikasi
Paliatif kanker (lekemia, Ca kolon, Ca mamae, melano Ca), supportif
kanker.
d) Dosis
3 x 1 kapsul (300 mg ekstrak)/hari.
e) Peringatan
Air perasan dapat menimbulkan bengkak pada mata.
6. Sirsak (Annona muricata L)

a) Deskripsi tanaman
Tanaman bentuk pohon, daun tunggal, warna kehijauan sampai hijau kecoklatan,
helaian daun seperti kulit, bentuk bundar panjang, lanset atau bundar telur terbalik.
● Annonaceae
b) Kandungan kimia
Minyak atsiri, sineol 50-65%, α-pinen, limonene dan dipenten. mengandung
senyawa asetoginin, antara lain asimisin, bulatasin dan skuamosin.
c) Indikasi
Paliatif kanker (Ca mamae, adeno Ca mamae yang resisten multi-drug, Ca
ovarium, adeno Ca kolon, adeno Ca prostat, Ca hepar, Ca paru, Ca pankreas,
limfoma maligna).
d) Dosis
3 x 2 kapsul (500 mg ekstrak daun)/hari.
e) Peringatan
Bila merasa sedasi atau somnolen, nausea atau vomitus, dosis perlu dikurangi. Bila
digunakan > 30 hari perlu diberikan probiotik atau enzim pencernaan karena in
vitro menunjukkan efek eliminasi bakteri GI.
7. Temu kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb.)
Schlechter,)

a) Deskripsi tanaman
Herba rendah, merayap di tanah. Batang asli di dalam tanah sebagai
rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik, menebal, 5-30 x 0,5-2 cm,
● Zingiberaceae
batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun).
b) Kandungan kimia
Minyak atsiri, saponin dan polifenol.
c) Indikasi
Paliatif Ca (Ca paru, Ca mamae, Ca kolon, Ca cervix, Ca prostat, Ca hepar)
d) Dosis
2 x 1 tetes (1 ml Tingtur). Bagian rimpang.
e) Peringatan
Konsumsi harian tidak lebih dari 30 g. Konsumsi berlebih (> 50 g/hari
selama seminggu berturut-turut), bisa memicu terjadinya kemandulan pada
wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Hondemarc H. 2003. Breast cancer: molecular & cellular proteimics. The
american society for biochemistry and molecular biology. 281-291.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Formularium


Obat Herbal Asli Indonesia. Kemenkes RI. Jakarta.

Zahra,AP., Ahmad,F., Dkk. 2020. potensi curcumin sebagai modalitas


terapi suportif pada pasien kanker payudara. Jurnal Majority. 9(1):56-60.

Zafrial, RM., Riezki,A. Artikel tinjauan: antikanker dari tanaman herbal.


Jurnal farmaka. 16(1):15-20.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
( Diani Mestika 190205016) Skor Nilai 90
1. Tanaman cemplukan bagian apa yang digunakan?
Jawab: ekstrak diperoleh dari pengolahan buah ciplukan yang telah dihilangkan akarnya.

2. ( Arabella Natasya 190205018) Skor Nilai 90


Manfaat lain dari cimplukan?
Jawab: untuk menangani hepatitis, malaria, rematik, dermatitis, serta asma.

3. (zulfrida oktaviani 190205011) Skor Nilai 90


Bolehkah saat kemo minum obat herbal? (zulfrida oktaviani 190205011)
Jawab: saat sedang kemoterapi sebaiknya jauhkan dulu minuman herbal, karena suplemen herbal bisa melemahkan
efek kemoterapi.
4. (Alfina agustina 190205005) Skor Nilai 90
Bagaimana pengolahan kunyit putih untuk mengobati kanker dan mekanisme?
Jawab: pada kunyit putih yang dapat dijadikan sebagai obat penyakit kanker adalah ekstraknya. Ekstrak dari kunyit
putih ini nantinya akan bereaksi dengan sel tubuh yang tidak normal, sehingga membantu menstabilkan sel-sel yang
bermasalah. Kunyit putih mengandung zat ribosome inactivating protein (RIP) yang dapat menempel pada sel
tubuh yang tidak normal, sehingga sel-sel bermasalah dalam tubuh yang seharusnya berkembang diberhentikan
karena aktivitas dari menempelnya zat ribosome inactivating protein.

5. (Meirizal 190205013) Skor Nilai 90


Bagaimana obat herbal dapat menyembuhkan kanker dan bagaimana terapi medis kanker?
Jawab: bahwa terapi herbal hanya bertindak sebagai suportif/terapi pendukung untuk kanker melalui beberapa
aktifitas nya seperti bertindak sebagai oksida, menekan dan menghambat kerja sel kanker dll. Sedangkan yang
bertindak sebagai pengobatan utama adalah kemoterapi seperti alrirator, antimetabolit, antibiotik, gol. Alkaloid,
terapi hormonal, antibodi munalunal.

Anda mungkin juga menyukai