Anda di halaman 1dari 30

KONSEP DASAR

ASUHAN KEHAMILAN

By. Tuhu perwitasari


1. FIILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN

• Filosofi Kebidanan pada Kepmenkes 369/2007


tentang Standar Profesi Bidan diartikan sebagai
keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan kebidanan.
• Menurut ICM Filosofi Kebidanan termasuk juga
didalamnya pernyataan tentang keyakinan/dasar
pemikiran dari pendidikan kebidanan
• Filosofi Kebidanan dan Kode Etik Profesi Bidan
merupakan prinsipdasar dari penetapan Model Asuhan
Kebidanan
PRINSIP2 FIILOSOFI ASUHAN
1) Memberdayakan perempuan (Women Empowering) dalam setiap
asuhan.
 Asuhan Kebidanan bersifat emansipatoris.
 Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah
 Sifat fisiologis bukan patologis
 Intervensi minimal
 Perlu pendekatan promotif
 Pelaksanaan KIE
 Pemantauan kehamilan
 Penatalaksanaan ketidak nyaman
Pemberian asuhan yang bertanggung jawab dan
berorientasi pada kebutuhan pasien

 Bidan melakukan pengkajian


 Bidan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien
 Seluruh rangkaian tahapan asuhan dapat
dipertanggung jawabkan
2) Mengutamakan Kesinambungan
Pelayanan (Contunuity of Care)

Pelayanan dari profesional yang sama


Individu atau tim yang sama
Perkembangan kondisi terpantau
Bumil / keluarga lebih percaya dan
terbuka
Tidak memberikan asuhan yang dapat
menimbulkan penderitaan
Penderitaan meliputi fisik dan psikologi
Mengacu pada asuhan sayang ibu dan bayi
Pasien bukan obyek
Bidan dianggap sebagai orang yang
kompeten
Bidan dipercaya mengatasi permasalahan
3) Pelayanan Terpusat pada Wanita (Women
Centered Care) serta Keluarga (Family
Centered)
 Wanita (ibu) menjadi pusat
 Asuhan sesuai kebutuhan ibu vs bidan
 Asuhan melibatkan ibu dan keluarga
 Pengambilan keputusan sebagai kesepakatan
bersama antara ibu, keluarga dan bidan
 Ibu sebagai penentu uatamadalam proses
pengambilan keputusan
 Ibu mempunyai hak untuk memilih dan
memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan
memperoleh pelayanan kebidanan
Pemberdayaan Wanita dan Keluarga Dalam
asuhan

 Untuk pemantauan kesehatan ibu hamil


 Bidan perlu bantuan pihak lain
 Sasarannya pasien dan keluarga
 Tujuan :
 Bertanggung jawab terhadap kesehatan ibu hamil
 Jika terjadi masalah, berperan aktif mengambil
keputusan
Lingkup asuhan berpusat pada perempuan
(Women Center Health) sebagai subyek asuhan
dimana bidan sebagai pemberi asuhan haruslah
memberi asuhan sesuai dengan kebutuhan
perempuan serta menghargai setiap nilai2 yang
diyakininya, hingga terbina suatu hubungan yang
berkelanjutan dan saling percaya (Juournal of
midwifery 2011)
4) Menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi
dan memperoleh pengetahuan tentang kehamilan

 Kebutuhan akan KIE dan konseling


Memberdayakan ibu untuk mengambil
keputusan sendiri
Menghargai perubahan fisik, psikososial
dan kultural
Kebebasan mencari penolong persalinan
 Bidan memberikan pelayanan di komunitas
dengan melibatkan peran serta dan kepedulian
keluarga ibu yang mendapatkan asuhan (Women
and Family partnership)
 Asuhan Kebidanan merupakan asuhan alami
yang menyeluruh didasarkan pada
pemahaman sosial, emosional, pengalaman
budaya, spiritual, psikologis, dan fisik
perempuan dan berdasarkan bukti
terbaikyang tersedia (Evidence Based)
Lanjutan
 Keyakinan yang kuat untuk membantu
perempuan dengan perbandingan bahwa
kehamilan dan persalinan merupakan suatu
bagian kehidupan yang normal (normal and
natural childbirth)
 Seorang bidan memiliki keyakinan bahwa
melahirkan adalah suatu pengalaman yang luar
biasa, yang mana memberi arti tersendiri bagi
wanita, keluarganya, dan Komunitasnya.
2. LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN

Asuhan kehamilan normal bermutu


tinggi deteksi dini pengobatan atua
rujukan dari komplikasi tertentu
3. PRINSIP2 POKOK ASUHAN
KEHAMILAN

1) Kehamilan dan Kelahiran


Menggunakan cara sederhana atau
menghindari segala intervensi yang tidak
perlu
Aman bagi bumil (sesuai evidence based)
Menjaga privacy
Lanjutan

2) Pemberdayaan
 Membantu bumil merasa aman dan nyaman
serta dukungan emosional
Memberikan informasi, penjelasan serta
konseling
Peran aktif klien/keluarga dalam
pengambilan keputusan
Hindari sikap negatif dan mengkritik
Lanjutan
3) Otonomi
 Pengambil keputusan adalah ibu dan keluarga
 Bidan memberikan informasi yang akurat tentang
risiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-
obatan maupun tes/pemeriksaan
 Bidan membantu ibu membuat keputusan tentang
apa yang terbaik bagi ibu dan bayinya
 Menghormati praktik adat, budaya, serta
keyakinan/agama yg ada.
 Memelihara kesehatan fisik, psikologis, sosial dan
spiritual klien dan keluarga
Adanya otonomi klien dalam
pengambilan keputusan

 Bidan memberika otonomi/kemandirian


 Bidan memberikan informasi utk pertimbangan
 Tujuan memberikan dampak positif, yaitu:
 Klien/keluarga bertanggung jawab
 Siaga dengan konsekuensi
 Lebih puas dengan hasil.
 Berperan aktif dalam perkembangan kesehatan bumil
 Lebih dini ke faskes jika ada masalah
Lanjutan

4) Tidak Membahayakan
 Intervensi harus dilaksanakan atas dasar
indikasi yang spesifik, bukan sebagai
rutinitas
 Tes-tes rutin, obat atau prosedur lain pada
kehamilan yang dapat membahayakan ibu
maupun janin dihindari
 Asuhan kehamilan aman bagi ibu dan bayi
(evidence based)
Lanjutan
5) Tanggung jawab
 Asuhan bidan harus didasari ilmu, analisis dan
pertimbangan yang matang.
 Akibat dari tindakan menjadi tanggung jawab bidan.
 Pelayanan berdasarkan kebutuhan ibu dan janin, bukan
atas kebutuhan bidan.
 Asuhan yang berkualitas, berfocus pada klien dan
sayang ibu
 Asuhan berdasarkkan bukti ilmiah terkini (praktik
terbaik)
 asuhan menjadi tanggung jawab semua professional
bidan.
4. Sejarah asuhan kehamilan
 Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan
perkembangan dunia kebidanan secara umum.
 Dunia menyadari bahwa persalinan akan
berjalan lancar apabila adanya peningkatan
pelayanan antenatal care.
 Booming terjadi pada tahun1980-an seiring
dengan munculnya safe motherhood (SMH)
SAVE MOTHERHOOD
 Upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan
dan persalinannya dapat berjalan sehat dan aman,
serta menghasilkan bayi yang sehat.
 Tujuan :
– Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
hamil, bersalin, nifas
– Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
baru lahir.
Ada 4 pilar Safe Motherhood, meliputi :

Keluarga berencana
Asuhan antenatal
Persalinan yang bersih dan aman
Pelayanan obstetri yang esensial

MAKING PREGNANCY SAFER (MPS)


MAKING PREGNANCY SAFER (MPS)

 Strategi sektor kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi


masalah kesehatan ibu dan bayi,
 Penekanan/fokus: menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan
bayi baru lahir.
 Target :
– Menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup,
– Menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15/100.000
kelahiran hidup,
– Menurunkan anemia gizi besi menjadi 20%,
– Menurunkan angka kehamilan yang tidak diingini dari 17%
menjadi 3%.
Tiga Pesan Kunci MAKING PREGNANCY SAFER
(MPS) adalah :

 Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan


terampil,
 Setiap komplikasi obstetri dan neonatal
ditangani secara adekuat,
 Setiap wanita usia subur mempunyai akses
terhadap pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan dan penanggulangan komplikasi
keguguran tidak aman.
Sejarah Asuhan Kehamilan di Eropah
 Pelopor pengawasan asuhan sebelum kelahiran,
 Bukti : banyak buku dan penelitian yang dilakukan
seperti di Perancis pada tahun 1988.
 Wanita hamil yang diusir ditampung di dalam
rumah sakit.
 Wanita tersebut dikumpulkan, jika tidak ada
penyakit maka tiap 6 orang wanita hamil
ditempatkan dalam 1 tempat tidur.
Sejarah Asuhan Kehamilan di Eropah
 Jika ada scabies tiap 5 orang ditempatkan
dalam 2 tempat tidur,
 Jika ada yang berpenyakit kelamin
 2orang wanita ditempatkan dalam
 1tempat tidur.
 Berdasarkan hasil penelitian tersebut ternyata
wanita hamil yang cukup istirahat, makan, dan
rohani dapat melahirkan cukup bulan dan berat
badan yang lebih besar.
Sejarah Asuhan Kehamilan di Indonesia

• Asuhan sudah dilakukan sejak jaman dahulu


dilakukan oleh dukun bayi
• Bidan dilatih menolong persalinan di RS
• Pada zaman Jepang pengawasan menurun
dikarenakan situasi yang terjadi pada jaman itu.
• Tahun 1940 : metode asuhan kehamilan dihasilkan
• Setelah peran kemerdekaan, asuhan pada ibu hamil
mengalami kemajuan yang pesat.
Sejarah Asuhan Kehamilan di Indonesia
• Tahun 1953: kursus tambahan Bidan.
• Tahun 1957 : Puskesmas Program KIA dan BKIA
sd pelosok daerah utk meningkatkan asuhan pada
ibu hamil.
• Tahun 1990 : pelayanan merata
• Tahun 1994 : program Kespro.
• Sejak tahun 1995, adanya program bidan desa
juga dalam rangka meningkatkan asuhan.
Pelayanan Kesehatan Reproduksi
 Safe mother hood
 KB
 Kesehatan reproduksi remaja
 Kesehatan reproduksi usia lanjut
 Dalam pelaksanaannya asuhan kehamilan
selalu mengikuti perubahan zaman dan
tuntunan masyarakat.
TERIMA KASIH
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai