Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan III (PKK III)
Dosen Pembimbing : Isrowiyatun Daiyah, SST., M.Keb
Oleh :
Nufaisah Mastika Riyadni
NIM: P07124118221
Menyetujui,
Menyetujui,
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, guna
perbaikan penulisan atau penyusunan laporan kami yang selanjutnya.
Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................2
C. Manfaat....................................................................................................................3
A. Kesehatan Reproduksi..............................................................................................4
B. Menstruasi................................................................................................................5
C. Amenorea...............................................................................................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN...........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial
yang utuh bukan hanyabebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya.
Salah satu proses dalam sistem reproduksi adalah menstruasi(Purwoastuti &
Walyani, 2015).
Menstruasi adalah siklus discharge fisiologik darah dan jaringan
mukosa melalui vaginadari uterus yang tidak hamil. Menstruasi dibawah
kendali hormonal dan berulang secara normal, biasanya interval sekitar
empat minggu, tanpa adanya kehamilan selama periode reproduktif
(pubertas sampai menopause) pada wanita dan beberapa spesies primata.
Haid biasanya berlangsung selama lima sampai tujuh hari setelah degenerasi
korpus luteum, bersamaan dengan bagian awal fase folikular ovurium. Rata-
rata darah yang keluar saat menstruasi adalah 35-50 ml tanpa bekuan darah
(Warrilow et al, 2004).
Tahun-tahun awal menstruasi merupakan periode yang rentan
terhadap terjadinya gangguan. 75% wanita pada tahap remaja akhir
mengalami gangguan yang terkait dengan menstruasi. Menstruasi yang
tertunda, tidak teratur, nyeri, dan perdarahan yang banyak pada waktu
menstruasi merupakan keluhan tersering yang menyebabkan remaja wanita
menemui dokter (Sianipar et al, 2009).
Gangguan dari siklus mensturasi terdiri dari tiga, yaitu: siklus
mensturasi pendek yang disebut dengan polimenore, siklus mensturasi
panjang atau oligomenore dan amenore jika mensturasi tidak datang dalam
3 bulan berturut – turut (Isnaeni, 2010). Penelitian Cakrir dkk (2007)
menyatakan bahwa, prevalensi ketidak teraturan menstruasi sebesar 31,2%.
Dari penelitian lain, didapatkan prevalensi amenore primer sebanyak 5,3%,
amenore sekunder 8,4%, oligominore 50%, polimenore 10,5%, dan
gangguan campuran sebanyak 15,8% (Bieniasz, 2007). Gangguan pada
siklus mensturasi dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon, stres,
penyakit, perubahan rutinitas, gaya hidup dan berat badan (Wolfenden,
2010).
Berdasarkan kondisi diatas maka penulis ingin mempelajari
bagaimana memberikan asuhan kepada Ny. A dengan Amenorea
menggunakan pendekatan manejemen kebidanan yang didokumentasikan
dengan pendekatan metode SOAP
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat menerapkan asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada
Ny. A dengan Amenorea Di PMB Siti Saidah Banjarmasin.
2. Tujuan khusus
Mampu melakukan:
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny. A dengan
Amenorea Di Pmb Rumah Sehat Zahra Sekumpul.
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif pada Mampu
melakukan pengkajian data subjektif pada Ny. A dengan Amenorea
Di Pmb Rumah Sehat Zahra Sekumpul.
c. Mampu menetapkan hasil analisa pada Mampu melakukan
pengkajian data subjektif pada Ny. A dengan Amenorea Di Pmb
Rumah Sehat Zahra Sekumpul.
d. Mampu melakukan penatalaksanaan pada Mampu melakukan
pengkajian data subjektif pada Ny. A dengan Amenorea Di Pmb
Rumah Sehat Zahra Sekumpul.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai asuhan
kebidanan tentang gangguan reproduksi.
b. Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan mahasiswa lain untuk meningkatkan proses
pembelajaran dan diharapkan menjadi bahan bacaan bagi mahasiswi
kebidanan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
2. Manfaat praktis
a. Bagi Penulis
Dapat mempraktekan teori secara langsung dilapangan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada pasien gangguan reproduksi
b. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan mahasiswa lain untuk meningkatkan proses
pembelajaran dan data dasar untuk asuhan kebidanan pada pasien
gangguan reproduksi
c. Bagi klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan pada pasien gangguan reproduksi
yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Serta mendapat
pengetahuan dan pemahaman mengenai status kesehatanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesehatan Reproduksi
1. Pengertian
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial yang utuh bukan hanyabebas dari penyakit dan kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta
prosesnya. Salah satu proses dalam sistem reproduksi adalah menstruasi.
(Purwoastuti & Walyani, 2015)
Menurut Widyastuti (2014), kesehatan reproduksi adalah suatu
keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.
Menurut Setiyaningrum (2015), kesehatan reproduksi adalah:
menurut Kependudukan di Kairo yang di kutip dari Windhu Purnomo,
2006 yang menyatakan bahwa keadaan sehat menyeluruh, meliputi aspek
fisik, mental, dan sosial, bukan sekedar tidak ada penyakit/gangguan di
segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya dan proses
reproduksi menyiratkan bahwa setiap orang dapat menikmati kehidupan
seks yang aman dan menyenangkan, memiliki kemampuan bereproduksi,
memiliki kebebasan menetapkan kapan dan seberapa sering ingin
bereproduksi.
2. Ruang Lingkung Kesehatan Reproduksi
Secara luas, ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi :
a. Kesehatan bayi dan anak.
b. Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi,
termasuk PMS-HIV/AIDS.
c. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi.
d. Kesehatan reproduksi remaja.
e. Pencegahan dan penanganan infertilitas.
f. Kanker pada usia lanjut dan osteopororosis.
g. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker serviks,
mutilasi, genital, fistula, dan lain-lain (Maryanti, 2009)
B. Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah proses ilmiah yang terjadi pada perempuan.
Mentruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda
bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Umumnya, remaja
mengalami menarche adalah pada usia 12 sampai dengan 16 tahun.
Periode ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya
psikolog dan lainnya. Padawanita biasanya pertama kali mengalami
mentruasi (menarche) pada umur 12-16 tahun. Siklus mentruasi normal
terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari
(Kusmiran, 2016).
2. Fase-fase Menstruasi
Mekanisme terjadinya perdarahan mentruasi terjadi dalam satu
siklus terdiri atas 4 fase:
a. Fase Folikuler/Proliferasi (hari ke-5 sampai hari ke-14)
Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seorang wanita.
Dimulai dari 1 sampai sekitar sebelum kadar LH meningkat dan
terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena
pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada
pertengahan fase folikuler, kada FSH sedikit meningkat sehingga
merangsang pertumbuhan sekitar 3- 30 folikel yang masing-masing
membawa 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang
lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan
sebagai respon terhadap penurunan kadar hormonestrogen da
progesterone. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas
dan lapisan paling tengah terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas
dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap
dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali
membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan
menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari.
Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya
tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat. Pada akhir
dari fase ini terjadi lonjakan penghasilan hormone LH yang sangat
meningkat yang menyebabkan terjadinya proses ovulasi.
b. Fase Luteal/Fase Sekresi/Fase Pramenstruasi (hari ke-14 sampai hari
ke-28)
Pada fase ini menunjukkan masa ovarium beraktivitas membentuk
korpus luteum dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah
mengeluarkan sel ovum (telur) pada saat terjadinya proses ovulsi.
Pada fase ini peningkatan hormone progesterone yang bermakna,
yang diikuti oleh penurunan kadar hormone-hormon FSH, estrogen,
dan LH. Keadaan ini digunakan sebagai lapisan endometrium untuk
mempersiapkan dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika
terjadi kehamilan, digunakan untuk penghambat masuknya sperma ke
dalam uterus dan proses peluruhan dinding rahim yang prosesnya
akan terjadi pada akhir fase ini.
c. Fase menstruasi (hari ke-28 sampai hari ke-2 atau 3)
Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses peluruhan
dari lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari
dalamnya. Terjadi kembali peningkatan kadar dan aktivitas hormon-
hormon FSH dan estrogen yang disebabkan tidak adanya hormone
LH dan pengaruhnya karena produksi telah dihentikan oleh
peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal. Hal ini
mempengaruhi kondisi flora normal dan dinding-dinding di daerah
vagina dan uterus yang selanjutnya dapat mengakibatkan perubahan-
perubahan hygienepada daerah tersebut dan menimbulkan keputihan.
