Lampiran
Surat Keputusan : XXX/SK/RSKK/DIR/X/2021
Tanggal Terbit : XXXXXX
Judul Surat Keputusan : PEDOMAN PENGORGANISASIAN GERIATRI
TINGKAT SEDERHANA
BAB I PENDAHULUAN
Pada tahun 2008, di seluruh dunia diperkirakan 33 juta orang hidup dengan HIV.
Sejak awal epidemic HIV pada tahun 1981, 25 juta orang meninggal akibat AIDS.
Setiap harinya terdapat 7.400 infeksi baru HIV, 96% dari jumlah tersebut berada di
negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Daerah subsahara di Afrika
merupakan daerah dengan prevalens HIV terbesar, mencakup 67% dari jumlah
keseluruhan orang yang hidup dengan HIV dan 75% dari jumlah total kematian akibat
AIDS.
Daerah Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Asia Selatan, merupakan daerah
nomor dua terbanyak kasus HIV dengan jumlah penderita 3,6 juta orang, 37% dari
jumlah tersebut merupakan wanita. Indonesia merupakan satu dari lima negara
dengan jumlah penderita HIV yang besar selain Thailand, Myanmar, Nepal, dan India.
Di negara-negara ini, prevalens HIV tinggi di kelompok pekerja seks dan
pasangannya, laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesama laki-laki, dan
pengguna obat suntik. Angka epidemi HIV di Indonesia cenderung meningkat dengan
cepat sementara di negara lain justru stabil atau menurun.
Seiring dengan pertambahan total kasus AIDS, jumlah daerah yang melaporkan
penemuan kasus AIDS pun bertambah. Pada akhir tahun 2000, terdapat 16 provinsi
yang melaporkan kasus AIDS, dan kemudian pada akhir tahun 2003 jumlah tersebut
meningkat menjadi 25 provinsi. Jumlah ini meningkat tajam pada tahun 2006, yaitu
sebanyak 32 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia yang sudah melaporkan adanya
kasus AIDS.
Estimasi Populasi Dewasa Rawan Tertular HIV pada tahun 2009 memperkirakan ada
6 juta sampai dengan 9 juta orang paling berisiko terinfeksi HIV dengan jumlah
terbesar pada sub-populasi pelanggan penjaja seks (PPS), yang jumlahnya median
lebih dari 3,2 juta orang dan pasangannya sebanyak 1,9 juta.
Sekalipun jumlah sub-populasinya paling besar namun kontribusi pelanggan belum
sebanyak penasun dalam infeksi HIV. Gambaran tersebut dapat dilihat dari hasil
estimasi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Indonesia tahun 2009, yang
jumlahnya berkisar 132.000 - 287.000, dimana 28,11% median diantaranya adalah
penasun sedangkan PPS 21,08%. Risiko penularan HIV tidak hanya terbatas pada
sub-populasi yang berperilaku risiko tinggi, tetapi juga dapat menular pada pasangan
atau istrinyabahkan anaknya. Diperkirakan dalam rentang waktu tahun 2008 – 2015,
secara kumulatif akan terdapat 44.180 anak yang dilahirkan dari ibu positif HIV. Para
ibu ini sebagian besar tertular dari pasangannya.
PROGNAS
1
RS KELUARGA KITA
A. TUJUAN UMUM
1. Tersusunnya rekomendasi mengenai skrining HIV di rumah sakit yang
meliputi:
a. Target populasi
b. Tata laksana testing
c. Metode dan reagens
d. Test konfirmasi
2. Mengendalikan penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta
menurunkan tingkat kesakitan dan kematian akibat HIV dan AIDS.
3. Diketahuinya biaya skrining, dilengkapi proyeksi biaya yang dibutuhkan di RS.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Menyediakan dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan, pengobatan,
dan dukungan kepada ODHA yang terintegrasi dengan upaya pencegahan.
2. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan menciptakan suasana
kondusif untuk mendukung upaya pengendalian HIV dan AIDS, dengan menitik
beratkan pencegahan pada sub-populasi berperilaku risiko tinggi dan
lingkungannya dengan tetap memperhatikan sub-populasilainnya.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat umum termasuk ODHA dalam
berbagai upaya pengendalian HIV dan AIDS.
4. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara lembaga pemerintah,
LSM, sektor swasta dan dunia usaha, organisasi profesi, dan mitra internasional
dipusat dan didaerah untuk meningkatkan respons nasional terhadap HIV dan
AIDS.
5. Meningkatkan koordinasi kebijakan nasional dan daerah serta inisiatif dalam
pengendalian HIV dan AIDS.
PROGNAS
2
RS KELUARGA KITA
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KELUARGA KITA
A. Fisik Bangunan
1. Luas Lahan
Luas lahan Rumah Sakit Keluarga Kita adalah 2.101,70 M2.
2. Luas Bangunan
Bangunan fisik Rumah Sakit Keluarga Kita memiliki luas 1.518 M2.
3. Lokasi
Rumah Sakit Keluarga Kita berlokasi di Jl. Raya PLP Curug Km. 4, RT 02/05,
Desa Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten
PROGNAS
3
RS KELUARGA KITA
PROGNAS
4
RS KELUARGA KITA
5. Program Rutin
a. Pemeliharaan dan Pengadaan alat
Pemeliharaan Fisik gedung untuk meningkatkan penampilan fisik dan
meningkatkan fungsi sarana dan prasarana rumah sakit
Pemenuhan bahan dan alat operasional rumah sakit.
Pemantauan dan pemeliharaan peralatan medis, non medis serta taman
dan lingkungan.
b. Peningkatan program Rumah Sakit Sayang Ibu dan rumah Sakit Sayang
bayi.
Pelaksanaan AMP bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota dan
Dinas Kesehatan Kabupaten untuk meningkatkan kemampuan tenaga
para medis.
Meningkatkan rujukan medis indoor dan outdoor.
Pelaksanaan persalinan aman dan pelayanan KB yang kuat.
Peningkatkan gizi Ibu dan Bayi dan melaksanakan protab sepuluh
langkah menuju keberhasilan menyusui.
c. Pelayanan rutin setiap instalasi.
Instalasi Rawat Jalan
- Peningkatan profesionalisme petugas dirawat jalan dan
meningkatkan budaya” Senyum” dalam melayani pasien.
- Biling sistem dan rekam medik dengan komputerisasi.
Inastalasi Rawat Inap
- Peningkatan BOR ( BOR ideal 60-85%), dengan terus
mensosialisasikan dan meningkatkan pelayanan rumah sakit pada
masyarakat .
Pelayanan Penunjang medis
Pelayanan farmasi, pelayanan gizi, pelayanan laundry, dan laboratorium
klinik.
6. Penataan sistem
a. Penataan Administrasi / keuangan dan akuntansi
Penataan sistem keuangan yang accountable.
Adanya sistem akuntansi & billing sistem yang computerized.
Penataan Administrasi.
b. Relokasi tenaga medis, para medis dan Administrasi.
PROGNAS
5
RS KELUARGA KITA
3. Tujuan
a. Meningkatkan derajat kesehatan prajurit,PNS dan keluarganya dalam
rangka mendukung tugas pokok komando.
b. Meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada masyarakat di
wilayah kabupaten jember dan sekitarnya.
c. Meningkatkan kemampuan rumah sakit secara terencana dan
berksesinambungan dalam upaya mencapai pelayanan kesehatan yang
prima.
PROGNAS
6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS
7
PROGNAS
BAB V STRUKTUR ORGANISASI TIM MEDIK HIV/AIDS
8
PROGNAS
RS KELUARGA KITA
g. Uraian kerja :
1) Menyusun program kerja Tim Medik HIV/-AIDS
2) Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional Tim
Medik HIV-AIDS secara efektif, efisien dan bermutu.
3) Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan Rawat
Jalan jika pasien penderita HIV-AIDS yang bersangkutan membutuhkan
penanganan/tindakan lebih lanjut.
4) Memberikan pembinaan terhadap anggota Tim Medik HIV-AIDS.
5) Bersama Tim Medik HIV-AIDS membuat perencanaan ketenagaan dan
pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di Tim
Medik HIV-AIDS.
6) Memimpin pertemuan rutin dengan anggota Tim Medik HIV-AIDS untuk
membahas, mengevaluasi dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan
dengan pelayanan di Tim Medik HIV-AIDS
7) Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan
dengan peningkatan mutu pelayanan di Tim Medik HIV-AIDS.
1. Wewenang :
a. Memberikan penilaian kinerja staf IGD
b. Membuat prosedur pelayanan IGD
D. KONSULEN
Tugas/kegiatan:
1. Memeriksa pasien yang berkunjung ke layanan CST
2. Memberikan saran/anjuran kepada pasien
3. Menerima rujuk/merujuk pasien
4. Melakukan rujukan pemeriksaaan kesehatan dan pengobatan ARV & IO
PROGNAS
9
RS KELUARGA KITA
G. COUNSELLOR
Tugas/kegiatan:
1. Melakukan konseling terhadap klien
2. Menjaga kerahasiaan atas hasil tes kepada pihak yang tidak berkepentingan
3. Bersedia menjadi konselor sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
4. Menyiapkan laporan bulanan dan triwulan serta saran/usul dan hambatan yang
ditemukan
I. ADMINISTRASI
Tugas/kegiatan:
1. Bertanggung jawab terhadap jalannya administrasi umum dalam pengelolaan klinik
VCT
2. Bertanggung jawab terhadap penyiapan, pembuatan, dan pengumpulan laporan klinik
VCT
3. Menyiapkan laporan bulanan dan triwulan serta saran/usul dan hambatan yang
ditemukan
J. ANALIS MEDIS
1. Menyiapkan sarana dan prasarana laboratorium
2. Melakukan pemeriksaan klien HIV dan menyampaikan hasil tes kepada yang tes
3. Menyiapkan laporan bulanan dan triwulan serta saran/usul dan hambatan yang
ditemukan
K. APOTEKER
Tugas/kegiatan:
1. Membantu kegiatan klinik VCT untuk melaksanakan pelayanan obat–obatan
2. Membantu menjelaskan mengenai obat-obatan kepada pasien
PROGNAS
10
RS KELUARGA KITA
L. CASE MANAGER
Tugas/kegiatan:
1. Mendukung pengobatan infeksi opportunistic dan ART sehingga dapat berjalan
dengan baik
2. Mendampingi ODHA dalam pengobatan infeksi opportunistic dan ART
3. Memonitor pemakaian dan stok obat ARV pada ODHA
4. Memberikan spirit bagi ODHA
5. Berkoordinasi dengan Lay Support
6. Melaporkan kegiatan perbulan kepada Dinas Kesehatan Kota Jember beserta
hambatan yang ditemui dilapangan.
M. JANITOR
Tugas/kegiatan:
Bertanggung jawab memelihara inventaris dan kebersihan ruangan.
N. KOORDINATOR CST
Bertanggung jawab mengkoordinasikan menerima rujukan pasien HIV/AIDS (suspect
HIV/AIDS) dari Poli Rawat Jalan, Ruangan Rawat Inap, Puskesmas, Praktek Swasta.
O. KOORDINATOR PMTCT
Bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan pelayanan PMTCT, kepada pasien orang
dengan HIV/AIDS meliputi penjadwalan pelaksanaan tindakan dan terapi.
PROGNAS
11
RS KELUARGA KITA
Logistik Umum
Logistik Farmasi
PROGNAS
12
RS KELUARGA KITA
Keterkaitan Hubungan Kerja Tim Medik HIV/AIDS Rumkit Tk. III Baladhika Husada dengan
unit lain:
1. Logistik Farmasi
Perencanaan, pengadaan, dan distribusi obat ARV, obat IO, dan pengadaan APD; termasuk
pemantauan efek samping obat serta konseling obat kepada petugas medis maupun pasien.
2. Logistik Umum
Perencanaan, pengadaan, dan distribusi kondom dan lubricant.
