Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

“HUBUNGAN STATUS GIZI DAN ASUPAN ENERGI DENGAN


KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA I PABRIK KELAPA SAWIT PULAU TIGA TAHUN 2015”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ergonomi Dan Faal Kerja

DISUSUN OLEH:

NAMA: IRFAN WIRA HERMAWAN NABA


NIM: J1A119039
KELAS: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 019

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi dengan Kelelahan Kerja
Judul Pada Pekerja di Pt. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit
Pulau Tiga Tahun 2015
Tahun 2015
Penulis Daniel Tasmi, Halinda Sari Lubis dan Eka Lestari Mahyuni
Reviewer Irfan Wira Hermawan Naba
Tanggal 19 Desember 2021
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
status gizi status gizi dan asupan energi dengan kelelahan kerja
Tujuan Penelitian
pada pekerja di Pt. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit
Pulau Tiga tahun 2015
Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja tetap di PT.
Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Pulau Tiga
sebanyak 158 orang pekerja. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
61 orang menggunakan teknik stratified random sampling dengan
proporsi setiap bagian diantaranya bagian karyawan pimpinan
Populasi dan Sampel
sebanyak 3 orang, bagian administrasi sebanyak 6 orang, bagian
laboratorium sebanyak 8 orang, bagian keamanan sebanyak 3
orang, bagian listrik sebanyak 2 orang, bagian bengkel umum
sebanyak 8 orang, bagian pengolahan sebanyak 27 orang dan
bagian pembelian TBS sebanyak 1 orang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan
pendekatan crosssectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Maret - Juni 2015.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi dua yaitu
Metode Penelitian
data primer diantaranya status gizi, asupan energi, dan kelelahan
kerja. Data sekunder diperoleh dari data serta profil perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara I PKS Pulau Tiga.
Metode pengukuran variabel yaitu status gizi dengan pengukuran
Indeks Masa Tubuh, asupan energi dengan metode Food Recall 24
Hour,dan tingkat kelelahan kerja dengan kuesioner Subjective
Syndrome Test
dari IFRC.
Pada hasil uji korelasi Ranks Spearman antara asupan energi
dengan kelelahan kerja dapat diketahui bahwa nilai koefisien
korelasi 0,481 dengan nilai positif dan nilai p = 0,001 dimana p <
0,05 artinya terdapat hubungan asupan energi dan kelelahan kerja
pada pekerja di PTPN I PKS Pulau Tiga tahun 2015.
Dari analisis ini dapat diketahui bahwa semakin buruk status gizi
seorang pekerja maka semakin tinggi perasaan lelah pekerja. Hal
tersebut sejalan dengan (Suma’mur 2009) pengaruh penyebab
kelelahan dan penyegaran Grandejan (2004) yang mengatakan
status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tingkat kelelahan pekerja karena status gizi berkaitan dengan
kesehatan dan daya kerja. Hal tersbut juga sejalan Pedoman
Praktis Memantau Status Gizi orang Dewasa (DepkesRI, 1994)
Hasil dan Pembahasan yang menjelaskan bahwa seseorang yang mempunyai status gizi
kurang mempunyai resiko mudah letih dan resiko tinggi untuk
terkena penyakit infeksi, depresi dan anemia.
Status gizi yang baik berpengaruh secara positif terhadap daya
kerja pekerja. Sebaliknya status gizi yang kurang menyebabkan
rendahnya ketahanan kerja ataupun perlambatan gerak sehingga
menjadi hambatan bagi tenaga kerja dalam melaksanakan
aktivitasnya. Gizi kurang terjadi disebabkan konsumsi yang tidak
mencukupi kebutuhan atau tingkat konsumsi mencukupi namun
tubuh mengalami gangguan pencernaan sehingga zat gizi yang
dimakan terbuang percuma. Keadaaan ini menyebabkan seorang
kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan
aktivitas. Orang menjadi malas, merasa lemah, dan prodiktivitas
kerja menurun. Hal ini juga menyebabkan terjadi penurunan
kepekaan syaraf motorik sehingga seseorang akan lebih cepat
sekali lelah dan mudah terserang stress mental yang ditunjukkan
dengan perubahan perilaku menjadi tidak tenang, mudah
tersinggung, cengeng, dan apatis. Hal ini juga sejalan dengan
Eralisa (2009) pada pekerja bongkar muat di Pelabuhan Tapak
Tuan. Hasilnya menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi
dan kelelahan kerja dengan nilai p. = 0,009 dengan uji statistik
Chi-Square.
Dari analisis ini dapat diketahui bahwa semakin tidak sesuainya
asupan energi pekerja dengan kebutuhan energy yang dibutuhkan
untuk bekerja selama 8 jam maka semakin tinggi perasaan lelah
pekerja.
B e r d asar ka n hasil p e n elitia n
y a n g telah dila k u k a n pa da
p e k erja di P T. Perk e b u n a n
N
1 .u s Pa en kt ae rr aj a I y aPnagb r m
i ke mPi ul il ka iu s t Ta it gu as
t a gh i uz ni 2 0k1a 5t e
, g doar pi a t g
d i sz i m p ku ul ar ak n
a n
g
s esbeab ga ani y ba ek r i k 2u 8t : ora n g p e k erja
( 4 5, 9 % ), gizi nor m a l se b a n y a k
2 .2 2 P eo kr ae nr jga p e k ye ar jnag ( 3 6 , m
1 % ) i d
e m l i ak ni
g si zu i p al e
a n b iehn e sr eg by a ns ey laa km a1 1 b e okr ea rnj g
a
Kesimpulan p e j ka emr j ak a( t1e 8g, o0 r %
8 i )s .e s u a i s e b a n y a k
3 .6 P oe r ka en r gj a p e yk a
enr j ga ( 9m, 8
e%n g) a l ad a
m ni
kt i ed l ae kl a sheas nu aki a st e b
g ao n
r i y al ekl a 5h 5 r ionr a
gna g
n
sp ee bk ae nr jyaa (k 9 0 ,128 % ) .o r a n g p e k erja
( 2 9, 5 % ), lela h se d a n g
4 .s e A
b ad na y a k 3 1 b u on rgaan ng
h u p e ky ea rnj g
a
( 5e 0r ,m8 a%k )n a
b daan nt a r a l e sl at ah t u s b eg ri a
z ti
s ea bn a n y ka ekl e l a1 h2 a n o r a knegr j a p e kpea rdj a
d
5 .(p 1e A
9k ,ed7ra%
j a) . dih u b
P uT n
. g a Pn e r k e b yu an n
a g
n
kN eul se al an ht a rna k e Ir j a Pp aa bd rai k p e kKe er jl aa pdai
S a w it P ula u Ti ga.
P a bri k K ela pa Sa w it Pula u

Anda mungkin juga menyukai