Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA TIM PENANGGULANGAN HIV/AIDS

RUMAH SAKIT UMUM SEMARA RATIH


TAHUN 2022

TIM PROGNAS
PROGRAM KERJA TIM PENANGGULANGAN HIV/AIDS
RUMAH SAKIT UMUM SEMARA RATIH
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan epidemi HIV di Indonesia, termasuk yang tercepat di
kawasan Asia meskipun secara nasional angka prevalensinya masih termasuk
rendah, diperkirakan pada tahun 2006 sekitar 0,16% pada orang dewasa. Dengan
estimasi ini, maka pada tahun 2006 di Indonesia diperkirakan ada 193.000 ODHA
(169.000 – 216.000). penggunaan jarum suntik merupakan cara trnasmisi HIV yang
terbanyak (53%) diikuti dengan transmisi heteroseksual (42%). Salah satu faktor
yang berpengaruh dalam epidemiologi HIV di Indonesia adalah variasi antar
wilayah, baik dalam hal besarnya masalah maupun faktor-faktort yang
berpengaruh. Epidemi HIV di Indonesia berada pada kondisi epidemi
terkonsentrasi dengan kecenderungan menjadi epidemi meluas pada beberapa
propinsi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai dengan 2010, terjadi laju


peningkatan kasus baru HIV yang semakin cepat terutama jumlah kasus baru HIV
dalam 3 tahun terakhir lebih dari 3 kali lipat dibanding jumlah yang pernah
dilaporkan pada 15 tahun pertama epidemi HIV di Indonesia. Dari jumlah
kumulatif 22.726 kasus AIDS yang dilaporkan pada September 2010, dengan
proporsi 73.6% adalah laki-laki, 26.0% perempuan. Persentasi kasus AIDS pada
pengguna napza suntik 91.2% pada kelompok berusia 20-39 tahun. Seiring dengan
pertambahan total kasus AIDS, jumlah daerah yang melaporkan kasus AIDS pun
bertambah. Pada akhir tahun 2000, terdapat 16 provinsi yang melaporkan kasus
AIDS, dan kemudian pada akhir tahun 2003 jumlah tersebut meningkat menjadi 25
provinsi. Jumlah ini meningkat tajam pada tahun 2006, yaitu sebanyak 32 dari 33
provinsi yang ada di Indonesia yang sudah melaporkan adanya kasus AIDS.
Estimasi Populasi Dewasa Rawan Tertular HIV pada tahun 2009 memperkirakan
ada 5 juta sampai dengan 8 juta orang paling berisiko terinfeksi HIV. Jumlah
terbesar berada pada sub-populasi pelanggan penjaja seks (PPS), yang jumlahnya
lebih dari 3,1 juta orang dan pasangannya sebanyak 1,9 juta. Risiko penularan HIV
tidak hanya terbatas pada sub-populasi yang berperilaku risiko tinggi, tetapi juga
dapat menular pada pasangan atau istrinya, bahkan anaknya. Berdasarkan modeling
matematika, diperkirakan dalam rentang waktu tahun 2008 – 2015, secara
kumulatif akan terdapat 44.180 anak yang dilahirkan dari ibu positif HIV.

Berdasarkan hal tersebut dan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan


RI Nomor 1278/Menkes/SK/XII/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kolaborasi
Program TB-HIV serta Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
364/Menkes/SK/V/2009 tentang Program Penanggulangan Tuberkulosis bahwa
dalam rangka menurunkan angka kesakitan Tuberkulosis (TB) dan HIV sehingga
perlu dilaksanakan pelayanan penanggulangan HIV secara berkesinambungan di
Rumah Sakit Umum Semara Ratih.

II. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


II.1 Tujuan Umum
Membantu pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS
melalui peningkatan mutu pelayanan dan tercapainya usaha pencegahan dan
mengurangi resiko penularan HIV dan AIDS, meningkatkan kualitas hidup
ODHA, dengan memberikan pelayanan VCT dan PMTCT.

