Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Blok KPK 5


Dosen
Bdn. Naili Rahmawati, S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh :
Arini Rahmatika P (4008210055)
Nur Putri Dina (4008210050)

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
2023

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : ILMIAH KEBIDANAN IMELDA
2. Volume :9
3. Nomor :1
4. Halaman :8
5. Tahun Penerbit : Maret 2023
6. Judul Jurnal : PENGALAMAN IBU PASCA PERSALINAN DAN
MENYUSUI DENGAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER
7. Nama Penulis : Nora Rahmanindar, Evi Zulfiana, dan Seventina Nurul
Hidayah

B. RINGKASAN ISI JURNAL


1. Latar Belakang

Masa nifas merupakan masa yang kritis, karena komplikasi yang dapat
meningkatkan morbiditas,serta kematian ibu dan bayi, sering terjadi pada masa ini.
Risiko perdarahan meningkat selama persalinan,dan sebagian besar perdarahan terjadi
selamapersalinan. Oleh karena itu, penolong kesehatan harus waspadadan dapat
memastikan bahwa uterus berkontraksi dengan baik agar tidak terjadi perdarahan.
Terapi komplementer merupakan bidang ilmu kesehatan yang berperan dalam
menangani berbagaipenyakit dengan teknik tradisional, yang juga dikenal sebagai
pengobatan alternatif. Terapi komplementertelah diakui dan dapat dipakai sebagai
pendamping terapi konvensional medis. Pada pelaksanaannya terapi komplementer
dapat dilakukan bersamaan dengan terapi medis.
Terapi komplementer dalam masa nifas merupakan salah satu alternatif non
medis yang dapat dimanfaatkan oleh ibu dalam mengatasi keluhan dan pemulihan
selama nifas karena dapat menghindari efek samping dari penggunaan obat-obatan dan
bahan kimia.Pemanfaatan terapi komplementer pada masa nifas wajib diawasi dan
dipastikan aman bagi proses pemulihan ibu serta produksi ASI sehingga tidak
menyebabkan pengaruh negatif baik pada ibu maupun bayi.

2. Tinjauan Pustaka :
Penelitian membuktikan bahwa terapi komplementer dapat menjadi solusi
untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan bahkan dapat menyembuhkan beberapa
penyakit. Terapi ini lebih aman dan memiliki risiko yang lebih rendah
dibandingkan dengan obat modern dengan bahan kimia. namun terkadang terdapat
juga pasien yang menggunakan pengobatan tradisional atau komplementer
tetapi tidak mendapatkan kesembuhan sesuai harapan bahkan menjadikan
penyakitnya lebih parah. Untuk itu perlu dipahami tentang pemanfaatan terapi
komplementer karena meskipun pengobatan komplementer relatif lebih aman
namunbukan berarti tidak menimbulkan risiko. Di Indonesia saat ini menggunakan
istilah pelayanan Kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer, dimana
pelayanan kesehatan tradisional merupakan seluruh pelayanan yang ada di
masyarakat, terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu pelayanan kesehatan tradisional
ramuan dan pelayanan kesehatan tradisional keterampilan. Hal yang berkembang
saat ini adalah pelayanan kesehatan alternatif dan komplementer dimaksudkan
sebagai pelayanan yang sudah dinyatakan aman danbermanfaat serta dapat
diintegrasikan dalam fasilitas pelayanan kesehatan. Terapi komplementer dalam masa
nifas merupakan salah satu alternatif non medis yang dapat dimanfaatkan oleh ibu
dalam mengatasi keluhandan pemulihan selama nifas karena dapat menghindari efek
samping dari penggunaan obat-obatan dan bahankimia. Tidak sedikit ibu nifas
melakukan praktik tradisional yang kurang tepat dan merugikan kesehatannya karena
kurangnya pengetahuan ibu tentang terapi tradisional atau komplementer yang
tepat. Pemanfaatan terapi komplementer pada masa nifas wajib diawasi dan
dipastikan aman bagi proses pemulihan ibu serta produksi ASI sehingga tidak
menyebabkan pengaruh negatif baik pada ibu maupun bayi. Sementara fakta
tentang pemanfaatan terapi komplementer yang tepat masih jarang diterima oleh
masyarakat, terutama yang bersumber dari tenaga Kesehatan.
(F. Hayati,2022) ( Altika and U. Kasanah 2021) ( Sarin Purboyekti 2017)

