Anda di halaman 1dari 39

ISU KEBIDANAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PADA NIIBU NIFAS


KELOMPOK 3
1. Andriyana 6. Eskani
2. Asmiranda 7. Fenna
3. Besse 8. Herlina
4. Debby 9. Ine
5. Endang 10. Keysa
REVIEW JURNAL 1
Judul The process of Uterine Involution with Postpartum Exercise of Maternal Postpartum

Jurnal Jurnal Kebidanan

Volume & Halaman Vol.10 & 48-53

Tahun April 2020

Penulis Metha Fahriani, Dewi Aprilia Ningsih, Asih Kurnia, Violita Siska Mutiara
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42
hari. Selama masa nifas organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan seperti
Latar Belakang keadaan sebelum hamil, perubahan organ reproduksi ini disebut juga involusi. Asuhan selama
periode nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar 60% Angka Kematian Ibu terjadi pada
periode ini.

Tujuan Penelitian Untuk menganalisis pengaruh senam nifas terhadap proses involusi uteri ibu postpartum di wilayah
kerja puskesmas Basuki Rahmad.

Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di 3 BPM di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu Provinsi
Bengkulu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimen static group
comparison.

Hasil Penelitian Data tinggi fundus uteri ibu post partum pada 6 jam postpartum yang tidak melakukan senam nifas
didapat nilai p=0,056 > 0,05 maka disimpulkan data berdistribusi normal.

Keterbatasan Saat dilakukan wawancara mengenai keikutsertaan senam nifas dimana dilakukan pada 2 ibu nifas yaitu
dalam penelitian 1 orang ibu nifas yang mengikuti senam nifas dan 1 orang ibu nifas yang tidak mengikuti senam nifas,
dari wawancara tersebut ternyata ibu yang tidak mengikuti senam mengalami permasalahan sering
sekali ganti pembalut setiap harinya yaitu>5 kali sehari sampai satu minggu sesudah persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri ibu post partum di
BPM Wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu. Dimana rata-rata TFU 6 Jam PP pada
kelompok ibu yang melakukan senam nifas lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ibu yang
tidak melakukan senam nifas, pada hari ke-3 PP pada kelompok ibu senam nifas lebih rendah
daripada kelompok ibu tidak senam nifas atau penurunan TFUnya lebih cepat dengan ibu yang tidak
Kesimpulan senam nifas, pada hari ke-6 PP penurunan TFUnya lebih cepat pada ibu dengan senam nifas
dibandingkan dengan ibu yang tidak melkukan senam nifas, sedangkan pada hari ke-10 PP pada
kelompok ibu dengan senam nifas TFU sudah tidak teraba lagi sementara pada ibu yang tidak senam
nifas TFU masih dapat diraba. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan TFU yang sangat signifikan
pada ibu yang melakukan senam nifas dibandingkan dengan ibu yang tidak senam nifas.

Saran Untuk puskesmas bisa sebagai bahan untuk memberikan informasi berupa penyuluhan kepada
pasien di puskesmas sehingga dapat menambah pengetahuan kepada ibu postpartum tentang
senam nifas sedini mungkin, guna untuk penurunan tinggi fundus uteri tepat waktu dan tidak
terjadi sub involusi
REVIEW JURNAL 2
Judul Gambaran sikap ibu postpartum pada kepercayaan budaya melayu

Jurnal Jurnal Ners Indonesia

Volume & Halaman Vol.10 No.2

Tahun Maret 2020

Penulis Mirawati, Dian Roza Adila, Sekani Niriyah


Periode postpartum dimulai sejak bayi dilahirkan dan kembalinya sistem organ reproduksi
kekeadaan normal seperti semula, atau disebut juga trimester keempat kehamilan. Kebanyakan
Latar Belakang perilaku ibu pada masa postpartum dipengaruhi oleh faktor budaya yang memiliki berbagai
kepercayaan dan praktik tradisional. Praktik kesehatan tradisional ini sering diterapkan wanita dan
keluarga yang masa periode postpartum.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sikap ibu postpartum dengan kepercayaan
budaya Melayu.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain pendekatan
retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang sudah melahirkan yang berjumlah 43 orang
ibu. Jenis teknik sampling menggunakan teknik non random sampling dengan menggunakan metode
purposive sampling.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan sikap ibu postpartum pada kepercayaan budaya Melayu sebanyak
sebanyak 31 (72,1%) responden mempunyai sikap negatif.

