————————————————————
23
24|Jurnal Ulul Albab | Vol.23, No.1, Januari 2019, hal 23-27
A. LATAR BELAKANG sebesar 144 kasus atau 24,16%, perinatal 30 kasus atau
Perkembangan epidemi HIV/AIDS di dunia telah 5,03%, darah donor 2 kasus atau 0,34% dan tidak
menyebabkan HIV/AIDS menjadi masalah global dan diketahui 23 kasus atau 3,86% (Dinas kesehatan
bukan hanya merupakan masalah kesehatan, tetapi juga provinsi, 2017).
merupakan masalah perubahan perilaku yang erat Penyebaran kasus HIV/AIDS di NTB menunjukkan
kaitannya dengan masalah ekonomi, agama, sosial dan perkembangan yang mengkhawatirkan, setiap tahun
budaya masyarakat yang pada akhirnya mencakup terjadi peningkatan penemuan kasus secara signifikan,
seluruh aspek kehidupan manusia. Suatu strategi walaupun masih termasuk daerah prevalensi
penanggulangan yang komprehensif meliputi upaya terkonsentrasi. Mengingat adanya fenomena ”gunung
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan es”, maka jumlah kasus HIV/AIDS yang ada di
mempertimbangkan berbagai nilai dan norma yang masyarakat diperkirakan dapat mencapai 100-1.000 kali
berpengaruh pada perilaku masyarakat sangat dari jumlah kasus yang ditemukan dan terlaporkan.
diperlukan (KPAN, 2006). Pengidap HIV/AIDS sebagian besar masih belum
Peningkatan penanggulangan HIV/AIDS yang menyadari kondisinya yang dapat menularkan kepada
efektif dan komprehensif di Indonesia memerlukan orang lain, sehingga diperlukan upaya pencegahan dan
pendekatan yang strategik, yang menangani faktor- pengendalian yang komprehensif dan
faktor struktural melibatkan peran aktif semua sektor. berkesinambungan.
Pada tahun 1987 Menteri Kesehatan membentuk panitia Pulau Lombok yaitu Kabupaten Lombok Barat
AIDS nasional yang diketuai oleh Dirjen P 2MPL. Pada merupakan pintu utama memasuki provinsi NTB, letak
tahun 1994 dikeluarkan Keppres nomer 36 tahun 1994 stategis ini sangat menguntungkan Pulau Lombok
tentang pembentukan KPA di tingkat nasional, provinsi sebagai jalur pariwisata. Destinasi wisata yang selalu
dan kabupaten/kota. KPA Nasional yang diketuai oleh ramai dikunjungi salah satunya adalah Senggigi.
Menko Kesra mengeluarkan strategi nasional dan Senggigi selain memiliki panorama pantai yang menarik
rencana kerja lima tahun penanggulangan AIDS 1994- para wisatawan, juga terdapat banyak hotel dan tempat
1998. Berdasarkan strategi nasional tersebut, banyak hiburan. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya
mitra internasional mendukung pelaksanaan transaksi seksual bagi para pendatang dan hal ini dapat
penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Setelah itu, menjadi salah satu faktor meningkatnya prostitusi di
beberapa kementerian mengeluarkan peraturan terkait pulau Lombok yang dapat meningkatkan penularan
upaya penanggulangan HIV misalnya Peraturan Menteri penyakit IMS dan HIV/AIDS.
Pendidikan No.9/U/1997 mengenai pencegahan
HIV/AIDS melalui pendidikan, diikuti dengan Peraturan B. METODE PENELITIAN
Menteri Pendidikan No.303/U/1997 mengenai pedoman Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
pelaksanaannya (Depkes RI, 2006). Subyek penelitian adalah KPA, petugas LSM. Triangulasi
Indonesia termasuk salah satu negara di Asia yang penelitian adalah dokumentasi kegiatan dan popupasi
mengalami epidemi HIV/AIDS dengan prevalensi yang kunci (waria). Subyek penelitian diambil secara
meningkat tajam dan belum menunjukkan penurunan purposive. Tekhnik pengumpulan data menggunakan
meskipun upaya penanggulangan HIV/AIDS telah wawancara mendalam.
dilaksanakan oleh masyarakat, Lembaga Swadaya C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Masyarakat (LSM) dan swasta serta pemerintah (Depkes Epidemi HIV/AIDS sudah menjadi masalah global,
RI, 2006). Jumlah komulatif pengidap infeksi pemerintah Indonesia berkomitmen menjalankan
HIV/AIDS dilaporkan dari tahun 2005 sebanyak 859, kesepakatan internasional untuk pengendalian AIDS,
tahun 2010 (21.591) dan tahun 2017 (10376). Jumlah mempromosikan kerjasama bilateral dan multilateral,
kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan serta memperluas kerjasama dengan negara tetangga
maret 2017 sebanyak 242.699. sedangkan jumlah dalam Program Pengendalian AIDS (Kemenkes RI,
kumulatif infeksi AIDS dari tahun 1987 sampai dengan 2010).
Maret 2017 sebanyak 87.453 orang (Dinas kesehatan Hasil wawancara dengan sekertaris KPA Lombok
provinsi NTB, 2017). Barat di dapatkan bahwa:
Provinsi Nusa Tenggara Barat walaupun masih 1. Input
termasuk daerah prevalensi rendah, tetapi penemuan a. Sumber Daya Manusia
kasus HIV/AIDS menunjukkan kecenderungan KPA merupakan pelaksana tugas dalam
meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan laporan Implementasi program penanggulangan
perkembangan HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular HIV/AIDS.
seksual (PIMS) tahun 2017, jumlah kasus HIV sebesar
Kotak 1
51 dan jumlah kumulatif AIDS sebanyak 676. Data
menunjukan sebagian besar faktor penularannya berasal “SDM yang terdapat di KPA terdiri dari
dari hubungan seksual (heteroseksual) yaitu sebesar 356 sekertaris KPA, 1 pengelola program, 1 orang
atau 59,73%, homoseksual 41 kasus atau 6,88%, IDUs merangkap sebagai monev dan keuangan. Selain
itu KPA juga bekerjasama dengan layanan
Siti Mardiyah WD, Pencegahan Penyebaran HIV/AIDS... 25
DAFTAR RUJUKAN
[1]. Azwar, A. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga, Binarupa Aksara. Jakarta, 2010.