3. Metode Penelitian : Metode Kualitatif fenomenologi


4. Teori Yang Dipakai : fenomenolog dan wawancara terpusat,

C. PENDAPAT
1. Gagasan :
• Masa nifas merupakan masa yang kritis, karena komplikasi yang dapat
meningkatkan morbiditas,serta kematian ibu dan bayi, sering terjadi pada masa
ini
• Pengalaman Ibu pasca melahirkan dan menyusui dari 5 responden, memberikan
respon yang baik,senang dan mendukung adanya alternative pemecahan
masalah dengan asuhan kebidanan nifas komplementer sehingga mengurangi
pemberian terapi medis
• semua suami mendukung dan memberitanggapan yang positif terhadap
pelayanan kebidanan nifas komplementer pada ibu pasca melahirkan dan
menyusui
• kebiasaan ibu nifas suku jawa ialah meminum jamu.
• Memakai pilis adalah salah satu budaya jawa yang dilakukan Perempuan pada
periode postpartum
• Budaya pijet pada ibu postpartum dapat menghilangkan rasa Lelah setelah bersalin.
• Pada Masyarakat suku jawa, pemakaian gurita didaerah perut dianggap
bermanfaat untuk mempercepat proses pengecilan perut dan agar perut tidak
melebar
• Pijat oksitosin pada punggung ibu bertujuan untuk meningkatkan pengeluaran
hormon oksitosin.
• Hypno breastfeeding adalah Upaya alami yang dapat menghasilkan ASI yang cukup
untuk kebutuhan tumbuh kembang bayi.
• Mengkonsumsi makanan dan minuman seperti daun katuk, jagung muda, jantung
pisang, daun pepaya, daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI.
• Tumbuhan bisa membantu dalam penyembuhan luka perineum.
• Yoga merupakan cara yang bagus untuk membantu tubuh dan pikiran sembuh dari
tekanan fisik danmental pada masa pasca melahirkan.
2. Saran :
Pengalaman ibu nifas dengan asuhan komplementer dapat memberikan banyak
wawasan berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan perawatan dan
dukungan ibu pasca persalinan. penelitian tentang asuhan komplementer memerlukan
pendekatan holistik dan memperhitungkan berbagai faktor, termasuk budaya,
kepercayaan, dan preferensi individu ibu nifas. Dengan melanjutkan penelitian dalam
bidang ini, kita dapat lebih memahami potensi manfaat asuhan komplementer untuk
perawatan nifas yang lebih baik.

3. Kelebihan :
Penulisan dan pembahasan dalam jurnal cukup bagus . teori dalam pembahasan cukup
lengkap dan rinci dengan berbagai contoh asuhan kebidanan komplementer.
Pembahasan yang mudah dipahami oleh pembaca.

4. Kekurangan :
Dalam jurnal ini penulis tidak menyampaikan kekurangan dan kelebihan selama
penelitian yang dilakukannya. Pada pendahuluan penulis kurang memberikan
pengertian tentang meyusui.

D. KESIMPULAN

Pengalaman ibu pasca melahirkan dan menyusui dengan asuhan nifas kebidanan
komplementer yang didapatkan dari 5 responden membuktikan bahawa asuhan
komplementer memberikan manfaat yang baik dan aman tanpa harus memakai obat-
obatan yang dapat memberika efek samping pada ibu menyusui.
Dengan adanya jurnal ini dapat memperkuat dan membuktikan bahwa asuhan
komplementer itu memberi efek yang nyata sehingga kita dan mempromosikan asuhan
komplementer pada para ibu pasca persalinan dan menyusui.

Anda mungkin juga menyukai