Keterbatasan dalam Dalam proses pengambian data, informasi yang diberikan responden melalui kuesioner terkadang tidak
penelitian menunjukkan pendapat responden yang sebenarnya, hal ini terjadi karena kadang perbedaan pemikiran,
anggapan dan pemahaman yang berbeda tiap responden, juga faktor lain seperti faktor kejujuran dalam
pengisian pendapat responden dalam kuesionernya
1. Karakteristik responden mayoritas responden berusia 20-40 tahun yaitu sebanyak 36 orang
(83,7%), dan berpendidikan SMA sebanyak 28 orang (65,1%) semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin mudah juga menerima informasi.
2. Sikap ibu nifas terhadap pantang perilaku sudah meninggalkan pantang seperti tidak memakai
Kesimpulan bekung (stagen) yang diikat diperut sebanyak (95,3%)
3. Ibu budaya Melayu Riau juga sudah meninggalkan kebiasaan untuk tidak mendekatkan benda
tajam seperti gunting dan peneliti sebanyak (95,3%).
4. Ibu budaya Melayu tidak mempercayai larangan orang tua (95,3%). Hal ini disebabkan oleh
perkembangan globalisasi yang semakin pesat yang diiringi dengan modernisasi

Bidan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang perawatan ibu postpartum dalam budaya
Saran Melayu mana yang boleh dilakukan dan mana tidak boleh dilakukan. Serta berperan aktif dalam
memberikan motivasi dan promosi kesehatan antara pandangan budaya dari segi kesehatan agar dalam
melakukan perawatan selama masa nifas ibu postpartum tetap memperhatikan fungsi kesehatan.
REVIEW JURNAL 3
FAKTOR BUDAYA ( ADAT jAWA ) DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRILAKU IBU DALAM
JUDUL PERAWATAN PADA MASA NIFAS.

NAMA JURNAL Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)


VOLUME DAN http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman
HALAMAN

TAHUN 2019
PENULIS rumpiati75@gmail.com
TANGGAL REVIEWER 10 APRIL 2022
TUJUAN PENELITIAN Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang pengalaman ibu dan adat
istiadat dalam perawatan masa nifas.

METODELOGI Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi diskriptif.
PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN Lokasi Penelitian di Ruang Seruni RSUD dr.Darsono Kab. Pacitan.
Budaya bagi masyarakat adalah suatu hal yang penting, bahkan diantaranya di percaya dan menjadi
pegangan hidup oleh masyarakat. Di beberapa wilayah masyarakat di indonesia, masih percaya
pada mitos, yang berkaitan dengan ibu hamil dan Perawatan pada masa nifas. Bagi masyarakat
mitos sudah di yakini kebenarannya karena beberapa bukti yang terjadi. Masyarakat akan
melakukan apa saja dengan harapan keselamatan pada ibu dan bayinya. Kadang kala kepercayaan
LATAR BELAKANG tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan medis modern, sehingga mengakibatkan
permasalahan kesehatan pada ibu hamil dan pada masa nifas.

HASIL PENELITIAN Kepercayaan msyarakat akan tradisi yang secara turun temurun telah dilakukan di masyarakat.
KESIMPULAN 1. Dari 10 responden masih percaya dan melakukan tradisi yang turun temurun telah dilakukan seperti
melakukan brokohan, mandi wuwung, tarakan, minum jamu, bekungan, Kb alami.

2. Tradisi yang secara turun temurun dilakukan tersebut tidak selama merugikan. Tingakat
pengetahuan, pendidikan, sosial-ekonomi, perkerjaan, dan budaya juga mempunyai andil yang
berpengaruh.

3. Penelitian ini telah mendapatkan sertifikat kelaikan dari komite Etik Penelitian Kesehatan RSUD dr,
Darsosno Pacitan.
SARAN Bagi tenaga kesehatan terutama bidan yang bertugas di daerah/desa untuk menumbuhkan kepercayaan
kepada masyarakat terhadap perawatan masa nifas dengan cara mengkombinasikan antara perawatan
REVIEW JURNAL 4
Judul Pemanfaatan Budaya Posoropu dalam Perawatan Masa Nifas oleh
Perempuan Buton Utara

Jurnal JURNAL MKMI

Volume & Vol. 14 No. 3, September 2018


Halaman

Tahun September 2018

Penulis Usman, Sapril


Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
Latar Belakang kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perempuan Buton memanfaatkan tradisi
posoropu sebagai perawatan masa nifas yang dapat mempengaruhi status kesehatan.

Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan mengeksplorasi pemanfaatan tradisi posoropu saat masa nifas perempuan di
Kecamatan Kulisusu, Kecamatan Bonegunu, dan Kecamatan Kulisusu Utara di Kabupaten Buton Utara.

Metode Penelitian Sebuah studi kualitatif dengan pendekatan Etnografi, dilakukan dengan wawancara mendalam pada 14
informan yang didapatkan dengan purposive sampling.
Dari hasil analisis tradisi posoropu saat masa nifas perempuan Buton, terdiri dari aspek sosial dan
aspek budaya. Adapun aspek sosial, yaitu perempuan Buton memiliki self concept bahwa perawatan
yang dilakukan oleh Bisa (dukun beranak) menimbulkan sentuhan magis, dipercaya, dan kepuasan
pelayanan dalam mengembalikan fungsi organ reproduksi sediakala. Indentifikasi individu terhadap
Hasil Penelitian kelompok sosial yaitu adanya ketertarikan dan kebiasaan turun temurun memilih pengobatan
dilakukan Odhe (hatra) dan “Bisa”. Aspek budaya dari tradisi perawatan masa nifas yang harus
dilakukan, yaitu pidaho wee musodo (mandi air panas), pirarai (panggang), kabongkoi (ikat
pinggul/perut), dan meminum ramuan tradisional. Ditinjau dari aspek sosial masyarakat Buton Utara
masih mempertahankan tradisi masa nifas sedangkan aspek budaya masyarakat masih berpegang
teguh terhadap budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun.

Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Buton Utara masih mengunakan jasa dukun
beranak dan hatra, jika dibandingan dengan jasa kesehatan, seperti bidan desa ataupun tenaga kesehatan
lainnya. Hal ini disebabkan oleh tradisi kepercayaan yang dianut masyarakat setempat masih kental, di
lain sisi masyarakat setempat masih kurang adanya pengetahuan tentang pentingnya bidan desa atau
tenaga kesehatan lainnya. Selanjutnya saran bagi masyarakat hendaknya untuk berhati-hati dalam
menjalani tradisi masa nifas dan bagi petugas Kesehatan.

Saran Disarankan hendaknya memahami, menghormati, dan mengintegrasikan interpretasi budaya persalinan
dan kebutuhan perempuan buton dan keluarga dalam melakukan intervensi kesehatan.
REVIEW JURNAL 5
Pengalaman ibu nifas terhadap budaya dalam perawatan masa
Judul nifas

Jurnal Jurnal Kebidanan

Volume & Vol 9, No 1dan 45-52


Halaman
Tahun 2020

Penulis Agustin Endriyani

Tanggal 13 April 2022


Review
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya
kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang
disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-
sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Selain untuk menilai
program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena
sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas.
Latar Belakang Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per
100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun
tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga kali lipat
dibandingkan target MDGs (Pusdatin,2018). Angka kematian ibu dan angka kematian bayi
merupakan indikator kesehatan reproduksi dimana di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan
negara lain. Penelitian sebelumnya diketahui bahwa faktor budaya dan sosial demografi berpengaruh
terhadap tingginya angka kematian ibu dan bayi (Suryawati, 2017).

Tujuan Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman ibu nifas terhadap budaya
dalam perawatan masa nifas. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif naratif. Partisipan
dalam penelitian ini yaitu ibu yang telah melahirkan, memungkinkan untuk diwawancarai (sehat) dan
bersedia menjadi partisipan.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus
(Arikunto, 2013) Pemilihan partisipan dilakukan secara snow ball sampling. Jumlah partisipan dalam
penelitian ini adalah yaitu sebanyak 7 partisipan. Pencatatan data wawancara dilakukan
menggunakan perekam suara setelah memperoleh persetujuan dari responden. Pada saat
melakukan penelitian proses wawancara dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan
Metode Penelitian
memperoleh informasi yang diperlukan. Keabsahan data (uji validasi) dalam penelitian ini dilakukan
dengan teknik triangulasi. Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi
sumber. Penggunaan sumber sebagai triangulasi dengan cara membandingkan dan mengecek
kembali data yang diperoleh dari partisipan kepada informan. Informan yang dimaksud adalah suami
dan keluarga ibu nifas. Peneliti langsung melakukan triangulasi setelah mewawancari setiap
partisipan agar tidak terjadi bias.

Subyek penelitian atau partisipan pada penelitian ini diambil secara purposive sampling partisipan
penelitian dipilih berdasarkan tujuan atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya). Berikut ini
Hasil Penelitian karakteristik partisipan digambarkan melalui tabel rekapitulasi karakteristik partisipan untuk
memudahkan pembaca memahami karakteristik partisipan dalam penelitian ini Dalam penelitian ini
didapatkan partisipan sebanyak tujuh orang dan seluruh partisipan dalam penelitian ini sudah dalam
kriteria dalam penelitian. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa partisipan mempunyai pekerjaan
yang beraneka ragam dan sebagian besar partisipan merupakan ibu rumah tangga. Pendidikan paling
terendah dari partisipa adalah SLTA dan yang paling tertinggi adalah sarjana. Usia partisipam dalam
penelitian ini mulai dari 29 tahun sapai 37 tahun. Setelah membaca hasil transkrip wawancara berulang-
ulang dan melihat catatan lapangan dari masing-masing partisipan, peneliti mengidentifikasi kutipan kata
dan pernyataan yang bermakna sesuai dengan yang diteliti.
Keluarga dan suami sangat berperan dalam perawatan masa nifas. Partisipan selalu
kelebihan
dibantu oleh keluarga dan suami selama masa nifas.

kekurangan
Kurangnya persiapan partisipan untuk menghadapi masa nifas Dalam perawatan masa nifas
masih ada unsur budaya yang diterapkan dalam keluarga dan partisipan tidak dapat menolak.

Kesimpulan Partisipan paham terkait dengan masa nifas. Kurangnya persiapan partisipan untuk
menghadapi masa nifas. Dalam perawatan masa nifas masih ada unsur budaya yang
diterapkan dalam keluarga dan partisipan tidak dapat menolak.

Saran Saran yang dapat periview sampaikan antara laian ialah dalam melakukan penelitian
hendakanta memilih metode penelitian yang sesuai dangan apa yang hendak di teliti, agar
penulis tersebut dapat melakukan dengan maksimal dan hasilnya memuaskan.
REVIEW JURNAL 6
Ine Sekar
Judul Budaya dan Keyakinan Pantang Makan terhadap Proses Peyembuhan Luka Episiotomi

Jurnal JURNAL KESEHATAN PERTIWI

Volume & Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020


Halaman

Tahun Tahun 2020

Penulis Nita Mandasari, Rina Afrina,, Agus Purnama


Latar Belakang Kebutuhan gizi ibu nifas meningkat karena untuk proses penyembuhan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi proses penyembuhan luka perineum adalah budaya dan keyakinan pantang makan

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan budaya dan keyakinan (pantang makan) dengan proses
penyembuhan luka episiotomi pada ibu post partum.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi. Populasi yang digunakan adalah ibu post partum
Metode Penelitian yang mempunyai luka episiotomi di puskesmas kelurahan cigombong bogor jawa barat, dengan tehnik
Total sampling mulai dari Oktober-Desember 2017 didapatkan 30 responden. Alat ukur untuk variabel
budaya dan keyakinan (pantang makan) adalah kuesioner, sedangkan proses penyembuhan luka
episiotomi adalah lembar observasi Reeda scale ceklist. Analisa data menggunakan uji chi square dengan
menggunakan level of significance (α : alpha) sebesar 5% (0,05).
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ibu dengan budaya dan keyakinan memantang makanan
mengalami keterlambatan proses penyembuhan luka episiotomi hal ini karena ibu pantang terhadap
Hasil Penelitian suatu makanan sehingga nutrisi dibutuhkan tubuh tidak adekuat. Hasil penelitian ini adalah terdapat
hubungan yang signifikan antara budaya dan keyakinan (pantang makan) dengan proses penyembuhan
luka episiotomi ibu post partum dengan nilai ρ-Value = 0,001.

Kesimpulan Bahwa sebagian besar di puskesmas Cigombog Bogor yang Budaya dan keyakinan (pantang makan) yaitu
tidak berpantang makan dan sebagijan besar proses penyembuhan luka episiotomi pada ibu nifas di
puskesmas Cigombong Bogor yaitu baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara budaya dan keyakinan
(pantang makan) terhadap proses penyembuhan luka episiotomi pada ibu post partum di Puskesmas
Kelurahan Cigombong Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Saran Tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi dalam proses
penyembuhan luka, memberikan penyuluhan tentang pantangan makan pada ibu nifas.
REVIEW JURNAL 7
Herlina Grenanda
DUKUNGAN KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN IBU POSTPARTUM BLUES
Judul FAMILY SUPPORT IN ASSISTANCE OF MOTHER POSTPARTUM BLUES

Jurnal Prosiding Seminar Nasional PkM: Masyarakat Tangguh

Volume & HalamanVolume 1 Nomor 1 2022

Tahun Tahun 2022

Penulis Fadhiyah Noor Anisa , Ahmad Hidayat


Depresi poatpartum merupakan depresi yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh
Latar Belakang ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10% ibu yang melahirkan. Baby blues syndrome
adalah perubahan suasana hati setelah kelahiran yang bisa membuat ibu merasa terharu, cemas, hingga
mudah tersinggung.

Tujuan penelitian ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pemberian edukasi dan
Tujuan Penelitian dukungan keluarga dalam pendampingan Ibu Postpartum Blues di Wilayah Puskesmas Banjarmasin Timur.

Metode yang dilakukan pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan beberapa prosedur dimulai
Metode Penelitian dari pengajuan surat ijin pelaksanaan kegiatan PkM ke LPPM Universitas Sari Mulia, kemudian melakukan
koordinasi dengan Puskesmas untuk memulai kegiatan dengan mengumpulkan ibu postpartum yang ada di
wilayah Puskesmas Banjarmasin Timur serta tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan PkM
dilakukan dalam 3 tahapana yaitu:
1. Sosialisasi rencana kegaitan yang akan dilaksanakan selama 6 bulan kedepan
2. Pemberian edukansi dan informasi untuk mendukung keluarga dalam pendampingan ibu postpartum blues
3. Evaluasi dari kegiatan yang sudah dilakukan dalam pemberian dukungan keluarga dalam pendampingan ibu
poostpartum blues
Hasil dalam kegiatan ini 100% ibu nifas yang berapada di tempat yang sudah disediakan yaitu Aula
Puskemas yang mengikuti kegiatan penyuluhan hingga selesai. Dari hasil pelaksanaan pendidikan
Hasil Penelitian kesehatan yang di ikuti oleh 27 ibu nifas mendapatkan respon yang baik. Hal ini diketahui dari hasil tanya
jawab dan diskusi yang dilakukan, dimana sebagian besar ibu nifas belum banyak mengetahui tentang
postpartum blues, tanda gejala dan cara mengatasinya. Tetapi setelah diberikan edukasi 92% ibu nifas
sudah mengetahui dan paham tentang postpartum blues dan cara mengatasinya dan 70% ibu nifas dapat
menjelaskan tanda gejala dan cara mengatasi jika terjadi despresi postpartum dengan tepat.

Kesimpulan Kesimpulan dari hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan pemberian
edukasi ini sangat membatu tenaga kesehatan dalam pencegahan dan penaganan kejadian
depresi poatpartum khususnya pada postpartum blues.

Saran 1. Ibu Nifas Kegiatan ini merupakan hal yang penting maka kami harapkan ibu nifas dapat hadir pada
kegiatan yang akan dilaksanakan karena akan menambah pengetahuan tenang postpartum blues.
2. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan diharapakan akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat
terkait masa nifas khususnya pada maslaha psikologi khususnya depresi postpartum.
REVIEW JURNAL 8
ASMIRANDA
Judul PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS *

Jurnal JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA

Volume & Halaman Vol.7 & 20-26

Tahun Januari 2021

Penulis Elis Nurainun, Endang Susilowati

ASI eksklusif sangat disarankan untuk diberikan pada bayi baru lahir sampai usia enam bulan dan tanpa
adanya pendamping ASI. Keluarnya ASI yang lancar pada ibu menyusui merupakan kebutuhan yang
sangat penting untuk memenuhi nutrisi bayi, ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi untuk mencegah
Latar Belakang
infeksi dan beberapa penyakit lainnya. Pada ibu nifas, keadaan emosinya dinilai masih belum stabil dan
berkaitan dengan refleks oksitosin. Presentase keadaan emosi ibu berkaitan dengan refleks oksitosin yang
dapat mempengaruhi produksi ASI sekitar 80% sampai 90%.

Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas.
Artikel ini menggunakan metode studi tinjauan pustaka dari jurnal ilmiah dengan penuntun kata kunci.
Metode Penelitian
Jurnal ilmiah yang terseleksi sejumlah 8 jurnal, masing-masing jurnal mewakili satu pengaruh pijat
oksitosin terhadap produksi ASI dan memberi informasi yang bervariatif

Pijat oksitosin merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pemijatan
Hasil Penelitian dilakukan sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima keenam, pijat oksitosin
merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan adalah pijat oksitosin efektif untuk produksi ASI. Ada pengaruh
Kesimpulan pijat oksitosin terhadap produksi ASI, karena ada perbedaan yang signifikan antara produksi ASI sebelum
dan sesudah perlakuan.

