PROPOSAL
OLEH :
NPM : 4820118083
MALUKU HUSADA
AMBON
2021
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
f. Seduhan
Merupakan metode ekstraksi paling sederhana hanya
dengan merendam simplisia dengan air panas selama waktu
tertentu (5-10 menit).
g. Coque (penggodokan)
Merupakan proses penyarian dengan cara menggodok
simplisia hasilnya dapat langsung digunakan sebagai obat
secara keseluruhan termaksud ampasnya atau hanya hasil
godokannya saja tanpa menggunakan api langsung ampas.
2.5. Tinjauan Umum Antibakteri
2.5.1. Definisi Antibakteri
Antibakteri merupakan zat yang dapat mennggangu
pertumbuhan atau bahan mematikan bakteri dengan cara
menggangu metabolisme mikroba yang merugikan
Mikroorganisme dapat menimbulkan penyakit pada makhluk lain
karena memiliki kemampuan menginfeksi, mulai dan infeksi
ringan sampai infeksi berat bahkan kematian (Radji, 2019).
Antibakteri merupakan suatu senyawa yang dapat menghamba
pertumbuhan suatu bakteri. mekanisme kerjanya, antibakteri.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibakteri dibedakan menjadi
dua yaitu :
1. Zat bakterisida, merupakan suatu senyawa dimana pada dosis
kecil dapat mematikan mikroba (Radji, 2018).
2. Zat bakteriostatis, merupaakan suatu senyawa dimana pada dosis
kecil dapat menghentikan pertumbuhan dan menghambat
perbanyakan mikroba (Radji, 2018).
Aktivitas antibakteri dibuktikan melalui pengujian untuk
mengetahui kemampuan Suatu senyawa dalam menghambat atau
membunuh bakteri. Metode yang dapat digunakan dalam pengujian
aktivitas antibakteri yaitu metode difusi dan metode difusi yang di
gunakan untuk mengukur potensi antibakteri berdasarkan luas zona
jernih yang terbentuk di sekitar tempat (Radji, 2018).
Berdasarkan daya menghambat atau membunuhnya, antibakteri
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu berspektrum sempit (
narrow spectrum) luas ( broad spectrum). Antibakteri yang
berspektrum sempit yaitu antibakteri yang hanya dapat bekerja
terhadap bakteri tertentu saja, misalnya hanya terhadap bakteri
gram positif saja atau bakteri gram negatif saja. Antibakteri yang
berspektrum luas dapat bekerja dengan baik pada bakteri gram
negatif maupun bakteri gram positif (Permana, 2017).
Berdasarkan mekanisme kerjanya dalam menghambat
pertumbuhan mikroorganisme, antibakteri digolongkan sebagai
berikut : ( Febriannasari, 2018).
Antibakteri yang dapat menghambat sintesis dinding sel Dinding
sel bakteri sangat penting untuk mempertahankan struktur sel
bakteri. Oleh karena itu, zat yang dapat merusak dinding sel akan
melisiskan dinding sel sehingga dapat mempengaruhi bentuk dan
struktur sel, yang pada akhirnya dapat membunuh sel bakteri
tersebut.
a. Antibakteri yang dapat mengganggu atau merusak membrane
sel Membran sel mempunyai peranan penting dalam
mengatur trasportasi nutrisi dan metabolit yang dapat keluar
masuk sel. Membrane sel juga berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya respirasi dan aktivitas biosintesis dalam sel.
Beberapa jenis antibakteri dapat mengganggu membrane sel
sehingga dapat mempengaruhi kehidupan sel bakteri.
b. Antibakteri yang dapat mengganggu Biosintesis Asam
nukleat Proses replikasi DNA di dalam sel merupakan Siklus
yang sangat penting bagi kehidupan sel. Beberapa jenis
antibakteri dapat mengganggu metabolism Asam nukleat
tersebut sehingga mempengaruhi seluruh fase pertumbuhan
sel bakteri.
c. Antibakteri yang menghambat sintesis protein Sintesis
protein merupakan suatu rangkaian proses yang terdiri atas
proses transkripsi ( yaitu DNA ditranskripsi menjadi MRNA)
dan proses translasi ( yaitu mRNA ditranslasi menjadi
protein). Antibakteri dapat menghambat proses – proses
tersebut akan menghambat sintesis protein.
2.5.2. Pengukuran Zona Hambat
1. Aktivitas antibakteri dinyatakan positif apabila terbentuk Zona
hambat berupa zona bening di sekeliling kertas cakram.
Bagian yang dihitung dengan jangka sorong adalah diameter
dari zona hambat yang terbentuk ( saraswati, 2017).
2. Aktivitas daya hambat bakteri dinyatakan berdasarkan zona
hambat. Bening yang dihasilkan disekitar paper disk. Diameter
zona hambat pertumbuhan bakteri diukur dalam satuan mm dan
dijadikan ukuran kuantitatif untuk ukuran zona hambat
(Fatmala,2018).
Tabel 5.1
Klasifikasi Diameter Zona Bening dan Respon Hambat
Pertumbuhan Bakteri (Jannata et al, 2018)
Pertumbuan
≥ 25 mm Sangat kuat
10-20 mm Kuat
5-10 mm Sedang
≤ 5 mm Lemah
KONSEPTUAL
1. Saponon
2. Tannin
3. Flavonoid
4. Alkaloid
5. Terpenoid (Putri et. al, 2020)
Variable
Variable Independen Dependen
Keterangan :
Variable Independen :
Variable Dependen :
Pengaruh :
METODE PENELITIAN
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen atau veriabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, yang disimbolkan
dengan symbol (y).
4.4. Definisi Operasional
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah sampel daun mangkokan (Nothopanax
Scutellarium Merr), aquades, etanol 96%, Media Nutrien Agar (NA),
tetrasiklin, biakan bakteri Staphylococcus aureus dan
Propionibacterium acne.
Dyah Ayu Permatasari, 2020. Aktivitas antibakteri Ekstrak Dan Fraksi Daun
Jambu Mete (Anacardium Occidentale Linn) Terhadap Propionibacterium acnes
Menggunakan Metode Difusi Sumuran. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim : Malang
Li, B., & Webster, T. J. 2018. Bacteria Antibiotic Resistance : New challenges
and opportunities for implant associated orthopedic infections. Journal of
orthopedic research.
Ninin Hidayah. D, 2016. Uji Aktivitas Metanol Ekstrak Klika Anak Dara (Croton
Oblongus Burm. F). Universitas Islam Negeri Alauddin : Makassar.
Nur S., Mubarak F, Jannah C, Winarni DA, Rahman DA, Hamdayani LA, Sami
FJ. Total phenolic and flavonoid compounds, antioxidant and toxicity profile of
extract and fractions of paku atai tuber (Angiopteris ferox Copel). Food Res.
2019:3(6); 734–740.
Nur Syamsu, Baitanu JA, Gani SA. Pengaruh tempat tumbuh dan lama
penyulingan secara hidrodestilasi terhadap rendemen dan profil kandungan kimia
minyak atsiri daun kemangi (Ocimum canum Sims L.). J Fitofarmaka Indonesia.
2019:6(2); 363–367.
Remonda P. Sitohang, 2018. Formulasi Dan Uji aktivitas Sediaan NonEmulsi Dari
Ekstrak Daun Mangkok ( Nothopanax scutellarium Merr.) Sebagai Anti-Aging.
Universitas Sumatra Utara : Medan.
Syahruni R, Nur S. Identifikasi komponen kimia dan uji daya antioksidan ekstrak
buah dengen (Dilleniaserrata thunbr). Jurnal Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan.
2015:3(4); 162–169.
Rahman, F.A., Haniastuti, T. & Utami, T.W., (2017). Skrining Fitokimia Dan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Pada
Streptococcus Mutans Atcc 35668. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, 3(1):1-7