Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE

OLEH

NAMA: VINNY WAYAN M SELAN


NIM: 180402721
KELAS/SEMESTER: C/III

MENGETAHUI
PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING PUSKESMAS

............................................. ..................................................

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan karunia-Nya sehingga laporan dengan judul “ANTERNATAL CARE” ini dapat
diselesaikan.Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman penulis
maupun pembaca mengenai kosep teori Transisi. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini,
supaya laporan ini nantinya dapat menjadi askep yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
pembimbing yang telah membimbing dalam melakukan laporan.

Kupang,07 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1.2 Tujuan ........................................................................................................
1.3 Manfaat ......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Antranatal Care ..............................................................
2.1.1 Defenisi ...................................................................................................
2.1.2 Etiolog i...................................................................................................
2.1.3 Patofisiologi ............................................................................................
2.1.4 Tanda dan Gejala ....................................................................................
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC ...........................
2.1.6 Frekuensi kunjungan ANC .....................................................................
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang ..........................................................................
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ANC ...........................................
2.2.1 Pengkajuan ..............................................................................................
2.2.2 Diagnosa Keperawatan ...........................................................................
2.2.3 Intervensi ................................................................................................
2.2.4 Implementasi ...........................................................................................
2.2.5 Evaluasi ...................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala
untuk menjaga keselamatan ibu dan janin (Saifuddin, 2006)

Pemeriksaan ANC adalah suatu program terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, guna memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan (Wibowo, 2007).

Menurut Wignjosastro (2005) ANC merupakan pengawasan wanita hamil secara


teratur dan tertentu dengan tujuan menyiapkan fisik dan mental serta menyelamatkan
ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

Antenatal care atau pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil


baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan
dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal (Padila,
2014). Kunjungan antenatal care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak wanita merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal (Padila, 2014).
Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ANC atau pemeriksaan
kehamilan adalah pelayanan yang diberikan kepada wanita hamil dengan melakukan
pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental
dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
memberikan air susu ibu (ASI) dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan
antenatal care.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dan memahami definisi antenatal care.
b. Untuk mengetahui dan memahami etiologi antenatal care.
c. Untuk mengetahui dan memahami patofisiologi antenatal care
d. Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan klien dengan antenatal care
e. Untuk mengetahui dan memahami komplikasi pada antenatal care
1.3 Manfaat
a. Untuk memperbanyak dan memperluas batang tubuh ilmu pengetahuan dan
Digunakan sebagai tambahan referensi dan khasanah keilmuan di
perpustakaan bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian menyangkut
Antenatal Care.
b. Bagi profesi Kesehatan Dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai
Antenatal Care dan manfaat dari Antenatal Care, sehingga nantinya dapat
disampaikan kepada ibu hamil.
c. Bagi Masyarakat Untuk masyarakat diperlukan untuk menambah wawasan
dan informasi tentang pentingnya antenatal care bagi ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR ANTENATAL CARE


2.1.1 Defenisi
Antenatal care atau pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil
baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan
dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal (Padila,
2014). Kunjungan antenatal care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak wanita merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal (Padila, 2014).
2.1.2 Penyebab
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nucleus
yang terapung – apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida dan kromoson
radiata.
2. Spermatozoa
Spermatozoa adalah berbentuk seperti terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopi.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
5. Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat
antara ibu, anaknya dan sebaliknya.
2.1.3 Patofisiologi / Pathways
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-
sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta. (Handerson 2006).
Pathways
Trimester I
Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi Janin

Perubahan pada ibu

Perubahan Psikolog Perubahan Fisiologis

Krisis situasional, GIT St. Kardiovaskuler St. Urinari


perubahan psikologis,

Ketidakstabilan hormon Instabilitas hormon TD Penekanan VU

Perubahan peran Asam lambung Sakit kepala BAK


Ansietas
Sebagai ibu
Rasa mual Nyeri Gg. Eliminasi
Defisit Koping Urin
pengetahuan individu
tdk efektif Muntah
Kebersihan genital
Intake makanan

Kebutuhan
Perubahan
nutrisi
kurang dari Resiko
kebutuhan Infeksi
Trimester II
TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


Psikologis
Endokrin Kardio Reproduksi Integumen GIT Muskulo Respirasi
vaskuler skeletal Krisis
situasional
Intropik Sekresi Vaskularisasi Estrogen BBJ Desakan
Aldosteron vagina Progesteron diafragma Adaptasi

Hiper H2O Sensitivitas Kulit AL Tubuh Ekspansi Agta baru


Pigmentasi meregang berubah tidak maksimal

Gangguan
Perubah TD Rangsang Gravidarum Lordosis rasa nyaman
Gg. pola
an body
image
Seksual Peristaltik nafas

nyeri

Perubahan Lambung
seksual
Lambat
Kardiak sakit Perubahan
body image
output kepala
Kembung, mual
Resiko Gangguan pola
cidera tidur
Perub nutrisi
janin & kurang dari
maternal keb tubuh;
defisit volume
cairan
Trimester III
TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


Psikologis
Pembesaran uterus Sistem endokrin
Persiapan
Perubahan sekret Menekan paru Retensi H2O & Na Melahirkan
& persendian
Primigravida:
Berat usus Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi PD Kurang
Pengetahuan
Perubahan Edema TD
Gg. pola
pusat gravitasi nafas Ekstremitas Ansietas
tubuh

Menekan saraf Kelebihan Hiperterofi


volume
sekitar ventrikel
cairan

Pelepasan mediator Penurunan kardiak output

nyeri Resiko cidera


janin &
maternal
2.1.4 Tanda dan Gejala
Menurut Forrer (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign (subyektif)
1) Amenorhoe (tidak mendapat haid)
2) Mual muntah (morning sickness) merupakan respon awal terhadap tingginya
kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
3) Letih, sakit kepala
4) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu
pada wanita hamil pertama.
5) Perubahan pada mammae
6) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-
organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan uterus
pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
7) Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi hormone
estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke
pelvic .
b. Probabilitas (Objektif)
1) Pembesaran uterus
a) melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi
nyata pada minggu ke 7-8.
b) Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
c) tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke
posisi semula.
d) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin
terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit oleh Chloasma: warna kulit yang kehitam-hitaman
pada dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna
kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH (Melanosyt Stimulating
Hormone), dan Striae gravidarum;regangan kulit abdomen terlihat garis tak
teratur.
3) HCG (Human Chronic Gonadotropin) meningkat.
2. Tanda positif kehamilan
a. Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi,
sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
b. adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
d. Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG, adanya skelet janin pd gmbr X Ray.
3. Tes Kehamilan
Tes HCG (hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi
hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG
per ml urin, kadar tertinggi 500 SI HCG.
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC
Menurut standar pelayanan kebidanan (Depkes RI, 2003),ada banyak alasan mengapa
ibu hamil tidak melakukan kunjungan ANC antara lain:
a. Kemampuan mengambil keputusan.Ibu sering kali tidak berhak memutuskan
sesuatu, karenahal itu adalah hak suami dan mertua, sementara mereka
tidakmengetahui perlunya memeriksakan kehamilan dan hanyamengandalkan cara-
cara tradisional.
b. Fasilitas kesehatan. Fasilitas untuk pelayanan ANC tidak memadai, tidakberfungsi
sebagaimana mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaannya, harus menunggu lama
atau perlakuan petugas kesehatan yang kurang memuaskan.
c. Pengetahuan. Beberapa ibu hamil tidak mengetahui mereka harusmemeriksakan
kehamilannya, maka ibu hamil tidak melakukanpemeriksaan kehamilan.
d. Budaya. Kurangnya dukungan keluarga maupun tradisi yang tidakmengijinkan
seorang ibu hamil meninggalkan rumah untukmemeriksakan kehamilannya.
e. Petugas kesehatan. Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada petugaskesehatan
secara umur beberapa anggota masyarakat tidakmempercayai semua petugas
kesehatan pemerintah.
f. Kepercayaan. Takhayul dan keraguan untuk memeriksakan kehamilannyapada
petugas kesehatan (terlebih pula jika petugasnya seoranglaki-laki).
g. Sosial ekonomi. Ibu hamil atau anggota keluarganya tidak mampumembayar atau
tidak mempunyai waktu untuk memeriksakankehamilannya.
2.1.6 Frekuensi kunjungan ANC
Pemeriksaan kehamilan yang ideal untuk pertama kalinya adalah sedini mungkin
ketika haidnya terlambat satu bulan. Hasil penelitian telah menunjukkan berulang kali
bahwa wanita yang datang lebih dini dan teratur untuk pemeriksaan pra lahir
mempunyai komplikasi yang lebih sedikit dan bayi yang lebih sehat dari pada wanita
yang mendapat perawatan pra lahir tidak teratur atau terlambat periksa kehamilan.
Kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut
lekas diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik terhadap
kehamilan (Wiknjosastro, 2005). Sesuai dengan kebijakan program saat ini kunjungan
antenatalsebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satukali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kalitrimester tiga
(Sarwono, 2002).
Kebijakan program Depkes (2005) menganjurkan ibu hamilmelaksanakan
kunjungan ANC minimal sebanyak 4 kali, yaitu sebagai berikut:
a. Kunjungan 1 / K1 (Trimester 1)
K1 / kunjungan baru ibu hamil yaitu kunjungan ibu hamilyang pertama kali pada
masa kehamilan. Pemeriksaan pertama kaliyang ideal adalah sedini mungkin ketika
haidnya terlambatsekurang-kurangnya satu bulan. K1 dibedakan menjadi 2 yaitu
K1murni (kunjungan pertama kali dilakukan pada waktu trimester satu kehamilan)
dan K1 akses (kunjungan pertama kali diluartrimester satu selama masa kehamilan,
dilakukan di trimester IImaupun di trimester III).Adapun tujuan pemeriksaan pertama
pada perawatanantenatal adalah sebagai berikut:
1) Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan.
2) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkindijumpai dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
3) Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkindiderita sedini
mungkin.Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
4) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-haridan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas danlaktasi.
Pada kunjungan pertama adalah kesempatan untuk mengenalifaktor risiko ibu
dan janin. Ibu diberitahu tentang kehamilannya, perencanaan tempat persalinan, juga
perawatan bayi dan menyusui.
b. Kunjungan 2 (Trimester II)
Pada periode ini pemeriksaan dilakukan minimal 1 kali.Hendrawan (2008)
menuturkan mengingat manifestasi klinik kasuskegawatdaruratan obstetrik yang
berbeda-beda dalam rentang yangcukup luas, maka perlu dilakukan kunjungan ANC
yang teratur.Pada trimester II, ibu hamil diajurkan periksa kehamilan 1 bulansekali
sampai umur kehamilan 28 minggu.Adapun tujuan pemeriksaan kehamilan di
trimester IImenurut Saifuddin (2002) ialah sebagai berikut:
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
2) Penapisan pre-eklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dansaluran
perkemihan.
3) Mengulang perencanaan persalinan.
c. Kunjungan 3 dan 4 (Trimester III)
Pada periode ini pemeriksaan dilakukan setiap 2 minggujika klien tidak
mengalami keluhan yang membahayakan dirinyadan atau kandungannya sehingga
membutuhkan tindakan segera.Rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa terhadap
keadaannormal dan keluhan ibu hamil trimester III, pemeriksaan fisik(umum, khusus,
dan tambahan pada bulan ke-9 dilakukan pemeriksaan setiap minggu).
Kelahiran dapat terjadi setiap waktuoleh karena itu perlu diberikan petunjuk
kapan harus datang kerumah sakit. Menurut wignjosastro (2002), jadwal
kunjunganulang selama hamil trimester III adalah setiap dua minggu dansesudah 36
minggu setiap satu minggu.
Menurut Saifuddin (2002) menuturkan tujuan kunjunganpemeriksaan kehamilan
trimester III yaitu:
1) Sama seperti kunjungan 2.
2) Mengenali adanya kelainan letak.
3) Memantapkan rencana persalinan.
4) Mengenali tanda-tanda persalinan.

2.1.7 Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit
rubella
2. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum bulan ke IV
rangka janin belum tampak.Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi-kondisi:
a. Diperlukan tanda pasti hamiL
b. Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
c. Mencari sebab dari hidraamnion
d. Untuk menentukan kelainan anak
3. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
b. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
c. Mengetahui posisi plasenta
d. Mengetahui adanya IUFD
e. Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
(Marjati dkk, 2010)

2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Antenatal Care


2.2.1 Pengkajian
1. Anamnese
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
1) Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan
dan sebagainya.
2) Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid
terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.
c. Pemeriksaan fisik
1) Teknik inspeksi
a) Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
b) Muka :  Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia,
perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
c) Mata :  Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera
icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
d) Hidung:  Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
e) Mulut & gigi :  Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda
dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
f) Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme
pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak
g) Dada :  bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola
mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam
membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah
striae gravidarum
h) Genetalia:  bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
i) Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus,
varises.tidak, kaki sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya
persalinan
2) Palpasi
a) Kepala: adakah benjolan abnormal
b) Leher:  Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat
menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal jantung.Tidak
tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi kelahiran
prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.Tidak tampak
pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai
penyakit misal TBC, radang akut dikepala
c) Dada:  Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker
payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada
usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
d) Abdomen:
(1) Leopold I: Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU
dan bagian yang teraba di fundus uteri.
(2) Leopold II: Menentukan letak punngung anak padaletak
memanjang dan menentukan letak kepala pada ketak lintang.
(3) Leopold III: Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah
bagian terbawah sudah masuk PAP atau belum.
(4) Leopold IV: Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP.
3) Auskultasi
a) Dada: Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau
TBC yang dapat memperberat kehamilan.
b) Abdomen: DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
4) Perkusi.
Reflek patella: Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1 (Marjati dkk,
2010)

2.2.2 Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul


1. Trimester 1
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
2. Trimester II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cedera janin
3. Trimester III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Toleransi aktifitas
e. Kelebihan volume cairan

2.2.3 Intervensi Keperawatan


Intervensi keperawatan atau perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi
arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana,
kapan dan siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan (Manurung, 2011).

2.2.4 Implementasi Keperawatan


Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatuskesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Manurung, 2011).

2.2.5 Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien setelah dilakukan
intervensi keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah
diberikan (Deswani, 2009). Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus
menerus dilakukan untuk menentukan apakah rencana keperawatan efektif
dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana atau
menghentikan rencana keperawatan (Manurung, 2011). Evaluasi dapat
dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antenatal care atau pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil
baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan
dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal (Padila,
2014). Kunjungan antenatal care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak wanita merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal (Padila, 2014).
Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ANC atau pemeriksaan
kehamilan adalah pelayanan yang diberikan kepada wanita hamil dengan melakukan
pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental
dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
memberikan air susu ibu (ASI) dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
3.2 Saran
1. Bagi Institusi Kesehatan
Institusi Kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar yang berkaitan dengan asuhan pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi.
2. Bagi mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan
keterampilan dalam memberikan asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi.
3. Bagi masyarakat
Diharapkan untuk masyarakat khususnya ibu hamil hendaknya dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin dan sedini mungkin, sehingga dapat mendeteksi dini
kelainan komplikasi pada kehamilan maupun persalinan yang mungkin dapat terjadi
sehingga dapat segera dilaksanakan tindakan.
DAFTAR PUSTAKA

Padila, 2014. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika


Haen, Forrer. 2009. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta: ECG
Marjati dkk.2010.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta : Salemba Medika

Henderson,C,. Jones,K.2006.Buku Ajar Konsep Kebidanan.Jakarta : EGC

Haen, Forrer. 2009. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta: ECG


Herdman, T. Hether. 2012. Dignosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta. EGC
Nadesul, Handrawan. 2006. Sehat Itu Murah. Jakarta: Kompas Media Nusantara
Nuraruf, Huda Amin, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan nanda Nic-Noc Eisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta. MediAction
Saifuddin. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternitas & Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sawrwono Prawirohardjo
Wiknjosastro, H. 2005. Ilmi Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sawrwono
Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai