Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu prasarat tugas
perkuliahan .
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu mulai
dari awal sampai tersusunnya makalah ini.
Semoga bantuan, petunjuk dan dukungan yang telah diberikan menjadi amal dan ibadah
serta mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan
untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran yang membangun dari pembaca. Mudah-mudahan
makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca terutama sekali bagi mahasiswa.

Bukittinggi, Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………… ii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang ……………………………………………….. 1

B. Rumusan masalah ……………………………………………….. 2

C. Tujuan ……………………………………………………….. 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian ……………………………………………………… 3

B. Tujuan perawatan payudara ……………………………… 4

C. Etiologi ……………………………………………………… 4

D. Manifestasi klinik ……………………………………………… 5

E. Pencegahan ……………………………………………………… 6

F. Penatalaksaan ……………………………………………………… 6

G. Perawatan payudara ………………………………………………. 6

H. Pengkajian ………………………………………………………. 8

I. Askep ……………………………………………………………… 9

J. Implementasi ……………………………………………………… 11

K. Evaluasi ……………………………………………………… 11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 13

B. Saran ……………………………………………………………… 13

REFERENSI ……………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan utama saat ini masih dihadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di Indonesia
adalah masih tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan. Menghadapi
masalah ini maka Indonesia mencanangkan program Safe Motherhood yang mempunyai prioritas
pada peningkatan pelayanan kesehatan wanita terutama paada masa kehamilan, persalinan dan
pasca persalinan (post partum).
Periode post partum adalah masa (kira-kira 6 minggu) setelah kelahiran bayi, selama tubuh
beradaptasi ke keadaan sebelum hamil, atau disebut dengan puerperium (Patricia W., 2006).
Komplikasi yang sering terjadi pada post partum adalah perdarahan hebat dan infeksi.
Angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh dunia mencapai 515 ribu
jiwa pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap menit karena komplikasi karena
kehamilan dan persalinannya (dr.Nugraha, 2007). Saat ini jumlah post partum 1,2% tiap tahunnya
dan angka post partum di Indonesia pada tahun 2009 masih cukup tinggi yaitu sebesar 228 per
100.000 persalinan (www.republika.co.id). Menurut survey kesehatan rumah tangga (SKRT)
selama 10 tahun angka kematian ibu terutama disebabkan post partum sekitar 67% dan 70%
kematian karena perdarahan dan infeks. Sedangkan data yang diperoleh dari bagian rekam medik
RS. Dirgahayu terhitung sejak Januari 2013 – April 2013 didapatkan jumlah klien dengan post
partum normal atau spontan sebanyak 231 Jiwa. Dirumah sakit Dirgahayu komplikasi persalian
yaitu perdarahan terdapat 4 jiwa.
Asuhan keperawatan pada post partum adalah salah satu pelayanan kesehatan utama yang
diperkirakan dapat menurunkan angka kematian ibu sampai (25%). selain itu diadakannya sistem
rujukan yang efektif yang dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak. Dengan adanya
tingkat kematian ibu Post Partum yang masih cukup tinggi merupakan tantangan bagi tenaga
kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komperhensif dan memuaskan agar
dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak. Berdasarkan hal tersebut pentingnya pelayanan
kesehatan ibu post partum maka penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan post
partum yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah. “Asuhan Keperawatan Ny. A dengan post
partum”.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perawatan payudara ?
2. Apa tujuan perawatan payudara ?
3. Apa saja etiologi perawatan payudara ?
4. Jelaskan manifestasi klinik dari perawatan payudara post partum dengan bayi meninggal ?
5. Bagaimana cara pencegahan terjdi pembengkakan payudara ?
6. Jelaskan penatalaksanaanya?
7. Bagaimana askepnya?
C. Tujuan
Umum : untuk mengetahui konsep dan askep tentang perawatan payudara post partum pada ibu
yang bayinya mrninggal.
Khusus :
1. Untuk mengetahui perawatan payudara
2. Untuk mengetahui tujuan perawatan payudara
3. Untuk mengetahui etiologi perawatan payudara
4. Untuk mengetahui manifestasi klinik dari perawatan payudara post partum dengan bayi meninggal
5. Untuk mengetahui cara pencegahan terjdi pembengkakan payudara
6. Untuk mengetahui penatalaksanaanya
7. Untuk mengetahui askepnya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi
1. Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk
memilihara kesehatan payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post
partum. Ataupun, memberikan tindakan pada organ payudara dengan cara di massag. Perawatan
payudara dilakukan pada hari ke-2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.
2. Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu
keluar dengan lancar.
3. Post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim,
sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya organ-organ yang berkaitan dengan
kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat
melahirkan (Suherni, dkk, 2009).
4. Menurut Bobak (2004) Post partum adalah periode 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ - organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.
5. Sedangkan menurut Ambarwati & Wulandari (2008) masa post partum (nifas/puerperium) adalah
masa setelah keluarnya plasenta sampai alat – alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan
secara normal berlangsung selama enam minggu atau 42 hari.
6. Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu
pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran
susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini
mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Perawatan payudara
untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI
bagi buah hati.
7. Berdasarkan defenisi di atas, kelompok dapat menyinpulkan bahwa yang di maksud dengan
perawatan payudara post partum ibu dengan bayi meninggal adalah suatu upaya yang dilakukan
untuk merawat payudara ibu yang bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan payudara agar
tetap sehat dan terhindar dari infeksi serta payudara kencang/kenyal kembali.

B. Tujuan perawatan
1. Melenturkan dan menguatkan putting susu
2. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
3. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
4. Untuk menonjolkan puting susu
5. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
6. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
7. Untuk mengetahui adanya kelainan

C. Etiologi
Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding yang diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki
bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya
akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem
saraf. Makanan-makanan buatan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini tidak
mampu menandingi keunggulan ASI.

ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat
gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi
mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi
selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ. Selain itu,
mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak keunggulan yang diberikan ASI,
maka perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini juga karena untuk
menunjang pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif, payudara yang sehat dan terawat baik, mampu
melancarkan produksi ASI. Hal ini membuat proses pemberian ASI menjadi lebih mudah baik
bagi ibu maupun bayi.
Payudara bengkak disebabkan karena :
1. Menyusui yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat
terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan.
2. Penggunaan bra (BH) yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak bersih dapat menyebabkan
sumbatan pada duktus.
3. Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau
karena kelainan pada puting susu, keluhan ibu adalah payudara bengkak, keras, panas, nyeri .
4. ASI di dalam saluran payudara tidak keluarkan.
5. Bendungan asi pada pembuluh darah dan limfe.
6. ASI tidak dikeluarkan secara sempurna.

D. Manifestasi klinik
1. Payudara bengkak
Ciri – Ciri : Payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan
ASI tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam.

2. Payudara penuh
Sedangkan pada payudara penuh: payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan
tidak ada demam.

E. Pencegahan
1. Keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi.
2. Lakukan perawatan payudara pasca persalinan (masase, dan sebagainya).
3. Jangan membersihkan puting susu dengan sabun dan zat pembersih lain,hanya dengan air.
4. Puting susu dan areola harus kering
5. Jangan memakai lapisan plastik pada payudara

F. Penatalaksanaan
Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena bayi meninggal :
1. Pengosongan isi payudara dengan tangan (diperah).
2. Pengosongan dengan pompa payudara.
3. Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi seperti tablet lynoral dan
parlodel.(Marilyn E.Doenges. 2000. Hal 10).
Cara Perawatan Payudara :

1. Persiapan alat untuk perawatan payudara


a. Handuk 2 buah
b. Washlap 2 buah
c. Waskom berisi air dingin 1 buah
d. Waskom berisi air hangat 1 buah
e. Minyak kelapa/baby oil
f. Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
g. Baki, alas dan penutup
2. Pelaksanaan
a. Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
b. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
c. Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
d. Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
e. Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
f. Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan pada areola mamae selama 5
menit kemudian bersihkan dengan diputar.
g. Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan pengurutan
Gerakan Pertama:

Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara, gerakan tangan ke

arah atas pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan

20-30 kali.

Gerakan Kedua:

Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut payudara

dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada

kedua payudara secara bergantian.

Gerakan Ketiga:

Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain mengurut dengan

bahu, jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali

dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.

h. Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara bergantian diakhiri dengan air

hangat selama 5 menit.


i. Bersihkan payudara terutama bekas minyak.

j. Pakailah bra yang pas.

Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara:

Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini mungkin.

Dampak tersebut meliputi :

a. Puting susu kedalam

b. ASI lama keluar

c. Pembengkakan pada payudara

d. Payudara meradang

e. Payudara kotor

f. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

G. Pengkajian
a. Identitas Klien :
1) Pasien (diisi lengkap)
Nama, Umur, Jenis kelamin ,Status perkawinan ,Agama ,Pendidikan, Pekerjaan, Alamat, Tgl
masuk RS.
2) Penanggung Jawab (diisi lengkap)
Nama , Umur ,Jenis kelamin ,Agama ,Pendidikan ,Pekerjaan, Alamat.
b. Pengkajian Fisik
1) Keluhan utama
(keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian).
2) Riwayat kesehatan sebelumnya
( riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit ).
3) Riwayat kesehatan sekarang
(riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit).
4) Riwayat kesehatan keluarga
5) Tanda-tanda Vital
6) Mamae
Gumpalan, kemerahan, nyeri, perawatan payudara, management engorgement, kondisi putting,
pengeluaran ASI.
7) Abdomen
Palpasi , tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
8) Perineum
Lochea, tanda-tanda REEDA.
9) Ekstremitas
Varices, tanda-tanda Homan.
10) Rektum
Hemoroid, dll.
11) Aktivitas sehari-hari.
c. Pengkajian Psikologis
1) Umum
Status emosi,gambaran diri dan tingkat kepercayaan.
2) Spesifik
Depresi postpartum.
3) Seksualitas
Siklus menstruasi,pengeluaran ASI dan penurunan libido.

H. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d bendungan ASI
b. Ansietas b/d perasaan kehilangan

I. Asuhan keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d bendungan ASI
NOC :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam nyeri berkurang dengan kriteria hasil :
a. Ibu merasa nyaman tidak tampak menahan nyeri
b. Nyeri berkurang/hilang
c. Respon spikologis ibu membaik
NIC :
a. Berikan tecnic distraksi dan relaksasi
b. Jelaskan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :
1) Messase payudara dan ASI di peras dengan tangan sebelum menyusui
2) Basahi putting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk menyusui
3) Kompres dingin payudara ibu sebelum menyusui
4) Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada payudara
5) Pakai BH yang menyangga, gunakan yang menekan
c. Kaji skala nyeri secara komprehensif
d. Dorong pasien untuk mengubah distorsi pola pikir dan memandang dirinya sendiri lebh realistis
e. Kolaborasi dengan team medis/dokter tentang pemberian analgesic.

2. Ansietas b/d perasaan kehilangan


NOC :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam pasien tidak lagi cemas akan keadaan
dirinya.dengan kriteria hasil :
a. Ansietas berkurang
b. Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas
c. Mengidentifikasikan gejala yang merupakan indikator ansietas pasien
d. Meneruskan aktifitas yang dibutuhkan meskipun mengalami kecemasan
e. RR dalam batas normal 16-20 x/menit
NIC :
a. Minimalkan kehawatiran, ketakutan, prasangka atau perasaan tidak tenang yang berhubungan
dengan sumber bahaya/sumber ansietas pasien.
b. Memberikan penenang, penerimaan dan dukungan selama masa stress.
c. Berikan technik penenangan diri/ relaksasi dengan cara meredakan kecemasan pada pasien yang
mengalami distres akut.
d. Membantu pasien untuk tetap beradaptasi dengan persepsi stresor keadaan dirinya.
e. Kaji TTV
J. Implementasi
Melaksanakan implementasi keperawatan yang dilakukan sesuai dengan intervensi di atas.

K. Evaluasi
Setelah melakukan intervensi keperawatan, keperawatan :
Diagnosa 1 S : Pasien mengatakan nyeri di bagian puting susunya
suadah berkurang
O : Tidak terlihat menyeringat/menahan nyeri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
1

Dianosa II S : Pasien mengatakan tidak cemas akan keadaannya


O : Pasien tidak tampak cemas
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk
memilihara kesehatan payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post
partum. Ataupun, memberikan tindakan pada organ payudara dengan cara di massag. Perawatan
payudara dilakukan pada hari ke-2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.
Tujuan perawatan :
1. Melenturkan dan menguatkan putting susu
2. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
3. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
4. Untuk menonjolkan puting susu
5. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
6. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
7. Untuk mengetahui adanya kelainan

B. Saran
Penulis menyadari penulisan makalah ini belumlah sempurna sebagaimana yang dituntut dalam
sebuah karya ilmiah. Untuk itu kepada para pembaca diharapkan dapat memberikan saran yang
konstruktif agar Makalah ini dapat disempurnakan.

REFERENSI

Detective.(online).askep keperawatan payudara


bengkak.(http://detectivecrizt.blogspot.com/2011/04/askep-perawatan-payudara-bengkak-
pada.html/di akses tanggal 16 MEI 2015).
Bocah keperawatan(online).pembengkakan
payudara.(http://bocahkeperawatan.blogspot.com/2013/11/pembengkakan-payudara-
mastitis.html/di akses tanggal 15 Mei 2015).
Melieerika(online).asuhan kebidanan tentang
mastitis(https://meliaerikaa.wordpress.com/2014/08/14/asuhan-kebidanan-tentang-mastitis// di
akses tanggal 15 Mei 2015).

Anda mungkin juga menyukai