Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERSALINAN (INTRANATAL CARE)

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN KALA I-IV

Dosen Pembimbing
Dian Raflesiani, S.Si.T., M.Kes
Ratnawati, S.Keb.,Bd

Oleh:
Dayen
NIM 220503538330

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI PERTIWI INDONESIA

T.A 2022-2003
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang


Maha Esa, atas kasih dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas
makalah Makalah Stase IV Asuhan Kebidanan Pra Profesi, dengan Pemeriksaan
Persalinan kalaI-IV
Dalam upaya penyelesain tugas makalah ini, penulis mendapatkan
referensi dari beberapa sumber, oleh karna itu penulis sangat berterima kasih
kepada Ibu Dian Raflesiani, S.Si.T. M.Kes., dan ibu Ratnawati, S.Keb. Bd., yang
telah membimbing selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas makalah ini tentunya
terdapat banyak kekurangan, oleh sebab kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat agar pembuatan makalah berikutnya menjadi lebih baik.

Penulis

Dayen

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir biasa atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi
persalinan sejati,yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif
dan di akhiri dengan kelahiran plasenta

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat


derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah
satu target yang telah di tentukan dalam tujuan pembangunan millennium
yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang
akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi ¾ resiko jumlah
kematian ibu (Bappenas, 2009, hal 1).

B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui asuhan persalinan normal pada Ny. N umur 24 tahun
dari kala I sampai dengan kala IV
C. Tujuan Pembuatan
1. Mampu memberikan asuhan kebidanan ibu bersalin fisiologis pada
persalinan kala I fase aktif sampai dengan kala IV pada Ny. N umur 24
tahun di PMB
2. Mampu mengetahui karakteristik ibu bersalin fisiologis pada Ny. N
umur 24 tahun di PMB

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persalinan
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi
baik bagi ibu maupun janin.
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi
belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta
tidak melukai ibu dan bayi, dan pada umumnya berlangsung dalam waktu
kurang dari 24 jam (Prawirohardjo, 1997) Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi
uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran
bayi, dan kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah.
Bentuk persalinan berdasarkan teknik :
1. Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan
ekstraksi forceps, ekstraksi vakum dan sectio sesaria
3. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang.
Tahap Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I serviks membuka
dari 0 sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga kala pembukaan. Kala II disebut
juga dengan kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan
mengedan, janin di dorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut
juga kala uri, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV
mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut
diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum.
1) Kala I (Kala Pembukaan) Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir
bercampur darah karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah
berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis
karena pergeseran-pergeseran, ketika serviks mendatar dan membuka.
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).
Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
a) Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak
awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara
bertahap sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam.
b) Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan
dibagi dalam 3 subfase.
(a) Periode akselerasi : berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi 4
cm.
(b) Periode dilatasi maksimal : berlangsung selama 2 jam, pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm.
(c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan
jadi 10 cm atau lengkap. Pada fase aktif persalinan, frekuensi dan
lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap
adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih) dan terjadi penurunan
bagian terbawah janin. Berdasarkan kurve Friedman, diperhitungkan
pembukaan pada primigravida 1 cm/jam dan pembukaan
multigravida 2 cm/ jam. Mekanisme membukanya serviks berbeda
antara primigravida dan multigravida. Pada primigravida, ostium
uteri internum akanmembuka lebih dulu, sehingga serviks akan
mendatar dan menipis, kemudian ostium internum sudah sedikit
terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan
pendataran serviks terjadi dalam waktu yang sama.
2) Kala II (Kala Pengeluaran Janin) Kala II persalinan dimulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi. Kala II pada primipara berlangsung selama 2 jam dan pada
multipara 1 jam. Tanda dan gejala kala II
a. His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit.
b. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
c. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum
dan/atau vagina.
d. Perineum terlihat menonjol.
e. Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka.
f. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah. Diagnosis kala II
ditegakkan atas dasar pemeriksaan dalam yang menunjukkan :
Pembukaan serviks telah lengkap, terlihat bagian kepala bayi pada
introitus vagina.
3) Kala III (Kala Pengeluaran Plasenta) Kala III persalinan dimulai setelah
lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
4) Kala IV (Kala Pengawasan) Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan
berakhir 2 jam setelah proses tersebut. Observasi yang harus dilakukan
pada kala IV :
a. Tingkat kesadaran.
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi,dan pernapasan.
c. Kontraksi uterus.
d. Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika
jumlahnya tidak melebihi 400 samapai 500 cc.
B. Tanda-tanda Persalinan
1. Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan
teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena
robekan kecil pada serviks. Sumbatan mukus yang berasal dari sekresi
servikal dari proliferasi kelenjar mukosa servikal pada awal kehamilan,
berperan sebagai barier protektif dan menutup servikal selama kehamilan.
Bloody show adalah pengeluaran dari mukus.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pemecahan membran
yang normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini terjadi pada 12%
wanita, dan lebih dari 80% wanita akan memulai persalinan secara spontan
dalam 24 jam.
4. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Berikut ini adalah perbedaan penipisan dan dilatasi serviks antara nulipara
dan multipara.
a. Nulipara Biasanya sebelum persalinan, serviks menipis sekitar 50-
60% dan pembukaan sampai 1 cm; dan dengan dimulainya persalinan,
biasanya ibu nulipara mengalami penipisan serviks 50-100%,
kemudian terjadi pembukaan.
b. Multipara Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal
persalinan, tetapi hanya membuka 1-2 cm. Biasanya pada multipara
serviks akan membuka, kemudian diteruskan dengan penipisan.
5. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

Tanggal : 17 November 2022

Pukul : 06.30 wib

Biodata

Nama Istri : Ny. N

Umur : 24 tahun

Agama : Katolik

Pendidikan Terakhir : SMA

Alamat : Menambang

Nama Suami : Tn. M

Usia : 29 tahun

Kala I

SUBJEKTIF

Keluhan Utama

Ny.N datang ke PMB mengeluh mules-mules dari malam, sudah keluar lendir campur
darah dan belum keluar air-air.

OBJEKTIF

Keadaan Umum : Baik

Kesadaraan : composmentis

HPHT : 11 Agustus 2021

TP : 18 Agustus 2022

TD : 100/80 mmHg

Respirasi : 18 x/menit

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,7 ͦ C
Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat

Abdomen : Normal, tidak ada kelainan, tidak ada luka bekas operasi

Leopold I : teraba bulat dan lunak

Tinggi Fundus Uteri : 2 Jari dibawah PX

Leopold II : Kanan : keras, panjang seperti papan

Kiri : bagian-bagian kecil

Leopold III : bulat, keras, dan tidak bisa digoyangkan

Leopold IV : kepala sudah masuk PAP ( Divergen )

TBBJ : ( 32-11) x 155 = 3225 gr

HIS : 4x10’40”

DJJ : 138 x/menit

VT : v/v tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
positif, penurunan kepala H II, presentasi kepala, tidak ada penyusupan

ASSESMENT

G2P1A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase aktif janin tunggal hidup intrauteri,
Presentasi Kepala

PLANNING

1. memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu pembukaan 7 cm


2. Memberitahu ibu bahwa rasa sakit yag dialami semakin lama semakin sering
dan kuat itu karena adanya kemajuan persalinan.
3. Menganjurkan ibu untuk miring kesebelah kiri
4. Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu apabila ada HIS atau kontraksi tarik
napas panjang dari hidung buang dari mulut.
5. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum ketika tidak ada mulas supaya
ada tenaga
6. Memberikan dukungan dan support kepada ibu agar mampu menghadapi
persalinan
7. Memantau persalinan dengan partograf
KALA II

Pukul 09.30 wib

SUBJEKTIF

Ny. N mengatakan mules nya semakin kuat dan ingin mengedan seperti mau BAB

OBJEKTIF

Keadaan Umum : Baik

Kesadaraan : Composmentis

Tekanan Darah : 100/80 mmHg

Respirasi : 20 x/menit

Nadi : 82 x/menit

Suhu : 36,7 ͦ C

His : 5x10’45”

Djj : 145 x/menit

VT : portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban positif,


penurunan kepala H IV, tidak ada penyusupan

ASSESMENT

G2P1A0 hamil 40 minggu inpartu kala II

PLANNING

1. memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan nya sudah lengkap


( 10 cm )
2. Memposisikan ibu dengan nyaman
3. Mendekatkan partus set
4. Memakai APD lengkap, lalu mencuci tangan
5. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik yaitu ketika datang mulas, ibu
mengejan seperti ingin BAB dan diusahakan tidak mengeluarkan suara
ketika meneran.
6. Memimpin ibu untuk meneran apabila ada kontraksi. Saat ada kontraksi,
ibu merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan sampai batas siku,
mengangak kepala hingga dagu mengenai dada dan mata melihat ke arah
perut ibu.
7. Saat kepala bayi tampak di vulva 5 – 6 cm, lindungi perineum dengan
satu tangan yang dilapisi kain, letakkan tangan yang lain dikepala bayi
dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala
bayi.
8. Saat kepala bayi keluar perlahan-lahan, tunggu kepala bayi melakukan
putaran paksi luar secara spontan, dan lahirkan bagian tubuh bayi secara
keseluruhan. Bayi lahir spontan bugar pukul 10.10 WIB
9. Meletakkan bayi diatas perut ibu dan membungkus kepala dan badan bayi
dengan handuk dan biarkan kontak kulit dengan ibu.
10. Memeriksa perut ibu untuk memastikan tidak ada janin kedua.

KALA III
Pukul 10.15

SUBJEKTIF

Ny. N mengatakan perutnya masih terasa mules

OBJEKTIF

Keadaan Umum : Baik

Kesadaraan : Composmentis

Tekana Darah : 100/80 mmHg

Respirasi : 20 x/menit

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,7 ͦ C

Abdomen : Tidak teraba janin kedua, uterus globuler, TFU sepusat, Kandung
Kemih Kosong

Genitalia : tali pusat memanjang, adanya semburan darah

ASSESMENT
P2A0 kala III

PLANNING

1. Memberitahu ibu bahwa akan disuntikkan oksitosin 10 IU di paha kanan


atas bagian luar.
2. Melakukan Manajemen aktif kala III :
3. Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi
4. Melakukan PTT, tangan kanan meregangkan tali pusat keaarah bawah,
dan tangan kiri melakukan dorso kranial
5. Melahirkan plasenta ( Plaenta lahir pukul 10.15 wib )
6. Melakukan massase uterus selama 15 detik serah jarum jam
7. Mengecek adanya laserasi apa tidak ( terdapat laserasi grade I )

KALA IV

Pukul 10.15 wib

SUBJEKTIF

Ny. N mengatakan senang atas kelahiran anaknya

OBEKTIF

Keadaan Umum : Baik

Kesadaraan : Composmentis

Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Respirasi : 20 x/menit

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 ͦ C

Abdomen : kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih


kosong

Genitalia : perdarahan normal ± 150 cc, laserasi derajat I

ASSESMENT

P2A0 partus kala IV

PLANNING
1. Menilai ulang dan memastikan kontraksi baik, dan mengevaluasi
perdarahan
2. Mengajarkan ibu cara melakukan massase uterus, yaitu usap perut ibu
searah jarum jam
3. Mendekontaminasikan alat dan membersikan ibu
4. Melepas APD dan mencuci tangan
5. Melakukan observasi selama 2 jam. 1 jam pertama setiap 15 menit dan 1
jam kedua setiap 30 menit.
Memberitahu ibu tanda bahaya kala IV seperti uterus lembek, adanya
pengeluaran darah dari jalan lahir, pandangan kabur, dan lain-lain.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu).
2. Tahap Persalinan Persalinan
a) Kala I (Kala Pembukaan)
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan
serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).
Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan
fase aktif
b) Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi
c) Kala III (Kala Pengeluaran Plasenta)
Dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir
d) Kala IV (Kala Pengawasan)
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah
proses tersebut
3. Tanda-tanda Persalinan
1) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering,
dan teratur.
2) Keluar lendir bercampur darah
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
B. SARAN
Diharapkan kepada pembaca khususnya pada tenaga medis setelah
membaca tulisan ini dapat benar-benar memahami tentang persalinan
normal dan cara menanganinya, agar pasien nyaman dengan pelayanan
kesehatan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Baston, Helen. et, al. (2013). Midwifery Essentials Persalinan. Jakarta: EGC. Eko,
N. (2010). Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.
Jannah, Nurul. (2015). ASKEB II Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta: EGC.

JNPK_KR, (2014) Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini. Health
Service Program.
Prawirohardjo, Sarwono. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo. Sulistyawati, Ari. (2014). Asuhan Kebidanan Pada Masa


Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai