Anda di halaman 1dari 16

| FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEJADIAN FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) PADA PASIEN

WANITA YANG BERKUNJUNG DI POLIKLINIK SPESIALIS BEDAH UMUM

Jurnal Ners Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018 Halaman 56 – 71


JURNAL NERS
Research & Learning in Nursing Science
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN


KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN KANDANG DI PT CHAROEN
POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Indrawati1, Khairun Nufus2


Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
indrawatiigo@yahoo.com

Abstrak
Kelelahan kerja cenderung menurunkan prestasi maupun motivasi pekerja. Kelelahan kerja bersifat
fisik dan psikis dan lebih banyak kaitannya dengan penurunan kinerja fisik, perasaan lelah,
penurunan motivasi, dan penurunan produktivitas kerja. Faktor-faktor yang mepengaruhi kelelahan
kerja yaitu faktor pekerjaan terdiri dari waktu kerja, beban kerja, shift kerja, sikap kerja, faktor
individu terdiri dari usia kerja, masa kerja, jenis kelamin, status gizi dan faktor lingkungan terdiri
dari kebisingan dan pencahayaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan
antara masa kerja, waktu kerja, status gizi dengan terjadinya kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian
kandang di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Kecamatan Kuok tahun 2018. Desain penelitian
adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja bagian kandang berjumlah 45
orang, pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data yang diperoleh menggunakan analisis
chi-square diperoleh hasil tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja dengan
p=value 0,126 ≥ 0,05, ada hubungan antara waktu kerja dengan kelelahan kerja dengan p=value
0,008 ˂ 0,05 dan tidak ada hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja dengan p=value 0,090
≥ 0,05 pada pekerja Caretaker dan PL. Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Kecamatan
Kuok tahun 2018. Direkomendasikan perusahaan dapat memberikan batasan jam kerja maksimal 7
jam/hari, menjalankan program shift kerja dan meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan gizi
kerja melalui pelatihan tenaga gizi kerja pada pekerja untuk mengurangi terjadinya kelelahan kerja.

Kata kunci : Masa Kerja, Waktu Kerja, Status Gizi, Kelelahan Kerja.
Daftar bacaan : 24 (2010-2017)

Corresponding author :
Address : Jl. Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang
Email : indrawatiigo@yahoo.com
Phone : 085364845180

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


57 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

BAB I erat dan berpengaruh pada produktivitas


PENDAHULUAN dan efesiensi kerja. Dalam melakukan
A. Latar Belakang Penelitian pekerjaan tubuh memerlukan energi,
Menurut Cameron (1973) dalam Lientje apabila kekurangan baik secara kualitatif
(2013), kelelahan kerja adalah respon total maupun kuantitatif kapasitas kerja akan
individu terhadap stress psikososial yang terganggu. Dapat dilihat pada pola
dialami dalam satu periode waktu tertentu pertumbuhan fisik.
dan kelelahan kerja cenderung menurunkan Menurut Ahmad (2007) dalam Bayu
prestasi maupun motivasi pekerja Andi Putra (2015), berpendapat bahwa bila
bersangkutan. Kelelahan kerja merupkan tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan
kriteria yang lengkap tidak hanya digunakan secara efisien akan tercapai
menyangkut kelelahan yang bersifat fisik status gizi optimal yang memungkinkan
dan psikis saja tetapi lebih banyak pertumbuhan fisik, perkembangan otak,
kaitannya dengan adanya penurunan kinerja kemampuan kerja, dan kesehatan secara
fisik, adanya perasaan lelah, penurunan umum pada tingkat setinggi mungkin.
motivasi, dan penurunan produktivitas PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3
kerja. memulai pekerjaan pada jam 06.45 WIB
Menurut Gurusinga (2013) dalam pagi, pada jam 11.30 WIB para pekerja
Nurlifaiz (2014) kelelahan kerja merupakan diberikan waktu istirahat sampai jam 13.30
salah satu permasalahan kesehatan dan WIB dan pada jam 16.30 WIB pekerja
keselamatan kerja yang dapat menjadi pulang jadi pekerjaan di PT. Charoen
faktor risiko terjadinya kecelakaan saat Pokphand Jaya Farm 3 bekerja selama 7.45
bekerja. Kelelahan kerja disebabkan oleh menit dalam satu hari yang bekerja selama
banyak faktor baik dari faktor individu, dan enam hari dalam satu minggu karena
juga faktor dari luar seperti lingkungan tuntutan tersebut melebihi ketentuan
kerja. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Simanjuntak (2010) dalam Nurlifaiz ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 ayat
(2014) mengemukakan kelelahan kerja 1, UU No. 13/2003 mewajibkan setiap
penting untuk diperhatikan, karena pengusaha untuk melaksanakan ketentuan
kelelahan pada pekerja dapat berdampak jam kerja. Untuk karyawan yang bekerja 6
terhadap penurunan produktivitas kerja dan hari dalam seminggu, jam kerjanya adalah
penurunan konsentrasi kerja (Damapoli, 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1
2013). Suatu perusahaan yang baik tentu minggu. Sedangkan untuk karyawan
mempunyai sumber daya manusia yang dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu,
baik. Hal ini dapat terlihat dari kondisi kewajiban bekerja mereka 8 jam dalam 1
kesehatan fisik dan psikis, keahlian, serta hari dan 40 jam dalam 1 minggu
kinerja dan produktivitas dari pekerja itu (Koesparmano,2016).
sendiri. Semakin lama masa kerja berpengaruh
Pekerjaan PT. Charoen Pokphand Jaya pada tingkat kelelahan kerja akibat tingkat
Farm 3 Kecamatan Kuok harus monoton kerja yang telah terakumulasi
diperhatikan untuk mencapai kesuksesaan selama bertahun-tahun (Gempur, 2004)
dalam perusahaan dan pengembangan dalam Annise Banita Nugraheni (2015).
industri, karena pekerja yang tepat dan Kurangnya kemampuan fisik, mental
mampu untuk bekerja dengan propesional dan psikologis seseorang dapat
dapat meningkatkan produktivitas pekerja, menyebabkan kemampuan untuk
kepuasan pekerja dan menurunkan melanjutkan pekerjaan kurang optimal
kemangkiran kerja karyawan. sehingga berisiko terjadnya kelelahan kerja
Menurut Tarwaka, dkk (2004) dalam (Tarwaka, 2008) dalam Erlina Dwi Hasrtuti
Nurlifaiz (2014), status gizi berhubungan (2017).

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


58 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Menurut Setyawati (2007) kelelahan menyeluruh, merusak lingkungan pada


kerja memberikan konstribusi sebanyak akhirnya akan berdampak pada masyarakat
50% terhadap kejadian kecelakaan kerja. luas (Kusuma, 2004).
Kelelahan kerja merupakan bagian dari Berdasarkan wawancara yang dilakukan
permasalahan umum yang sering dijumpai pada Maret 2018 di PT. Charoen Pokphand
pada tenaga kerja. Menurut beberapa Jaya Farm 3 dengan karyawan bagian
peneliti, kelelahan secara nyata dapat Koordinator Lapangan menjelaskan
mempengaruhi kesehatan tenaga kerja dan terdapat beberapa kasus kecelakaan kerja
menurunkan produktivitas. seperti tertabrak lori akibat kelelahan
Data International Labour Organization pekerja pendorong, terdapat juga kasus
(ILO) tahun 2013 menyebutkan bahwa terjatuh dari ketinggian karena kelelahan
didunia setiap tahun sebanyak 2 juta disaat bekerja ditempat ketinggian sekitar
pekerja meninggal dunia karena kecelakaan 5 meter kecelakaan terjadi dalam rentang
kerja yang disebabkan oleh faktor waktu tahun 2015-2017.
kelelahan, terlihat dari 58.115 sampel, 32,8 Dari dinas perindustrian Bangkinang
% atau sekitar 18.828 sampel diantaranya Kota menyatakan bahwa PT. Charoen
menderita kelelahan. Pokphand Jaya Farm 3 merupakan
Berdasarkan data Kementrian Tenaga Perusahaan satu-satunya perusahaan
Kerja dan Transmigrasi Indonesia tahun Peternakan Bibit Ayam Induk di Kabupaten
2013 menyatakan bahwa setiap hari rata- Kampar yang tertera di Data Perusahaan
rata terjadi 414 kasus kecelakaan kerja, yang memiliki / rekomendasi lingkungan di
27,8% disebabkan kelelahan yang cukup Kabupaten Kampar.
tinggi. Lebih kurang 9,5% atau 39 orang Berdasarkan uraian latar belakang diatas
mengalami cacat. Di Indonesia rata-rata terjadinya peningkatan kelelahan kerja di
pertahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 yang
kerja. Dari total tersebut, sekitar 70% disebabkan tuntutan pekerjaan dan sifat
berakibat fatal yaitu kematian dan cacat pekerjaan yang menoton dari tahun
seumur hdup. ketahun, maka peneliti tertarik melakukan
Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya
RI, angka kecelakaan kerja di Provinsi faktor yang berhubungan antara waktu
Riau dikatakan tergolong tinggi. Pada tahun kerja, masa kerja dan status gizi terhadap
2016 terdapat 6.768 kasus atau setara kelelahan pada pekerja Caretaker dan PL.
dengan 30,28% dan pada tahun 2017 terjadi kandang di PT. Charoen Pokphand Jaya
kenaikan yaitu 9.628 kasus atau setara Farm 3 Kecamatan Kuok.
dengan 36.78% , dari kasus kecelakaan B. Rumusan Masalah
kerja pada tahun 2016 terdapat kasus Berdasarkan uraian singkat dalam latar
kelelahan kerja bagian Kampar yang belakang masalah diatas, maka rumusan
berjumlah 2.426 kasus kelelahan. masalah pada penelitian ini adalah apakah
Keselamatan disetiap tempat kerja terdapat faktor yang berhubungan antara
sebagaimana ketentuan Undang-Undang masa kerja, waktu kerja, status gizi dengan
Nomor 1 Tahun 1970 dan Undang-Undang terjadinya kelelahan pada pekerja
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Caretaker dan PL. Kandang PT. Charoen
ketenagakerjaan, merupakan kewajiban Pokphand Jaya Farm 3 desa Batu Langkah
pengusaha untuk melindungi tenaga kerja Kecil Kecamatan Kuok tahun 2018 ?
dari potensi bahaya yang dihadapi. C. Tujuan Penelitian
Kecelaaan kerja tidak saja menimbulkan 1. Tujuan Umum
korban jiwa maupun kerugian materi bagi Mengetahui faktor yang berhubungan
pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat antara masa kerja, waktu kerja, status
menganggu proses produksi secara gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


59 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Caretaker dan PL. Kandang PT. Caretaker dan PL. Kandang PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm 3 di Charoen Pokphand Jaya Farm 3
Kecamatan Kuok Tahun 2018. Kecamatan Kuok tahun 2018.
2. Tujuan Khusus D. Manfaat Penelitian
a. Untuk mengetahui distribusi 1. Aspek teoritis (keilmuan)
frekuensi kelelahan kerja pada Penelitian ini diharapkan dapat
pekerja Caretaker dan PL. Kandang memberikan suatu masukkan untuk teori
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 dan menambah hasil informasi ilmiah
Kecamatan Kuok tahun 2018. tentang faktor-faktor penyebab kelelahan
b. Untuk mengetahui distribusi kerja.
frekuensi karakteristik masa kerja 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
pada pekerja Caretaker dan PL. sebagai masukkan atau pertimbangan
Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya serta pemantauan dalam faktor-faktor
Farm 3 Kecamatan Kuok tahun 2018. penyebab terjadinya kelelahan kerja
c. Untuk mengetahui distribusi pada pekerja Caretaker dan PL. Kandang
frekuensi karakteristik waktu kerja PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3
pada pekerja Caretaker dan PL. Kecamatan Kuok dan bagi perusahaan
Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya agar dapat mengurangi angka terjadinya
Farm 3 Kecamatan Kuok tahun 2018. kelelahan kerja karyawan.
d. Untuk mengetahui distribusi BAB III
frekuensi karakteristik status gizi METODE PENELITIAN
pada pekerja Caretaker dan PL. A. Desain Penelitian
Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya 1. Rancangan Penelitian
Farm 3 Kecamatan Kuok tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah analitik
e. Untuk mengetahui hubungan antara dengan pendekatan kuantitatif yang
faktor masa kerja dengan kelelahan menggunakan rancangan cross sectional.
kerja pada pekerja Caretaker dan PL. Penelitian kuantitatif merupakan
Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya penelitian yang bertujuan untuk
Farm 3 Kecamatan Kuok tahun 2018. mendapatkan gambaran dengan
f. Untuk mengetahui hubungan antara mempelajari faktor-faktor penyebab
faktor waktu kerja dengan kelelahan kelelahan, menggunakan cara
kerja pada pekerja Caretaker dan PL. pendekatan, observasi atau pengumpulan
Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya data sekaligus pada waktu yang sama
Farm 3 Kecamatan Kuok tahun 2018. (Notoatmojo, 2010). Rancangan
g. Untuk mengetahui hubungan antara penelitian ini dapat disajikan pada
faktor status gizi pada pekerja skema berikut :
Skema 3.1 Rancangan Penelitian
Populasi pekerja : pekerja sebagai
Pekerja yang bekerja di PT.
Caretaker dan PL. Kandang PT. Charoen
Charoen Pokphand Jaya Farm 3
Pokphand Jaya Farm 3 sebanyak 45 orang.

