Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN PADAIBU HAMIL

“ PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL’’

Dosen Pembimbing Akademik


Triana Mutmainah,M.Kes

CI
Iis Istiawati,S.Tr.Keb

Disusun Oleh :
Heny
NPM : 200501042042

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“Makalah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil” ini tepat

pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

pada bidang Studi Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Selain itu makalah ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara pemeriksaan fisik ibu hamil bagi

para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah

membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran

demi perbaikan dan kesempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Bogor, Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................................2
BAB IITINJAUAN PUSTAKA....................................................................................3
1.1 Kehamilan.......................................................................................................3
2.2 Asuhan Antenatal Care..................................................................................8
BAB IIIPERKEMBANGAN KASUS.........................................................................15
BAB IVPENUTUP......................................................................................................24
4.1 Kesimpulan...................................................................................................24
4.2 Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah bagi
kehidupan seorang ibu dalam usia produktif. Bila terjadi gangguan, baik itu
gangguan fisiologis maupun psikologis, dapat menimbulkan efek yang buruk
tidak hanya terhadap kesehatan ibu sendiri, tetapi membahayakan bagi bayi yang
dikandungnya, bahkan tidak jarang menyebabkan kematian ibu. Kematian ibu
dan bayi sering terjadi karena komplikasi yang terjadi pada masa sekitar
persalinan, maka intervensi ditekankan pada kegiatan pertolongan persalinan
yang aman oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Melalui pertolongan yang baik &
benar, diharapkan komplikasi akibat salah penanganan bisa dicegah, mengetahui
dengan cepat komplikasi yang timbul dan dengan segera memberikan
pertolongan termasuk merujuk bila diperlukan. (http://repository.usu.ac.id)
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator
Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematianibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan
nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini tidak
hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai
derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada ibu hamil dengan
pendekatan manajemen kebidanan.

1
2

1.2.2 Tujuan Kusus


a. Melaksanakan pengkajian pada Ny. “B” meliputi data subyektif dan
obyektif
b. Menegakkan diagnose kebidanan dan mengindetifikasi masalah
kebidanan berdasarkan data subyektif dan obyektif
c. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan diagnose
kebidanan dan masalah yang ada
d. Melaksanakan implementasi dan rencana yang telah disusun
e. Melaksanakan evaluasi atau tindakan yang telah dilakukan.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan
secara langsung padaibuhamil.
1.3.2 Manfaat Praktis
Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada Ny.
“B” sesuai dengan standar asuhan kebidanan dengan pendekatan asuhan
kebidanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28
hingga ke-40.(Walyani, 2015)
Kehamilan adalah suatu proses alami yang didahului pertemuan
ovum dan sperma yang disebut fertilisasi kemudian dilanjutkan lagi dengan
nidasi dan implantasi sampai dengan janinn dapat tumbuh dan hidup di dunia
luar. (Janah, 2012)

2.1.2 Etiologi
2.1.2.1 Ovulasi (Pengeluaran sel telur)
Ovulasi biasanya terjadi kira-kira 14 hari sebelum menstruasi
yang akan datang, dengan kata lain, diantara dua haid yang berurutan,
indung telur akan mengeluarkan ovum, setiap kali satu dari ovarium
kanan dan lain kali dari ovarium kiri. Setelah ovulasi sel-sel granulosa
dari dinding folikel mengalami perubahan dan mengandung zat warna
yang kuning disebut lutein sehingga folikel yang berubah menjadi butir
telur yang kuning disebut korpus luteum yang mengeluarkan hormon
estrogen dan progesteron. Bila terjadi konsepsi korpus luteum menjadi

