ABSTRAK
Jamur endofit yang hidup pada jaringan tumbuhan berpotensi menghasilkan senyawa
metabolit sekunder sama seperti inangnya. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi
jenis-jenis jamur endofit yang terdapat pada daun Jamblang (Syzigium cumini L.).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan
metode yang digunakan adalah metode eksplorasi dan experimen. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini yaitu daun Jamblang yang berasal dari Desa
Ujongbatee, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Pengumpulan data
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) isolasi dengan menggunakan metode
sterilisasi permukaan (sterilization surface) dan (2) identifikasi jamur endofit secara
konvensional yaitu dengan mengamati karakter fenotipik morfologi secara
mikroskopik dan makroskopik lalu dibandingkan dengan monograf. Hasil penelitian
menunjukkan jamur endofit yang berhasil diisolasi dari daun Jamblang sebanyak 11
jenis dan yang berhasil diidentifikasi adalah sebanyak 7 jenis dan dikelompokkan ke
dalam 7 genus yaitu Fusarium, Macrophopmina, Dactylella, Paecilomyces,
Nigrospora, Acremonium dan Colleotrichum. Jenis-jenis jamur endofit yang terdapat
pada daun muda adalah Fusarium sp., Isolat I, Paecilomyces sp., Isolat III,
Macrophomina sp., dan Acremonium sp. Pada daun setengah tua terdapat jamur
endofit Fusarium sp., Macrophomina sp., Paecilomyces sp., Isolat I, dan Isolat II.
Pada daun tua, jenis jamur endofit yang didapat adalah Dactyela sp., Fusarium sp.,
Nigrospora sp., Acremonium sp., dan Colletotrichum sp., Isolat I, Isolat III, dan Isolat
IV.
77
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
ABSTRACT
Endophytic fungi that live on plant tissue has the potential to produce secondary
metabolites, same as its host. This study aimed to identify the types of endophytic
fungi found in leaves of Jamblang (Shyzygium cumini L.). This study used a qualitative
approach and exploration and experimentation method. The sample used in this
research was leaves of Jamblang from Ujongbatee, Mesjid Raya sub-district, Aceh
Besar. The data were collected with some procedures: (1) isolation using sterilization
surface method and (2) identification of endophytic fungi conventionally by observing
microscopic and macroscopic morphological phenotypic characters then compared
with the monograph. The results showed that endophytic fungi isolated from leaves of
Jamblang as many as 11 species have been identified and were as much as 7 types and
were grouped into 7 genus: Fusarium, Macrophopmina, Dactylella, Paecilomyces,
Nigrospora, Acremonium and Colleotrichum. The types of endophytic fungi that
found on immature leaves were Fusarium sp., Isolate I, Paecilomyces sp., Isolate III,
Macrophomina sp., and Acremonium sp. Fusarium sp., Macrophomina sp.,
Paecilomyces sp., Isolate I, and Isolates II have been found in the middle-mature
leaves. While in mature leaves, Dactyela sp., Fusarium sp., Nigrospora sp.,
Acremonium sp., and Colletotrichum sp., Isolate I, Isolate III and IV Isolates were
found.
78
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
79
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
Telah diteliti pula pada daun tua jati Alat dan Bahan
(Tectona grandis L.) dan trembesi Peralatan yang digunakan dalam
(Samanea saman Merr.) ditemukan penelitian yaitu gunting, kantung plastik,
jumlah genus dan spesies jamur endofit pisau, hotplate stirrer, hygrometer,
yang lebih besar, dengan frekuensi neraca digital, autoklaf, oven, inkubator,
kolonisasi lebih tinggi dibandingkan cawan petri, jarum inokulum, lampu
dengan daun muda (Santana, 2011:05). spiritus, gelas erlemeyer, gelas beaker,
Sampai saat ini belum ada data laminar airflow, mikropipet, pipet tetes,
yang jelas mengenai jenis-jenis jamur tisu, tusuk gigi, soil tester, hygrometer,
endofit yang terdapat pada daun termometer, pH meter dan optilab. Bahan
Jamblang. Pada penelitian sebelumnya yang digunakan dalam penelitian yaitu
telah dilakukan mengenai isolasi, seleksi, aquades, alkohol 70%, NaOCl 3%, Potato
dan uji aktivitas antimikroba kapang Dextrosa Agar (PDA) sebagai media,
endofit dari daun Jamblang terhadap Lactophenol blue dan chloramphenicol.
eserchia coli, pseudomonas aeruginosa, Prosedur Penelitian
baillus subtilis, staphylococcus aeureus, Prosedur penelitian melalui
candida albicans dan aspergilus niger´ beberapa tahapan yaitu pengambilan
dan didapatkan sebanyak 14 jenis jamur sampel, pembuatan media, isolasi jamur,
endofit yang tidak mampu diidentifikasi. pemurnian jamur, dan identifikasi jamur.
Handayani (2015:36) menyatakan bahwa Pengambilan sampel
data yang diperoleh dalam penelitian Sampel daun yang digunakan
tidak lengkap sehingga proses identifikasi dalam penelitian ini adalah daun
tidak dilakukan. Jamblang yang diambil di Desa
Ujongbatee, Aceh Besar. Sampel daun
METODE PENELITIAN yang digunakan sebanyak 9 helai yang
Tempat dan Waktu Penelitian terdiri dari 3 helai daun muda, 3 helai
Penelitian dilakukan di daun setengah tua, dan 3 helai daun tua.
Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan Daun tersebut diperoleh dari tiga
dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah tumbuhan jamblang yang berbeda lokasi.
Kuala, Banda Aceh pada 18 Juli-15 Lokasi-lokasi tersebut yaitu pada bagian
September 2016. tepi pantai, tepi jalan, dan bukit. Penentu
80
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
daun muda, setengah tua, dan tua, dilihat DGDQ\D NRQWDPLQDVL EDNWHUL PHGLD 3'$
dari letak duduk daun. Daun muda GLWDPEDNDQ GHQJDQ NORUDPIHQLNRO
terletak pada bagian ujung cabang batang, J / 3RVDQJL %DUD 0HGLD
daun setengah tua terletak di tengah VHODQMXWQ\D GLVWHULOLVDVL PHQJJXQDNDQ
cabang batang yaitu pada daun ke tiga DXWRNODI SDGD VXKX “ & WHNDQDQ DWP
dari ujung cabang batang dan daun tua selama 15 menit.
terletak pada pangkal cabang batang yaitu Isolasi jamur
pada daun ke 6 dari cabang batang. Sampel daun tumbuhan
Sampel daun yang digunakan adalah Jamblang yang telah dicuci disterilkan
daun yang masih segar, tidak layu atau dengan perendaman dalam alkohol 70%
tidak menguning dan bebas dari penyakit selama 1-3 menit, NaOCl 5% selama 5-
atau kontaminasi (tidak ada bercak hitam 10 menit, diikuti dengan alkohol 70% dan
atau jamur yang menempel pada daun). air suling dua kali secara berturut-turut
Isolasi dilakukan segera mungkin (Sharma, 2014: 808). Setelah itu sampel
setelah daun dikoleksi untuk menghindari daun dikeringkan di atas tisu steril.
kontaminasi mikrospora yang tidak Setelah kering setiap sisi daun dipotong
diinginkan melalui udara (Bacon dan dengan ukuran ±1x1 cm menggunakan
White, 1994 dalam Rahman dkk., pisau steril dalam laminar air flow dan
2012:31). Sampel daun yang telah sampel daun tersebut kemudian ditanam
dikumpulkan, harus dicuci secara aseptis pada media PDA. Isolat kemudian
dengan menggunakan air steril (Barnabas diinkubasikan pada suhu ruangan selama
dkk., 2013:100). 5-7 hari. Selama masa tersebut dilakukan
Pembuatan media pengamatan tingkat pertumbuhan jamur
Berdasarkan prosedur yang tertera endofit, jika jamur endofit telah
dalam kemasan, media PDA dibuat menunjukkan adanya sifat morfologi,
dengan cara sebanyak 39 gram PDA jamur dapat dipindahkan ke media PDA
dilarutkan dalam 1000 mL aquades. yang baru untuk memperoleh isolat
Media tersebut dicampur sampai merata murni.
dengan cara pengadukkan dan pemanasan Pemurnian jamur
menggunakan hotplate dan stirrer Pemurnian endofit bertujuan
(Handayani, 2015:23) . 8QWXN PHQFHJDK untuk memisahkan koloni endofit dengan
81
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
82
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
keasaman (pH), dan senyawa-senyawa 44). Data faktor fisi tersebut dapat dilihat
kimia di lingkungannya (Gandjar, 2006: pada tabel 2.