d. Fase Regenerasi/Pascamenstruasi (hari ke-1 sampai hari ke-5)
Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan
kembali lapisan endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai
beraktivitas kembali membentuk folikel-folikel yang terkandung di
dalamnya melalui pengaruh hormon-hormon FSH dan estrogen yang
sebelumnya sudah dihasilkan kembali di dalam ovarium.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi mentruasi
a. Faktor hormon
Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada
seorang wanita yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang
dikeluarkan oleh hipofisis, estrogen yang dikeluarkan oleh hipofisis,
estrogen yang dihasilkan ovarium, Lutenizing Hormone (LH) yang
dihasilkan oleh hipofisis, serta progesteron yang dihasilkan oleh
ovarium.
b. Faktor enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak
sel yang berperan dalam sintesis protein, yang mengganggu
metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan
perdarahan.
c. Faktor vascular
Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi
dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan
endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena- vena, dan
hubungan di antara keduanya. Dengan regresi endometrium, timbul
statis dalam vena-vena serta saluran- saluran yang
menghubungkannya dengan arteri, dan akhimya terjadi nekrosis dan
perdarahan dengan pembentukan hematoma, baik dari arteri
maupun vena.
d. Faktor prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan
adanya desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan
menyebabkan kontraksi miometriurn sebagai suatu faktor untuk
membatasi perdarahan pada haid.
PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Kamis, 25 Maret 2021
Pukul : 17.30 WITA
IDENTITAS
Keterangan Istri Suami
Nama Ny. A Tn. M
Umur 25 tahun 30 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMP
Pekerjaan IRT Pedagang
Alamat Martapura Timur domisili komp.Wira pralama
PROLOG
Ibu datang ke PMB pada tanggal 25 Maret 2021 dengan keluhan tidak haid yaitu
±3 bulan. Ibu mengeluh selama 3 bulan terus-menerus tidak mengalami haid. Ibu
belum memiliki anak, menikah 2 bulan yang lalu. Ibu tidak pernah menggunakan
kontrasepsi. Riwayat menstruasi tidak teratur, ibu pertama kali pada usia 14 tahun,
lamanya menstruasi 7 hari dan mengganti pembalut 2-3 kali sehari. Ibu tidak
memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan serta tidak mempunyai
penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, maupun diabetes mellitus.
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak ada haid lebih dari 3 bulan.
OBJEKTIF
Keadaan umum ibu baik, Kesadaran Compos mentis, TB 140, BB 64 kg, TD
120/80 mmHg, N 8-x/menit, R 20x/menit, S 36,00C. Muka tampak tidak pucat,
sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid dan vena jugularis. Tidak ada pembesaran yang abnormal pada payudara.
Tidak teraba adanya massa pada abdomen. Tidak ada odem pada bagian
ekstremitas bagian atas dan bawah. Hasil PP Test (-)
ANALISA
P0A0 gangguan reproduksi dengan amenorea
PENATALAKSANAAN
a. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan dan tanda-tanda vital ibu
dalam batas normal. Ibu mengerti.
b. Memberitahu ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan merupakan efek samping
berat badan yang berlebihan. Dari hasil pemeriksaan Indek Massa Tubuh
(IMT) yaitu 32,6 kg/m2 (termasuk dalam obesitas > 29,9 kg/m2).
c. Memberikan KIE tentang:
a. Melakukan diet yang sehat dengan mengatur pola makan dan juga
berolahraga rutin.
b. Istirahat dan tidur yang cukup. Ibu mengerti.
c. Dukungan moril dengan ibu dari suami dan keluarga. Ibu tampak lebih
tenang.
d. Melakukan dokumentasi. Pendokumentasian telah dilakukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. A Di Pmb Rumah Sehat Zahra
Sekumpul dapat disimpulkan sebagai berikut:
B. Saran
1. Bagi Klien
Di harapkan ibu memperhatikan kenaikan berat badannya dan juga jadwal
haidnya
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran dan data dasar untuk
asuhan kebidanan pada pasien dengan gangguan reroduksi.
3. Penulis
Diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan pada pasein dengan gangguan
reproduksi, penulis dapat lebih mengembangkan
FORMULIR PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN