Dari jumlah kasus HIV yang sudah dilaporkan, yang kasus AIDS tercatat
mencapai 19% dengan kejadian infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan adalah
sebagai berikut :
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Terlaksananya kegiatan pelayanan kepada pasien HIV AIDS yang memenuhi standar
pelayanan dan keselamatan pasien dan staf.
b. Tujuan Khusus:
Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan
standar prosedur operasional yang berlaku, mengutamakan keselamatan pasien dan
dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.
Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan melalui peningkatan kemampuan
pemberian pelayanan kesehatan.
Mengupayakan keselamatan staf dengan peningkatan pengetahuan staf dan
menjamin kepatuhan terhadap pelaksanaan standar prosedur operasional yang
berlaku.
Mengupayakan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat sekitar yang selaras
dengan visi pemerintah.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Prioritas Program
1. Pembentukan Tim HIV AIDS RS Puri Husada.
2. Pembuatan buku pedoman pelayanan dan SPO HIV AIDS RS Puri Husada.
3. Sosialisasi dan peningkatan pengetahuan/ keilmuan tentang HIV AIDS bagi para
staf, baik eksternal maupun internal.
4. Pemberian pelayanan yang optimal bagi pasien suspek HIV AIDS maupun HIV
AIDS yang meliputi promotif, preventif dengan pengendalian faktor resiko,
kuratif maupun rehabilitatif.
5. Peningkatan pengetahuan/ keilmuan tentang HIV AIDS kepada masyarakat sekitar
dengan visi yang sesuai dengan visi pemerintah, yaitu tidak ada lagi penyebaran
(zero new infections), tidak adanya kematian akibat HIV AIDS (zero AIDS-related
deaths) dan stigma (zero discrimination) akibat HIV AIDS.
6. Bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, antara lain Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman, Puskesmas Ngaglik II sebagai Pembina KIA, Badan
Narkotika Nasional (BNN), fasilitas kesehatan yang menyediakan fasilitas
konseling dan pemberian ARV, dan lain-lain.
7. Pencatatan dan pelaporan yang optimal.
B. Program Mutu
1. Pemantauan Kepatuhan Pelaksanaan SPO terkait Pelayanan HIV AIDS.
2. Pemantauan Kepatuhan Pelaksanaan Hand Hygiene.
3. Pemantauan Kepatuhan Pemakaian APD staf pada pelayanan pasien HIV AIDS.
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan peningkatan pelayanan pasien HIV AIDS, Rumah Sakit Puri
Husada melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala menggunakan metode siklus
mutu PDCA (Plan, Do, Check and Action). PDCA singkatan bahasa Inggris dari “Plan,
Do, Check and Action”, (Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak Lanjuti) adalah suatu proses
pemecahan masalah dengan empat langkah alternatif yang umum digunakan dalam
pengendalian kualitas.
Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming yang sering dianggap sebagai
bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan Siklus Deming.
Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A.
Shewhart yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistik.
Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA (Plan, Do, Study, Act) untuk
lebih menggambarkan rekomendasinya.
A. Prioritas Program
1. Pembentukan Tim HIV AIDS RS Puri Husada.
a. Menyelenggarakan rapat koordinasi Tim HIV AIDS.
b. Menyusun struktur organisasi Tim HIV AIDS.
c. Menyusun uraian tugas sesuai struktur organisasi Tim HIV AIDS.
d. Membuat program kerja Tim HIV AIDS.
2. Pembuatan buku pedoman pelayanan dan SPO HIV AIDS RS Puri Husada.
a. Menyelenggarakan rapat koordinasi Tim HIV AIDS untuk pembuatan buku
pedoman dan SPO.
b. Mengajukan pengesahan kepada Direktur RS Puri Husada untuk
pemberlakuan Pedoman Pelayanan HIV AIDS dan SPO yang terkait.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pedoman pelayanan dan SPO
yang telah dibuat.
3. Sosialisasi dan peningkatan pengetahuan/ keilmuan tentang HIV AIDS bagi para
staf, baik eksternal maupun internal.
a. Koordinasi dengan bagian diklat untuk peningkatan ilmu (pelatihan) tim HIV
AIDS.
b. Koordinasi dengan bagian diklat untuk pelatihan internal bagi staf rumah sakit
mengenai HIV AIDS.
c. Pembaruan keilmuan HIV AIDS sesuai perkembangan ilmu, dengan diskusi
Tim HIV AIDS dan staf lain maupun pihak luar.
4. Pemberian pelayanan yang optimal bagi pasien suspek HIV AIDS maupun HIV
AIDS yang meliputi promotif, preventif dengan pengendalian faktor resiko,
kuratif maupun rehabilitatif.
5. Peningkatan pengetahuan/ keilmuan tentang HIV AIDS kepada masyarakat sekitar
dengan visi yang sesuai dengan visi pemerintah, yaitu tidak ada lagi penyebaran
(zero new infections), tidak adanya kematian akibat HIV AIDS (zero AIDS-related
deaths) dan stigma (zero discrimination) akibat HIV AIDS.
a. Koordinasi dengan masyarakat sekitar terkait waktu pelaksanaan penyuluhan
(senam Sunday morning, seminar awam, penyuluhan di sekolah dan kegiatan
masyarakat, dan lain-lain).
b. Pembentukan kader di masyarakat (bekerjasama dengan pihak puskesmas
pengampu daerah tersebut).
c. Memberdayakan masyarakat dalam deteksi dini kasus HIV AIDS yang akan
berdampak pada pengendalian kasus, baik jumlah kesakitan, pengendalian
faktor resiko, jumlah kematian maupun meminimalkan stigma.
6. Bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, antara lain Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman, Puskesmas Ngaglik II sebagai Pembina KIA, Badan
Narkotika Nasional (BNN), fasilitas kesehatan yang menyediakan fasilitas
konseling dan pemberian ARV, dan lain-lain.
a. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait terutama tentang program tim HIV
AIDS RS Puri Husada, pelayanan pasien HIV AIDS (termasuk pula konseling
dan pemberian ARV), pengendalian faktor infeksi, pengelolaan transmisi
penyakit, peningkatan wawasan keilmuan, dan lain-lain.
b. Melakukan kolaborasi acara bagi masyarakat sekitar yang terkait dengan 3
zero visi pemerintah.
7. Pencatatan dan pelaporan yang optimal.
a. Pencatatan seluruh pasien HIV AIDS yang mendapatkan pelayanan.
b. Pelaporan kepada Direktur RS dan seluruh pihak terkait (Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman, Puskesmas binaan, dan lain-lain).
c. Menerima masukan dan saran dari berbagai pihak.
d. Melakukan analisa dan penyusunan rencana tindak lanjut perbaikan program.
B. Program Mutu
1. Pemantauan Kepatuhan Pelaksanaan SPO terkait Pelayanan HIV AIDS.
a. Meninjau SPO yang ada.
b. Membuat SPO baru yang diperlukan atau melakukan revisi SPO sesuai
kebutuhan.
c. Sosialisasi SPO yang baru/ revisi.
2. Pemantauan Kepatuhan Pelaksanaan Hand Hygiene.
a. Monitoring kepatuhan hand hygiene.
b. Monitoring ketersediaan sarana hand hygiene.
c. Koordinasi dengan tim PPI terkait upaya peningkatan kepatuhan hand
hygiene.
3. Pemantauan Kepatuhan Pemakaian APD staf pada pelayanan pasien HIV AIDS.
a. Monitoring kedisiplinan pemakaian APD dan ketersediaan APD.
b. Monitoring ketersediaan APD di unit pelayanan.
c. Koordinasi dengan tim PPI terkait upaya peningkatan kepatuhan pemakaian
APD staf pada pelayanan pasien HIV AIDS.
VI. SASARAN
A. Prioritas Program
Pencapaian program : minimal 80% program dapat terlaksana.
B. Program Mutu
- Kesesuaian pelayanan dan SPO ≥ 85%
- Angka Kepatuhan Kebersihan Tangan tercapai ≥ 85%
- Angka Kepatuhan Penggunaan APD staf tercapai ≥ 80%.
VII. JADWAL KEGIATAN
1. PROGRAM PELAYANAN
Pembentukan Tim HIV AIDS √ Ketua
Tim
Penyelenggaraan Rapat Tim HIV √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
HIV
AIDS
AIDS
Pembuatan program kerja, buku √
pedoman pelayanan dan SPO HIV
AIDS
Sosialisasi dan peningkatan √ √
pengetahuan/ keilmuan tentang HIV
AIDS bagi para staf:
a. Tim HIV AIDS
b. Staf Rumah Sakit
Pemberian pelayanan yang optimal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bagi pasien
Penyuluhan Warga Sekitar √ √
X. PENUTUP
Demikian telah disusun program kerja Tim HIV AIDS RS Puri Husada. Diharapkan
dengan program kerja ini dapat dipakai sebagai pedoman kerja dalam meningkatkan mutu
pelayanan.