OLEH :
NIM : 1803608
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
dalam beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi
tersebut, perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang zat bioaktif yang
efek negatif bagi organisme tersebut. Jamur endofitik ini terdapat dalam biji,
daun, bunga, akar, batang, dan ranting dari suatu tumbuhan. Kajian
pernahdiisolasi dari jamur endofitik antara lain senyawa golongan non fenolik
2020).
paniculata).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
antibiotik dapat dibeli bebas tanpa resep dari dokter. Hal ini
semusim yang tumbuh pada daratan rendah hingga ketinggian 700 meter
diatas permukaan laut. Tumbuhan sambiloto ini dapat tumbuh tegak hingga
ketinggian 30-110 cm di tempat yang lembab dan teduh. Batangnya
lebar 2,5 cm. Tumbuhan sambiloto juga memilliki bunga berukuran kecil
panjang sebagai obat di India. Ramuan dari sambiloto ini banyak digunakan
usus, influenza, radang amandel, diabetes, sakit paru-paru, luka infeksi, luka
dalam sistem jaringan tumbuhan disebut dengan jamur endofitik. Jamur dan
endofitik tersebut bisa satu bahkan lebih dalam tanaman inangnya. Karena
(Andrographis paniculata)
yang berisi media beras dan diinkubasi pada suhu 28°C hingga waktu
dan diekstraksi dengan etil asetat sebanyak tiga kali dan dilanjutkan
rotary evaporaor sehingga diperoleh ekstrak pekat etil asetat. Ekstrak etil
1. Steroid/Terpenoid
asam asetat anhidrat dan H2SO4 p.a. Jika terdapat perubahan warna
terpenoid.
2. Alkaloid
endapan coklat.
3. Fenolik
2021).
BAB 3
PEMBAHASAN
bagian bunga tumbuhan A. paniculata atau biasa disebut dengan sambiloto yang
dasar dalam pemilihan topik dari isi makalah ini. Berdasarkan sifat
dilakukan proses sterilisasi menggunakan NaOCl 3,5% dan etanol 70% yang
bertujuan untuk memastikan bahwa bunga tersebut steril sehingga jamur akan
tumbuh pada media inokulan nantinya yaitu jamur endofitik yang berasal dari
dalam jaringan bunga sambiloto. Bunga sambiloto yang telah steril diinokulasi di
atas media PDA yang telah ditambahkan antibiotik. Setelah 7 hari, jamur yang
tumbuh pada media PDA di sub-kultur ke media PDA lainnya hingga diperoleh
isolat tunggal jamur endofitik yang diberi kode BS-1. Jamur BS-1 memiliki ciri
makroskopik berwarna putih dengan bentuk bulat serta membentuk koloni yang
semua permukaan media. Jamur BS-1 yang didapatkan kemudian di kultivasi dan
di ekstraksi dengan skala kecil untuk memastikan waktu optimum dari jamur
tersebut dalam memproduksi metabolit sekunder. Hasil ekstrak etil asetat jamur
BS-1 pada minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat dianalisis kandungan
senyawa adalah dua minggu. Langkah selanjutnya yaitu mengkultivasi jamur BS-
dengan etil asetat sehingga menghasilkan ekstrak etil asetat. Ekstrak etil asetat ini
senyawa alkaloid, steroid/terpenoid dan fenolik. Hasil dari uji yang telah
KESIMPULAN
4.2. Ekstrak etil asetat dari jamur BS-1 positif mengandung metabolit sekunder
senyawa antibakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtra, D., Eriadi, A., & Putri, S. R. (2020). Skrining Aktivitas Antibakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Ekstrak Etil Asetat Jamur
Endofit dari Daun Sirih Merah ( Piper crocatum. Jurna Farmasi Higea,
12(1).
Falugah, F., Posangi, J., & Yamlean, P. V. Y. (2019). UJI EFEK ANTIBAKTERI
JAMUR ENDOFIT PADA TUMBUHAN SEREH (Cymbopogon citratus)
PADA BAKTERI UJI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.
PHARMACON, 8(3), 705. https://doi.org/10.35799/pha.8.2019.29395
Sikumalay, A., Suharti, N., & Masri, M. (2016). Efek Antibakteri dari Rebusan
Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) dan Produk Herbal
Sambiloto Terhadap Staphylococcus Aureus. Jurnal Kesehatan Andalas,
5(1), 196–200. https://doi.org/10.25077/jka.v5i1.468
Suhanah, R. A., Suryelita, S., Etika, S. B., Ulfah, M., & Riga, R. (2021). Jamur
Endofitik Yang Diisolasi Dari Bunga Andrographis Paniculata (Sambiloto)
Sebagai Sumber Senyawa Antibakteri. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1),
139–148. https://doi.org/10.36387/jifi.v4i1.664
Windels, E. M., Michiels, J. E., van den Bergh, B., Fauvart, M., & Michiels, J.
(2019). Antibiotics: Combatting tolerance to stop resistance. mBio, 10(5).
https://doi.org/10.1128/mBio.02095-19