Saran sebaiknya database yang digunakan lebih banyak sehingga bisa mendapatkan artikel yang lebih lengkap
dan baik, serta batasan tahun pencarian artikel dengan kata kunci yang ditetapkan adalah lima tahun
terakhir agar literature lebih update
REVIEW JURNAL 9
FENNA ARIYANTIE
Judul PENGARUH KECEMASAN SAAT PANDEMI COVID-19 TERHADAP KETERATURAN
PEMERIKSAAN MASA NIFAS

Jurnal JURNAL KEBIDANAN

Volume & Halaman Vol.9 & 223-229

Tahun 2021

Penulis Yunik Windarti, Lailatul Khusnul Rizki

Pandemi covid 19 masih belum berakhir meskipun berbagai upaya telah dilakukan. Kekhawatiran akan
tertular virus dan angka kematian akibat virus ini terus bertambah ini menyebabkan beberapa orang
mengalami kecemasan. Pembatasan ruang gerak dan protokol kesehatan ini mempersempit ruang gerak ibu
Latar Belakang
nifas untuk memeriksakan diri pada pelayanan kesehatan.

Tujuan Penelitian Untuk menganalisis pengaruh kecemasan saat pandemi covid 19 terhadap keteraturan pemeriksaan masa
nifas.
Desain penelitian non eksperimental : analitik cross sectional, variabel independen kecemasan, variabel

Metode Penelitian dependen keteraturan pemeriksaan masa nifas. Populasi dan sampel ibu nifas sebanyak 45 responden,
teknik sampling insidental sampling di Kelurahan Wonokromo. Data di analisis menggunakan uji
Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 responden hampir setengahnya (48,9%) dengan tingkat
Hasil Penelitian kecemasan ringan. Dan dari 22 responden dengan tingkat kecemasan ringan hampir seluruhnya (90,9 %)
teratur dalam pemeriksaan nifas. Dari 13 responden dengan kecemasan sedang hampir seluruhnya
(76,9%) tidak teratur dalam pemeriksaan nifas. Nilai p = 0,021 < α 0,05 berarti ada pengaruh yang
signifikan.

semakin ibu tidak cemas saat pandemi covid 19 maka akan semakin mempengaruhi keteraturan ibu nifas
Kesimpulan dalam memeriksakan diri pada pelayanan kesehatan. Ibu nifas diharapkan mampu menguasai rasa cemas
dan tetap memeriksakan diri dengan memenuhi protokol kesehatan.

Saran Setiap akan berkunjung sebaiknya membuat janji terlebih dahu dengan tenaga kesehatan sehingga
persiapan yang dilakukan lebih maksimal, dengan melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat
REVIEW JURNAL 10
DEBBY DAYANTI
Judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-tanda Bahaya
Selama Masa Nifas Di Klinik Mariana Sukadono 2019

Jurnal Jurnal Kesehatan

Volume & Halaman Vol.5 No.2


REVIEW JURNAL 10
DEBBY DAYANTI

Tahun Desember 2020

Penulis Ermawati Arisandi Siallagan, Merlina Sinabariba, Sri Handayani Hia


Latar Belakang Di Indonesia dalam satu jam terdapat dua ibu meninggal karena komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas.
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya.
Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi saat masa nifas dapat mencegah beberapa kematian
Penjelasan pada wanita atau ibu nifas mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas sangat penting dan perlu, oleh
karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tanda-
tanda bahaya masa nifas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang
tanda-tanda bahaya pada masa nifas di klinik Mariana Sukadono tahun 2019.

Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian utuk menegetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda tanda bahaya
selama masa nifas.

Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan deskriptif dan sampel dalam penelitian ini adalah Ibu nifas
yang bersalin di klinik ini sebanyak 30 orang dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu kuesioner.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas lebih banyak
pengetahuan kurang (70,0%).

Kesimpulan Ibu nifas diharapkan untuk mengetahui atau mencari informasi tentang tanda tanda bahaya selama masa nifas pada saat
waktu luang agar ibu nifas mampu mengenali tanda bahaya selama masa nifas yang mungkin saja bisa terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai