TANGGAL 1 DESEMBER
2020
Disusun oleh:
ULFAH MUTIA
NPM : 07190200066
DISUSUN OLEH
Menyetujui
Dosen Koordinator
Penguasa alam, Rabb yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan karunia
menyelesaikan tugas laporan praktik kolaborasi ini dapat terwujud tak lepas dari
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami
karena keterbatasan kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami
ataupun kekeliruan yang ada. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis mohon ma’af apabila dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis
dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga penyusunan
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...
A. Latar Belakang…..…………………………………..…………………
b. Analisis SWOT……………………………………………………….
c. Daftar Pustaka……………………………………………………….
LAMPIRAN…………………………….……………………………………
b. BAGAN ALIR…………………………..…………………………….
A. Kesimpilan……………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………
a) Bagi Mahasiswa………………………………………………….
b) Bagi Masyarakat………………………………………………….
perubahan fisik, mental, dan sosial yang dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis,
lingkungan, sosial budaya serta ekonomi. Pada masa kehamilan dapat terjadi berbagai
komplikasi atau masalah-masalah, seperti halnya mual dan muntah yang sering dialami
pada ibu hamil yang merupakan salah satu gejala paling awal pada kehamilannya (Tira,
2009).Mual dan muntah terjadi pada wanita hamil trimester I dan trimester II dapat
berlangsung sampai 4 bulan yang dapat mengganggu keadaan umum ibu hamil sehari-
Sekitar 50% - 90% dari seluruh kehamilan disertai dengan mual dan muntah.
Menurut sebuah penelitian terhadap lebih dari 360 wanita hamil, hanya 2% mengalami
mual di pagi hari sedangkan, 80% keluhan persisten sepanjang hari. Puncaknya pada
biasanya berhenti. Namun, hingga 20% dari kasus, mual dan muntah dapat terus
menjelaskan bahwa mual dan muntah pada kehamilan biasanya dimulai pada
kehamilan minggu ke-9 sampai ke-10, memberat pada minggu ke-11 sampai ke-13 dan
berakhir pada minggu ke-12 sampai ke-14. Dalam kehamilan 1-10% gejala hiperemesis
berlanjut melewati minggu ke-20 sampai minggu ke-22. Pada 0,3-2% kehamilan terjadi
masih cukup tinggi. Hampir 25% pasien hiperemesis gravidarum dirawat inap lebih
dari sekali.
Pada awal masa kehamilan, (morning sickness) sering kali merupakan hari yang
sangat menakutkan bagi ibu hamil yang menyebabkan menurunnya nafsu makan yang
sehat, padahal masa tersebut merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.
Gejala awal kehamilan pada beberapa wanita adalah mual, dengan atau tanpa muntah.
Ini sering disebut morning sickness (mual pagi). Banyak wanita mengalami mual,
biasanya tidak perlu perhatian medis. Akan tetapi, suatu keadaan yang disebut
hyperemesis gravidarum (mual dan muntah yang parah) menyebabkan muntah yang
kejadian emesis gravidarum mencapai 12,5 % dari jumlah kehamilan di dunia. Mual
kematian ibu hamil akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi dinegara-
berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi
yang hidup jika dibandingkan dengan dengan rasio kematian ibu di 9 negara dan 51
kematian di setiap tahunnya, dari jumlah tersebut terjadi di Asia dan Afrika subsahara
mencapai 10%, dan di Negara maju mencapai kurang dari 10%. Masalah terbesar
yang terjadi di negara berkembang seperti Indonesia adalah angka kematian dan
resiko tinggi dan komplikasi obstretic apabila tidak segera ditangani maka dapat
Angka kejadian mual dan muntah terjadi pada 60-80% pada primigravida
dan 40-60% pada multigravida. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Keluhan mual dan muntah ini dikatakan wajar jika
dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin berkurang secara bertahap
hingga akhirnya berhenti diusia kehamilan 16 minggu. Setiap wanita hamil akan
memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-
apa, tapi ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan
Keluhan yang dialami ibu dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan
yakni dengan pelaksanaan asuhan kehamilan atau biasanya dikenal dengan Antenatal
memberikan penjelasan dan motivasi mengenai keluhan yang dirasakan ibu hamil
termasuk didalamnya mual dan muntah yang biasa di kenal dengan nama emesis
gravidarum. Karena masih banyak ibu hamil yang tidak mengetahui cara mengatasi
mual dan muntah yang dialaminya, oleh karena itu calon ibu diharapkan memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai mual muntah agar ibu dapat mengatasi masalahnya
pada awal kehamilan sehingga tidak terjadi komplikasi kehamilan yang dapat
Leopold 2
a) Letakkan telapak tangan kiri pada dinding
perut lateral kanan dan telapak tangan kanan
pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan
pada ketinggian yang sama.
b) Mulai dari bagian atas, tekan secara
bergantian atau bersamaan telapak tangan kiri
dan kanan kemudian geser kearah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan
memenjang (punggung) atau bagian yang kecil
(ekstremitas).
Leopold 3
a)Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
menghadap kebagian kaki ibu
b)Letakan ujung telapak tangan kiri pada dinding
lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada
dinding lateral kanan bawah perut ibu tekan
secara lembut bersamaan atau bergantian untuk
menentukan bagian bawah bayi
( bagian keras, bulat dan hampir homogeny
adalah kepala, sedangkan tonjololan yang lunak
dan kurang simetris adalah bokong )
Leopold 4
a) Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada dinding lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri
dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
b) Temukan kedua jari kiri dan kanan,
kemudian rapatkan semua jari-jari tangan
kanan yang meraba dinding bawah uterus.
c) Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-
jari kiri dan kanan (konvergen/divergen)
d) Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
pada bagian terbawah bayi (bila presentasi
kepala, upayakan memegang bagian
kepala didekat leher dan bila presentasi
bokong, upayakan untuk memegang
pinggang bayi).
e) Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas
panggul, kemudian letakkan jari0jari
tangan kanan diantara tangan kiri dan
simfisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah telah memasuki pintu
atas panggul.
3) Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung
janin.
Berdasarkan hasil analisa SOP yang di dapatkan dan diamati di Klinik Bidan
St.Khodijah SterKeb, mustika jaya Bekasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan
Ibu mengeluh sejak 1minggu yang lalu mengalami mual dan muntah 6-8x sehari,
tidak nafsu makan, badan terasa lemas, pusing, sampai mengganggu aktifitasnya.
mual dan muntah berlebihan yang menetap terjadi pada kehamilan sebelum 20
cairan dan penurunan berat badan hingga dapat membahayakan hidup ibu hamil.
berdasarkan SOP yang didapatkan dari Klinik Bidan Siti Khodijah,STerKeb yaitu
penjelasan tindakan yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga (Informed
seperti persiapan alat dan obat yang akan digunakan, pasien mengosongkan
kandung kemih dan petugas mencuci tangan. Tahapan ketiga yaitu melakukan
penyakit dahulu atau yang sedang diderita atau riwayat penyakit keluarga, pada
kasus Ny. S mengeluh sejak 1 minggu yang lalu mengalami mual dan muntah 6-
8x sehari, tidak nafsu makan, badan terasa lemas, pusing, sampai mengganggu
aktifitasnya.
Pada tahapan keempat yaitu melakukan pemeriksaan umum yaitu mengukur
tekanan darah, BB, lila dan melakukan pemeriksaan fisik dari ujung rambut
sampai ujung kaki, pada kasus Ny. S didapatkan turgor kulit kering.
Pada tahapan keenam yaitu melakukakan kolaborasi dengan unit terkait yaitu
hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb ibu hamil dan juga mengecek protein dan
memberikan terapi Vitamin B6 (25 mg) 3 x sehari, Vitamin B12 (10 mg) 3
x sehari, Vitamin C (50 mg) 3 x sehari Sebanyak 30 tablet diminum dengan air
putih.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wulandari Agustina.
Dalam melaksanakan asuhan pada ibu hamil dengan HEG penatalaksaannya sesuai
dengan rencana yang telah dibuat meliputi mengobservasi keadaan pasien meliputi
keadaan umum ibu dan vital sign. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan ibu
dan janin, Memberikan konseling KIE tentang cara mengurangi mual muntah,
Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, seperti istirahat siang ± 1-2 jam, istirahat
therapi, infus D5% drip ondancentron 4 mg/ 8 jam untuk mengurangi mual muntah,
injeksi ranitidine 50 mg/ 8 jam untuk mengurangi asam lambung agar tidak
DAFTAR PUSTAKA
Anasari, T. 2012. Beberapa Determinan Penyebab Kejadian Hiperemesis Gravidarum
Margareth, ZH. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nelis, dkk. 2012. Hubungan Primigravida, Mola Hidatidosa dan Gemellli dengan
Kejadian Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil di Ruang Mawar RSUD dr. M.
Yunus Bengkulu.
Sarwono Prawirohardjo..
Rukiyah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan. Jakarta: Trans Info
Media.
Saifuddin, Abdul Bahri. 2009. Buku Acuan Nasional Maternal dan Neonatal.
JAYA BEKASI
Ny. S usia 34 tahun hamil anak ketiga usia kandungan 7 minggu 5 hari ,HPHT
8 Oktober 2020, Tapsiran persalinan 15 juli 2021 sedang melakukan kunjungan untuk
memeriksakan kehamilannya di Klinik Bd. Siti Khodijah S.Ter Keb, pada tanggal 1
desember 2020, ibu mengatakan sejak 1 minggu yang lalu mengalami mual dan
muntah 7-8x sehari, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, badan terasa lemas, pusing,
sampai mengganggu aktifitasnya. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit bawaan atau
LILA : 26 cm, Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 90/70 mmHg, Nadi : 84x/m,
Pernafasan : 22 x/m, Suhu : 37 ºC. Hasil pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung
kaki, didapatkan turgor kulit kering, teraba ballotement, hasil dari cek laboratorium
Ny. S memiliki golongan darah A dan Hb 11,2 gr%. Pada kasus ini bidan
IDENTITAS
Nikah :1X
Ibu mengatakan belum merasakan adanya gerakan janin pada perutnya. Ibu sudah
pernah suntik TT 2x kali pada waktu kehamilan anak pertama dan kedua. Ibu
mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit dan tidak memiliki riwayat
menggunakan kontrasepsi KB suntik 3 bln. Ibu mengatakan makan ± 1-2 kali sehari,
dengan porsi sedikit seperti nasi, lauk, sayur, kadang buah. Minum 3-4 gelas/hari air
putih dan kadang teh pada pagi hari. Ibu mengatakan buang air besar 1 kali sehari,
konsistesnsi keras, bau dan warna khas feses. Buang air kecil ± 4 kali sehari
warna kuning jernih. Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari terganggu karena mual
muntah yang dialami ibu, sehingga aktivitas sehari-hari sering dibantu anggota
keluarga lain. Ibu mengatakan hampir tidak bisa tidur siang karena merasa tidak
nyaman dengan kondisinya saat ini, tidur malam ± 6 – 7 jam dan sering terbangun
karena mual muntah. Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 minggu 1 kali.
Pemeriksaan antropometri :
tanda vital : Tekanan Darah : 90/70 mmHg, Nadi : 84x/m, Pernafasan :22 x/m, Suhu:37
Pemeriksaan fisik :
Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva berwarna merah muda dan
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, tidak ada caries pada gigi
ballottement.
Genitalia ; vulva vagina tidak ada kelainan, tidak ada kondiloma, tidak ada
Golongan Darah: A.
Assesment (A)
Planning (P)
1. Membina hubungan baik dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
3. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa ibu dalam
kondisi lemah, usia kehamilan ibu saat ini adalah 7 minggu 5 hari, tafsiran
persalinan tanggal 15 Juli 2021, dan ibu mengalami hyperemesis
gravidarum tingkat 1.
4. Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa mual dan muntah pada ibu hamil
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan tidur siang ± 2 – 3 jam
serta tidur malam tidak terlalu larut ± 8 jam dan mengurangi aktifitas rumah
tangga untuk sementara waktu agar ibu bisa istirahat secara maksimal untuk
hiperemesis gravidarum yaitu dengan porsi sedikit tapi sering dan makan-
berminyak dan berbau lemak (contoh : daging, keju, susu dan lain- lain) serta
tidak menyajikan makanan dalam kondisi terlalu panas atau dingin agar tidak
(Ibu sudah mengerti dan paham tentang asupan makanan dan minuman
gravidarum yaitu jangan tiba-tiba langsung berdiri pada saat baru bangun
tidur pagi tetapi miring kemudian duduk terlebih dahulu baru perlahan berdiri
8. Menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal 2-3 liter per hari atau 7-8
mengungkapkan perasaannya, ibu merasa lebih baik dan lebih tenang dengan
kondisinya
12. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG terkait dengan terapi yang akan
diberikan
BAGAN ALIR
A. KESIMPULAN
kebidanan STIKIM di Klinik bidan St.khodijah Ster Keb dapat diambil kesimpulan
bahwa SOP dalam penanganan kasus Hyperemesis Gravidarum pada ibu hamil sudah
sesuai dan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dilapangan. Prosedur system
kolaborasi juga sudah sesuai dengan dilakukan rujukan secara internal dan rujukan
secara eksternal yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah dibuat oleh
B. SARAN
a) Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengimplementasikan teori yang sudah didapatkan
lebih maksimal dikegiatan praktek praktek selanjutnya.
b) Bagi Masyarakat