Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Perkembangan epidemi HIV di dunia telah menyebabkan HIV-AIDS menjadi


global dan merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia . Penularan HIV
umunya terjadi akibat perilaku manusia, sehingga menempatkan individu dalam
situasi yang rentan terhadap infeksi. Perilaku beresiko terutama jika melakukan
hubungan seksual yang tidak aman, baik secara vaginal maupun anal dengan
pasangan yang berganti-ganti maupun yang tetap, selain itu juga akibat bergantian
menggunakan alat suntik pada pengguna napza suntik serta penularan dari Ibu
kepada Anak bagi ibu hamil .
Angka kesakitan HIV/AIDS di dunia semakin meningkat ,di Indonesia angka
kesakitan di perkirakan mencapa 691. 823 orang ( thn 2017),Kasus HIV di Jawa
Timur menempati peringkat ke 2 setelah DKI jakatra, di Kabupaten Bojonegoro
tahun 2018 menempati peringkat 10 di Jawa timur. Puskesmas Malo pada tahun
2020 ditemukan 4 penderita baru dan dalam 3 Tahun berturut- turut di temukan Ibu
Hamil HIV positip.
Program HIV-AIDS dikelola pemerintah dan masyarakat, merupakan kebijakan
terpadu untuk mencegah penularan HIV/ AIDS dan memperbaiki kualitas hidup
orang dengan HIV(ODHA).Untuk melakukan intervensi suatu program, pengelola
program harus memperhatiakan situasi epidemi yang ada dan kemampuan sumber
daya yang diiliki, agar intervensi program tersebut dapat mencapai tujuan secara
efektif dan efesien.
Oleh karena itu perlu di susun suatu perencanaan ( POA) untuk mempermudah
melakukan suatu kegiatan agar dapat memenuhi target SPM dan PKP yang telah
di tetapkan .

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian, mencegah dan
mengurangi penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV-AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus :
a. Menurunnya prevalensi HIV/ AIDS
b .Meningkatnya persentase penduduk usia 15 - 24 tahun yang memiliki
pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS menjadi 95 %.

1
c. Meningkatkan akses layanan konseling dan tes HIV/AIDS bagi masyarakat.
d. Meningkatkan akses Perawatan dan pelayanan Pendampingan bagi
penderita .
e .Meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam
upaya mendeteksi dini dan menurunkan stigma .
f. Mengembangkan jenis layanan pengobatan yang komprehensif serta
pemantauan keberlangsungan pengobatan penderita.

C. Manfaat
1. Bagi Puskesmas
a. Perencanaan p2p HIV / AIDS dapat memberikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban.
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan
pengembangan potensi yang ada.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
a. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi.
b. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan di tingkat kabupaten.
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan
kebijakan.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan P2 HIV / AIDS di puskesmas Malo meliputi Upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
berupa kegiatan Promotif, Preventif, Diagnosa, Kuratif, dan Rehabilitative.

Anda mungkin juga menyukai