Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPenelitian
1. GambaranUmumLokasiPenelitian
RSUP Sanglahberalamatkan di JalanDiponegoro,
DauhPuriKelodDenpasar Barat, Bali. mulaidibangunpadatahun 1956
dandiresmikanpadatanggal 30 Desember 1959 dengankapasitas 150
tempattidur. Padatahun 1962 bekerjasamadengan FK Unudsebagai RS
Pendidikan. Padatahun 1978 menjadirumahsakitpendidikantipe B
dansebagaiRumahSakitRujukanuntuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur (SK
Menkes RI No.134/1978).
Dalamperkembangannya RSUP Sanglahmengalamibeberapa kali
perubahan status, padatahun 1993 menjadirumahsakitswadana (SK
Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudiantahun 1997
menjadiRumahSakit PNBP (Pendapatan Negara BukanPajak). Padatahun
2000 berubah status menjadiPerjan (Perusahaan Jawatan)
sesuaiperaturanpemerintahtahun 2000. Terakhirpadatahun 2005
berubahmenjadi PPK BLU (Kepmenkes RI NO.1243 tahun 2005 tgl 11
Agustus 2005) danditetapkansebagai RS Pendidikan Tipe A
sesuaiPermenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12 Desember 2005.
Sepertihalnyaorganisasilain, RSUP Sanglah Denpasar juga
memilikivisidanmisisebagaiarah yang akandituju, yaitu:
a. Visi
”MenjadiRumahSakitRujukanNasionalKelas Dunia Tahun 2019”
“To Be A World Class National Referral Hospital In 2019″
b. Misi
1) Menyelenggarakanpelayanankesehataninterprofesi yang paripurna,
bermutuuntukseluruhlapisanmasyarakat

28
2) Menyelenggarakanpendidikantenagakesehatan yang
profesionaldanberdayasaingsertamenyelenggarakanpenelitiandalam
bidangkesehatanberbasisrumahsakit
3) Menyelenggarakankemitraandenganpemangkukesehatanterkait
4) Menciptakanlingkungankerja yang amandannyaman.

2. KarakteristikResponden
a. KarakteristikRespondenBerdasarkanJenisKelamin
Tabel 4.1 KarakteristikRespondenBerdasarkanJenisKelamin
J e n i s K e l a m i n f %
P e r e m p u a n 1 1 4 6 %
L a k i - L a k i 1 3 5 4 %
T o t a l 2 4 1 0 0 %

Berdasarkantabel
4.1sebagianbesarrespondenberjeniskelaminlaki-lakiyaitusejumlah 13
orang (54%)
dansebagiankecilrespondenberjeniskelaminperempuansebanyak11
orang (46%).

b. KarakteristikRespondenBerdasarkanProfesi
Tabel 4.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanProfesi

P r o f e s i f %
MahasiswaKeperawatan 8 3 3 %
P e r a w a t 5 2 1 %
D okt e rR e si de n 1 1 4 6 %
T o t a l 2 4 1 0 0 %

Berdasarkantabel
4.2menunjukkanbahwasebagianbesarrespondenberprofesisebagaidokte
rresidenyaitusejumlah 11 orang (46%). Responden yang
berprofesisebagaimahasiswakeperawatansebanyak 8 orang (33%)
danterdapat 5 orang (21%) yang berprofesisebagaiperawat.
3. GambaranTingkat Kedisiplinan Tim BedahDalamPenggunaan APD
di Ruang OK IGD RSUP Sanglah Denpasar
a. Identifikasitingkatkedisiplinantimbedahdalampenggunaan APD di
ruang OK IGD RSUP Sanglah Denpasar.
Tabel 4.3DistribusiFrekuensiTingkat Kedisiplinan Tim
BedahDalamPenggunaan APD Di Ruang OK IGD RSUP Sanglah Denpasar

J e n i s K e l a m i n f %
D i s i p l i n 8 3 3 %
T i d a k D i s i p l i n 1 6 6 7 %
T o t a l 2 4 1 0 0 %

Berdasarkantabel 4.3sebagianbesarresponden yang


tidakdisiplinsebanyak 16 orang (67%) dansebagiankecilresponden
yang disiplinsebanyak8 orang (33%).

b. Identifikasi APD yang paling seringtidakdigunakanolehtimbedah di


ruang OK IGD RSUP Sanglah Denpasar.
Tabel 4.4 DistribusiFrekuensi APD yang paling
seringtidakdigunakanolehtimbedah di ruang OK IGD RSUP Sanglah Denpasar
P r o f e s i
T o t a l
APD Lengkap Kedisiplinan R e s i d e n Perawat MahasiswaKeperawatan
f % f % f % f %
Y a 1 1 46% 5 21% 8 33% 24 100%
PenutupKepala
T i d a k 0 0% 0 0% 0 0 % 0 0 %
Y a 1 1 46% 5 21% 8 33% 24 100%
Masker
T i d a k 0 0% 0 0% 0 0 % 0 0 %
Y a 3 27% 3 60% 2 25% 8 33%
Googgles
T i d a k 8 73% 2 40% 6 75% 16 67%
Y a 1 1 46% 5 21% 8 33% 24 100%
A p r o n
T i d a k 0 0% 0 0% 0 0 % 0 0 %
Y a 1 1 46% 5 21% 8 33% 24 100%
G a u n
T i d a k 0 0% 0 0% 0 0 % 0 0 %
Y a 1 1 46% 5 21% 8 33% 24 100%
Sepatu (Boot)
T i d a k 0 0% 0 0% 0 0 % 0 0 %
Y a 1 1 46% 5 21% 8 33% 24 100%
SarungTangan
T i d a k 0 0% 0 0% 0 0 % 0 0 %
Berdasarkantabel 4.4 dapatdigambarkanbahwaAPD yang
paling seringtidakdigunakanolehtimbedah di ruang OK IGD RSUP
Sanglah Denpasarterdapatpada APD (googgles)yaitudenganjumlah 16
orang (67%).

B. Pembahasan
1. Tingkat kedisiplinantimbedahdalampenggunaan APD
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapadatabel
4.3tingkatkedisiplinantimbedahdalampenggunaan
APDditemukansebagianbesarresponden yang
tidakdisiplinsecarakeseluruhandansebagiankecilresponden yang
disiplin.HasilpenelitianinisejalandenganpenelitianolehAarabiet.al (2008)
menyatakanhanya 33,9% dari 250 tenagamedis yang
patuhterhadapstandaroperasionalprosedurpenggunaan masker.
HasilpenelitianGanezakdanSzych (2007) mendeskripsikanhanya 5%
timbedah yang pedulidantaatdalammengunakansarungtangan, masker,
bajupelindungdankacamatapelindungsecararutin. Data
tersebutmenunjukkanmasihrendahnyatingkatkepatuhandalampenggunaan
APD
Menurut GellerdalamSudarmo, dkk
(2016)kepatuhanpelaksanaanstandaroperasionalprosedurpenggunaan APD
masihrendahdisebabkankarenabudayakeselamatan yang
belumciptadalamlingkungankerja.Budayakeselamatandipengaruhiolehfakt
orperilaku,faktorlingkungandanfaktororang.Keberhasilanupayapencegahan
infeksi yang dilakukanolehperawatbedahsalahsatunyapenggunaan APD
yang wajibdipakaiselamaberada di kamaroperasi, yang
tujuannyatidakhanyauntukperlindunganpetugasitusendiridalammelakukant
indakan yang amantetapi juga
untukkeselamatanpasien.Keberhasilaninisangatdipengaruhiolehketaatanind
ividupadaaturan yang berlakuataukepatuhan
Kedisiplinanpenggunaan masker, topi, boots, apron,
gaundansarungtangan di antaarespondensudahcukupbagus,
seluruhrespondendisiplinmenggunakanmacam-macam APD
tersebutnamunkedisiplinanpenggunaangoogglesmasihcukuprendah.
KedisiplinanmenggunakanAPD merupakansuatuhalpenting yang
harusdiperhatikan di kamaroperasi, karenapenggunaan APD yang
benarmampumencegahtransmisimikrobakteriadan juga
melindungitimbedahdariinfeksi.Perilakukesehatandankeselamatankerjatim
bedah di rumahsakitsangatpenting,
karenatindakantimbedahsekecilapapundapatmenimbulkanrisikoterhadapti
mbedahdanpasien

2. APD yang paling seringtidakdigunakanolehtimbedah


Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapadatabel 4.4 APD yang paling
seringtidakdigunakanolehtimbedahterdapatpada APD
(googgles).HasilpenelitianinisejalandenganpenelitianolehAkdukman, dkk
(2007) denganjudulpenelitian ”Use of personal protectiveequipment and
operating room behaviors in four surgical subspecialties: personal
protective equipment and behaviors in surgery,
dimanahasilpenelitianmenunjukkansebanyak 68%
respondentidakmenggunakankacapelindung. PenelitianolehAkdukman,
dkk (2007) denganjudul ”Use of personal protectiveequipment and
operating room behaviors in four surgical subspecialties: personal
protective equipment and behaviors in surgery juga
menunjukkansebanyak 63% respondentidakmenggunakan googles.
Menurut GellerdalamSudarmo, dkk
(2016)kepatuhanpelaksanaanstandaroperasionalprosedurpenggunaan APD
masihrendahdisebabkankarenabudayakeselamatan yang
belumciptadalamlingkungankerja. Berdasarkanhasilwawancarapenulis,
sebagianbesarresponden yang
tidakmenggunakankacamatapelindungkarenaketidaknyamananselamamem
akai googles. Ketikamemakaigooggles,biasanyamunculuap air
darirespirasisehinggamembuatpandanganpemakaiterganggu. Di sisilain,
penggunaan googles dapatmembuat rasa tidaknyamanpadadaerah di
atastelinga yang diakibatkanolehgoogglestersebut.
Berdasarkanhaltersebut, perludilakukanupaya-
upayauntukmengatasiketidaknyamananakibatmemakaigoogglessehinggati
ngkatkedisiplinanpenggunaaangoogglesmenjadilebihbaik.

Anda mungkin juga menyukai