Anda di halaman 1dari 26

MIKROBA ENDOFIT

SESILIA RANTE PAKADANG


PENDAHULUAN
• OBAT HERBAL
DASAR • KETERBATASAN TANAMAN

• METABOLIT SEKUNDER
ZAT
AKTIF
• AKTIVITAS TAN

• MIKROBA ENDOFIT
ALTERNATIF • AKTIVITAS MIKROBA ENDOFIT
OBAT HERBAL
 Bahan alam sangat kompleks sehingga
optimasi penggunaan terapetika melalui
modifikasi kimia menjadi sangat kompleks.
 Seperempat dari obat-obat modern yang
beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang
diisolasi dan dikembangkan dari tanaman
 Sumber bahan aktif dari herbal sulit
didapatkan secara berkesinambungan (cth
vinblastin).
 bahan aktlf herbal adalah metabolit sekunder
yang dihasilkan mikroba maupun tanaman.
 Metabolit sekunder adalah senyawa berat
molekul rendah yang tidak diperlukan untuk
pertumbuhan, dan dihasilkan sebagai bentuk
adaptasi organisme terhadap lingkungannya.
 Beberapa metabolit dari mikroba menunjukkan
ciri khas dari lingkungan tempat mikroba itu
berada
Masalah obat herbal
 Bagaimana menjaga produksi obat herbal
dengan sumber bahan baku yang terbatas
karena tanaman induknya terbatas.

 Dikhawatirkan sumberdaya tanaman induk


akan musnah karena kendala budidaya.

 Disinyalir sumber simplisia obat herbal di


Indonesia saat ini sebagian besar diimpor dari
beberapa negara lain.
Solusi
 pencarian senyawa metabolit sekunder baru
yang difokuskan pada organisme-organisme
yang hidup di biotop yang sifatnya unik.
MIKROBA ENDOFIT
 ADALAH mikroba yang hidup dalam jaringan internal
tumbuhan hidup tanpa menyebabkan efek negatif
langsung yang nyata
 Sifat mikroba endofit tidak berdampak negatif pada
jaringan tumbuhan menunjukkan adanya hubungan
simbiosis mutualisme antara mikroba endofit dan
inangnya,
 Ada pula berupa saprofit agresif atau mikroba
patogen oportunis.
 Mikroba endofit yang umum ditemukan adalah
bakteri dan kapang namun kapang lebih sering
diisolasikan.
MIKROBA ENDOFIT
 adalah mikroba yang hidup dalam jaringan
tanaman pada periode tertentu dan mampu
hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan
tanaman tanpa membahayakan inangnya.
 Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung
beberapa mikroba endofit yang mampu
menghasilkan senyawa biologi atau metabolit
sekunder yang diduga sebagai akibat koevolusi
atau transfer genetik (ge- netic recombination) dari
tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit
(Tan RX.,et.al. 2001).
 Dari 300.000 jenis tanaman yang ada di bumi,
masing-masing tanaman mengandung satu
atau lebih mikroba endofit yang terdiri dari
bakteri dan jamur (Strobel GA.,et.al. 2003).
 Jika endofit dari suatu tanaman obat dapat
menghasilkan alkaloid atau metabolit sekunder
yang sama dengan tanaman aslinya bahkan
jumlah lebih tinggi, maka kita tidak perlu
menebang tanaman aslinya untuk diambil
sebagai simplisia
 Pemanfaatan mikroba endofit sebagai
sumber molekul acuan baru perlu didasari
pada pemilihan jenis tumbuhan inang yang
tepat.
 pemanfaatan teknik bioteknologi seperti
kultur jaringan, in-vitro propagsi, rekayasa
genetika, dan peran mikroba endofit dalam
meningkatkan produksi metabolit sekunder
dari berbagai tanaman obat tersebut
KULTUR JARINGAN
 Tumbuhan memiliki sifat totipotency, artinya
perkembangbiakannya bisa berasal dari sel-sel akar, daun,
batang, dan sel tumbuhan lainnya.
 Teknik pembiakan seperti setek, okulasi, cangkok, serta
dengan metode kultur jaringan, perbanyakan klon
tumbuhan dapat dilakukan tanpa batas.
 Regenerasi tanaman dengan tehnik kultur jaringan ini
terbukti menghasilkan bahan kimia yang sama dengan
tanaman induknya.
 Contoh tanaman obat seperti Cinchona ledgeriana, Digitalis
spp, Rehmania glutinosa, Rauwolfia serpentina, Isoplexis
canariensis, dll. (Paek,KY.et.al.1995, Roy SK.,et.al. 1994.,
Perez BP., et.al. 2002).
METABOLIT SEKUNDER
 Secara in vitro produksi metabolit sekunder
dari tanaman dapat dilakukan dengan teknik
kultur jaringan
 Contoh produksi solasodine dari kultur callus
Solanum eleagnifolium (Nigra HM., et.al.1987)
dan alkaloid pyrrolidine dari kultur akar
tanaman Senecio spp. (Toppel G.,et.al. 1987).
 Beberapa diantaranya adalah produksi
solasodine yang diisolasi dari kultur callus
Solanum eleagnifolium (Nigra HM., et.al.1987)
dan alkaloid pyrrolidine dari kultur akar
tanaman Senecio spp. (Toppel G.,et.al. 1987).
FUNGSI MIKROBA ENDOFIT
1. Mikroba endofit menghasilkan antifungi
 Cryptocandin adalah antifungi yang dihasilkan

oleh mikroba endofit Cryptosporiopsis quercina


yang berhasil diisolasi dari tanaman obat
Tripterigeum wilfordii, dan berhasiat sebagai
antijamur Candida albicans dan Trichopyton spp.
(Strobel GA.,et.al. 1999).
2. Mikroba endofit memproduksi antivirus
 Jamur endofit Cytonaema sp. dapat

menghasilkan metabolit cytonic acid A dan B,


yang struktur malekulnya merupakan isomer
p-tridepside, berhasiat sebagai anti virus.
 Cytonic acid A dan B ini merupakan protease

inhibitor dan dapat menghambat pertumbuhan


cytomegalovirus manusia. (Guo B.et.al. 2000).
3. Mikroba endofit menghasilkan metabolit antikanker
 Paclitaxel dan derivatnya merupakan senyawa

diterpenoid yang didapatkan dari tanaman Taxus.


 Senyawa tsb menghambat proses pembelahan sel kanker

 Diproduksi oleh endofit Pestalotiopsis microspora, dari

tanaman Taxus andreanae, T. brevifolia, dan T. wallichiana.


 Tan tsb juga menghasilkan jenis endofit lainnya yang

berhasiat sebagai anti tumor.


 Sintesisnya telah berhasil dilakukan (Strobel GA. Et.al.

2002).
4. Mikroba endofit penghasil zat anti malaria
 Colletotrichum sp. merupakan endofit dari

tanaman Artemisia annua, menghasilkan


metabolit artemisinin yang sangat potensial
sebagai anti malaria (Lu H., et.al. 2000).
5. Endofit yang memproduksi antioksidan
 Pestacin dan isopestacin merupakan metabolit

sekunder dari endofit P. microspora. Yang


berfungsi sbg antioksidan karena struktur
molekulnya mirip dengan flavonoid (Strobel GA.,
et.al. 2002).

 Endofit ini dari tanaman Terminalia morobensis,


yang tumbuh di Papua New Guinea. karena
struktur molekul- nya mirip dengan flavonoid
(Strobel GA., et.al. 2002).
6. Endofit yang menghasilkan metabolit sebagai
antidiabetes
 Endofit Pseudomassaria sp menghasilkan

metabolit sekunder yang bekerja seperti


insulin.
 Dalam uji praklinik terhadap binatang coba

mem- buktikan bahwa dapat menurunkan


glukosa darah tikus yang diabetes. (Zhang B.
et.al.1999).
7. Endofit yang memproduksi senyawa imunosupresif

 Obat-obat imunospresif diberikan untuk menekan


reaksi imun yang berlebihan
 untuk kasus transplantasi dan penyakit autoimum

 Senyawa subglutinol A dan B dari endofit


Fusarium subglutinans yang diisolasi dari tanaman
T. wilfordii,(Lee,J., et.al. 1995).
ISOLASI MIKROBA ENDOFIT

Bagian Tanaman segar


Potong kecil cuci di air mengalir

Rendam dalam etanol 96C selama 1 menit


Rendam dlm Na hipoklorit 5,25% (5 menit)

Bilas dgn etanol 70% (3x)

Bilas dgn air steril


Cacah sampel (bgn tan yg sdh steril)
Inokulasi pd NA (+nistatin Inokulasi pd PDA (+antibiotik
0,01%) 100ppm)

Inkubasi di suhu sesuai 2-7 hari


Koloni pd NA Koloni pd PDA

Murnikan inokulum (koloni yg tumbuh) berulang2


NA miring PDA miring
PENGUJIAN AKTIVITAS
ANTIBAKTERI MIKROBA ENDOFIT
Hasil pengamatan
 Mikroba uji diremajakan pada medium Nbroth
atau PDF (potato dext fluit)
 Mikroba uji 1 ml dicampurkan dgn media
NA/PDA 200 ml
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai