Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM PENANGGULANGAN HIV/AIDS

A. Pendahuluan
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit
yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus) yang akan mudah
menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia,
dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah
terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi kanker dan lain-lain. Sampai
saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk penyembuhannya. Jangka
waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasa
memakan waktu rata-rata 5-7 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih
tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya
pada orang lain

1. Latar Belakang
Sejak awal abad ke 21 peningkatan jumlah kasus semakin mencemaskan. Pada
akhir tahun 2003 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan bertambah 355 kasus sehingga
berjumlah 1371 kasus, semantara jumlah kasus HIV positif menjadi 2720
kasus.Pada akhir tahun 2003 25 provinsi telah melaporkan adanya kasus AIDS.
Penularan di subpopulasi penasun meningkat menjadi 26,26% . Peningkatan jumlah
kasus AIDS terus terjadi, pada akhir Desember 2004 berjumlah 2682 kasus, pada
akhir Desember 2005 naik hampir dua kali lipat menjadi 5321 kasus dan pada akhir
September 2012 sudah menjadi 6871 kasus dan dilaporkan oleh 32 dari 33 provinsi.
Sementara estimasi tahun 2012, jumlah orang yang terinfeksi diperkirakan 169.000 -
216.000 orang. Data hasil surveilans sentinel Departemen Kesehatan menunjukkan
terjadinya peningkatan prevalensi HIV positif pada sub-populasi berperilaku berisiko,
dikalangan penjaja seks (PS) tertinggi 22,8% dan di kalangan penasun 48% dan
pada penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebesar 68%. Peningkatan
prevalensi HIV positif terjadi di kota-kota besar, sementara peningkatan prevalensi di
kalangan PS terjadi baik di kota maupun di kota kecil bahkan di pedesaan terutama
di provinsi Papua dan Irian Jaya Barat. Di kedua provinsi terakhir ini epidemi sudah
cenderung memasuki populasi umum (generalized epidemic). Distibusi umur
penderita AIDS pada tahun 2012 memperlihatkan tingginya persentase jumlah usia
muda dan jumlah usia anak. Penderita dari golongan umur 20-29 tahun mencapai
54,77%, dan bila digabung dengan golongan sampai 49 tahun, maka angka menjadi

1
89,37%. Sementara persentase anak 5 tahun kebawah mencapai 1,22%.
Diperkirakan pada tahun 2012 sebanyak 4360 anak tertular HIV dan separuhnya
telah meninggal.

2. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan kualitas kesehatan agar tercapainya keberhasilan dalam
menanggulangi pasien yang terinfeksi HIV/AIDS di RSIA Anugrah Kubu Raya.
b. Tujuan khusus
1) Menyediakan dan meningkatkan mutu pelayanan konseling, pengobatan,
dan dukungan kepada ODHA yang terintegrasi dengan upaya pencegahan.
2) Meningkatkan peran serta pencegahan penularan HIV dari Ibu ke bayi
termasuk ODHA dalam berbagai upaya penanggulangan HIV dan
AIDS.
3. Ruang lingkup pelayanan
Ruang lingkup pelayanan penanggulangan HIV dan AIDS di RSIA Anugrah Kubu
Raya meliputi;
a. Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT)
b. Pelayanan Antiretroviral Therapy (ART)
c. Pelayanan Prevention Mother To Child Transmission (PMTCT) dan Provider
Initiated Testing and Counselling (PITC)
d. Pelayanan Infection Opportunistic (IO)
e. Pelayanan penunjang meliputi: pelayanan gizi, laboratorium dan radiologi
pencatatan dan pelaporan

4. Batasan operasional
a. Pelayanan Poli VCT di RSIA Anugrah dilakukan pada unit pelayanan yang telah
di jadwalkan pada hari Jumat, Pukul 14.00 – selesai dengan perjanjian.
b. Keberhasilan pelayanan kesehatan oleh semua anggota tim bergantung dari
berbagai komponen, yang masuk dalam komponen tim pelayanan kesehatan
diantaranya perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain
saling menunjang
c. Voluntary Conseling and Testing (VCT) adalah salah satu bentuk upaya / proses
konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela
yang bersifat confidental dan secara lebih dini membantu orang mengetahui
status HIV

2
d. Antiretroviral Therapy (ART) adalah kegiatan pemberian terapi anti retrovural
untuk emnghambat pertumbuhan dan perkembangan virus HIV
e. Prevention Mother To Child Transmission (PMTCT) adalah kegiatan upaya
menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi HIV. PMTCT komprehensif berupaya
meningkatkan kepedulian dan pengetahuan perempuan perempuan usia
reproduktif tentang HIV dan AIDS; meningkatkan akses perempuan hamil untuk
mendapatkan layanan konseling dan testing HIV (VCT); meningkatkan akses
perempuan hamil HIV positif untuk mendapatkan layanan pengurangan risiko
penularan HIV ke bayinya serta meningkatkan akses perempuan HIV positif dan
keluarganya untuk mendapatkan layanan psikologis dan sosial agar kualitas
hidupnya terjaga.
f. Infection Opportunistic (IO) adalah upaya mengendalikan dan mengatasi
terjadinya infeksi yang oportunistik

5. Landasan Hukum
Dasar hukum pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS adalah
a. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1507/MenKes/SK/X/2005 tentang Pedoman

Pelayanan Konseling dan Testing HIV AIDS Secara Sukarela (VCT)


b. Keputusan Menteri Kesehatan No. 760/MENKES/SK/VI/2007 tentang penetapan
lanjutan rumah sakit rujukan bagi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)
c. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 782/MENKES/SK/IV/2011 tentang rumah
sakit rujukan bagi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)
d. Peraturan Menteri Kesehatan no 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV
dan AIDS

B. Rencana strategi pelaksanaan


1. Rencana strategi
Kegiatan yang akan dilakukan untuk pelaksanaan penanggulangan HIV dan AIDS
adalah dengan
a. Meningkatkan dan memperluas upaya pencegahan yang efektif
b. Meningkatkan dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
untuk mengantisipasi peningkatan jumlah ODHA yang memerlukan akses
perawatan dan pengobatan untuk lebih lanjut
c. Meningkatkan kemampuan dan memberdayakan Tim HIV yang terlibat dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di RSIA Anugrah Kubu
Raya melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan

3
d. Meningkatkan survei dan penelitian untuk memperoleh data bagi pengembangan
program penanggulangan HIV dan AIDS

2. Prioritas kegiatan
Untuk pelaksanaan rencana strategi agar mudah tercapai dilakukan prioritas
pelaksanaan rencana strategi. Dengan melaksanakan program-program yang
dikembangkan dari setiap area prioritas secara bersungguh-sungguh, penuh tanggung
jawab, terpadu, harmonis dan berkesinambungan maka walaupun dengan
sumberdaya yang terbatas
3. Area prioritas
Pelaksanaan program penanggulangan HIV dan AIDS di RSIA Anugrah Kubu Raya
adalah
a. Pencegahan HIV dan AIDS
b. Konseling dan Pengobatan kepada ODHA
c. Lingkungan Kondusif
C. Rencana kerja dan anggaran
1. Rencana kerja
Rencana kerja pelaksanaan kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS yang akan
dilakukan di sesuai dengan jadwal berikut

NO KEGIATAN TAHUN 2023


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentukan Tim
Penanggulangan HIV/AIDS
2 Rapat Rutin Tim
Penanggulangan HIV/AIDS
3 Pelatihan Tim
Penanggulangan HIV/AIDS
4 Pemantauan Pelaksanaan
Program Penanggulangan
HIV/AIDS
5 Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Evaluasi

4
2. Anggaran
Adapun anggaran yang di keluarkan untuk pelaksanaan kegiatan penanggulangan
HIV/AIDS akan di tanggung sepenuhnya oleh RSIA Anugrah Kubu Raya.

D. Pelaksanaan
Rencana strategi penanggulangan HIV dan AIDS dilaksanakan dengan rencana
meningkatkan kualitas kesehatan agar tercapainya keberhasilan dalam menanggulangi
pasien yang terinfeksi HIV/AIDS di RSIA Anugrah Kubu Raya.
E. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk
1. Menjamin bahwa program pencegahan HIV dan AIDS mencapai tingkat efisiensi dan
akun tabilitas yang tinggi
2. Membantu mengintensifkan dan meningkatkan pelaksanaan program
3. Memungkinkan tindakan korektif untuk mengarahkan program, dan
4. Menghasilkan informasi yang berguna bagi pelaksanaan program serta sebagai
masukan untuk penyusunan program lanjutan.

F. Penutup
Program penanggulangan HIV dan AIDS ini merupakan respons RSIA Anugrah Kubu
Raya terhadap epidemi HIV dan AIDS yang semakin meningkat. Dengan program yang
baik dan jitu, dapat dikembangkan program-program pencegahan dan penanggulangan
HIV dan AIDS yang komprehensif, integratif dan harmonis untuk tahun-tahun
mendatang.
Maka diperlukan penanggulangan yang intensif untuk mencegah dan mengurangi
penularan HIV/AIDS. Salahsatu cara penanggulangan HIV/AIDS yaitu dengan
pemeriksaan dan konseling. Konseling yang memadai harus diberikan sebelum dan
sesudah pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan diberitahukan kepada yang bersangkutan
tetapi wajib dirahasiakan kepada pihak lain.
Disadari sepenuhnya bahwa tidaklah mudah melaksanakan program-program yang
besar ini, karena belum ada tenaga terlatih untuk pelayanan VCT di RSIA Anugrah Kubu
Raya. Namun dengan kesungguhan, keikhlasan dan dengan tekat yang bulat serta
berbekal pengalaman dalam memecahkan persoalan-persoalan besar, upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS akan dapat membuahkan hasil yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai