Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL BIOKIMIA

Peringkas Irfan Ardiansyah


NIM 15630033
Tanggal 28 Maret 2019

Desriani, Ukhradia Maharaniq Safira P, Maria Bintang, Akhmad


Penulis
Rivai, Puspita Lisdiyanti
Tahun 2014
Isolasi dan Karakteristik Bakteri Endofit dari Tanaman Binahong dan
Judul
Katepeng China
Jurnal Jurnal Kesehatan Andals
Vol. dan Halaman Vol. 3 No.2 dan halaman 89-92

Jurnal ini difokuskan pada isolasi dan karakteristik bakteri


endofit dari tanaman binahong dan katepeng china. Dalam jurnal ini
penulis membahas tentang isolasi bakteri endofit menggunakan
metode cawan tuang. Dalam jurnal ini penulis juga menjelaskan
tentang bakteri endofit yang merupakan bakteri yang hidup dalam
jaringan tanaman tanpa menyebabkan gejala-gejala penyakit. Bakteri
endofit mampu masuk ke dalam setiap jaringan tanaman dan
umumnya hidup di dalam pembuluh vaskular atau di ruang intersel,
akar, batang, daun dan buah.
Simbiosis mutualisme antara bakteri endofit dengan tanaman,
Latar Belakang
dalam hal ini bakteri endofit mendapatkan nutrisi dari hasil
metabolisme tanaman dan memperoteksi tanaman dalam melawan
patogen dengan menghasilkan produk potensial, sedangkan tanaman
mendapatkan derivate nutrisi dan senyawa aktif yang diperlukan
selama hidupnya.
Tanaman binahong telah digunakan untuk beberapa
pengobatan seperti diabetes, kerusakan ginjal, stroke dan lain-lain.
Sebuah studi menunjukkan, daun binahong memiliki beberapa
aktivitas sebagai hepatoprotektor, antihiperlipidemia, antipiretik,
analgesik, antiinflamasi dan antioksidan, serta memiliki aktivitas
antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Selain daunnya, rizoma binahong juga memiliki kandungan alkaloid,
saponin, flavonoid, dan polifenol.
Tanaman ketepeng cina telah digunakan sebagai obat cacing,
sariawan, sembelit, panu, kurap, kudis dan gatal-gatal. Daun ketepeng
cina dapat mengobati konstipasi, sifilis, diabetes, intestinal parasitosis
dan hernia. Selain itu, Ketepeng cina memiliki banyak aktivias
sebagai antiparasit, antimalaria, antiherpes, antifungi, antiinfluenza
dan antibronkhitis. Tanaman ini mengandung beberapa senyawa
antara lain hidroksiantrakuinon, glikosida, asam krisofanik
(chrysophanic acid), kampferin serta sannoxide A dan B.
Tujuan dasar dari penelitian ini di antaranya yaitu mengisolasi
dan mengkarakterisasi bakteri endofit dari tanaman binahong dan
ketepeng cina melalui uji antibakteri terhadap tiga jenis bakteri
patogen manusia (Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus,
dan Bacillus cereus).
Isolasi Bakteri Endofit dilakukan dengan memotong akar dan
batang, lalu diletakkan di media NA yang mengandung nistatin 100
mg/l. Untuk organ daun terlebih dahulu digerus dan ditambahkan
garam fisiologis untuk mempermudah pengambilan ekstrak.
Selanjutnya sebanyak 100 µL dimasukkan ke dalam cawan. Inkubasi
dilakukan selama seminggu pada suhu 30 ºC. Koloni bakteri endofit
yang muncul pada media isolasi kemudian dilakukan pemurnian.
Pemurnian dilakukan dengan menginokulasikan isolat pada media

Metode NA baru dan diinkubasi selama beberapa hari pada suhu 30 ºC.
Karakterisasi Morfologi dan Fisiologi dilakukan dengan
mengamati warna koloni, bentuk sel dan pewarnaan Gram.
Selanjutnya isolat bakteri endofit yang menghasilkan zona hambat
yang terluas dikarakterisasi fisiologinya menggunakan perangkat
MICROBACTTM Gram-Negative Identification System 24E
(OXOID).
Uji aktivitas antibakteri metode cawan tuang. Satu ose bakteri
patogen yang berasal dari stok agar miring diambil kemudian
ditumbuhkan di dalam 5 mL media LB cair steril.Selanjutnya dikocok
dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 24 jam.Sebanyak 2.5 mL
kultur bakteri patogen yang berasal dari media LB cair dimasukkan
ke dalam 50 mL media LB padat yang bersuhu 35-40°C kemudian
dituang ke dalam cawan petri sebanyak ±10 mL lalu didinginkan.
Isolat bakteri endofit yang akan diuji diletakkan ke media yang telah
mengandung bakteri patogen menggunakan ose. Kultur diinkubasi
selama 1–2 hari.Zona bening yang terbentuk diamati.Isolat yang
mampu membentuk zona bening dikatakan potensial.
Pada penelitian ini, telah diperoleh 73 isolat murni bakteri
endofit (37 isolat dari Binahong dan 36 isolat dari Ketepeng Cina).
Penapisan isolat bakteri endofit tersebut dilakukan untuk memperoleh
isolat yang mampu menghasilkan produk metabolit yang bersifat
antibakteri patogen. Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri
patogen, 40.5% isolat bakteri endofit dari tanaman Binahong dan
2.77% isolat bakteri endofit dari tanaman Ketepeng Cina
menunjukkan potensi antibakterinya. Empat puluh persen isolat
bakteri endofit dari tanaman Binahong memiliki potensi aktivitas
masing-masing terhadap P. aeruginosa dan B. cereus dan 53%

Hasil terhadap S. aureus. Untuk Ketepeng Cina hanya 1 isolat yang


memiliki potensi aktivitas yaitu terhadap P. aeruginosa.
Data penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri endofit dari
tanaman Binahong yang memiliki aktivitas potensial sebagai
antibakteri sebagian besar berasal dari batang dan akar. Akar
Binahong memiliki kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, dan
polifenol, serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Isolat bakteri endofit
dengan kode Batang 5 dan Batang 14 menunjukkan aktivitas terhadap
ketiga bakteri patogen. Namun, untuk bagian batang diperlukan
kajian lebih lanjut mengenai kandungan senyawa dan aktivitasnya.
Jumlah bakteri endofit yang berhasil diisolasi dari dua

Kesimpulan tanaman tersebut berjumlah 73 isolat (37 isolat dari Binahong dan 36
isolat dari Ketepeng Cina). Berdasarkan uji antibakteri terhadap tiga
bakteri patogen diperoleh 16 isolat bakteri endofit yang memiliki
aktivitas potensial (ditandai dengan terbentuknya zona hambat), yaitu
1 isolat dari Ketepeng Cina (terhadap Pseudomonas aeruginosa) dan
15 isolat dari Binahong. Terbentuknya zona hambat mengindikasikan
kemungkinan adanya senyawa kimia yang memiliki efek antibakteri.

Anda mungkin juga menyukai