Anda di halaman 1dari 5

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

UJI EFEK ANTIBAKTERI JAMUR ENDIFIT PADA DAUN


MANGROVE Sonneratia alba TERHADAP BAKTERI UJI
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

Dwilestari
Henoch Awaloei
Jimmy Posangi
Robert Bara

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi, Manado
Email: tarimahulette@gmail.com

Abstract: Endophytic fungi is a species of fungi which life on plant tissue system. Endophytic
fungi can be isolated from the roots, stems and leave of the plant. Endophytic fungi can
produce a substance potencial to be antibacteria. This research aimed to test the presence of
antibacterial effect on an isolated leaf of mangrove plant Sonneratia alba towards
Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The method that is used for the antibacterial
activity test, done by putting mycelia of endophytic fungi in combination media that has been
smeared with Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Obtained from research that has
been made, it conducted two species of endophytic fungi that isolated from mangrove plant
leaf Sonneratia alba. Both endophytic fungi has effect as antibacteria against Staphylococcus
aureus and Escherichia coli, but the second type of endophytic fungi has more effective and
stronger antibacterial effect compare to endophytic fungi type I and positive control.
Keywords: antibacterial, endophytic fungi, mangrove Sonneratia alba

Abstrak: Jamur endofit adalah jamur yang terdapat dalam sistem jaringan tumbuhan. Jamur
endofit dapat diisolasi dari akar, batang dan daun tumbuhan. Jamur endofit dapat
menghasilkan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya efek antibakteri jamur endofit daun Sonneratia alba terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode yang digunakan untuk uji antibakteri
dilakukan dengan cara menempelkan miselia jamur endofit pada media agar kombinasi yang
telah dioleskan bakteri uji. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh dua jenis jamur endofit
yang diisolasi dari daun tumbuhan mangrove Sonneratia alba. Kedua jamur endofit memiliki
efek sebagai antibakteri terhadap kedua bakteri uji akan tetapi jamur endofit tipe II memiliki
efek antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan jamur endofit tipe I dan kontrol positif.
Kata kunci: antibakteri, jamur endofit, daun Sonneratia alba

Tanaman obat telah lama diketahui menjadi Sonneratia alba merupakan salah satu jenis
salah satu sumber yang sangat penting mangrove yang memiliki potensi sebagai
dalam upaya pengobatan dan upaya bahan obat. Masyarakat pesisir pantai di
mempertahankan kesehatan masyarakat. Di pulau Mantehage menggunakan bahan dari
beberapa negara Asia dan Afrika, sekitar tumbuhan bakau bergenus Sonneratia untuk
80% penduduk yang hidup di pedesaan menyembuhkan nyeri otot, sakit pinggang,
bergantung pada pengobatan tradisional rematik, malaria, luka, tuberculosis (TBC)
untuk perawatan kesehatan primer.1,2 dan sebagai spermisida.3
394
Dwilestari, Awaloei, Posangi, Bara: Uji efek antibakteri...

Mangrove merupakan tumbuhan yang penelitian ini yaitu: cawan petri, tabung
kaya akan senyawa bioaktif. Senyawa reaksi, pinset, kapas lidi steril, oven,
bioaktif yang terdapat dalam bagian-bagian inkubator, api bunsen, jarum ose, tabung
mangrove tidak selalu berasal dari tanaman reaksi, tabung Erlenmeyer, autoclave,
mangrove itu sendiri, tetapi dapat berasal gunting, spidol, dan sarung tangan.
dari organisme lain yang mensintesis Bahan-bahan yang digunakan dalam
bioaktif tersebut di dalam bagian penelitian ini yaitu: daun mangrove
mangrove. Berdasarkan asumsi ini maka Sonneratia alba, bakteri Staphylococcus
dapat diduga bahwa kemungkinan terdapat aureus, bakteri Escherichia coli, kapas
jamur atau bakteri endofit yang mendiami steril, MEA (Malt Extract Agar), alkohol
tumbuhan tersebut dan berperan sebagai 70%, agar plain, akuades, NA (Nutrient
penghasil bioaktif yang sebenarnya. Studi Agar), BHI (Brain Heart Infusion), MHA
terakhir dari Ananda dan Sridhar (2002) (Mueller Hinton Agar).
menunjukkan bahwa tumbuhan mangrove
adalah sumber yang kaya akan jamur Isolasi Jamur Endofit
endofit.4 Alat-alat yang digunakan dalam
Jamur endofit adalah jamur yang penelitian ini disterilkan dalam oven pada
terdapat dalam sistem jaringan tumbuhan. suhu 170oC selama ± 1 jam (sterilisasi
Jamur endofit dapat diisolasi dari akar, kering). Media disterilkan dalam autoclave
batang dan daun tumbuhan. Tanaman pada suhu 121oC selama 15 menit
sebagai salah satu sumber makanan untuk (sterilisasi basah). Daun mangrove jenis
pertumbuhan dan perkembangbiakan Avicennia marina diambil dan dibersihkan.
mikroorganisme endofit. Endofit mampu Daun, pinset dan gunting direndam dalam
membuat kembali nutrisi dari tanaman larutan alkohol 70% selama 10 detik untuk
dengan cara menghasilkan senyawa khusus, menghindari kontaminasi dari bakteri.
seperti metabolisme sekunder, untuk Daun mangrove tersebut digunting
melindungi inangnya dari serangan membentuk persegi sebanyak 4 buah.
patogen. Jamur ini menginfeksi tumbuhan Potongan tersebut ditanam pada media agar
sehat pada jaringan tertentu dan berpotensi yang dibuat dari MEA (Malt Extract Agar)
mikotoksin, enzim, serta antibiotika.5-7 dan Agar plain di dalam cawan petri.
Berdasarkan hal di atas, penulis Kloramfenikol 0,2 g/ml sebelumnya
tertarik untuk melakukan penelitian ditambahkan ke dalam media agar untuk
mengenai efek antibakteri jamur endofit mencegah pertumbuhan bakteri lainnya.
pada daun mangrove Sonneratia alba dan Cawan petri yang berisi daun mangrove
akan menguji apakah jamur endofit pada tersebut ditutup, kemudian disimpan pada
daun mangrove tersebut dapat menghambat suhu kamar (25oC) selama 2x24 jam untuk
pertumbuhan bakteri Staphylococcus menumbuhkan jamur. Setelah 2x24 jam,
aureus dan Escherichia coli. akan terlihat pertumbuhan dari jamur di
sekitar daun pada media agar. Setiap daun
METODE PENELITIAN mangrove yang ditanam dapat
Penelitian ini dilaksanakan menghasilkan beberapa pertumbuhan jamur
menggunakan metode eksperimental. endofit yang berbeda.
Penelitian berlangsung sejak bulan
September 2014 sampai Januari 2015. Pemurnian Jamur Endofit
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jamur endofit yang sudah tumbuh
Farmakologi dan Terapi Fakultas diambil sebagian dari miselia jamur
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi tersebut pada permukaan agar dengan
Manado. menggunakan kawat ose steril dan
dipindahkan ke media MEA (Malt Extract
Alat dan Bahan Agar) lainnya dengan maksud untuk
Alat-alat yang digunakan dalam memurnikan pertumbuhan jamur endofit.
395
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Hal ini dilakukan pada setiap jamur endofit positif diberikan larutan kloramfenikol 0,02
yang secara morfologi berbeda yang mg/ml pada kertas saring dan diletakkan di
tumbuh pada daun mangrove tersebut. tengah-tengah media, selanjutnya
Pemurnian ini bertujuan untuk memisahkan diinkubasi pada suhu kamar (25°C).
koloni endofit dengan morfologi berbeda Setelah 24 jam dengan menggunakan
untuk dijadikan isolat tersendiri. Disimpan penggaris milimeter dilakukan pengukuran
pada suhu ruangan selama 2x24 jam. diameter zona hambat, yaitu zona bening
yang terbentuk di sekitar jamur endofit dan
Penyiapan Media Agar Miring dan kertas saring. Pengukuran zona hambat
Bakteri Uji dilakukan menggunakan penggaris dengan
Nutrient Agar (NA) ditimbang cara membalik cawan petri media
sebanyak 2,3 gram dan dilarutkan dalam kombinasi dan mengukur diameter daerah
100 ml akuades. Media kemudian jernih. Terdapat daerah jernih di sekeliling
disterilisasi dalam autoclave pada suhu media pertumbuhan bakteri uji yang tidak
1210C selama 15 menit. Selanjutnya media ditumbuhi bakteri. Diameter zona hambat
dituang dalam tabung reaksi sebanyak 7 ml diukur dalam satuan milimeter
dan dibiarkan mengeras dengan kemiringan
150. BHI (Brain Heart Infusion) ditimbang HASIL PENELITIAN
sebanyak 3,7 gram kemudian dilarutkan Dari potongan daun Sonneratia alba
dalam 100 ml akuades. Media disterilisasi telah berhasil diperoleh 2 isolat jamur
dengan autoclave pada suhu 1210C selama endofit yang ditanam pada media MEA
15 menit. Media selanjutnya dituang ke (Malt Extract Agar). Secara makroskopik
tabung reaksi sebanyak 5 ml untuk jamur tipe I memiliki karakteristik yaitu
selanjutnya digunakan sebagai media miselia berwarna coklat sedangkan jamur
suspensi bakteri. Bakteri yang dikultur tipe II memiliki miselia berwarna putih.
pada agar miring diambil dengan kawat ose Diameter zona hambat yang terbentuk dari
steril dan dimasukkan ke dalam media BHI. kedua jamur endofit dapat dilihat pada
Suspensi bakteri kemudian digoreskan Gambar 1.
dengan kawat ose steril di permukaan
media kombinasi. Jamur endofit yang telah A B
tumbuh pada media MEA (Malt Extract
Agar) kemudian dipotong membentuk bulat
dan diletakkan pada media kombinasi MEA
(Malt Extract Agar) dan MHA (Mueller
Hinton Agar) yang telah digoresi bakteri
uji. MHA ditimbang sebanyak 1,9 gram
dan MEA ditimbang sebanyak 1,25 gram,
selanjutnya dilarutkan dalam 100 ml C D
akuades. Media tersebut disterilisasi di
autoclave dengan suhu 121°C, kemudian
tuang pada cawan petri, yang kemudian
digunakan sebagai media kombinasi.

Uji Kemampuan Daya Hambat Jamur


Endofit dan Pengukuran Zona Hambat

Penanaman jamur di media kombinasi Gambar 1. A. Diameter zona hambat jamur


MEA (Malt Extract Agar) dan MHA endofit miselium coklat terhadap bakteri S.
(Mueller Hinton Agar) dilakukan masing- aureus, B. Diameter zona hambat jamur endofit
masing 3 sampel jamur yang sama di 3 miselium putih terhadap bakteri S. aureus, C.
tempat pada 1 cawan petri. Sebagai kontrol Diameter zona hambat jamur endofit miselium
396
Dwilestari, Awaloei, Posangi, Bara: Uji efek antibakteri...

coklat terhadap bakteri E.coli, D. Diameter endofit berwarna putih memiliki daya
zona hambat jamur endofit miselium putih hambat yang hampir sama dengan kontrol
terhadap bakteri E.coli. positif. Jamur berwarna putih belum
Tabel 1: Hasil uji efek antibakteri jamur
diketahui mekanisme kerja peghambatan
endofit terhadap pertumbuhan bakteri bakteri, karena sejauh ini belum ada
Staphylococcus aureus. penelitian yang mengisolasi kandungan
antibakteri yang diproduksi jamur endofit
Sampel Jamur endofit Kontrol + tanaman ini. Kemungkinan komponen
coklat putih kimia aktif yang terdapat dalam tumbuhan
a 20 19 18 mangrove yang berupa tanin, saponin,
b 19 20 flavonoid dan kuinolon yang dihasilkan
c 14 17 oleh endofit sebagai senyawa bersifat
Rata-rata 17,6 18,6 18 sebagai antibakteri.
Tabel 2: Hasil uji efek antibakteri jamur SIMPULAN
endofit terhadap pertumbuhan bakteri Berdasarkan hasil pengujian jamur
Escherichia coli.
endofit yang diisolasi dari daun mangrove
Sampel Jamur endofit Sonneratia alba terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan bakteri
coklat kontrol putih kontrol
Escherichia coli, maka disimpulkan bahwa
a 10 19,3 15,2 12,4 jamur endofit yang diisolasi dari daun
b 13,6 13,2 mangrove Sonneratia alba memiliki
c 15,6 11,8 aktivitas yang berpotensi menghambat
Rerata 12,4 pertumbuhan bakteri uji Staphylococcus
13 19,3 13,4 aureus dan Escherichia coli.

BAHASAN SARAN
Dari daun mangrove Sonneratia alba Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
telah diisoloasi 2 spesies jamur endofit untuk mengidentifikasi senyawa yang
dengan karakteristik miselia berwarna berkhasiat anti pertumbuhan bakteri pada
coklat dan miselium berwarna putih. Isolat jamur endofit yang diisolasi dari tumbuhan
tersebut selanjutnya diujikan pada 2 spesies Mangrove Sonneratia alba, mekanisme
bakteri uji yaitu Staphylococcus aureus dan kerja anti pertumbuhan bakteri pada jamur
bakteri Escherichia coli untuk melihat daya endofit daun Mangrove Sonneratia alba
hambat terhadap pertumbuhan bakteri dan perlu penelitian lebih lanjut tentang
tersebut diatas. kemampuan daya hambat pertumbuhan
Berdasarkan hasil pengujian bakteri menggunakan jamur endofit yang
kemampuan hambat jamur endofit yang diisolasi dari bagian lain tumbuhan
terdapat pada daun mangrove Sonneratia Mangrove Sonneratia alba.
alba terhadap bakteri uji Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli menunjukan DAFTAR PUSTAKA
adanya daya hambat pertumbuhan bakteri. 1. Radji M. Peranan Bioteknologi Dan
Pada pengukuran diameter zona hambat Mikroba Endofit Dalam
pada kedua isolat jamur diperoleh rata-rata Pengembangan Obat Herbal.
daya hambat jamur endofit berwarna putih Mikrobiologi. Majalah Ilmu
Kefarmasian. 2005; 2(3): 11
lebih besar dari pada jamur berwarna
2. Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat
coklat. Daya hambat jamur putih lebih Jendral Kementrian Kesehatan RI.
besar dapat dikarenakan jamur putih Integrasi Pengobatan Tradisional
menghasilkan kandungan senyawa yang Dalam Sistem Kesehatan Nasional.
memiliki efek antibakteri yang lebih kuat 02 November 2011 [diakses 26
dari pada jamur berwarna coklat. Jamur Januari 2015]. Available from :
397
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

http://www.depkes.go.id/article/print/ 5. Strobel GA. Natural products from


1706/integrasi-pengobatan- endophytic microorganism. Journal of
tradisional-dalam-sistem-kesehatan- Natural Products 2004 ; 67:257-268.
nasional.html 6. Tanaka M, Sukiman H, Takebayashi M,
3. Madjowa V. Identifikasi Tanaman Obat Saito K, Suto M, Prana MS, dan
Dari Pesisir Pulau Mantehage. Tomita F, 1999. Isolation, Screening
[skripsi].[Manado]: Universitas Sam and Phylogenetic Identification of
Ratulangi; 1999 Endophytes from Plants in
4. Prihanto AA. Aktivitas antibakteri akar Hokaido Japan and Java
mangrove Sonneratia caseolaris dan Indonesia. Microbes and
Penicillium sp. R1M terhadap
Environment 14(4):237–241.
Staphylococcus aureus dan
7. Taechowisan T, Lu C, Shen Y, Lumyong
Eschericia coli. 2nd National
S. 4-Arylcoumarins from endophytic
Conference on Green Technology –
Streptomyces aurefaciens
EcoTechnology For Sustainable
CMUAc130 an their antifungal
Living. Teknologi Hasil Perikanan.
activity.2005;55(1):63-66.
Malang: Universitas Brawidjaya

398

Anda mungkin juga menyukai