Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KEBIDANAN

Fakultas kebidanan medistra lubuk pakam

Pengalaman ibu nifas terhadap budaya dalam perawatan


masa nifas di dusun v naga timbul desa kali tawang
kec.tanjung morawa kab.deli serdang

Wulan kesuma dewi amd.keb

Kelas : B

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas medistra lubuk pakam.

Abstrak

Pengaruh budaya terhadap status kesehatan masyarakat tidak bisa diabaikan begitu saja, kesehatan
merupakan bagian integral dari kebudayaan. Hasil riset etnografi kesehatan tahun 2022 di 12 etnis di
Indonesia menunjukan masalah kesehatan ibu dan anak terkait budaya kesehatan sangat mem-
prihatinkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengalaman ibu nifas terhadap budaya dalam
perawatan masa nifas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Metode
pengumpulan data wawancara mendalam (indepth interview). Teknik snow ball sampling. Partisipan
penelitian ini adalah ibu nifas yang berada diwilayah kerja di desa dusun v naga timbul kali tawang.
Jumlah partisipan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 7 partisipan. Hasil dari
penelitian ini didapatkan 3 tema yaitu, pengetahuan partisipan terhadap perawatan masa nifas,
pengaruhnya budaya di masyarakat, terhadap perawatan masa nifas dan dukungan keluarga dalam
perawatan masa nifas.

Kata Kunci: budaya; nifas; perawatan

Jurnal kebidanan 2022 Page 1


Pendahuluan
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan
salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah
rasio kematian ibu selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas yang disebabkan oleh
kehamilan, persalinan, dan nifas atau
pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-
sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di
setiap 100.000 kelahiran hidup. Selain untuk
menilai program kesehatan ibu, indikator ini
juga mampu menilai derajat kesehatan
masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi
aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum
terjadi penurun- an kematian ibu selama
periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per
100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi
kecenderungan penurunan angka kematian
ibu, namun tidak berhasil men- capai target
MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Hasil supas tahun 2015 memper- lihatkan
angka kematian ibu tiga kali lipat di-
bandingkan target MDGs (Pusdatin, 2018).
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi
merupakan indikator kesehatan reproduksi
dimana di Indonesia masih tinggi
dibandingkan dengan negara lain. Penelitian
sebelumnya diketahui bahwa faktor budaya
dan sosial demografi berpengaruh terhadap
tingginya angka kematian ibu dan bayi
(Suryawati, 2017).
Menyusui merupakan suatu proses
alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil
menyusui atau menghentikan menyusui lebih
dini. Banyak alasan yang dikemukakan oleh
ibu yang tidak menyusui anaknya, diantaranya
ibu tidak mem-

Jurnal kebidanan 2022 Page 2


produksi ASI yang cukup. Masih banyak ibu perawatan ibu post partum, di antaranya
menyusui yang melakukan pantangan pem- batasan asupan cairan, makanan
makanan tertentu karena masih kuatnya dibatasi dan hanya boleh makan sayur-
tradisi tersebut di masyarakat. Hal tersebut sayuran, tidak boleh mandi, diet makanan,
yang menyebabkan ASI tidak berkualitas tidak boleh keluar rumah, menggunakan
dan memenuhi kebutuhan bayi terutama alas kaki, menggunakan gurita, tidak boleh
dalam 6 bulan pertama (Yuliani, 2011). tidur siang hari bahkan mereka me- yakini
Kepercayaan dan keyakinan budaya kolostrum tidak baik untuk anak (Rahayu,
terhadap perawatan ibu post partum, masih Mudatsir, & Hasballah, 2017).
banyak dijumpai dilingkungan masyarakat. Dari hasil penelitiannya didapatkan banyak
Mereka meyakini budaya perawatan ibu kepercayaan dan keyakinan budaya perawatan ibu
setelah melahir- kan dapat memberikan post partum, diantaranya pembatasan asupan
cairan, makanan dibatasi dan hanya boleh
dampak yang positif dan menguntungkan
makan sayur-sayuran, tidak boleh mandi, diet
bagi mereka. Hal ini terbukti dari penelitian makanan, tidak boleh keluar rumah,
yang dilakukan oleh Andhra Pradesh pada menggunakan alas kaki, menggunakan gurita,
100 orang ibu post partum di daerah tidak boleh tidur siang hari bahkan mereka
Tirupati. Dari hasil penelitiannya didapatkan meyakini kolostrum tidak baik untuk anak
banyak kepercayaan dan keyakinan budaya (Rahayu et al., 2017).

Perkembangan sosial budaya dalam masya-


rakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat Metode Penelitian
dalam suatu daerah tersebut telah mengalami Rancangan penelitian yang digunakan adalah
suatu perubahan dalam proses berfikir. penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
Perubahan sosial dan budaya bisa kasus (Arikunto, 2013). Penelitian ini bermaksud
memberikan dampak positif maupun negatif. untuk mengeksplorasi secara mendalam
Hubungan antara budaya dan kesehatan peng- alaman ibu nifas terhadap budaya
sangatlah erat hubungannya, sebagai salah dalam pe- rawatan masa nifas. Hasil
satu contoh suatu masyarakat desa yang penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif
sederhana dapat bertahan dengan cara naratif. Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu
pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi yang telah melahirkan, memungkinkan untuk
mereka. Kebudayaan atau kultur dapat diwawancarai (sehat) dan bersedia menjadi
membentuk kebiasaan dan respons terhadap partisipan.
kesehatan dan penyakit dalam segala Pemilihan partisipan dilakukan secara
masyarakat tanpa memandang tingkatannya. snow ball sampling. Jumlah partisipan dalam
Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan penelitian ini adalah yaitu sebanyak 7
untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, partisipan. Pencatat- an data wawancara
tapi juga membuat mereka mengerti tentang dilakukan menggunakan
proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana
meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut
hubungannya dengan kesehatan (Iqbal, Nurul,
& Iga, 2012).

Jurnal kebidanan 2022 Page 3


perekam suara setelah memperoleh partisipan kepada informan. Informan yang
persetujuan dari responden. Peneliti di- maksud adalah suami dan keluarga ibu
menggunakan pedoman wawancara ketika nifas. Peneliti langsung melakukan triangulasi
melakukan wawancara agar tidak ada setelah mewawancari setiap partisipan agar
pertanyaan yang tertinggal dan peneliti juga tidak terjadi bias. Peneliti menggunakan ruang
membawa catatan jika ada hal-penting yang tamu. Selama wawancara informan
harus dicatat. Pada saat melakukan memberikan informasi ke- pada peneliti
penelitian proses wawancara dilakukan secara terbuka sehingga peneliti
secara sadar, terarah dan senantiasa memperoleh data sesuai yang dibutuhkan
bertujuan memperoleh informasi yang (Arikunto, 2013).
diperlukan. Data yang dikumpu- lkan dalam
observasi berasal dari pengamatan tingkah
laku responden dan pembicaraannya ringan
serta santai. Adapun tahap proses analisis
terhadap data yang diperoleh dalam
penelitian ini menggunakan langkah Colizzi
dalam Streubert & Carpenter (Nursalam,
2008). Hasil dan Pembahasan
Keabsahan data (uji validasi) dalam Subyek penelitian atau partisipan pada
penelitian ini dilakukan dengan teknik penelitian ini diambil secara purposive
triangulasi. Dalam pe- nelitian ini teknik sampling (partisipan penelitian dipilih
triangulasi yang digunakan adalah triangulasi berdasarkan tujuan atau kriteria tertentu
sumber. Penggunaan sumber sebagai yang telah ditetapkan sebe-
triangulasi dengan cara membandingkan dan
mengecek kembali data yang diperoleh dari

Tabel
partisipan usia obstetri Tingkat pendidikan pekerjaan
P1 20 tahun G1 P0 A0 SLTA IRT
P2 22 tahun G1 P0 A0 SLTA IRT
P3 30 tahun G2 P1 A0 SLTA IRT
P4 31 tahun G2 P1 A0 SLTA IRT
P5 35 tahun G3 P2 A0 SLTA IRT
P6 36 tahun G2 P1 A0 SLTA IRT
P7 38 tahun G3 P2 A0 SMP IRT

ini (Tabel 1).


Dalam penelitian ini didapatkan partisipan
lumnya). Berikut ini karakteristik partisipan di- sebanyak tujuh orang dan seluruh partisipan dalam
gambarkan melalui tabel rekapitulasi karakteristik penelitian ini sudah dalam kriteria dalam penelitian.
partisipan untuk memudahkan pembaca me- Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa
mahami karakteristik partisipan dalam penelitian partisipan mempunyai pekerjaan yang beraneka

Jurnal kebidanan 2022 Page 4


ragam dan sebagian besar partisipan Dalam kenyataannya mayoritas partisipan tidak
merupakan ibu rumah tangga. Pendidikan paling mencari informasi persiapan dirinya untuk
terendah dari partisipa adalah SLTA dan yang menghadapi masa nifas. Mereka hanya menerima
paling tertinggi adalah sarjana. Usia partisipam informasi yang didapatkan dari tenaga kesehatan
dalam penelitian ini mulai dari 29 tahun sapai setelah melahirkan dan akan pulang kerumah.
37 tahun. Partisipan juga mencari informasiketika ada masalah dan
Setelah membaca hasil transkrip wawancara mendapatkan sumber informasi tersebut tanpa
berulang-ulang dan melihat catatan lapangan mengetahui kebenaran- nya sehingga pemahaman
dari masing-masing partisipan, peneliti meng- partisipan terhadap perawatan masa nifas ini hanya
identifikasi kutipan kata dan pernyataan yang sebatas pengetahuan yang selama ini didapat dari
bermakna sesuai dengan yang diteliti. media sosial sehingga jika mendapatkan saran dari
keluarga dan masyarakat langsung diterima

mentah-mentah tanpa mengkaji apakah


informasi tersebuat benar atau tidak dan
membahayakan bagi dirinya atau tidak.
Pengetahuan Partisipan Seperti yang diungkapkan partisipan sebagai
terhadap Perawatan Masa berikut:
Nifas
“… sebelum pulang diajarkan harus sering-
Robbins (2008), mengemukakan sering mengganti pembalut, men- jaga
bahwa ketika seorang individu melihat kebersihan …” (P1)
sebuah target dan berusaha untuk “… disarankan untuk memberikan ASI eksklusif dan
menginterpretasikan apa yang ia lihat, alhamdulillah ini ASI saya lancar jadi bisa menyusui
interpretasi itu sangat dipengaruhi oleh
terus ” (P2)
berbagai karakteristik pribadi dari pembuat Berdasarkan dari pengetahuan dan informasi yang
persepsi tersebut, seperti sikap, didapat dapat disimpulkan bahwa dari tujuh
kepribadian, motif, minat, pengalaman- partisipan yang diwawancara hanya satu partisi-
pengalaman masa lalu dan harapan-harapan pan yang melakukan persiapan untuk meng-
seseorang. Pengetahuan akan akses hadapi masa nifas. Persiapan yang dilakukan
informasi bisa memberikan preferensi atau partisipan ini adalah mengikuti kelas ibu hamil
pengetahuan yang jauh lebih banyak secara rutin mulai dari masa kehamilan sampai
kepada perempuan dalam proses masa nifas ini. Partisipan yang lain hanya me-
memahami dirinya. Pengetahuan mereka lakukan pemeriksaan ANC secara rutin dan
akan tentang persiapan masa nifas akan mengakses informasi dari internet.
membuat mereka mengakses berbagai
cara agar mereka siap dalam menghadapi
masa nifas.

Berikut ungkapan partisipan yang melakukan


persiapan untuk menghadapi masa nifas:

Jurnal kebidanan 2022 Page 5


“… di tempat saya periksa selama masing-masing terhadap budaya yang ada di
hamil ada kelas ibu hamil dan saya sekitar tempat tinggal mereka khususnya budaya
ikut sampai sekarang ini. Di sana
yang berkaitan dengan perawatan dalam masa
banyak sekali informasi yang saya
dapatkan seputar bagaimana nifas. Sumber informasi yang diperoleh partisipan
persiapan menjadi seorang ibu …” (P4) berkaitan dengan budaya yang ada di sekitar
“… hanya baca-baca aja di internet …” (P5) yang berpengaruh terhadap perawatan masa
nifas berasal dari keluarga partisipan.
Persiapan yang dilakukan secara matang
Seperti yang di ungkapkan oleh partisipan
akan sangat berbeda dengan partisipan
sebagai berikut:
yang tidak melakukan persiapan secara
matang. Jika partisipan yang melakukan “…selama ini hanya dikasih wejangan-
wejangan dari orang yang menjenguk,
persiapan secara matang partisipan tersebut
selama masih dalam batas wajar saya
berani mengatakan tidak kepada orang lain lakukan. Tapi kalau tidak masuk akal tidak
jika informasi yang disampaikannya itu saya lakukan…”(P3)
salah. Tetapi jika partisipan yang tidak “... kadang kalau dikasih tau tetangga tapi
memiliki persiapan yang matang maka menurut saya tidak masuk malah saya kasih tau
mereka akan menerima semua informasi yang sebenarnya seperti apa sesuai dengan ilmu
yang didapat tanpa menyeleksi dan pada yang saya dapat selama saya ikut kelas ibu
hamil ...” (P4)
akhirnya akan merugikan dirinya sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh partisipan “… saya tidak begitu merasakan secara
tersebut: langsung adanya adat budaya yang ada
dimasyarakat yang mengatur selama saya masa
“... setiap ada masalah yang saya nifas ini …” (P6)
hadapi sudah langsung tanggap apa
yang harus dilakukan karena dari Dalam penelitian ini seluruh partisipan satu atap
dulu sampai sekarang saya dengan mertua sehingga pengaruh keluarga baik
mengikuti kelas ibu hamil yang suami maupun mertua sangat berpengaruh terhadap
sejak dulu saya ikuti ….” (P4)
perawatan masa nifas. Sehingga keper- cayaan
“... sebenarnya ya takut tapi bismillah budaya yang di yakini oleh mertua partisipan
saja lah ...” (P5)
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama
dalam perawatan masa nifas ini.

Berikut merupakan uangkapan dari partisi- pan:

“… manut saja Mbak sama orang tua, toh


Budaya di Masyarakat dan Pengaruhnya terhadap orang tua memberikan saran seperti itu
Perawatan Masa Nifas untuk yang terbaik buat anaknya …” (P3)

Setiap partisipan memiliki cara pandang “… saya merasa mertua saya kolot banget,
untung aja saya ikut kelas ibu hamil dan ikut

Jurnal kebidanan 2022 Page 6


group-group gitu jadi ada tempat sharing dalam menyikapi budaya yang ada di sekitar
jadinya misal mertua saya ngasih saran yang kita. Karena apabila kita kaji setiap budaya yang
tidak masuk akal langsung saya tolak hehehe ada di sekitar tentunya memiliki tujuan yang baik
….” (P4)
terutama dalam budaya dalam perawatan masa
Apabila ibu nifas sudah memiliki persiapan nifas ini memiliki tujuan yang baik yaitu untuk
yang cukup untuk menghadapi masa nifas menjaga kesehatan, kita harus pintar-pintar untuk
ketika mereka masih berada pada masa me- nyeleksi informasi dan intervensi yang baik
kehamilan setidaknya partisipan bisa memilih untuk diri kita.
informasi yang tepat untuk dirinya ketika
pada masa nifas seperti ini banyak sekali Dukungan Keluarga dalam Perawatan
informasi dan intervensi yang diterima baik Masa Nifas
dari keluarga maupun orang sekitar. Selama masa nifas seluruh partisipan merasa- kan
Sebenarnya intervensi yang dierikan keluarga keluarga dan suami sangat membantu dan
terhadap dirinya merupakan suatu upaya mensuport dalam perawatan masa nifas. Sehingga
untuk menjaga kesehatan dan kebaikan partisipan tidak merasa sendiri dan merasa
partisipan. Untuk setiap intervensi yang diberikan diperhatikan oleh keluarga. Pendamping- an yang
pada partisipan selama masa nifas ini secara utuh dari keluarga yang membuat partisipan
bertujuan untuk menjaga kesehatan partisipan merasa nyaman dan merasa tidak mengalami
seperti yang dikemukakan Sibley, dkk (2009). kesulitan selama masa nifas, baik perawatan untuk
Salah satu contohnya adalah partisipan ada dirinya maupun perawatan terhadap anaknya hal ini
yang tidak bolehmandi terlalu sore, alasan ini sesuai dengan penelitian (Wahyuni, 2017). Berikut
mungkin jika mandi terlalu sore akan ungkapan dari partisipan:
kedinginan dan akan menyebabkan flu “… keluarga sangat membantu saya selama
sehingga jika ibu flu akan menularkan ke proses setelah melahirkan ini …” (P1)
anaknya. “... suami dan mertua saya membantu saya,
terutama di awal masa nifas ini dimana saya masih
sangat butuh bantuan orang lain …” (P2)

Perawatan selama masa nifas ini selalu dibantu


keluarga sehingga apapun yang diketahui oleh
keluarga dalam perawatan masa nifas diterapkan
kepada partisipan termasuk peng- alaman orang
Seperti yang dikatakan oleh partisipan
tua dahulu ketika mereka dirawat oleh
berikut ini: keluarganya. Berikut ungkapan dari partisipan:

“… tidak boleh mandi terlalu sore nanti “… kalau tidur kakinya tidak boleh ditekuk,
anaknya pilek …” (P6) nanti bengkok karena orang yang setelah
meahirkan tulangnya menjadi muda …” (P3)
“… di baju bayi dikasih peniti yang ada “… harus makan bawang putih sebanyak- banyaknya
benglenya biar tidak ada lelembut yang agar darah kotor keluar semua …” (P3)
mengganggu …” (P7)
Kurangnya pengetahuan yang dimiliki partisipan
Budaya yang ada di sekitar kita
terhadap perawatan masa nifas maka partisipan
sebenarnya bukan untuk ditentang atau di
tidak mengetahui apakah intervensi yang diberikan
hilangkan tetapi kita dituntut untuk cerdas

Jurnal kebidanan 2022 Page 7


keluarga benar atau tidak. Se- hingga partisipan Pusdatin. (2018). Profil Kesehatan 2018. Diambil dari
tidak dapat menolak apa yang diberikan oleh https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/do
keluarganya selama perawatan masa nifas ini. wnload/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf
Kesimpulan
Rahayu, I. S., Mudatsir, M., & Hasballah, K. (2017).
Partisipan paham terkait dengan masa nifas. Faktor Budaya dalam Perawatan Ibu Nifas. Jurnal Ilmu
Kurangnya persiapan partisipan untuk meng- Keperawatan, 5(1), 36–49. Diambil dari
hadapi masa nifas. Dalam perawatan masa nifas http://jurnal.unsyiah.ac.id/ JIK/article/view/8761
masih ada unsur budaya yang diterapkan
Sibley, L. M., Hruschka, D., Kalim, N., Khan, J., Paul,
dalam keluarga dan partisipan tidak dapat
menolak apa yang di intervensikan kepada M., Edmonds, J. K., & Koblinsky, M. A. (2009). Cultural
dirinya. Keluarga dan suami sangat berperan theories of postpartum bleeding in Matlab,
dalam perawatan masa nifas. Partisipan selalu Bangladesh: Implications for com munity health
dibantu oleh keluarga dan suami selama masa intervention. Journal of Health, Population and
Nutrition, 27(3), 379–390.
nifas.
https://doi.org/10.3329/jhpn.v27i3.3380

Suryawati, C. (2017). Faktor Sosial Budaya dalam Praktik


Ucapan Terimakasih
Perawatan Kehamilan, Persalinan, dan Pasca Persalinan
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada (Studi di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara). Jurnal
LPPM Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah Promosi Kesehatan Indonesia, 2(1), 21–31.
memberikan dana sehingga penelitian ini dapat
terlaksana. Wahyuni, S. (2017). Hubungan dukungan sosial suami
terhadap pola pantang makan ibu nifas di wilayah kerja
Puskesmas Karangdowo Klaten. Involusi: Jurnal Ilmu

Daftar Pustaka
Kebidanan, 7(1), 51–57. Diambil dari
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu
http://jurnal.stikesmukla.ac.id/index.php/inv
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
olusi/article/view/282
Iqbal, W. M., Nurul, C., & Iga, M. (2012). Ilmu social
Yuliani, F. (2011). Perilaku Pantangan Makanan pada Ibu
budaya dasar kebidanan. Jakarta: EGC - Penerbit
Nifas di BPS “A” Balongtani Jabon Sidoarjo. Hospital
Buku Kedokteran.
Majapahit, 3(1), 54–73. Diambil dari
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi http://ejournal.stikes majapahit.
penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba ac.id/index.php/HM/article/view/36
Medika.

Jurnal kebidanan 2022 Page 8

Anda mungkin juga menyukai