II.2 Tujuan Khusus


1. Sebagai pedoman manajerial dalam program TIM Penaggulangan
HIV/AIDS di Rumah Sakit .
2. Sebagai indikator mutu penerapan standar pelayanan rumah sakit (SPRS)
dalam program TIM Penaggulangan HIV/AIDS
3. Sebagai salah satu alat ukur kinerja rumah sakit dalam upaya menurunkan
angka kesakitan HIV/AIDS
4. Memberikan konseling dan testing secara rahasia
5. Melaksanakan pemeriksaan laboraturium
6. Membuat pencatatan dan pelaporan
7. Mengevaluasi program
III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
III.1 Kegiatan Pokok
Menyelenggarakan pelaksanaan pelayanan TIM Penaggulangan HIV/AIDS di
Rumah Sakit Umum Semara Ratih.
a. Menyusun program kerja tahunan
b. Mengadakan pertemuan rutin
c. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM
b. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga sarana dan prasarana
c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha penanggulangan
HIV-AIDS

III.2 Rincian Kegiatan


1. Menemukan kasus HIV/AIDS sedini mungkin, memutuskan mata rantai
penularan dengan mensosialisasikan penggunaan kondom secara baik
dan benar, memperluas jangkauan pelayanan (berjejaring)
2. Memberikan pelayanan pengobatan pada ODHA sehingga dapat
menurunkan angka kematian, meningkatkan kualitas hidup.
3. Menemukan dan mengobati kasus IO,
4. Memberikan pengobatan pada ODHA dengan risiko IDU
5. Memberikan pelayanan pengobatan pada ODHA hamil guna
meningkatkan kualitas hidup ibu dan mencegah penularan HIV dari Ibu
ke Anak.
6. Menyelenggaran pelayanan rujukan

7. Pelatihan bagi TIM Penanggulangan HIV/AIDS (dokter, perawat dan


bidan yang terkait ) Rumah Sakit Umum Semara Ratih.
8. Sosialisasi Program Kerja TIM Penanggulangan HIV/AIDS
9. Sosialisasi sistem rujukan TIM Penanggulangan HIV/AIDS
10. KIE Membuat brosur/leaflet terkait HIV/AIDS (koordinasi dengan
Promkes).
IV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Rapat rutin anggota TIM Penanggulangan HIV/AIDS
2. Rapat koordinasi/pertemuan sistem jejaring (internal maupun eksternal).
3. Pelatihan (inhouse/ekshouse training) dan sosialisasi terkait Penanggulangan
HIV/AIDS
4. Melaksanakan sistem rujukan.

V. SASARAN
1. Menyusun Program kerja 100% pencatatan dan pelaporan pada bulan Desember
2. Mengadakan pertemuan Rutin bulanan 75% pencatatan dan pelaporan pada
bulan Desember
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk SDM 50% pencatatan dan
pelaporan pada bulan Desember
4. Mengusulkan dan merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana 100%
pencatatan dan pelaporan bulan Desember
VI. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
Jenis Kegiatan 2019
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melaksanakan dan x x x x
menerapkan standar
pelayanan Penanggulangan
HIV/AIDS
2 Konsodilasi Organisasi : X X x
 Penyusunan rencana RS
untuk melaksanakan
program Penanggulangan
HIV/AIDS
 Pembentukan tim
3 Mengembangkan kebijakan x X
dan SPO sesuai dengan
standar
Pelayanan VCT
Pelayanan PMTCT
4. Peningkatan mutu SDM X
dengan pelatihan
5. Pengusulan sarana dan X
prasarana
6. Rapat tim x x X X

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Pembuatan evaluasi kegiatan penyelenggaraan penangulangan HIV/AIDS
dilakukan setiap tahun.
2. Pelaporan kasus HIV direkap setiap bulan dengan melaporkan secara online ke
SIHA (Sistem Informasi HIV/AIDS).
d. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Laporan setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulannya ke bagian
Pelayanan Medis.
2. Laporan hasil evaluasi kegiatan dilakukan diakhir tahun.

Mengetahui, Luwus,
RSU. SEMARA RATIH TIM Penaggulangan HIV/AIDS,
Direktur Ketua

(dr. I Wayan Buana, Sp. B, Finacs., M.M.) (dr. I Putu Sistawidyautama Sp. PD)

Anda mungkin juga menyukai