Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KA BUPATEN LEMBATA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WAIPUKANG
Alamat:Jln.Trans Ile Ape No. 01 Email:waipukangphc@gmail.com

KERANGKA ACUAN
SKRINING HIV ( VCT MOBILE )
UPTD PUSKESMAS WAIPUKANG

I. Pendahuluan
Perkembangan epidemi HIV-AIDS dan IMS di dunia telah menyebabkan
HIV-AIDS menjadi masalah global dan merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Dalam rangka mempercepat akselerasi
upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia sangatlah penting untuk
memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan dukungan serta
pengobatan dimana keduanya merupakan komponen penting dan saling
melengkapi.
Berdasarkan laporan situasi perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia
sampai dengan 30 Juni 2010 secara komulatif jumlah kasus AIDS yang
dilaporkan adalah 21.77 kasus yang berasal dari 32 propinsi dan 300
kabupaten kota. Cara penularan kasus AIDS komulatif dilaporkan melalui
hubungan seks heteroseksual (43,3%) Injecting Drug User atau IDU (40,4%),
hubungan seks sesama lelaki (3,3%) dan perinatal (2,7%). (Rencana
Operasional promkes dalam pengendalian HIV/AIDS, Kemkes RI 2011).
Kecenderungan menunjukkan bahwa Indonesia dalam waktu dekat akan
beresiko mengalami epidemi yang lebih besar. Peningkatan kasus.
penularan HIV di kalangan kelompok beresiko di beberapa daerah di
Indonesia menjadi salah satu indikator potensi kenaikan yang cukup
mengkhawatirkan. Dan ditambah ketidaktahuan akan perilaku beresiko
tinggi penularan HIV dan IMS serta tidak pedulinya memeriksakan diri
karena belum ada keluhan menyebabkan penularan IMS dan HIV akan
semakin meningkat dan membongkar kasus-kasus HIV yg ada di bawah
akan sulit dilakukan.

II. Latar Belakang


Program penanggulangan IMS dan HIV(AIDS telah berjalan di Indonesia
kurang lebih selama 20 tahun sejak ditemukannya kasus AIDS yang
pertama pada 1987. Jumlah kasus kumulatif HIV(AIDS di Bali mencapai
13.621 kasus sampai dengan februari 2016 dimana sebagian besar kasus
terdapat di Denpasar sebanyak 5.333 (40 %) kasus. Hingga kini program
penanggulangan telah berkembang pesat meliputi pencegahan hingga
pengobatan, perawatan dan dukungan. Perkembangan program ini
menunjukkan pula pemahaman yang lebih baik para penyelenggara dan
pelaksana program terhadap persoalan IMS dan HIV(AIDS serta
berkembangnya ragam, besaran dan percepatan respon untuk
mengatasinya.
Akan tetapi penularan virus HIV terus meningkat, estimasi yang dibuat belum
bisa tercapai, Ini menyatakan bahwa masih ada kasus-kasus yang belum
terungkap. Kurang disadarinya resiko penularan IMS dan HIV/AIDS oleh kelompok
beresiko serta rendahnya kesadaran untuk mengetahui status HIV nya yang
ditunjukan dengan masih cukup besarnya kasus AIDS yang ditemukan pada
stadium lanjut lanjut di rumah sakit sehingga menyebabkan tingginya tingkat
kematian kasus AIDS merupakan isu strategis yang digunakan sebagai sasaran
respon pengendalian epidemic HIV dan AIDS.
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai penyakit menular ini
melalui pendidikan dan advokasi masyarakat menjadi hal yang utama. Tujuannya
untuk mencegah penyebaran epidemi ini lebih luas lagikalau tidak, maka stigma
diskriminasi dan ketidak tahuan akan tetapi menjadi kendala bagi penanggulangan
lebih jauh. Infeksi menular seksual (IMS) merupakan satu diantara
penyebabpenyakit utama di dunia dan telah memberikan dampak luas pada
masalah kesehatan, sosial ekonomi di banyak negara. Pada tahun 1991, WHO
telah mempublikasikan suatu rekomendasi penatalaksanaan pasien IMS yang
bersifat paripurna, yang secara luas berkaitan dengan upaya penanggulangan,
pencegahan dan program-program perawtan untuk IMSdan infeksi HIV.
Keberadaan virus HIV dan AIDS telah menarik perhatian dunia terhadap
penanggulangan dan pemberantasan IMS. Terdapat kaitan erat antara penyebaran
IMS dan penularan HIV, baik IMS yang ulseratif maupun non ulseratif, telah terbukti
menularkan HIVmelalui hubungan seksual.
Sebagian besar kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok perilaku beresiko
tinggi yang merupakan kelompok yang dimarjinalkan, maka program-program
pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS memerlukan pertimbangan
keagamaan, adat istiadat dan norma- norma masyarakat yang berlaku disamping
pertimbangan kesehatan.
Penularan dan penyebaran HIV/AIDS sangat berhubungan dengan perilaku
bersiko, oleh karena itu pengendalian harus memperhatikan factor-faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku tersebut. Pekerja seks baik langsung maupun tak
langsung seperti kafe, spa dll adalah salah satu kelompok resiko tinggi penularan
virus HIV. Mengingat waktu kerja mereka lebih banyak dimalam hari dan istirahat
disiang hari maka jadwal untuk memeriksa diri mereka sangat jarang dilakukan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka sangat diperlukan layanan mobile
klinik IMS dan VCT untuk mengakomodir kebutuhan kelompok resiko
seperti ini. Sehingga perkembangan HIV/AIDS bisa ditekan. Pengungkapan
kasus sedini mungkin sehingga sesegera mungkin dapat ditanggulangi
sekaligus membantu pencegahan penularan kepada masyarakat lain.

III. Tujuan
1. Memperluas upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS
2. Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses ke semua
layanan baik informasi, edukasi, terapi atau dukungan psikososial
3. Meningkatkan penemuan kasus sedini mungkin
4. Meningkatkan upaya pemberian terapi sesegera mungkin
5. Meningkatkan kualitas layanan 8VT dan IMS di Puskesmas

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan pokok : Melakukan skrining HIV pada masyarakat desa yang masuk
kelompok beresiko tinggi tertular virus HIV
2. Rincian Kegiatan :
a. Melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS untuk semua masyarakat
b. Melakukan konseling pra test dan persetujuan klien sebelum dilakukan
pemeriksaan HIV
c. Test HIV oleh petugas laboratorium.
d. Melakukan konseling pasca test untuk menginformasikan hasil test HIV
pada klien.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas klinik VCT/IMS puskesmas merencanakan kegiatan untuk melakukan
pemeriksaan populasi kunci diluar gedung
2. Petugas klinik VCT menginformasikan kepada petugas laboratorum untuk
melaksanakan pemeriksaan diluar gedung dan diluar jam kerja.
3. Petugas laborat dan Petugas VCT/IMS melaporkan ke kepala puskesmas.
4. Petugas membuat surat perintah tugas dari kepala puskesmas dan membawa
daftar lokasi.
5. Petugas laboratorium menyiapkan alat dan reagen pemeriksaan.
6. Petugas VCT melakukan konselor dan meminta persetujuan pasien untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium.
7. Petugas laborat mengambil spesimen pasien setelah pasien menandatangani
inform consed.
8. Petugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur parameter
pemeriksaan laboratorium yang diminta.
9. Petugas laboratorium membawa limbah sisa pemeriksaan ke puskesmas untuk
dilakukan pemisahan dan pengolahan limbah.
10. Petugas laboratorium menulis hasil pemeriksaan di form hasil pemeriksan dan
di register pasien VCT/IMS.
11. Petugas mengirim hasil ke petugas klinik VCT/IMS yang meminta pemeriksaan.

VI. Sasaran
Semua yang masuk dalam kelompok resti dan rentan tertular HIV/AIDS dan IMS

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Keterangan

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

VIII.Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan pelaporan


Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan dalam setahun,
dilakukan oleh penanggung jawab program. Evaluasi akan dilakukan dengan
tindakan korektif jika terjadi ketidak tepatan jadwal pelaksanaan dan
mencantumkan rencana tindak lanjut terhadap permasalahan yang di hadapi
dalam melaksanakan kegiatan.
Pelaporan tentang evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan berupa laporan VCT mobile disertai dengan rencana tindak lanjut jika
ditemui masalah dalam pelaksanaan kegiatan.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan laporan dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan. Pada dasarnya laporan berisi tanggal
pelaksanaan. Kendala yang di hadapi yang sekaligus merupakan bentuk
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan .
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Waipukang Koordinator Program HIV

Margareta Ose Making, SST Maria Kristina G. Lewerang, SST


NIP. 19670621 200212 2 002 NIP. 19872606 202203 2 002

Anda mungkin juga menyukai