3. Kamar Operasi (OK)
Pasien HIV/AIDS yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat pengantar operasi
oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk dijelaskan biaya operasi serta Tim Medik HIV/AIDS memberitahu bagian OK tentang
rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah setuju).
4. Laboratorium
Pasien HIV/AIDS yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir
permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas laboratorium
oleh anggota Tim Medik HIV AIDS.
5. Umum/Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di Ruang Perawatan pasien HIV/AIDS akan
dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan
sesuai dengan SPO yang berlaku.
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke Poli VCT Rumkit Tk. III Baladhika Husada akan diberikan nomor
rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian
rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian
rekam medis oleh petugas admission.
7. Radiologi
Pasien HIV/AIDS yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke petugas
radiologi oleh anggota Tim Medik HIV/AIDS.
8. Operator
Apabila Tim Medik HIV/AIDS membutuhkan sambungan telepon keluar Rumah Sakit
(tanpa menggunakan PIN) maka bagian Tim Medik HIV/AIDS akan meminta bantuan ke
bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telepon.
9. IRNA
Pasien HIV/AIDS yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar
perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat persetujuan
rawat inap, maka pasien diantar oleh petugas Pemandu ke bagian IRNA.
10. Gizi
Pasien HIV/AIDS yang mengalami permasalahan dengan nutrisi maka akan dikonsulkan ke
poli gizi dengan formulir konsulan yang dibuatkan oleh dokter Tim Medik HIV/AIDS.
11. Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien HIV/AIDS yang memerlukan perawatan intensif, maka pasien akan
dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter, penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluarga
pasien menandatangani surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar oleh pemandu.
12. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
PROGNAS
13
RS KELUARGA KITA
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada jam kerja,
perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien memungkinkan untuk
tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh anggota poli VCT ke bagian IRJ.
3 Sekretaris
4 Konsulen
5 Koordinator VCT
6 Koordinator CST
7 Koordinator
PMTCT
8 Konsulen
9 Konselor
10 Administrasi
RR
11 Case Manager
12 Janitor
13 Bidan/Perawat
PMTCT
PROGNAS
14
RS KELUARGA KITA
P. KUALIFIKASI
No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah
Q. yang ada
Formal Masa Kerja Sertifikat
1 Ketua Tim Medik
3. Sekretaris
4. Konsulen
5. Koordinator VCT
6. Koordinator CST
7. Koordinator
PMTCT
8. Konsulen
9. Konselor
10 Administrasi
RR
11 Case Manager
12 Janitor
13
Bidan/Perawat
PMTCT
REKRUTMEN DAN SELEKSI TIM MEDIK HIV/AIDS
PROGNAS
15
RS KELUARGA KITA
T. UNIVERSAL PRECAUTION
1. Cara pembuangan spuit
2. APD
3. Deteksi dini
4. Konseling awal
5. Asuhan Keperawatan pada infeksi oportunistik
PROGNAS
16
RS KELUARGA KITA
BAB X PERTEMUAN/RAPAT
A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
U. TUJUAN
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional Tim
Medik HIV-AIDS
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di Tim
Medik HIV-AIDS
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
pelayanan di Tim Medik HIV-AIDS
V. KEGIATAN RAPAT
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Tim Medik HIV-AIDS dipimpin oleh Ketua Tim Medik
HIV/AIDS Rumkit Tk. III Baladhika Husada dan diikuti oleh seluruh anggota Tim. Rapat yang
diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal:
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Tim Medik HIV-AIDS setiap 3 bulan
1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang
telah ditentukan oleh Ketua Tim HIV-AIDS.
2. Rapat Tidak Terjadwal:
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala
ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Tim Medik HIV/AIDS
dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
PROGNAS
17
RS KELUARGA KITA
BAB XI PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Tim Medik HIV/AIDS.
W. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh Petugas administrasi dan petugas RR. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari:
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Triwulan
4. Laporan Tahunan
PROGNAS
18
RS KELUARGA KITA
PROGNAS
19