Anda di halaman 1dari 29

BASIC BIRTH EQUIPMENT

DOSEN PENGAMPU :
OVA JAYANTI, M.KEB

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1. Nurul Aulia Sani (202261063)
2. Yunita Ismi Ranti (202261043)
3. Andra Novia Reza (202261049)
4. Sari Yuli Yani (202261067)

KELAS A / SEMESTER 3
S1 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI 2023

1
KATA PENGANTAR
Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, semoga kita selalu mendapat keberkahan nya, alhamdulillah
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul "Basic Birth
Equipment" dengan tepat waktu.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Pemeriksaan Fisik
Ibu Dan Bayi”. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pengkajian tanda vital ibu dan bayi tentsng basic birth equipment, bagi
para pembaca dan juga bagi kami pembuat makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ova Jayanti, M.Keb selaku dosen Mata
Kuliah “Pemeriksaan Fisik Ibu Dan Bayi”, karena pembuatan makalah ini kami
bisa memahami lebih dalam tentang “Basic Birth Equipment”. Dan kami
ucapkan terima kasih juga kepada rekan-rekan kelompok ini atas kerja sama nya
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, tanpa kekompakkan kelompok
ini mungkin makalah ini tidak akan jadi dengan tepat waktu.
Kami sekelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
banyak kesalahan dan kekurangan nya. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 29 September 2023

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Pengertian Basic Birth Equipment...........................................................5
2.2 Peralatan Basic Birth Equipment.............................................................5
2.2.1 Persiapan perlindungan diri...............................................................5
2.2.2 Persiapan Ibu dan Bayi......................................................................7
2.2.3 Peralatan Partus Set............................................................................8
2.2.4 Heacting set (penjahitan episiotomi)................................................12
2.2.5 Peralatan tidak steril.........................................................................16
2.2.6 Obat-Obat dan bahan habis pakai....................................................18
2.2.7 Peralatan resusitasi (persiapkan semua menjelang persalinan)........20
2.2.8 Formulir yang disiapkan..................................................................20
2.2.9 Bahan-bahan yang bisa disiapkan oleh keluarga.............................21
2.3 Cara Kerja Basic Birth Equipment........................................................22
2.4 Kekurangan Basic Birth Equipment......................................................24
2.5 Kelebihan Basic Birth Equipment..........................................................25
BAB III......................................................................................................................26
PENUTUP.................................................................................................................26
3.1 Kesimpulan...............................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................27

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peralatan yang diperlukan dalam tindakan asuhan persalinan normal
secara keseluruhan terbagi untuk peralatan untuk persalinan dan peralatan
untuk resusitasi bayi. Secara umum diperlukan sebuah ruang khusus untuk
bersalin yang memiliki tirai pembatas antara pasien dan meja bersalin yang
dapat membantu pasien dalam posisi setengah duduk dan litotomi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Basic Birth Equipment ?
2. Apa Saja Peralatan Basic Birth Equipment ?
3. Bagaiman Cara Kerja Basic Birth Equipment ?
4. Apa Saja Kekurangan Basic Birth Equipment ?
5. Apa Saja Kelebihan Basic Birth Equipment ?

1.1 Tujuan Penulisan


1. Dapat Mendeskripsikan Pengertian Basic Birth Equipment
2. Dapat Menyebutkan Dan Menjelaskan Apa Saja Peralatan Basic Birth
Equipment
3. Dapat Menjelaskan Cara Kerja Basic Birth Equipment
4. Dapat Menyebutkan Kekurangan Basic Birth Equipment
5. Dapat Menyebutkan Kelebihan Basic Birth Equipment

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.2Pengertian Basic Birth Equipment


Peralatan yang diperlukan dalam tindakan asuhan persalinan normal
secara keseluruhan terbagi untuk peralatan untuk persalinan dan peralatan
untuk resusitasi bayi. Secara umum diperlukan sebuah ruang khusus untuk
bersalin yang memiliki tirai pembatas antara pasien dan meja bersalin yang
dapat membantu pasien dalam posisi setengah duduk dan litotomi.

1.1Peralatan Basic Birth Equipment


1.1.1 Persiapan perlindungan diri : alat-alat dibawah ini merupakan alat
yang digunakan untuk melindungi dari cairan dan mikroorganisme
yang terpapar agar tidak terkontaminasi
1. Celemek plastic

2. Sepatu Boot

5
3. Masker

4. Handuk / Kain bersih

5. Kacamata Google

6. Handscond steril

6
7. Penutup kepala

8. Mencuci Tangan 7 Langkah

1.1.2 Persiapan Ibu dan Bayi


Peralatan ini berfungsi untuk keamanan dan kenyamanan ibu dan
bayi, agar bayi terlindungi dan tetap terjaga suhunya serta terjaga
dari mikroorganisme, dan ibu agar badan bersih dan terhindar dari
infeksi

7
 1 buah handuk
 1/3 kain Alas bokong ibu
 Selimut untuk mengganti
 Topi Bayi
 Pakaian ibu
 Kain/sarung yang bersih dan kering (±5 buah)
 Pakaian bayi
 2 buah washlap

1.1.3 Peralatan Partus Set


Terdiri dari :
• 1/2 kocher
1/2 Kocher merupakan alat yang digunakan untuk membantu
memecahkan/ melubangi selaput ketuban ibu hamil saat masih
dalam keadaan utuh atau belum pecah guna mempercepat proses
persalinan

8
• Gunting episiotomy
Gunting episiotomi merupakan alat yang digunakan untuk
menggunting liang kemaluan perempuan guna memperlancar
proses keluarnya kepala bayi saat proses melahirkan.

• Klem umbilical
Klem umbilikal merupakan alat yang berfungsi untuk menjepit
tali pusat yang baru di potong dari plasenta atau ari-ari- agar tidak
terjadi pendarahan di pusar pada bayi baru lahir.

• 2 arteri klem
Arteri klem merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali
pusat ketika akan di potong.

9
• Gunting tali pusat
Gunting tali pusat merupakan alat yang digunakan untuk
menggunting tali pusat pada bayi baru lahir.

• Kassa steril
Kassa merupakan alat yang berfungsi untuk membersihkan luka
dari kotoran dan sisa darah serta untuk membebat pusar bayi
untuk mencegah terjadinya infeksi.

10
• Spuit
Spuit merupakan alat yang digunakan untuk mengambil darah
untuk pemeriksaan labor, untuk mengambil dan memasukkan
obat.

• Kateter
Kateter merupakan alat yang digunakan untuk mengeluarkan /
membantu mengosongkan kandung kemih ibu untuk
memperlancar proses persalinan dan dapat menilai jumlah urin
ibu guna untuk memberikan terapi lainnya

11
1.1.4 Heacting set (penjahitan episiotomi)

 Instrument Bak 508 (1 Pcs)


Instrument Tray / Bak Instrumen Besar Wadah untuk menyimpan
atau meletakkan peralatan, umumnya peralatan pembedahan yang
memerlukan banyak instrumen.

 Cutgut Plain 3/0, 150cm (1 Pcs)


Benang operasi catgut plain 3/0 OneMed tanpa jarum adalah
benang untuk penjahitan luka operasi dan luka terbuka lainnya

12
 Gunting Iris bengkok 11cm (1 Pcs)
Gunting Iris bengkok merupakan peralatan medis yang biasanya
digunakan untuk memotong benang dalam pembedahan
ophtalmicus atau dalam bedah minor.

 Gunting oprasi lurus 14cm ta/tu ( 1 Pcs)


Gunting bedah (lurus), digunakan untuk menggunting bagian-
bagian alat tubuh yang akan diamati, seperti usus, jantung,
pembuluh darah dan sebagainya.

13
 Handle Scalpel no.3 (1 Pcs)
Handle Scalpel adalah peralatan medis berbahan stainless steel
yang dapat digunakan berulang kali dalam proses sterilisasi.
Handle Scalpel atau batang pisau

 Jarum jahit kombinasi ( 1 Pak/12 Pcs)


Jarum berbahan logam stainless, yang biasa digunakan dalam
bidang medis untuk menjahit luka. Memiliki bentuk yang
melengkung sehingga memudahkan pengguna untuk menjahit
menembus jaringan objek yang dijahit

 Klem arteri lurus 14cm/kocker (1 Pcs )


Klem Arteri Pean Lurus 14cm Sakamed Pean Lurus adala Alat
untuk meng-klem / menjepit jaringan tubuh maupun pembuluh
darah untuk menghentikan pendarahan dalam operasi serta
fungsi-fungsi lainnya

14
 Needle holder 14cm (1 Pcs)
Needle Holder adalah alat instrumen yang memiliki fungsi
sebagai penjepit atau pemegang jarum jahit. Alat ini dilengkapi
pengunci sehingga lebih memudahkan pengguna dan memiliki
panjang 14 cm yang terbuat dari bahan steinless steel tahan lama.

 Pincet Anatomis 14cm ( 1 Pcs )


Pinset Anatomi Stainless Steel 14cm atau dressing forcep adalah
salah satu instrumen bedah, pinset dengan gigi anatomi bahan
stainless untuk menjepit jaringan dalam operasi digunakan untuk
memegang jaringan, alat dan bahan medis

 Pisau bedah no. 15, 11 (4 Pcs)


Pisau bedah no.15: Untuk penggunaan umum yang sama seperti
pisau #10 (Umumnya untuk membuat sayatan pada kulit dan otot.
Biasa digunakan untuk memotong kulit padaoperasi perut.)

15
Pisau bedah no.11 : Untuk pemotongan, pengupasan, pemotongan
sudut tajam dan juga pemotonganstensilyang presisi karena
kemiripannya dengan pisau seni X-Acto.

 Nierbeken Plastik 20cm (1 Pcs)


Nierbeken plastik atau sering disebut dengan waskom bengkok
merupakan alat yang digunakan sebagai wadah untuk menyimpan
bahan bekas pakai pada cairan tubuh pasien seperti kapas,
alcohol, perban, jarum, dll.

1.1.5 Peralatan tidak steril


 Termometer untuk mengetahui berapa suhu tubuh bayi

 Stetoskop dan Tensimeter

16
 Pita pengukur / meteran untuk mengukur Panjang bayi dan
lingkar kepala bayi

 Laenec atau dopler untuk mendengarkan detak jantung janin

 Piring plasenta untuk tempat penampung plasenta

 Timbangan bayi untukmenimbang berat badan bayi

17
 Tong sampah untuk membuangsemua sampah dan kotoran

1.1.6 Obat-Obat dan bahan habis pakai


 Oksitosin 1 ml 10 U

 Lidokain 1%

 Cairan infus R/L,Nacl, dan Peralatan untuk menginfus

18
 Amoxicillin / ampisilin tab 500 gr atau IV 2 gr

 Vitamin K

 salep mata tetrasilklin 1 %

19
1.1.7 Peralatan resusitasi (persiapkan semua menjelang persalinan)
Peralatan ini digunakan untuk membantu denyut nadi dan napas
terhenti, alat ini menjadi alat penolong pertama, dan untuk
membersihkan lendir bayi yang ada di pernapasan.
 Oksigen

 Regulator

 Sunction bayi/Dee lee

1.1.8 Formulir yang disiapkan


 Formulir informed consent

20
Fungsi meningkatkan komunikasi antara dokter dan pasien dalam
shared decision making untuk mendukung pasien mengambil
keputusan terhadap dirinya sendiri

 Formulir partograf
Fungsi Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi
ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, membuat
keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana
semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik
ibu bersalin.

21
 Formulir surat keterangan lahir
Dokumen ini sebagai bukti sah terkait status dan peristiwa
kelahiran seseorang dan termasuk hak setiap anak Indonesia. Akta
kelahiran dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil (Disdukcapil).

22
1.1.9 Bahan-bahan yang bisa disiapkan oleh keluarga
 Makanan dan minuman untuk ibu
 Beberapa sarung bersih (3-5)
 Beberapa kain bersih (3-5)
 Beberapa celana dalam bersih
 Pembalut wanita, handuk, sabun
 Pakaian ibu dan bayi
 Washlap 2 buah
 Kantong plastik atau bejana tembikar untuk plasenta

1.3 Cara Kerja Basic Birth Equipment


Kala I dimulai dengan kontraksi uterus dan dilatasi serviks, terbagi menjadi
dua fase yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten adalah pembukaan serviks
1-3 cm dan berlangsung sekitar 8 jam, sedangkan fase aktif adalah
pembukaan serviks 4-10 cm berlangsung sekitar 6 jam. Pemeriksaan yang
perlu dilakukan pada kala I adalah:
1) Pemeriksaan tanda vital ibu, yaitu tekanan darah setiap 4 jam serta
pemeriksaan kecepatan nadi dan suhu setiap 1 jam
2) Pemeriksaan kontraksi uterus setiap 30 menit
3) Pemeriksaan denyut jantung janin setiap 1 jam, pemeriksaan denyut
jantung bayi yang dipengaruhi kontraksi uterus dapat dilakukan dengan
prosedur cardiotocography (CTG)
4) Pemeriksaan dalam dilakukan setiap 4 jam untuk menilai dilatasi serviks,
penurunan kepala janin, dan warna cairan amnion[1-3,11]
5) Terdapat beberapa tindakan yang dilakukan pada kala I tetapi kurang
memberikan manfaat, sehingga tidak dilakukan secara rutin, yaitu
pemasangan kateter urn dan prosedur enema. Ibu dilarang mengejan
sebelum kala I selesai, karena dapat menyebabkan kelelahan dan ruptur
serviks.

23
Prosedur Kala II
Kala II merupakan fase dari dilatasi serviks lengkap 10 cm hingga bayi
lahir. Pada kala in pasien dapat mulai mengejan sesuai instruksi penolong
persalinan, yaitu mengejan bersamaan dengan kontraksi uterus. Proses fase
ini normalnya berlangsung maksimal 2 jam pada primipara, dan maksimal 1
jam pada multipara. Tindakan persalinan normal pada kala II adalah:
1) Persiapan melahirkan kepala bayi
2) Jaga perineum dengan cara menekannya menggunakan satu tangan yang
dilapisi dengan kain kering dan bersih
3) Jaga kepala bayi dengan tangan sebelahnya agar keluar dalam posisi
defleksi, bila perlu dilakukan episiotomi
4) Periksa apakah ada lilitan tali pusat pada leher, jika terdapat lilitan maka
dicoba untuk melepaskannya melalui kepala janin, jika lilitan terlalu ketat
maka klem dan potong tali pusat
5) Persiapan melahirkan bahu bayi setelah kepala bai keluar dan teriadi
putaran paksi luar
6) Posisikan kedua tangan biparietal atau di sisi kanan dan kiri kepala bayi
7) Gerakkan kepala secara perlahan ke arah bawah hingga bahu anterior
tampak pada arkus pubis
8) Gerakkan kepala ke arah atas untuk melahirkan bahu posterior
9) Pindahkan tangan kanan ke arah perineum untuk menyanggah bayi
bagian kepala, lengan, dan siku sebelah posterior, sedangkan tangan kiri
memegang lengan dan siku sebelah anterior
10) Pindahkan tangan kiri menelusuri punggung dan bokong, dan kedua
tungkai kaki sat dilahirkan
11) Saat proses melahirkan kala II in, dilarang mendorong abdomen ibu
karena dapat menyebabkan komplikasi ruptur uteri.

Prosedur Kala III

24
Kala III adalah setelah bay lahir hingga plasenta keluar. Asuhan persalinan
yang dilakukan adalah:
Periksa adakah bayi ke-2
Suntikkan oksitosin intramuscular Pasang klem tali pusat 3 cm dari
umbilikus bayi, lalu tali pusat ditekan dan didorong ke arah distal atau ke
sisi plasenta, dan pasang klem tali pusat ke-2 sekitar 2 cm dari klem pertama
1) Gunting tali pusat di antara kedua klem, hati-hati dengan perut bayi
2) Lalu bayi diberikan kepada petugas kesehatan lain yang merawat bayi,
atau bayi segera diletakkan di dada ibu untuk inisiasi menyusu dini (IMD)
3) Lakukan peregangan tali pusat sat uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan plasenta
Cara peregangan tali pusat adalah satu tangan membawa klem ke arah
bawah, sedangkan tangan lainnya memegang uterus sambil didorong ke
arah dorso kranial Jika tali pusat bertambah panjang maka pindahkan klem
hingga jarak 5-10 cm dari vulva ibu, lakukan peregangan tali pusat berulang
dengan perlahan hingga plasenta lair spontan Jika dalam 30 menit plasenta
tidak lahir spontan, atau terjadi retensio plasenta, maka lakukan manual
plasenta Saat proses melahirkan plasenta, dilarang menarik tali pusat terlalu
keras karena dapat menyebabkan plasenta keluar tidak utuh. Plasenta yang
keluar harus diperiksa apakah keluar utuh. Jaringan plasenta yang tertinggal
di dalam uterus dapat menyebabkan komplikasi di masa nifas seperti infeksi
postpartum tau perdarahan pervagina

Prosedur Kala IV
Kala IV adalah fase setelah plasenta lahir hingga 2 jam postpartum. Pada
kala ini dilakukan penilaian perdarahan pervaginam, bila ditemukan robekan
jalan lahir maka perlu dilakukan hecting. Setelah itu, tenaga medis harus
menilai tanda-tanda vital ibu, memastikan kontraksi uterus baik, dan
memastikan tidak terjadi perdarahan postpartum. Selain itu, ibu sebaiknya
dimotivasi untuk melakukan IMD dalam waktu minimal I jam setelah
melahirkan. Setelah proses IMD selesai atau 1 jam setelah lahir, bayi akan
diberikan suntikan vitamin K intramuskular di anterolateral paha kiri, dan 1

25
jam setelahnya diberikan imunisasi hepatitis B pada anterolateral paha
kanan. Memandikan bayi selama 24 jam pertama sebaiknya dihindari untuk
mencegah hipotermia

1.4 Kekurangan Basic Birth Equipment


Kekurangannya adalah jika basic birth equipment yang tidak lengkap dan
tidak mampu membantu persalinan seperti vakum, jika bayi tidak mampu di
keluar dengan sendirinya maka harus di vakum, sedangan vakum itu tidak di
miliki oleh bidan maka akan terjadi hal-hal yang tidak di ingin kan,
kemudian kekurangan dari basic birth in adalah alat yang tidak steril atau
tidak di jaga keseterilannya.

1.5 Kelebihan Basic Birth Equipment


Kelebihan Basic birth equipment adalah jika semua lengkap dan steril maka
dapat menolong persalinan dengan baik dan aman.

26
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pengertian basic birth equipment Peralatan yang diperlukan dalam
tindakan asuhan persalinan normal secara keseluruhan terbagi untuk
peralatan untuk persalinan dan peralatan untuk resusitasi bayi. Secara umum
diperlukan sebuah ruang khusus untuk bersalin yang memiliki tirai
pembatas antara pasien dan meja bersalin yang dapat membantu pasien
dalam posisi setengah duduk dan litotomi.
Peralatan ada 9 :

 Persiapan perlindungan diri


 Persiapan Ibu dan Bayi
 Peralatan Partus Set
 Heacting set (penjahitan episiotomi)
 Peralatan tidak steril
 Obat-Obat dan bahan habis pakai
 Peralatan resusitasi (persiapkan semua menjelang persalinan)
 Formulir yang disiapkan
 Bahan-bahan yang bisa disiapkan oleh keluarga
Cara kerja basic birth equipment ada 4 kala yaitu kala 1- kala 4. Kelebihan
Basic birth equipment adalah jika semua lengkap dan steril maka dapat
menolong persalinan dengan baik dan aman.
kekurangannya adalah jika basic birth equipment yang tidak lengkap dan
tidak mampu membantu persalinan seperti vakum, jika bayi tidak mampu di
keluar dengan sendirinya maka harus di vakum, sedangan vakum itu tidak di
miliki oleh bidan maka akan terjadi hal-hal yang tidak di ingin kan,
kemudian kekurangan dari basic birth in adalah alat yang tidak steril atau
tidak di jaga keseterilannya.

27
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/510092081/TUGAS-INDIVIDU-
pemeriksaan-fisik-ibu-dan-bayi
https://id.scribd.com/presentation/513904925/Makalah-birth-equipment
https://www.academia.edu/28913691/
Alat_alat_and_Kegunaan_dalam_Ruang_Bersalin
https://www.google.co.id/search?
q=fungsi+formulir+informed+consent&ie=UTF-8&oe=UTF-8&hl=id-
id&client=safari
https://www.google.co.id/search?q=fungsi+formulir+partograf&ie=UTF-
8&oe=UTF-8&hl=id-id&client=safari
https://www.google.co.id/search?q=gunting+pean&ie=UTF-8&oe=UTF-
8&hl=id-id&client=safari
https://www.google.co.id/search?q=resusitasi&ie=UTF-8&oe=UTF-8&hl=id-
id&client=safari
https://www.google.co.id/search?q=arteri+klem&ie=UTF-8&oe=UTF-
8&hl=id-id&client=safari
https://www.google.co.id/search?q=gunting+tali+pusat&ie=UTF-
8&oe=UTF-8&hl=id-id&client=safari
https://www.google.co.id/search?
q=pinset+chirurgis&client=safari&sca_esv=569708288&hl=id-
id&tbm=isch&prmd=isnv&sxsrf=AM9HkKlDib5buT9kYt3h22dO536B3AVqPg:
1696076981256&source=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwjRx-
qPq9KBAxUcS2wGHTcWAuUQ_AUoAXoECAIQAQ&biw=414&bih=715&dp
r=2
https://www.google.co.id/search?q=pincet+anatomis&ie=UTF-8&oe=UTF-
8&hl=id-id&client=safari
https://www.google.co.id/search?q=klem+arteri+lurus+14cm/
kocker&client=safari&sca_esv=569708288&hl=id-
id&tbm=isch&prmd=isvn&sxsrf=AM9HkKmr7OzntAq8CZfLrjXo03JP1KMIhA:
1696076845728&source=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwijyJrPqtKBAxX-
oWMGHSw5BTIQ_AUoAXoECAQQAQ&biw=414&bih=715&dpr=2
https://www.google.co.id/search?q=hecting+sett&ie=UTF-8&oe=UTF-
8&hl=id-id&client=safari

28
https://staff.universitaspahlawan.ac.id/web/upload/materials/3115-
materials.pdf

29

Anda mungkin juga menyukai