Tabel 1. Jenis Jamur Endofit pada daun Jamblang (Syzigium cumini L.)
Daun Lokasi Jenis Genus
Muda I Fusarium sp. Fusarium
Isolat I -
II Paecilomyces sp. Paecilomyces
Isolat III -
III Macrophomina sp. Macrophomina
Acremonium sp. Acremonium
Setengah Tua I Fusarium sp. Fusarium
Macrophomina sp Macrophomina
Isolat II -
II Paecilomyces sp. Paecilomyces
Fusarium sp. Fusarium
Isolat I -
III Acremonium sp. Acremonium
Isolat IV -
Isolat II -
Tua I Dactylella sp. Dactylella
Fusarium sp. Fusarium
Isolat I -
Isolat III -
II Nigrospora sp. Nigrospora
III Isolat IV -
Acremonium sp. Acremonium
Colletotrichum sp. Colletotrichum
Hasil penelitian (Tabel 1) dapat endofit yang diperoleh pada daun tua
dilihat keanekaragaman jamur endofit lebih bervariasi dibandingkan daun
pada setiap usia daun Jamblang (muda, setengah tua dan daun muda. Menurut
tua, dan setengah tua). Spesies jamur Santana (2011:2) dalam Arnold &
83
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
84
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
85
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
Colletotrichum juga dapat ditemukan bercak pada daun, dan layu pada
sebagai endofit dari tanaman herba tanaman kacang kedelai. Sementara
Polygala elongata yang dikumpulkan pada tanaman jagung, jamur ini
dari Western Ghats, India dan memiliki menyebabkan busuk tangkai selama
potensi sumber antioksidan alami panas dan kondisi tanah yang kering
(Pawle & Singh, 2014: 313). (Bowen & Schapaugh, 1989: 44).
-DPXU $FUHPRQLXP VHEDJLDQ SIMPULAN
EHUVLIDW ILWRSDWRJHQ SDWRJHQ WHUKDGDS Berdasarkan hasil penelitian
WDQDPDQ GDQ GDSDW WXPEXK SDGD dapat disimpulkan, bahwa pada daun
MDULQJDQ WXPEXKDQ SDGD VXKX RSWLPXP Jamblang (Shyzigium cumini L.)
“& ,VQDLQL -DPXU terdapat 11 jenis jamur endofit, 7 jenis
Acremonium memiliki potensi diantaranya telah diidentifikasi dan
antibakteri terhadap Staphylococcus dikelompokkan ke dalam 7 genus, yaitu
aureus dan Pseudomonas aeruginosa Fusarium sp., Paecilomyces sp.,
(Bara dkk., 2015: 28). Jamur ini juga Macrophomina sp., Acremonium sp.,
telah diisolasi dari jaringan ranting Dactyela sp., Nigrospora sp., dan
tumbuhan Kandis Gajah dan telah Colletotrichum sp. Jenis-jenis jamur
diteliti mampu menghasilkan senyawa endofit yang terdapat pada daun muda
antioksidan. Acremonium merupakan adalah Fusarium sp., Isolat I,
penginduksi terbaik dalam Paecilomyces sp., Isolat III,
pembentukan senyawa gaharu pada Macrophomina sp., dan Acremonium
klon tanaman gaharu Aquilaria filaria sp. Pada daun setengah tua terdapat
(Rahmawati & Mathius, 2015: 65) dan jamur endofit Fusarium sp.,
mampu berpotensi sebagai pengendali Macrophomina sp., Paecilomyces sp.,
hayati. Isolat I, dan Isolat II. Pada daun tua,
Jamur Macrophomina mampu hidup jenis jamur endofit yang didapat adalah
pada suhu optimum untuk pertumbuhan Dactyela sp., Fusarium sp., Nigrospora
jamur yaitu 30-35° C (Akhtar dkk., sp., Acremonium sp., dan
2011: 321). Jamur Macrophomina Colletotrichum sp., Isolat I, Isolat III,
merupakan jamur patogen yang dan Isolat IV.
menyebabkan busuk pada batang dan
86
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
87
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
88
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
89
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
90