3
4

korpus luteum graviditatum dan bila tak ada konsepsi menjadi korpus
luteum menstruationum. (Walyani, 2015)
a. Korpus luteum menstruationum
Masa hidup ± 8 hari, setelah itu terjadi degenerasi dan menjadi
korpus albikans yang berwarna putih. Dengan terbentuknya korpus
albikans maka pembentukan hormon estrogen dan progesteron mulai
berkurang malahan berhenti sama sekali. Hal ini mengakibatkan
ischemia dan necrose endometrium yang kemudian disusul dengan
menstruasi. (Walyani, 2015)
b. Korpus luteum graviditatum
Bila terjadi konsepsi, sel telur yang telah dibuahi tersebut
berjalan ke kavum uteri dan sesampainya di dalam kavum uteri
menanamkan diri di dalam endometrium atau nidasi. Sel telur yang
telah dibuahi (zygot) mengeluarkan hormon-hormon sehingga
korpus albikans tetap tumbuh menjadi lebih besar dan disebut
korpus luteum graviditatum yang tetap hidup sampai bulan ke-4
kehamilan, setelah itu faalnya digantikan oleh plasenta. Karena
korpus luteum tidak mati, maka progesteron dan estrogen terus
terbentuk, dengan demikian endometrium tidak nekrosis tetapi
malah tumbuh menjadi tebal dan berubah menjadi decidua. Hal
inilah yang menyebabkan seorang wanita tidak haid selama
kehamilan berlangsung. (Walyani, 2015)
2.1.2.2 Konsepsi
Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari
indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrai) dan
masuk ke dalam sel telur. Waktu parsetubuhan, cairan semen tumpah ke
dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasa terjadi dibagian yang mengembang dari tuba fallopi. Sekitar sel
5

telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk


mencairkan zat yang melindungi ovumkemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu
dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi atau
fertilisasi). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak oleh rambut getar tuba menuju ruang rahim kemudian melekat
pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim.
Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi
diperlukan waktu kira-kira enam sampai tujuh hari. Untuk menyuplai
darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada
ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi atau
fertilisasi), nidasi dan plasenta. (Walyani, 2015)

2.1.3 Tanda-tanda Kehamilan


Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan
penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan.
2.1.3.1 Tanda Dugaan Hamil
1) Amenorea (berhentinya menstruasi)
2) Nausea (mual) dan Emesis (muntah)
3) Ngidam (menginginkan makan tertentu)
4) Syncope (pingsan)
5) Kelelahan
6) Payudara tegang
7) Sering Miksi
8) Konstipasi atau Obstipasi
9) Pigmentasi kulit
10) Varises
6

2.1.3.2 Tanda kemungkinan (Probability sign)


Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat diketahui oleh pemeriksaan dengan melakukan pemeriksaan fisik
kepada wanita hamil.
Tanda kemungkinan ini terdiri atas hal-hal berikut ini :
1) Pembesaran perut, terjadi akibat pembesaran uterus.
2) Tanda hegar, yaitu pelunakan dan dapat ditekannya istimus uteri.
3) Tanda goodel, adalah pelunakan serviks. Pada wanita tidak hamil
serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak
seperti bibir.
4) Tanda chandwick, perubahan warna menjadi keunguan pada vulva
dan mukosa vagina termasuk juga portio dan serviks.
5) Tanda piscaseck, merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris.
Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu
sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi braxton hicks, merupakan peregangan sel-sel otot uterus,
akibat meningkatnya actomysin didalam otot uterus.
7) Teraba ballotement, ketukan yang mendadak pada uterus
menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat
dirasakan oleh tangan pemeriksa.
Pemerikasaan tes biologis kehamilan (plano test) positif, untuk
mendeteksi human Chorionicgonadotropin (hCG) yang di produksi oleh
sinsiotropoblastik sel selama kehamilan.(Walyani, 2015)
2.1.3.3 Tanda Pasti (Positive Sign)
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin,
yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
1) Gerakan janin dalam rahim
2) Denyut jantung janin
3) Bagian-bagian janin
7

4) Kerangka Janin

2.1.4 Perubahan-perubahan pada Ibu Hamil


2.1.4.1 Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam
ketidaknyamanan secara fisiologi pada ibu misalnya mual, muntah,
keletihan, dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu
perubahan psikologi seperti berikut ini :
1) Ibu akan membenci kehamilan, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasa, dan kesedihan.
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar-benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering kali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya.
3) Hasrat melakukan seks berbeda-beda pada setiap wanita.
(Walyani,2015)
2.1.4.2 Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang tinggi, rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya
dan dapat dimulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. (Walyani,2015)
2.1.4.3 Trimester ketiga
1) Sakit punggung disebabkan karena meningkatnya beban berat
yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan.
8

2) Pernapasan, pada kehamilan 33-36 minggu bayi ibu hamil yang


susah bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada dibawah
diafragma menekan paru ibu, tapi setelah kepala bayi sudah turun
kerongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum
persalinan maka akan merasa lega dan bernafas lebih mudah.
3) Sering buang air kecil, pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke
PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu.
4) Kontraksi perut, brackto-hicks kontraksi palsu rasa sakit yang
ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat.
5) Cairan vagina, cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan
biasanya agak kental dan pada persalinan lebih cair.
(Walyani,2015)

2.1.5 Tanda-tanda Bahaya Pada Ibu Hamil


Ada 7 tanda bahaya kehamilan, yaitu :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
e. Keluar cairan pervaginam
f. Gerakan janin tidak terasa
g. Nyeri abdomen yang hebat (Walyani,2015)

2.2 Asuhan Antenatal Care


2.2.1 Pengertian
Asuhan antenatal care adalah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang
aman dan memuaskan. (mufdillah, 2009)
9

2.2.2 Tujuan Asuhan Antenatal Care


Asuhan antenatal bertujuan untuk :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Walyani, 2015)

2.2.3 Jadwal Pemeriksaan Antenatal care


Jadwal pemeriksaan antenatal care adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid.
b. Pemeriksaan ulang
1) Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan
2) Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
3) Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi
persalinan
10

c. Menurut (Mufdillah, 2009)


Frekuensi pelayanan antenatal care oleh WHO ditetapkan 4 kali
kunjungan ibu hamil dalam pelayanan antenatal selama kehamilan
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Satu kali pada trimester pertama (K 1)
2. Satu kali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga (K
4)
2.2.4 PelayananAsuhanStandarAntenatal
Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan Sekarang
menjadi 12T ,sedangkan untuk daerah gondok dan endemik malaria
menjadi 14T, yakni:
1. Timbang berat badan tinggi badan
2. Tekanan darah
3. Pengukuran tinggi fundus uteri
4. Pemberian tablet tambah darah (Tablet Fe)
5. Pemberian imunisasi TT
6. Pemeriksaan Hb
7. Pemeriksaan protein urine
8. Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL
9. Pemeriksaan urine reduksi
10. Perawatan payudara
11. Senam ibu hamil
12. Pemberian obat malaria
13. Pemberian kapsul minyak beryodium
14. Temu wicara

2.2.5 Teknis Pemberian Pelayanan Antenatal


Menurut mufdillah (2009) teknis pelayanan antenatal dapat diuraikan
sebagai berikut :
11

a. Kunjungan awal/pertama
1) Anamnesa
2) Identitas
Nama, umur, pekerjaan, agama, dan alamat
3) Keluhan
4) Riwayat kehamilan sekarang
5) Riwayat kebidanan yang lalu
6) Riwayat kesehatan
7) Riwayat sosial ekonomi (Walyani,2015)
b. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum dan kesadaran penderita
Composmentis (keadaan baik), gangguan kesadaran
(apatis, samnolen, spoor, koma).
2. Tekanandarah
Tekanandarah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai
140/ 90 mmHg. Bila> 140/ 90 mmHg, hati-hati adanya
hipertensi/ preeklamsi.
3. Nadi
Nadi normal adalah 60 sampai 100 menit. Bila abnormal
mungkin ada kelainan paru-paru atau jantung.
4. Suhu badan
Suhubadan normal adalah 36.50 Csampai 37,50 C. Bila
suhu lebih tinggi dari 37,50 C kemungkinan ada infeksi.
5. Tinggi badan
Diukur dalam cm, tanpa sepatu. Tinggi badan kurangdari
145 cm ada kemungkinan terjadi Cepalo Pelvic Disproposian
(CPD).
12

6. Berat badan
Berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang,
perlu mendapatkan perhatian khusus karena kemungkinan
terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh
dari 0,5 kg per minggu. (Walyani,2015)

c. Pemeriksaan kebidanan
1. Pemeriksaan luar
a. Inspeksi
1) Muka
Periksa palpebra, konjungtiva, dan sklera. Periksa palpebra
untuk memperkirakan gejala oedema umum. Periksa
konjungtiva dan selera untuk memperkirakan adanya
anemia dan ikterus.
2) Mulut/gigi
Periksa adanya karies, tonsillitis atau faringitis. Hal
tersebut merupakan sumber infeksi.
4) Jantung
Infeksi bila tampak sesak, kemungkinan ada kelainan
jantung yang dapat meningkatkan terjadinya resiko yang
lebih tinggi baik bagi ibu maupun bayinya.
5) Payudara
Inspeksi bentuk payudara, benjola, pigmentasi putting
susu. Palpasi adanya benjolan (tumor mamae) dan
kolostrum.
6) Abdomen
Inspeksi pembesaran perut (bila pembesaran perut itu
berlebihan kemungkinan asites, tumor, ileus, dan lain-lain),
pigmentasi di linea alba, nampakkah gerakan anak atau
13

kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau luka bekas


operasi.
7) Tangan dan tungkai
Inspeksi pada tibia dan jari untuk melihat adanya oedema
dan varices. Bila terjadi oedema pada tempat-tempat
tersebut kemungkinan terjadinya pre-eklamsia.
8) Vulva
Inspeksi untuk mengetahui adanya oedema, varices,
keputihan, perdarahan, luka, cairan yang keluar, dan
sebagainya. (Walyani,2015)
b. Palpasi
Palpasi yaitu pemeriksaan kebidanan pada abdomen dengan
menggunakan manuver leopold untuk mengetahui keadaan
janin didalam abdomen.
1. Leopold 1
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang
berada pada bagian fundus dan mengukur tinggi fundus
uteri dari simfisis untuk menentukan usia kehamilan
dengan menggunakan (kalau > 12 minggu) atau cara MC.
Donald dengan pita ukuran (kalau > 22 minggu).
2. Leopold 2
Untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang,
dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan.
3. Leopold 3
Untuk menentukan bagian janin yang ada di bawah
(presentasi).
4. Leopold 4
Untuk menentukan apakah bagian janin sudah masuk
panggul atau belum. (Walyani,2015)
14

c. Auskultasi
Auskultasi dengan menggunakan stetoskop monoaural atau
dopler untuk menentukan DJJ setelah umur kehamilan 18
minggu, yang meliputi frekuensi, keteraturan, dan kekuatan
DJJ. DJJ normal adalah 120 sampai 160 per menit. Bila DJJ <
120 atau > 160 per menit, maka kemungkinan ada kelainan
janin atau plasenta. (Walyani,2015)
d. Perkusi
Melakukan pengetukan pada daerah patella untuk memastikan
adanya refleks pada ibu. (Walyani,2015)
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan oleh dokter/bidan pada usia
kehamilan 34 sampai 36 minggu untuk primigravida atau 40
minggu pada multigravida dengan janin besar. Pemeriksaan ini
untuk mengetahui keadaan serviks, ukuran panggul, dan
sebagainya.
a) Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium.
Melakukan tes laboratorium yang diperlukan yakni
protein urine, glukosa urine, dan hemoglobin.
2) Pemeriksaan Ultrasonografi.(Walyani, 2015)
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS

3.1 Masa Kehamilan


Tanggal pengkajian : 2 Desember 2020
Jam : 08:00 WIB
Diagnosa masuk : Ny. B tahun G1P0A0 hamil 35 minggu
Janin Tunggal, Hidup.
Tempat : di BPM Bidan Heny

I. Pengkajian
A. Data Subjektif (S)
1. Identitas (Biodata)
Nama ibu : Ny. Bintang Nama suami : Tn. Cipto
Umur : 26 thn Umur : 28 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Pabuaran rt 002 rw 007 Kec. Cibinong
2. Keluhan Utama : Tidak ada keluhan
3. Alasan Kunjungan Saat Ini
Kunjungan Pertama Kunjungan Rutin

Kunjungan ulang
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun HPHT : 30-03-2020
Lama Menstruasi : 7 hari HPL : 06-12-2021
Banyaknya : 1 pembalut

15
16

Siklus : 28 hari
Teratur/ Tidak : Teratur
Dismenorhoe : Tidak
Flour Albus : tidak ada
Jumlah : Tidak ada
Warna : Tidak ada
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
G1P0A0, UK 35 minggu
ANC : TM1 : Berapa Kali : 2 x
Keluhan : Tidak ada
Terapi : Asam Folat, B12
TM II : Berapa kali : 4x
Keluhan : Tidak ada keluhan
Terapi : Fe, Kalsium, B12
TMIII : Berapa kali : 5x
Keluhan : Tidak ada keluhan
Terapi : Fe dan Kalsium, B12
Imunisasi TT berapa kali : 2 kali
Kapan : TT I : pada UK 20 minggu
TT II :pada UK 24 minggu
Pergerakan Fetus pertama kali pada usia kehamilan : 16 mgg
Pergerakan fetus yang dirasakan dalam 24 jam terakhir: ± 20 kali
Keluhan selama hamil : mual pada Trimester I
Obat-obatan selama hamil : Fe, Asam Folat, B12 Dan Kalsium
Penyuluhan yang didapat : ketidaknyamanan selama kehamilan
dan pola istirahat.
6. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Tgl/th Temp Penyulit
17

Ha per Penolon Jenis UK at per kehamilan Bayi Keadaan


mil Salina g per Salina & nifas
ke n salinan n Persalinan JK BB PB lalu

Hamil
1.
ini

7. Riwayat penyakit yang sedang diderita : Tidak ada


8. Riwayat penyakit yang lalu : Tidak ada
9. Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
10. Perilaku kesehatan
- Minum alkohol/obat-obatan : Tidak pernah
- Jamu yang sering digunakan : Tidak pernah
- Merokok makan sirih, kopi : Tidak pernah
- Ganti pakaian dalam : 3 x sehari
11. Pola makan dan minum
Makan : aneka ragam lauk pauk dan cemilan
Porsi 3-4 x/hari, cemilan 1x/hari.
Minum : ± 1500-2000 ml, jenis : air mineral.
perubahan makan yang dialami (ngidam, dll): Tidak ada
12. Pola aktifitas sehari-hari
Istrahat : Cukup
Tidur : malam ± 7 jam dan siang ± 1 jam
Seksualitas : tidak teratur
13. Pola eliminasi
BAB : 1 hari sekali, massa : feaces lembek, warna kuning
BAK : ±8-9 kali sehari, warna: kuning jernih
14. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan : belum pernah ber-KB

Rencana kontrasepsi yang akan datang : IUD


18

15. Riwayat sosial


- Apakah kehamilan itu direncanakan/diinginkan : Iya
- Jenis kelamin yang diharapkan : Perempuan
- Lama perkawinan : 1 tahun
- Jumlah keluarga yang tinggal serumah : 3 orang
N Jenis Umu Hubunga Pendidika Pekerjaan ke
o kelamin r n n t
keluarga
1 Laki-laki 28 Suami SMA Wiraswast -
tahu a
n
2. Perempua 55 Orang SMA IRT
n tahu tua
n
16. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas :
tidak ada
17. Keadaan psikososial
- Hubungan ibu dengan keluarga : Baik
- Hubungan ibu dengan masyarakat : Baik
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu tubuh : 36.10 C
Denyut nadi : 82x/menit
Pernapasan : 23x/menit
19

Jantung : 96 dtk/menit
Tinggi badan : 156 Cm
Berat badan sekarang : 66 Kg
Lingkar lengan atas : 27 Cm

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : warna rambut:hitam Benjolan: tidak ada,
- Rontok : tidak - Ketombe : tidak ada.
Muka : - Cloasmagravidarum : tidak ada
- Oedema : tidak ada
Mata : Kelopak Mata : tidak ada masalah
Konjungtiva : merah muda, tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Hidung : Simetris, Sekret : tidak ada, Polip : tidak ada
Mulut dan Gigi : Kebersihan : cukup
Lidah : tidak Stomatitis
Gusi : tidak bengkak
Gigi : tidak ada caries& karang gigi
Telinga : serumen : tidak ada
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Axilla: pembesaran kelenjar limfe: tidak ada
Dada : simetris
Payudara: Pembesaran : ya, tidak ada kelainan.
Simetris : simetris.
Papila mamae : cokelat kehitaman, menonjol
Benjolan/Tumor : tidak ada
Pengeluaran : sedikit
Striae : tidak ada
20

Kebersihan : cukup
Abdomen : - Pembesaran : ya, tidak ada kelainan
- Linea alba : ada
- Linea nigra : ada
- Bekas luka operasi : tidak ada
- Striae livide : tidak ada
- Striae albican : tidak ada
Punggung : posisi tulang belakang : normal, tidak ada
kelainan
Ekstremitas: - Odema : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Simetris : iya
Ano-genital : - Keadaan perineum : baik
- Warna Vulva : merah kebiruan
- Pengeluaran pervaginam: tidak ada
- warna : -
- Pembekakan kelenjar bartholin : tidak ada
- Odema : tidak ada
b. Palpasi
TFU : 29 Cm
Leopold I : 3 jari dibawah prosesus xipoideus , bagian
fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
Leopold II : Bagian kanan terdapat bagian-bagian kecil
janin (ekstremitas).
Bagian kiri teraba keras memanjang (punggung)
Leopold III : Kepala sudah masuk pintu atas panggul
(convergen)
Leopold IV : 4/5 bagian
21

c. Auskultasi
DJJ : - Punctum maximum : kuadran IV kanan bawah
- Tempat : 2 jari bawah pusat
- frekuensi : 148x/menit
- teratur/tidak : teratur
d. Perkusi
- Reflek patela : positif +/+ (kanan/kiri)
Pemeriksaan laboratorium
Darah : HB : 12,4 gr%
Urine : Protein urine: (-) Negatif
Reduksi urine : (-) Negatif
Pemeriksaan penunjang lain : tidak ada

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : Ny. B 32 th G1PA0 hamil 35 minggu
Janin tunggal, hidup
Data Dasar :Ny. B hamil anak pertama, tidak pernah
melahirkan, belum pernah abortus, hpht 30/03/2020, TFU
29 cm, DJJ 148 x/menit, Hb 12,4 Gr%
Masalah : Merasa sakit di bagian atas kemaluan.
Data dasar : Tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL


Diagnosa Potensial : Tidak Ada
Masalah Potensial : Tidak Ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU


KOLABORASI
22

Tindakan Segera : Tida Ada


Kolaborasi : Tidak Ada

V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH


1. Informasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dan
janin dalam keadaan baik.
2. Anjurkan ibu untuk tidak memakai pakai-pakaian yang ketat.
3. Anjurkan ibu untuk duduk tegak tidak membungkung dan posisi tidur
agar miring kiri dan miring kanan secara bergantian.
4. Anjurkan ibu untuk tidak sering behubungan suami istri karena
mempengaruhi kehamilan.
5. Memberikan tablet Fe (15 tablet) diminum 1 tablet pada malam hari dan
boleh diminum menggunakan air jeruk, dan Kalsium (15 tablet)
diminum 1 tablet pada pagi hari.
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu kemudian.
7. Lakukan pendokumentasian.

VI. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik.
2. Menganjurkan ibu untuk tidak memakai pakai-pakaian yang ketat.
3. Menganjurkan ibu untuk duduk tegak tidak membungkung dan posisi
tidur agar miring kiridan miring kanan secara bergantian.
4. Menganjurkan ibu untuk tidak sering behubungan suami istri karena
mempengaruhi kehamilan.
5. Memberikan tablet Fe (15 tablet) diminum 1 tablet pada malam hari dan
boleh diminum menggunakan air jeruk, dan Kalsium (15 tablet)
diminum 1 tablet pada pagi hari.
6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu kemudian.
23

7. Melakukan pendokumentasian.

VII. EVALUASI
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan mengerti.
2. Ibu mengerti dan mau melakukan yang sudah disarankan.
3. Ibu mengerti dan mau melakukan yang sudah disarankan.
4. Ibu mengertiapa yang disampaikan.
5. Tablet Fe dan Kalsium sudah diberikan
6. Ibu akan melakukan kunjungan ulang
7. Pencatatan sudah dilakukan
24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu

40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional kehamilan

terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu,

trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13

minggu, minggu ke-28 hingga ke-40. (Walyani, 2015)

Asuhan antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa

observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh

suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan.

(mufdillah, 2009)

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. “B” G1P0A0, penulis

menyimpulkan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus di lapangan baik

dalam pengkajian, pemeriksaan maupun konseling sehingga Asuhan Kebidanan

yang diberikan baik secara mandiri maupun kolaborasi bisa membawa klien pada

kenyamanan dan kepuasan klien.

25
26

4.2 Saran
Asuhan yang diberikan pada klien sudah cukup baik. Kepada klien dan

masyarakat diharapkan lebih terbuka sehingga segala permasalahan yang ada

dapat segera teratasi dengan baik. Mengenal tanda-tanda abnormal sehingga bila

ibu mengalami akan segera datang kepelayanan kesehatan untuk mendapatkan

tindakan segera.
DAFTAR PUSTAKA

Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta:Andi.

Mufdlilah. 2009.Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta:NuhaMedika

Prawirohardjo, Sarwono dkk. 2012. Ilmu Kebidanan Edisi Empat, Jakarta. PT. Bima

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Walyani, Siwi Elisabeth. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta. PT.

Pustaka Baru

http://scholar.unand.ac.id/20908/2/2.pdf

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/

profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf

file:///D:/jtptunimus-gdl-malalutfia-5884-2-babii.pdf

27

Anda mungkin juga menyukai