Faktor-faktor yang berhubungan


dengan kelelahan : Sampel : pekerja sebagai Caretaker dan PL.
1. Masa kerja Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
2. Waktu kerja 3 sebanyak 45 orang.
3. Status gizi
Melakukan pengamatan
Hasil pengukuran
pengukuran secara
Kelelahan kerja bersamaan
Hasil analisis

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


60 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

2. Alur Penelitian
Penelitian ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dalam penelitian. Adapun alur
dapat disajikan seperti skema 3.2.
Skema 3.2 Alur Penelitian
Izin : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau

Izin : PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3

Populasi : seluruh pekerja sebagai Caretaker dan PL. Kandang berjumlah 45 orang

Sampel : seluruh pekerja sebagai Caretaker dan PL. Kandang berjumlah 45 orang

Melakukan seminar proposal

Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan serta menyebarkan kuesioner

Melakukan pengolahan data

Analisis data Univariat dan Bivariat

Hasil data
3. Prosedur Penelitian 3) Melakukan pengumpulan data
Penelitian meliputi beberapa tahapan, dengan menggunakan kuesioner.
yang meliputi tahapan persiapan, Pengambilan data dilakukan pada
pelaksanaan, dan tahap penyelesaian : saat jam pulang (16.30 – 18.00)
a. Tahap Persiapan sehingga tidak menganggu
1) Melakukan studi pendahuluan aktivitas kerja responden.
melalui referensi buku dan c. Tahap penyelesaian
penelitian sebelumnya melalui a. Mengolah dan menganalisis data
perpustakaan dan internet. hasil penelitian
2) Melakukan studi pendahuluan 4. Variabel Penelitian
dengan pengambilan data dan Variabel independen dalam penelitian
wawancara langsung di PT. ini adalah masa kerja, waktu kerja, status
Charoen Pokphand Jaya Farm 3 di gizi pekerja sedangkan variabel
Kecamatan Kuok. dependennya yaitu kelelahan pekerja.
3) Mencari sumber pustaka dari B. Lokasi dan Waktu Penelitian
berbagai literature ilmiah seperti Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
jurnal, buku, penelitian terdahulu, 09 sampai 14 Juli 2018 di PT. Charoen
melalui perpustakaan dan internet. Pokphand Jaya Farm 3 desa Batu Langkah
b. Tahap pelaksanaan Kecil Kecamatan Kuok.
1) Mengajukan perizinan dan C. Populasi Dan Sampel Penelitian
penentuan tanggal pelaksanaan 1. Populasi
penelitian di PT. Charoen Populasi dalam penelitian ini adalah
Pokphand Jaya Farm 3. pekerja sebagai Caretaker dan PL.
2) Melakukan perkenalan terhadap Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya
pekerja sekaligus memberikan Farm 3 yang berjumlah 45 orang.
gambaran mengenai penelitian 2. Sampel
yang akan dilakukan. Sampel pada penelitian ini yaitu
pekerja sebagai Caretaker dan PL.
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
61 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya kuesioner kepada pekerja untuk


Farm 3 dengan kriteria sebagai berikut : mengetahui waktu bekerja responden
a. Kriteria Sampel sebanyak 1 daftar pertanyaan.
1) Kriteria Inklusi c. Data Status Gizi
Pekerja sebagai Caretaker dan Data status gizi memerlukan
PL. Kandang PT. Charoen pengukuran dua variabel yaitu data
Pokphand Jaya farm 3 di desa berat badan dalam kilogram dan
Batu Langkah Kecil Kecamatan tinggi badan dalam senti meter
Kuok. kuadrat. Untuk pengukuran berat
2) Kriteria Eksklusi badan pekerja diminta untuk
a) Pekerja yang tidak hadir saat menimbang berat badan diatas
penelitian. timbangan injak yang telah
b) Pekerja yang sakit pada saat disediakan. Sedangkan untuk data
penelitian. tinggi badan, peneliti mengukur
c) Supervisor, Chief, Cadangan dengan menggunakan stature. Data
Umum, Mekanik, Koordinator hasil berat badan dan tinggi badan
Lapangan, Supir dan PL Chif. kemudian dihitung menggunakan
b. Besar Sampel rumus standar IMT (Cecep dan
Adapun jumlah sampel pada Mitha, 2013).
penelitian ini adalah 45 orang yang IMT = BB (kg) / TB² (m)
sesuai dengan kriteria. d. Data Massa Kerja
c. Teknik Pengambilan Sampel Data mengenai massa kerja
Teknik pengambilan sampel pada diperoleh dengan menyebarkan
penelitian ini adalah Total Sampling, kuesioner kepada responden yang
yaitu keseluruhan Caretaker dan PL. terdiri dari 1 pertanyaan.
Kandang PT. Charoen Pokphand 2. Data Sekunder
Jaya Farm 3 yang berjumlah 45 Pengumpulan data sekunder meliputi
orang. gambaran umum lokasi dan jumlah
D. Alat Pengumpulan Data Caretaker dan PL. Kandang PT.
Pengumpulan data primer dilakukan Charoen Pokphand Jaya Farm 3
dengan cara sebagai berikut : Kecamatan Kuok.
1. Data Primer E. Prosedur Pengumpulan Data
a. Kelelahan kerja Dalam melakukan penelitian ini, peneliti
Data kelelahan kerja responden akan mengumpulkan data melalui prosedur
didapati dengan menyebarkan sebagai berikut :
Kuesioner Alat Ukur Perasaan 1. peneliti memohon izin kepada Meneger
Kelelahan Kerja (KAUPK2). PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3
Kuesioner ini ditujukan kepada Kecamatan Kuok.
pekerja sebagai Caretaker dan PL. 2. Peneliti akan memberikan informasi
Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya secara lisan dan tulisan tentang manfaat
Farm 3 Kecamatan Kuok. KAUPK2 dan etika penelitian serta menjamin
telah diuji validitas dan reabilitasnya kerahasian responden.
dalam penelitian Ana Sanja (2016). 3. Jika calon responden bersedia menjadi
Hasil uji validitas dan reliabilitas responden, maka mereka harus
KAUPK2 dari 51 item pertanyaan, menandatangani surat persetujuan
keseluruhannya dinyatakan valid. menjadi responden yang diberkan
b. Data Waktu Kerja Pekerja peneliti.
Data waktu kerja responden 4. Setelah responden menjawab semua
didapati dengan menyebarkan pertanyaan dan bersedia melakukan

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


62 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

pengukuran tinggi badan dan berat kembali untuk dikelompokkan.


badan maka kuesioner dikumpulkan
F. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Defenisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Dependen
1 Kelelahan Kombinasi dari gejala- Kuesioner. Ordinal 0 = Terjadi
Kerja gejala termasuk Terdapat 51 kelelahan, jika
melemahnya motivasi, pertanyaan nilai ≥ mean
melemahnya kegiatan yang yang telah teruji (≥128)
menyebabkan kelelahan. validitas dan 1 = Tidak terjadi
reabilitasnya kelelahan, jika
(AnaSanjaya nilai ˂ mean
,2016). (˂128)
Independen
1 Masa Kerja Masa yang pernah dilalui Kuesioner Nominal 0 = lama
karyawan sejak bekerja di (Apabila ˃ 5
PT. Charoen Pokphand tahun bekerja)
Jaya Farm 3 kecamatan 1 = Baru
Kuok. (Apabila ≤ 5
tahun bekerja)
(Fitriana, 2012).
2 Waktu Lamanya waktu yang Kuesioner Nominal 0 = Tidak
Kerja dipergunakan karyawan Normal (Apabila
untuk bekerja dan tidak ˃ 7 jam kerja)
termasuk waktu istirahat 1 = Normal
dalam satu hari bekerja. (Apabila ≤ 7 jam
kerja)
3 Status Gizi Suatu kondisi yang Timbangan Nominal 0 = Tidak Normal
menggambarkan keadaan Injak dan (Apabila 17,5 -
gizi pada orang dewasa Stature. 18,5 & ˃ 25 )
dengan memperhitungkan 1 = Normal
indeks masa tubuh (IMT) (Apabila 18,5 -25
)
G. Analisis Data F = Frekuensi
Analisis data yang dilakukan dalam N = Jumlah Seluruh Observasi
penelitian ini yaitu : 2. Analisis Bivariat
1. Analisis Univariat Analisis bivariat digunakan untuk
Analisis Univariat yang dilakukan mencari hubungan variabel dependen
terhadap tiap variabel dari hasil (Kelelahan Kerja) dengan variabel
penelitian. Pada umumnya dalam independen (Masa Kerja, Waktu Kerja,
analisis ini hanya menghasilkan Status Gizi). Analisis bivariat akan
distribusi dan presentase dari tiap menggunakan uji chi-square,
variabel, sehingga diketahui variasi dari menggunakan tingkat kepercayaan 95%.
masing-masing variabel independen Dengan rumus :
yaitu masa kerja, waktu kerja, status gizi
dan variabel dependen kelelahan kerja.
Dengan rumus : ∑

P= x 100
Berdasarkan perbandingan uji chi
Keterangan : square dan tabel :
P = Presentase
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
63 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

a. Jika x² hitung ˃dari x² tabel maka Ha Luas kandangnya adalah 120 meter
diterima dan Ho ditolak (signifikan). dan lebar 12 meter. Kandang dibagi
b. Jika x² hitung ˂ dari tabel maka Ha menjadi 4 flok dan setiap 1 flok terdiri dari
tidak terbukti dan Ho gagal ditolak 5 kandang. Stuktur organisasi dalam
(tidak signifikan). perusahaan terdiri dari GM Area, Maneger,
Berdasarkan perbandingan probalitas Koordinator Lapangan, Chif Security, Chif
: Mekanik, Supervisor, Foreman, Statistik,
a. Jika probabilitas (p) ˂ (0,05) Ha PGA Unit, Driver, Security, Mekanik, Chif
diterima dan Ho ditolak. Flock, Caretaker (anak kandang), Kepala
b. Jika probabilitas (p) ≥ (0,05) Ha Gudang, Kepala Kantin dan menyediakan
tidak terbukti dan Ho gagal fasilitas sarana komunikasi berupa telepon,
ditolak. sarana transportasi berupa truck, sarana
BAB IV gedung berupa kantor, ruang medicine,
HASIL DAN PEMBAHASAN mess, kantin dan pos satpam, sarana
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian gudang berupa gudang flock, gudang
PT. Charoen Pokphand didirikan pada sekam, gudang pakan, gudang peralatan
tahun 1921 di Bangkok, Thailand. dan sarana genset.
Perusahaan ini memiliki beberapa cabang B. Analsis Univariat
di Negara Singapura dan Indonesia. Analisis univariat terdiri dari Masa
Perusahaan ini pertama kali membuka Kerja, Waktu Kerja, Status Gizi dan
cabang di Indonesia ada di Jakarta pada Kelelahan. Hasil analisis dapat dilihat pada
tahun 1972. Cabang perusahaan di tabel berikut :
Indonesia sebanyak 152 unit perusahaan
yang bergerak diberbagai bidang usaha.
Bidang usaha tersebut antara lain pertanian
dan peternakan, pengolahan makanan, 1. Masa Kerja
komunikasi dan teknologi. Kegiatan yang Untuk frekuensi masa kerja
diusahakan pada peternakan meliputi responden, peneliti sajikan dalam bentuk
pembibit, pakan ternak, peralatan tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
pertenakan dan pengolahan makanan.
Karakteristik Responden
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Berdasarkan Masa Kerja
desa Batu Langka Kecil Kecamatan Kuok Pekerja Caretaker dan PL.
Kandang Di PT. Charoen
merupakan salah satu perusahaan yang
Pokphand Jaya Farm 3
bergerak di bidang peternakan ayam ras Kecamatan Kuok Tahun 2018.
penghasil telur. PT. Charoen Pokphand NO MASA KERJA F (%)
Jaya Farm 3 berdiri pada tahun 2010. Luas 1 LAMA 25 55,6
area perusahaan 24 hekter yang memiliki 2 BARU 20 44,4
20 unit kandang setiap kandang memiliki TOTAL 45 100
kurang lebih 8.000 ribu ekor ayam betina Sumber : Penyebaran Kuesioner
dan kurang lebih sekitar 1000 ekor ayam Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
jantan yang dipegang 2 Caretaker atau dari 45 responden sebagian besar masa
yang bertanggung jawab dalam 1 kandang kerja responden lama ( ˃ 5 tahun) yaitu
menyelesaikan pekerjaannya yang dalam sebanyak 25 orang (55,6 %).
satu kandang kurang lebih menghasilkan 2. Waktu Kerja
telur dalam satu hari sebanyak 7000 butir Untuk frekuensi waktu kerja
telur ayam. responden, peneliti sajikan dalam bentuk
tabel dibawah ini :

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


64 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Untuk frekuensi kelelahan responden,


Responden Berdasarkan Waktu peneliti sajikan dalam bentuk tabel
Kerja Caretaker dan PL. Kandang berikut ini :
Di PT. Charoen Pokphand Jaya Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
Farm 3 Kecamatan Kuok Tahun Responden Berdasarkan
2018. Kelelahan Pekerja Caretaker
NO WAKTU ERJA F (%) dan PL. Kandang Di PT.
1 TIDAK 27 60 Charoen Pokphand Jaya
NORMAL
Farm 3 Kecamatan Kuok
2 NORMAL 18 40
Tahun 2018.
TOTAL 45 100
NO KELELAHAN KERJA F (%)
Sumber : Penyebaran Kuesioner
1 TERJADI KELELAHAN 27 60
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 45 2 TIDAK TERJADI 18 40
responden sebagian besar waktu kerja KELELAHAN
responden tidak normal ( ˃ 7 jam ) yaitu TOTAL 45 100
sebanyak 27 orang (60%). Sumber : Penyebaran Kuesioner
3. Status Gizi Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa
Untuk frekuensi status gizi responden, dari 45 responden sebagian besar
peneliti sajikan dalam bentuk tabel dibawah mengalami kelelahan kerja yaitu
ini : sebanyak 27 orang (60 %).
C. Analisis Bivariat
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden 1. Hubungan Masa Kerja Dengan
Berdasarkan Status Gizi Pekerja
Terjadinya Kelelahan Pada Pekerja
Caretaker dan PL. Kandang Di PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm 3
Caretaker dan PL. Kandang Di PT.
Kecamatan Kuok Tahun 2018. Charoen Pokphand Jaya Farm 3
NO STATUS GIZI F (%) Kecamatan Kuok Tahun 2018.
1 TIDAK NORMAL 28 62,2 Untuk mengetahui hubungan antara
2 NORMAL 17 37,8 masa kerja dengan kelelahan pekerja
TOTAL 45 100 bagian kandang PT. Charoen Pokphand
Sumber : Pengukuran Tinggi Badan Dan Berat Jaya Farm 3, peneliti sajikan dalam
Badan
bentuk tabel dibawah ini.
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa
Tabel 4.5 Hubungan Masa Kerja Dengan
dari 45 responden sebagian besar status Kelelahan Kerja Pekerja
gizi responden tidak normal ( ≤ 17.5 – Cretaker dan PL. Kandang Di
18,5 dan ˃ 25 ) yaitu sebanyak 28 orang PT. Charoen Pokphand Jaya
(62,2%). Farm 3 Kecamatan Kuok
4. Kelelahan Tahun 2018.
KELELAHAN KERJA P
MASA TOTAL
KERJA Terjadi Tidak Terjadi POR
Kelelahan Kelelahan Value 95%CI
N % N % N %
LAMA 18 72 7 28 25 100 3,143
BARU 9 45 11 55 20 100 0.126 (0,909-
10,863)
Jumlah 27 60 18 40 45 100
Sumber : Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat orang (45%). Berdasarkan uji statistik
bahwa 25 responden dengan masa kerja diperoleh nilai p = 0,126 (p ≥ 0,05),
lama yang tidak mengalami kelelahan sehingga Ha tidak terbukti, dengan
sebanyak 7 orang (28%). Sedangkan dari demikian secara statistik tidak terdapat
20 responden dengan masa kerja baru hubungan antara masa kerja dengan
yang mengalami kelelahan sebanyak 9 kelelahan kerja pada pekerja Caretaker

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


65 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

dan PL. Kandang PT. Charoen Charoen Pokphand Jaya Farm 3


Pokphand Jaya Farm 3. Diperoleh Kecamatan Kuok Tahun 2018.
Prevalance Odds Ratio (POR) = 3,143 Untuk mengetahui hubungan antara
(95% CI = 0,909 – 10,863). Hal ini waktu kerja dengan kelelahan pekerja
menunjukkan bahwa responden yang bagian kandang PT. Charoen Pokphand
mempunyai masa kerja lama (˃ 5 tahun) Jaya Farm 3, peneliti sajikan dalam
berisiko sebesar 3,143 kali untuk bentuk tabel dibawah ini.
mengalami kelelahan dibandingkan Tabel 4.6 Hubungan Waktu Kerja
dengan responden yang mempunyai Dengan Kelelahan Kerja
masa kerja baru (≤ 5 tahun). Pekerja Caretaker dan PL.
2. Hubungan Waktu Kerja Dengan Kandang Di PT. Charoen
Terjadi Kelelahan Pada Pekerja Pokphand Jaya Farm 3
Kecamatan Kuok Tahun 2018.
Caretaker dan PL. Kandang Di PT.
KELELAHAN KERJA P
WAKT Terjadi Tidak Terjadi TOTAL
U Kelelahan Kelelahan Value POR
KERJA
N % N % N %
Tidak 21 77,8 6 22,2 27 100
Normal 0.008 7
Normal 6 33,3 12 66,7 18 100 (1,841-
Jumlah 27 60 18 40 45 100 26,613)
Sumber : Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat mengalami kelelahan dibandingkan
bahwa 27 responden dengan waktu kerja dengan responden yang mempunyai
tidak normal yang tidak mengalami waktu kerja normal (≤ 7 jam).
kelelahan sebanyak 6 orang (22,2%). 3. Hubungan Status Gizi Dengan
Sedangkan dari 18 responden dengan Terjadinya Kelelahan Pada Pekerja
waktu kerja normal yang mengalami Caretaker dan PL. Kandang Di PT.
kelelahan sebanyak 6 orang (33,3%). Charoen Pokphand Jaya Farm 3
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai Kecamatan Kuok Tahun 2018.
p = 0,008 (p ˂ 0,05), sehingga Ha Untuk mengetahui hubungan antara
diterima, dengan demikian secara status gizi dengan kelelahan pekerja
statistik terdapat hubungan waktu kerja bagian kandang PT. Charoen Pokphand
dengan kelelahan kerja pada pekerja Jaya Farm 3, peneliti sajikan dalam
Caretaker dan PL. Kandang PT. bentuk tabel dibawah ini.
Charoen Pokphand Jaya Farm 3. Tabel 4.7 Hubungan Status Gizi Dengan
Diperoleh Prevalance Odds Ratio (POR) Kelelahan Kerja Pekerja
= 7 (95% CI = 1,841 – 26,613). Hal ini Caretaker dan PL. Kandang
menunjukkan bahwa responden yang Di PT. Charoen Pokphand
mempunyai waktu kerja tidak normal (˃ Jaya Farm 3 Kecamatan Kuok
Tahun 2018.
7 jam) berisiko sebesar 7 kali untuk
KELELAHAN KERJA P
STATUS TOTAL
GIZI Terjadi Tidak Terjadi POR
Kelelahan Kelelahan Value
N % N % N %
Tidak 20 71,4 8 28,6 28 100
Normal 0.090 3,6
Normal 7 41,2 10 58,8 17 100 (1,006-
Jumlah 27 60 18 40 45 100 12,679)
Sumber : Pengolahan Data

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


66 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa produktivitas maupun tenaga pekerja
28 responden dengan status gizi tidak normal (Setyawati, 2010).
yang tidak mengalami kelelahan sebanyak 8 Anoraga (2009) mengatakan bahwa
orang (38,6%). Sedangkan dari 17 responden kelelahan erat kaitannya dengan perasaan
dengan status gizi normal yang mengalami bosan akibat pekerjaan yang monoton.
kelelahan sebanyak 7 orang (41,2%). Pekerjaan sama yang dilakukan berulang-
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = ulang dari hari ke hari tanpa adanya variasi
0,090 (p ≥ 0,05), sehingga Ha tidak terbukti, dapat menimbulkan rasa jemu, bosan dan
dengan demikian secara statistik tidak cecat lelah, sedangkan menurut Numianto
terdapat hubungan antara status gizi dengan (2008), mengatakan bahwa kondisi kerja
kelelahan kerja pada pekerja Caretaker dan yang berulang-ulang dapat menimbulkan
PL. Kandang PT. Charoen Pokphand Jaya suasana monoton yang berakumulasi
Farm 3. Diperoleh Prevalance Odds Ratio menjadi rasa bosan, dimana rasa bosan
(POR) = 3,6 (95% CI = 1,006 – 12,679). Hal dikategorikan sebagai kelelahan (Lience
ini menunjukkan bahwa responden yang Verawati, 2015).
mempunyai status gizi tidak normal berisiko Hasil penelitian ini sejalan dengan
sebesar 4,4 kali untuk mengalami kelelahan penelitian yang dilakukan oleh Dewi
dibandingkan dengan responden yang Medianto (2017) dengan judul faktor-faktor
mempunyai status gizi normal. yang berhubungan dengan kelelahan pada
BAB V tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan
PEMBAHASAN tanjung emas Semarang dengan hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang telah sebanyak 58,3% pekerja yang mengalami
dilakukan peneliti tentang faktor-faktor yang kelelahan.
berhubungan dengan kelelahan kerja pada Hasil penelitian ini juga sama dengan
tenaga kerja bagian kandang PT. Charoen penelitian yang dilakukan oleh Nurlifaiz
Pokphand Jaya Farm 3 Kecamatan Kuok tahun (2014) dengan judul faktor-faktor yang
2018, setelah dilakukannya penyebaran berhubungan dengan kelelahan pada
kuesioner dan pengukuran tinggi badan dan pekerja bagian operator SPBU di
berat badan, data tersebut dianalisis secara Kecamatan Ciputat tahun 2014 dengan
univariat dan bivariat, maka diperoleh hasil hasil sebanyak 52,4% pekerja yang
sebagai berikut : mengalami kelelahan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
A. Analisis Univariat dilihat sebagian besar responden yang
Berdasarkan hasil penelitian yang memiliki masa kerja lama ( ˃ 5 tahun) yaitu
dilakukan pada 45 responden di PT. sebanyak 25 orang (55,6%). Sedangkan
Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Kecamatan responden yang memiliki masa kerja baru
Kuok, dapat dilihat sebagian besar (≤ 5 tahun) yaitu sebanyak 20 (44,4%).
responden mengalami kelelahan kerja yaitu Menurut Tarwaka (2014) masa kerja
sebanyak 27 orang (60%). Menurut akan mempengaruhi stamina tubuh pekerja,
suma’mur (2009) bahwa kelelahan kerja sehingga akan menurunkan ketahanan
merupakan penurunan ketahanan daya tubuh.Pengalaman kerja seseorang akan
tahan tubuh untuk melakukan pekerjaan, mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja,
sehingga kelelahan kerja dapat karena semakin lama masa kerja
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja berpengaruh pada tingkat kelelahan kerja
(Setyawati, 2010). akibat kelelahan tingkat monoton kerja
Menurut suma’mur (2009) bahwa yang terakumulasi selama bertahun-tahun
kecelakaan kerja membawa kerugian bagi (Gempur, 2004) dalam Annise Banita
tempat kerja, baik dari segi biaya, waktu, Nugraheni (2015). Pendapat ini sejalan
dengan Setyawati, (2010) yang

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


67 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

mengemukakan bahwa pegalaman kerja dengan status gizi normal sebanyak 17


seseorang mempengaruhi terjadinya orang (37,8%).
kelelahan kerja disebabkan karena semakin Menurut Suma’mur (1994) dalam
lama seseorang bekerja dalam suatu Pauliah (2015), status gizi juga merupakan
perusahaan, maka selama itu perasaan salah satu faktor kapasitas kerja dimana
jenuh akan pekerjaannya memperngaruhi keadaan gizi yang baik akan dapat bekerja
tingkat kelelahan yang dialaminya. dengan baik. Pada keadaan gizi yang buruk
Berdasarkan hasil penelitian dapat dengan beban kerja yang berat akan
diketahui bahwa sebagian besar responden mengganggu kerja dan menurunkan
bekerja dengan waktu kerja tidak normal ( efisiensi serta timbul kelelahan. Selain itu,
˃ 7 jam) yaitu sebanyak 27 orang (60%). tingkat gizi untuk pekerja berat dan kasar,
Sedangkan respondengan dengan waktu makanan bagi tenaga kerja tersebut ibarat
kerja normal sebanyak 18 orang (40%). bensin pada kendaraan bermotor.
Menurut Sukami (2011) waktu kerja Menurut Notoatmojo (2012)
merupakan faktor penyebab terjadinya mengatakan bahwa agar makanan dapat
kecelakaan kerja. Lama bekerja lebih dari 7 berfungsi dengan baik maka makanan yang
jam sehari dapat menyebabkan kelelahan kita makan sehari-hari tidak hanya sekedar
dan resiko kecelakaan kerja meningkat. makanan. Makanan harus mengandung zat-
Tarwaka (2015) berpendapat bahwa jam zat tertentu sehingga memenuhi fungsi
kerja yang berlebihan di luar batas tersebut. Makanan yang kita makan sehari-
kemampuan dapat mempercepat timbulnya hari harus dapat memelihara dan dapat
kelelahan, menurunkan ketepatan, meningkatkan kesehatan.
kecermatan serta ketelitian kerja. UUD Sedangkan menurut Suhardjo (2007),
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tubuh akan cepat mengalami kelelahan
menjelaskan bahwa pengusaha yang apabila mengkonsumsi zat makanan secara
memperkerjakan tenaga kerja melebihi berlebihan yang disebabkan oleh kelebihan
waktu kerja harus memenuhi syarat antara energi oleh tubuh sehingga menimbun asam
lain ada persetujuan dari tenaga kerja yang laktat sehingga dapat menyebabkan daya
bersangkutan serta waktu kerja lembur tenaga kerja yang kurang optimal bahkan
hanya dapat dilakukan maksimal 3 jam kinerja menjadi menurun (Lience Verawati,
dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu. 2015).
Kelelahan dapat disebabkan oleh lama Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
kerja atau waktu yang digunakan seorang penelitian yang dilakukan oleh Dwi
untuk bekerja dalam sehari. Hal ini terjadi Medianto (2017) dengan judul Faktor-
karena adanya Circardium rhythm (keadaan faktor yang berhubungan dengan kelelahan
alamiah tubuh) yang terganggu seperti kerja pada tenaga kerja bongkar muat
tidur, kesiapan untuk bekerja, dan banyak (TKBM) di pelabuhan Tanjung Emas
proses otonom lainnya hal ini akan Semarang dengan p value (0,029).
meningkatkan asam laktat dalam tubuh dan Hal ini juga sejalan dengan penelitian
menimbulkan kelelahan kerja. Semakin Eralisa (2009) pada pekerja bongkar muat
lama seorang bekerja semakin seorang di pelabuhan tapak tuan. Hasilnya
tersebut mengalami kelelahan tanpa adanya menunjukkan terdapat hubungan antara
upaya pencegahan untuk mengurangi status gizi tidak normal dengan kelelahan
timbulnya kelelahan (Setyawati, 2013). kerja dengan nilai p= 0,009 ˂ 0,05 dengan
Berdasarkan hasil penelitian dapat uji statistik Chi square.
diketahui sebagian besar status gizi B. Analisis Bivariat
responden tidak normal yaitu sebanyak 28 1. Hubungan Masa Kerja Dengan
orang (62,2%). Sedangkan responden Terjadinya Kelelahan Pada Pekerja
Caretaker dan PL. Kandang Di PT.

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


68 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Charoen Pokphand Jaya Farm 3 Hasil penelitian ini sesuai dengan


Kecamatan Kuok Tahun 2018. penelitian yang dilakukan oleh Fitiana
(2012) tentang faktor-faktor yang
Berdasarkan hasil penelitian berhubungan denga kelelahan kerja pada
diketahui bahwa dari 25 responden karyawan bagian produksi PT. Eastern
dengan masa kerja lama yang tidak Pearl Flour Mills EPFM), menjelaskan
mengalami kelelahan sebanyak 7 orang tidak adanya hubungan antara masa
(28%). Sedangkan dari 20 responden kerja pekerja dengan kelelahan dengan
dengan masa kerja baru yang mengalami nilai p = 0,111 ≥ 0,05.
kelelahan sebanyak 9 orang (45%).
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai Dari hasil penyebaran kuesioner dan
p = 0,126 (p ≥ 0,05), sehingga Ha tidak wawancara, responden sering merasakan
terbukti, dengan demikian secara kelelahan disaat bekerja hingga
statistik tidak terdapat hubungan antara ketiduran, keluhan yang dirasakan
masa kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan karena kurang istirahat dan
pekerja Caretaker dan PL. Kandang PT. kurangnya tidur yang disebabkan karena
Charoen Pokphand Jaya Farm 3. bergadang. Banyak karyawan yang
Diperoleh Prevalance Odds Ratio (POR) mengalami kelelahan sebelum bekerja
= 3,143 (95% CI = 0,909 – 10,863). Hal salah satu penyebabnya adalah faktor
ini menunjukkan bahwa responden yang jarak antara tempat tinggal dan tempat
mempunyai masa kerja lama (˃ 5 tahun) bekerja yang dihadapi setiap hari.
berisiko sebesar 3,143 kali untuk
mengalami kelelahan dibandingkan Menurut asumsi, peneliti responden
dengan responden yang mempunyai yang memiliki masa kerja lama yang
masa kerja baru (≤ 5 tahun). tidak mengalami kelelahan karna
responden yang terbiasa dengan
Masa kerja ini dapat berpengaruh pekerjaan yang dilakukannya setiap hari
pada kelelahan kerja khususnya sedangkan responden yang memiliki
kelelahan kronis, semakin lama seorang masa kerja baru tetapi mengalami
tenaga kerja bekerja pada lingkungan kelelahan disebabkan oleh responden
kerja yang kurang nyaman dan dengan usia muda yang belum terbiasa
menyenangkan maka kelelahan pada bekerja dengan ketentuan waktu yang
orang tersebut akan menumpuk terus ditetapkan perusahaan.
dari waktu kewaktu. (Monica Lidia, 2. Hubungan Waktu Kerja Dengan
2010) dalam Fitriana (2012). Terjadinya Kelelahan Pada Pekerja
Caretaker dan PL. Kandang Di PT.
Masa kerja adalah panjangnya waktu Charoen Pokphand Jaya Farm 3
terhitung mulai pertama kali masuk Kecamatan Kuok Tahun 2018.
kerja hingga saat penelitian. Tekanan Dari hasil penelitian diketahui bahwa
melalui fisik (beban kerja) pada suatu dari 27 responden dengan waktu kerja
waktu tertentu mengakibatkan tidak normal yang tidak mengalami
berkurangnya kinerja otot, gejala yang kelelahan sebanyak 6 orang (22,2%).
ditunjukkan juga berupa pada makin Sedangkan dari 18 responden dengan
rendahnya gerakan. Keadaaan ini tidak waktu kerja normal yang mengalami
hanya disebabkan oleh suatu sebab kelelahan sebanyak 6 orang (33,3%).
tunggal seperti terlalu beratnya beban Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai
kerja, namun juga oleh tekanan-tekanan p = 0,008 (p ˂ 0,05), sehingga Ha
yang terakumulasi setiap harinya pada diterima, dengan demikian secara
suatu masa yang panjang (Moch. Noval statistik terdapat hubungan waktu kerja
Mauludi, 2010) dalam Fitriana (2012). dengan kelelahan kerja pada pekerja
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
69 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Caretaker dan PL. Kandang PT. karena adanya gaji tambahan yang
Charoen Pokphand Jaya Farm 3. diberikan perusahaan terhadap
Diperoleh Prevalance Odds Ratio (POR) responden sehingga responden
= 7 (95% CI = 1,841 – 26,613). Hal ini bersemangat atau termotivasi dengan
menunjukkan bahwa responden yang reward. Sedangkan responden dengan
mempunyai waktu kerja tidak normal (˃ waktu kerja normal tetapi mengalami
7 jam) berisiko sebesar 7 kali untuk kelelahan disebabkan karena pekerjaan
mengalami kelelahan dibandingkan responden yang monoton dilakukan
dengan responden yang mempunyai setiap hari.
waktu kerja normal (≤ 7 jam). 3. Hubungan Status Gizi Dengan
Kelelahan dapat disebabkan waktu Terjadinya Kelelahan Pada Pekerja
kerja yang dilakukan dalam sehari, hal Caretaker dan PL. Kandang Di PT.
ini terjadi karena adanya ritme sirkardian Charoen Pokphand Jaya Farm 3
yang terganggu seperti waktu tidur yang Kecamatan Kuok Tahun 2018.
tidak teratur, waktu istirahat yang Dari hasil penelitian diketahui bahwa
kurang, dan aktivitas lainnya yang dari 28 responden dengan status gizi
menuntut kerja lembur (Maurits, 2011) tidak normal yang tidak mengalami
dalam Ator Nataria Frely (2017). kelelahan sebanyak 8 orang (38,6%).
Menurut Suma’mur (1987) dalam M. Sedangkan dari 17 responden dengan
Faras (2015), lamanya seseorang bekerja status gizi normal yang mengalami
yang optimal dalam sehari pada kelelahan sebanyak 7 orang (41,2%).
umumnya berkisaran 6-8 jam. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai
Memperpanjang waktu kerja lebih dari p = 0,090 (p ≥ 0,05), sehingga Ha tidak
kemampuan tersebut biasanya terjadi terbukti, dengan demikian secara
penurunan produktivitas terkait kondisi statistik tidak terdapat hubungan antara
kelelahan, kecelakaan kerja dan penyakit status gizi dengan kelelahan kerja pada
akibat kerja. pekerja Caretaker dan PL. Kandang PT.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Charoen Pokphand Jaya Farm 3.
penelitian yang dilakukan Anggi A. Diperoleh Prevalance Odds Ratio (POR)
Malonda (2015), dengan judul hubungan = 3,6 (95% CI = 1,006 – 12,679). Hal ini
antara umur, waktu kerja dan status gizi menunjukkan bahwa responden yang
dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja mempunyai status gizi tidak normal
di bagian produksi PT. Sari Usaha berisiko sebesar 4,4 kali untuk
Mandiri Bitung. Hasil penelitian mengalami kelelahan dibandingkan
didapati pekerja yang memiliki waktu dengan responden yang mempunyai
kerja ˃ 7 jam sebanyak 42 responden status gizi normal.
(80,8%) mengalami kelelahan. Menurut Suma’mur (2009) dalam
Hasil ini juga sejalan dengan Bayu Andi Pranoto (2014), salah satu
penelitian yang dilakukan oleh Nancy penyebab kelelahan kerja adalah status
S.H (2015), di komppleks Gedung gizi. Kesehatan dan daya kerja sangat
President Pasar 45 Kota Manado erat dan kaitannya dengan tingkat gizi
menunjukan bahwa ada hubungan antara seseorang. Tubuh memerlukan zat-zat
waktu kerja dengan kelelahan pada dari makanan untuk pemeliharaan tubuh,
pekerja penjahit, hasil uji statistik ini perbaikan kerusakan sel dan jaringan.
didapat dengan menggunakan uji Zat makanan tersebut diperlukan juga
spearman p=0,01 (p ˂ 0,05). untuk bekerja dan meningkat sepadan
Menurut asumsi peneliti, responden dengan lebih beratnya pekerjaan.
dengan waktu kerja tidak normal yang Sedangkan menurut Tarwaka (2015),
tidak mengalami kelelahan disebabkan adanya kelelahan kerja dapat dikurangi

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


70 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

antara lain dengan kebutuhan kalori Majalengka”. Laporan Penelitian.


yang seimbang. Kebutuhan kalori yang Universitas Muhammadiyah Surakarta.
seimbang dapat tercukupi jika asupan Anggi, A, M, dkk, (2015). “Hubungan
gizi terpenuhi dengan baik. Antara Umur, Waktu Kerja Dan Status
Suma’mur (2009) dalam Setyawati Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada
(2013), menyatakan status gizi Tenaga Kerja Di Bagian Produksi PT
merupakan salah satu faktor yang Sari Usaha Mandiri Bitung”. Laporan
mempengaruhi tingkat kelelahan pekerja Penelitian. Universitas Sam Ratulangi
karena status gizi berkaitan dengan Manado.
kesehatan dan daya kerja. Ana sanjaya, (2016). “Hubungan Shift Kerja
Hal ini sesuai dengan penelitian yang Pagi Dan Shift Kerja Malam Dengan
dilakukan oleh M. Farras Handayani dan Terjadinya Kelelahan Kerja Pada
Fitria (2015) bahwa tidak terdapat Pekerja Bagian Pengolahan Kelapa
hubungan yang bermakna antara status Sawit Di PT PKS Mitra Buni
gizi dengan kelelahan kerja pada petani Bangkinang Tahun 2016”. Skripsi.
di desa Munca Kabupaten Pesawaran Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
dengan hasil uji statistik didapati nilai Ator Nataria. F, (2017). “Hubungan Antara
0,478 (p = 0,478 ≥ 0,05). Masa Kerja Dan Lama Kerja Dengan
Menurut asumsi peneliti, responden Kelelahan Kerja Pada Pengemudi Truk
dengan status gizi tidak normal yang Tangki Di Terminal Bahan Bakar
tidak mengalami kelelahan karena Minyak (BBM) PT. Pertamina Bitung”,
responden yang memiliki daya tahan Laporan Penelitian. Universitas Sam
tubuh yang kuat dan memiliki semangat Ratulani Maddusa.
tinggi untuk bekerja. Sedangkan Bayu A, P, dkk. (2014). “Hubungan Status
responden dengan status gizi normal Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada
tetapi mengalami kelelahan disebabkan Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT.
karena beban kerja yang berlebihan dan Iskandar Indah Printing Textile
ditambah lagi banyaknya responden Surakarta”. Laporan Penelitian.
yang tidak sarapan sebelum bekerja Universitas Muhammadiyah Surakarta.
karena diburu waktu kerja. Jadi secara Cecep, T, dan Mitha, E, P., 2013 “Kesehatan
otomatis tenaga atau energi responden Lingkungan dan K3”. Yogyakarta :
tidak akan maksimal untuk melakukan Nuha Medika
pekerjaannya, karena kesehatan daya Dewi, M, (2017), “Faktor-Faktor Yang
kerja sangat erat kaitannya dengan Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja
tingkat gizi seseorang, zat makanan dan Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat
kalori yang ditimbulkan berperan (TKBM) Di Pelabuhan Tanjung Emas
penting untuk memenuhi energi agar Semarang”, http://lib.unimus.ac.id.pdf.
pekerjaan dapat dilakukan dan Diperoleh tanggal 04 Maret 2018.
banyaknya energi dapat menyesuaikan Dyah Dewi Hastuti (2015). “Hubungan
dengan beratnya pekerjaan. Antara Lama Kerja Dengan Kelelahan
Pada Pekerja Kontruksi Di PT Nusa
Raya Cipta Semarang”. Jurnal MIPA,
DAFTAR PUSTAKA Universitas Negeri Semarang.
Erlina Dwi Hastuti (2017). “Hubungan
Annies, B, N, dkk. (2015). “Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Kejadian
Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian
Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Lambung Di Sebuah Perusahaan
Produksi Tulangan Beton Di PT Konstruksi Semarang”. Jurnal MIPA,
Wijaya Karya Beton Tbk. PPB Universitas Diponegoro Semarang.

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


71 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN
KANDANG DI PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM 3 KECAMATAN KUOK

Muhammad Farras Handayan dan Fitria http://jos.unsoed.ac.id.pdf. Diperoleh


Saftarina (2015). “Hubungan Usia, tanggal 10 maret 2018.
Lama Kerja, Masa Kerja Dan Indeks Notoatmodjo Soekidjo, 2012 “Kesehatan
Massa Tubuh (IMT) Terhadap Masyarakat : Ilmu Dan Seni”. Jakarta,
Kejadian Low Back Pain (LBP) Pada Rineka Cipta.
Petani Di Desa Munca Kabupaten Paulina dan Salbiah. (2015). “Faktor-Faktor
Pesawaran”. Jurnal MIPA Universitas Yang Berhubungan Dengan Kelelahan
Lampung. Pada Pekerja di PT Kalimantan Steel”.
Fahmi Umar, 2014 “Kesehatan Masyarakat Jurnal MIPA, Poltekes Kemenkes
Teori Dan Aplikasi”, Jakarta : Rajawali Pontianak.
Pers. Rejeki Sri, 2015 “Sanitasi Hygiene Dan K3”.
Fitriana (2012). “Faktor Yang Berhubungan Bandung, Rekayasa Sains
Dengan Kelelahan Kerja Pada Rida Zuraida, dkk. “Analisis Beban Kerja
Karyawan Bagian Produksi PT Eastern Dan Kelelahan Kerja Karyawan Front
Pearl Flour Mills (EPFM)”. Jurnal Liner Di Institusi ‘X”. Laporan
MIPA, Universitas Islam Negeri Penelitian. Binus University.
Alauddin Gowa. Setyawati Lientje., 2013 “Selinta Tentang
Harianto Ridwan., 2012 “Buku Ajar Kelelahan Kerja”. Bandung, Amara
Kesehatan Kerja”. Jakarta : EGC Books.
Irma. Mr, dkk. (2014), “Faktor Yang , 2010 “Selintas Tentang
Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Kelelahan Kerja”. Yogyakarta, Amara
Pada Unit Produksi Paving Block Book.
Cv.Sumber Galian Kecamatan Tarwaka., 2015 “Keselamatan, Kesehatan
Biringkanaya Kota Makasar City”. Kerja Dan Ergonomic (K3E) Dalam
Laporan Penelitian. FKM Universitas Presppektif Bisni”. Surakarta, Harapan
Hasanuddin. Press.
Lience Verawati, (2014) “Hubungan Tingkat
Kelelahan Subjektif Dengan
Produktivitas Pada Tenaga Kerja
Bagian Pengemasan Di CV Sumber
Barokah”. Laporan Penelitian, IAKMI
Provinsi Jawa Timur.
Nurjannah, dkk (2014). “Hubungan Antara
Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja
Pada Karyawan Bagian CUTTING PT.
DAN LIRIS BANARAN Kabupaten
Sukoharjo”. Laporan Penelitian.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nurulfah, dkk, (2015). “Hubungan Sikap
Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada
Pekerja Laundry di Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas”. Laporan Penelitian.
Universitas Jendral Soedirman.
Nurlifaiz, (2014). “Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja
Pada Pekerja Bagian Operator SPBU
di Kecamatan Ciputat Tahun 2014”.

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)

Anda mungkin juga menyukai