Anda di halaman 1dari 15

PERAWATAN PAYUDARA

PADA IBU HAMIL

OLEH : KELOMPOK 8 (A12-A)

NAMA KELOMPOK :
1. Fitri Yani ( 183212829 )
2. I Nyoman Bagus Yudisthira K.P ( 183212836 )
3. I Putu Budi Atmika ( 183212837 )
4. I Wayan Roki Darma Hendra ( 183212838 )
5. I Komang Widi Mestapa Yoga ( 183212833 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

TAHUN AJARAN 2019/ 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan
dan bantuan sejumlah pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Dosen Keperawatan Maternitas Ns. Niluh Gede Puspita Yanti,s.Kep.,M.Bio
2.      Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi kepada kami
3.      Teman-teman yang telah memberikan dukungan
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangunakan sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat.

Denpasar, 12 maret 2020

                                                                                                               Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... I


DAFTAR ISI .......................................................................................... Ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A.  1.1 Latar belakang ................................................................................... 1
B.  1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C.  1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2


A 2.1Anatomi Dan Fisiologi Payudara ..................................................... 2
1.   2.1.1 Anatomi Payudara ......................................................................... 2
2.   2.1.2 Fisiologi Laktasi ............................................................................ 2
B  2.2Konsep Perawatan Payudara .................................................... 3
1.   2.2.1Pengertian Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas ................ 3
2.   2.2.2 Etiologi Perawatan Payudara ............................................. 3
3.   2.2.3 Cara Perawatan Payudara .................................................. 4
4.   2.2.4 Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara ........... 5
5.   2.2.5 Penatalaksanaan ................................................................. 5
h 2.3 SAP………………………………………………………………7
BAB III PENUTUP................................................................................ 11
1.   3.1 Kesimpulan ................................................................................. 11
2.   3.2 Saran ........................................................................................ 11
DAFTARPUSTAKA .…………………………………....…………… 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap wanita pasti menginginkan bentuk payudara yang ideal dan menarik, maka
tidak  jarang kita mendengar beberapa wanita memilih untuk tidak menyusui buah
hatinya  dikarenakan kekhawatiran payudara akan menjadi kendor. Tidak hanya itu,
keinginan seorang ibu untuk menyusui buah hatinya kerap kali terhambat oleh ketidak
nyamanan yang timbul saat proses menyusui, seperti misalnya akibat gangguan kecil seperti
bayi sulit menghisap ASI, payudara lecet dan lain-lain. Kondisi-kondisi tersebut kerap
menyurutkan niat bunda untuk memberikan ASI pada si kecil. Dan hal tersebut sangatlah
disayangkan, karena ASI merupakan gabungan nutrisi penting dengan proporsi ideal dan
bentuk yang paling mudah diserap oleh bayi, yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan proses
tumbuh kembang bayi.
Beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan payudara saat
menyusui, sehingga bunda bisa memberikan ASI pada bayi tanpa perlu merasa
cemas. Perawatan payudara yang perlu dilakukan berupa pemijatan payudara untuk
memperbaiki sirkulasi darah, merawat puting payudara agar bersih dan tidak mudah lecet,
serta memperlancar produksi ASI.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana anatomi dan fisiologi payudara?
2.      Bagaimana cara perawatan payudara pada ibu nifas?
3.      Bagaimana melakukan perawatan payudara dengan penanganan tertentu?

1.3 Tujuan Penulisan


1.      Mengetahui anatomi dan fisiologi payudara
2.      Mengetahui cara perawatan payudara pada ibu nifas
3.      Mampu melakukan perawatan payudara dengan penanganan tertentu

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Dan Fisiologi Payudara


2.1.1  Anatomi payudara
Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot
dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia
mempunyai sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram
dan saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
a.    Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel
aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus
bergabung   membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)

b.   Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah


Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke
dalam puting danbermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran
terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

c.    Papilla atau puting, yaaitu bagian yang menonjol di puncak payudara


Bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran air susu
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam
(inverted).

2.1.2Fisiologis laktasi

Selama kehamilan hormone prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI Biasanya
belum keluar karea masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau
ketiga pasca perasalinan, kadar estrogen dan progestero menurun drastic, sehingga prolaktin
lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini
terjadi perangsangan putting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI
lebih lancer.
Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin dan
reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting susu karena hisapan oleh bayi.

2
a.     Reflek prolaktin
Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat
kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron
yang masih tinggi. Pasca oersalinan, yaitu lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus
luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting
susu dan kalang payudara karena ujung-ujung syaraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor
mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus
dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya
merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin
akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel
alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan
sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau
ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak
menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Sedangkan pada ibi
menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti : stress atau pengaruh psikis,
anestesi, operasi dan rangsangan puting susu.       

b.    Reflek let down


Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang
berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian
dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan
kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan
masuk melalui duktus lactiferus masuk ke mulut
bayi.Kontraksi.dari.sel.akan.memeras.air.susu.yang.telah.terbuat, keluar.dari.

2.2 Konsep Perawatan Payudara


2.2.1 Pengertian Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu
pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara
dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali
sehari.  Perawatan payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya
dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati.

2.2.2     Etiologi Perawatan Payudara


Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding  yang diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan
penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air
susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama,
ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak

3
dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan buatan untuk bayi yang diramu
menggunakan teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan ASI.
ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan
zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah
bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan
energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ.
Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak keunggulan yang diberikan ASI,
maka perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini juga
karena  untuk menunjang pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif, payudara yang sehat dan
terawat baik, mampu melancarkan produksi ASI. Hal ini membuat proses pemberian ASI
menjadi lebih mudah baik bagi ibu maupun bayi.
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara semasa
hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
·         Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
·         Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
·         Untuk menonjolkan puting susu
·         Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
·         Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
·         Untuk memperbanyak produksi ASI
·         Untuk mengetahui adanya kelainan

2.2.3 Cara Perawatan Payudara


Persiapan alat untuk perawatan payudara
a.  Handuk 2 buah
b.   Washlap 2 buah
c. Waskom berisi air dingin 1 buah
d.   Waskom berisi air hangat 1 buah
e.   Minyak kelapa/baby oil
f.  Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
g.  Baki, alas dan penutup
Pelaksanaan:
a. Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
b.  Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
c.   Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
d.   Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
e.  Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
f.    Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan pada areola mamae
selama 5 menit kemudian bersihkan dengan diputar.

4
g.    Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan pengurutan

1.Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara, gerakan tangan ke arah atas
pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan 20-
30 kali.

2.Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut payudara
dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada
kedua payudara secara bergantian.
3.Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain mengurut dengan
bahu, jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali
dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.

h.    Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara bergantian diakhiri dengan
air hangat selama 5 menit
i.     Bersihkan payudara terutama bekas minyak
j.     Pakailah  BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan yang menyangga
buah dada atau langsung susui bayi.
Menggunakan BH

2.2.4 Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara


Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini
mungkin. Dampak tersebut meliputi :
a.Puting susu kedalam
b.Anak susah menyusui
c.ASI lama keluar
d.Produksi ASI terbatas
e.Pembengkakan pada payudara
f.Payudara meradang
g.Payudara kotor
h.Ibu belum siap menyusui
i.Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

2.2.5 Penatalaksanaan
a.   Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua sisi puting dan
setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting menggunakan ibu jari

5
dan telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai
beberapa kali dan dilakukan secara rutin.

b.   Jika Asi Belum Keluar


Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera menyusui sejak
bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, Dengan teratur menyusui bayi maka
hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan
prolaktin yang akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka
akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru menyusui.

c.   Penanganan  puting susu lecet


Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa mengistirahatkan 24 jam pada
payudara yang lece dan memerah ASI secara manual dan di tampung pada botol steril lalu
di suapkan menggunakan sendok kecil . Olesi dengan krim untuk payudara yang lecet.
Bila ada madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.

d.   Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri, Asi Menetes Pelan Dan
Badan Terasa Demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan keras, juga sedikit
nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang
diikuti pembesaran kelenjar di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam
batas wajar. Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa menyusui
untuk meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih banyak. Inilah
pentingnya minum air putih 8 sampai dengan 10 gelas sehari.

e.   Perawatan Ibu Nifas Dengan Payudara Bengkak Karena Bayi Meninggal


Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk perawaatan payudara agar
air susu keluar dengan lancar.
Adapun penyebab payudara bengkak antara lain yaitu karena adanyan proses menyusui
yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat
terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan. Penggunaan Bra ( BH ) yang ketat serta
keadaan puting susu yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus.

Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan


sempurna atau karena kelainan pada puting susu, keluhan ibu adalah payudara bengkak,
keras, panas, nyeri . ASI di dalam saluran payudara tidak keluarkan.

Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada payudara
bengkak: payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah,
dan ASI tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam. Sedangkan pada

6
payudara penuh : payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada
demam.

Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena bayi meninggal :
1.      Pengosongan isi payudara dengan tangan ( memerah ).
2.      Pengosongan dengan pompa payudara.
3.      Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi seperti tablet lynoral
dan parlodel. ( Marilyn E.Doenges. 2000. Hal 10)

2.3 Satuan acara penyuluhan (SAP) Perawatan payudara pasca melahirkan

1.       Pokok bahasan            : Perawatan payudara pasca persalinan


2.       Subpokok bahasan      : perawatan payudara

3.       Tempat                        : Ruangan kelas


4.       Waktu                         : 30 menit
5.       Hari/Tanggal               :selasa 17 maret 2020
6.       Sasaran                       : ibu ibu
7.       Penyuluh                     : mahasiswa stikes wika
8.       Tujuan                         : agar ibu pham pentingnya peratan payudara

a.    Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit, klien dapat mengerti dan memahami
serta dapat melakukan perawatan payudara dengan benar.
b.      Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit klien dapat:
1. Menyebutkan kembali Pengertian perawatan payudara
2. Menjelaskan kembali tujuan perawatan payudara
3. Menjelaskan kembali manfaat perawatan payudara
4. Menjelaskan kembali akibat tidak dilakukan perawatan payudara
5. menyebutkan kembali pelaksanaan perawatan payudara
6. Menjelaskan kembali hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan payudara.
7. Menyebutkan kembali alat-alat yang digunakan dalam perawatan payudara.
8. Mendemonstrasikan kembali langkah-langkah perawatan payudara.
9.   Metode                       : Ceramah, diskusi, demonstrasi
10. Media                         : Lembar balik, leaflet
11. Sumber                       : Buku perawatan kebidanan
12. Materi                         : Terlampir

7
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan 1.       Membuka acara dengan1.       Menjawab salam
mengucapkan salam kepada sasaran
2.       Menyampaikan topik dan tujuan
penkes kepada sasaran 2.       Mendengarkan penyuluh
menyampaikan topik dan    
3.       Kontrak waktu untuk kesepakatan tujuan.
pelaksanaan penkes dengan sasaran3.       Menyetujui kesepakatan
waktu pelaksanaan penkes
20 menit Kegiatan inti1.       Mengkaji ulang pengetahuan1.       Menyampaikan
sasaran tentang materi penyuluhan. pengetahuannya tentang
2.       Menjelaskan materi penyuluhan materi penyuluhan
kepada sasaran dengan2.       Mendengarkan penyuluh
menggunakan lembar balik dan menyampaikan materi
leaflet
3.       Mendemonstrasikan perawatan
payudara. 3.       Memperhatikan penyuluh
selama demonstrasi

4.       Memberikan kesempatan kepada 4.       menanyakan hal-hal yang


sasaran untuk menanyakan hal-hal tidak dimengerti dari materi
yang belum di mengerti dari meteri penyuluhan
yang dijelaskan penyuluh.

5 menit Evaluasi/ 1.       Memberikan pertanyaan kepada 1.       Menjawab pertanyaan yang


penutup sasaran tentang materi yang sudah diajukan penyuluh
disampaikan penyuluh
2.       Menyimpulkan materi penyuluhan 2.       Mendengarkan penyampaian
yang telah disampaikan kepada kesimpulan
sasaran 3.       Mendengarkan penyuluh
3.       Menutup acara dan mengucapkan menutup acara dan menjawab
salam serta terima kasih kepada salam
sasaran.
Kegiatan Penyuluhan

 Evaluasi
a.   Jelaskan Pengertian Perawatan payudara!
b.   Jelaskan Tujuan perawatan payudara!
c.   Jelaskan Manfaat perawatan payudara!
d.   Jelaskan Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara!
e.   Jelaskan Pelaksanaan perawatan payudara!
f.    Jelaskan Hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan payudara!
g.    Sebutkan Alat-alat yang digunakan dalam perawatan payudara!
h.    Jelaskan Langkah-langkah perawatan payudara.!

Lampiran
Materi Penyuluhan

8
PERAWATAN PAYUDARA PASCA PERSALINAN

A.     Pengertian
Perawatan payudara adalah salah satu usaha memperbanyak ASI dengan perawatan khusus
lewat pemberian rangsangan pada otot-otot buah dada.

B.     Tujuan
1. Untuk memperbanyak atau memperlancar sikulasi darah
2. Untuk mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI.

C.     Manfaat
1. Memelihara kebersihan payudara
2. Melenturkan dan menguatkan putting susu
3. Mengeluarkan puting susu yang tertarik ke dalam
4. Mempersiapkan produksi ASI

D.    Akibat jika tidak dilakukan


1. Daerah putting susu dan payudara
2. Puting susu tidak menonjol
3. Produksi ASI tidak lancar dan tidak keluar

E.     Pelaksanaan
1. Dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari setelah melahirkan, dilakukan 2x sehari selama
menyusui.

F.     Hal-hal yang harus diperhatikan


1. Perawatan dilakukan secara teratur
2. Kebersihan sehari-hari harus diperhatikan
3. Gizi ibu harus lebih baik dibandingkan waktu hamil
4. Ibu harus percaya diri akan kemampuannya untuk menyusui bayinya
5. Ibu harus merasa nyaman dan santai
6. Rasa cemas dan stress harus dihindari

G.    Alat-alat yang digunakan


1. Minyak atau baby oil secukupnya
2. 1 buah kom kecil yang berisi 4 kasa/kapas bersih
3. 2 buah washlap atau kain bersih yang  menyerap air
4. 2 buah waskom yang berisi air hangat dan dingin
5. 2 buah handuk

H.    Langkah-langkah
A. Kompres bagian putting dan sekitar areola mamae menggunakan kassa atau kapas yang di
beri minyak selama 5 menit. Kemudian sambil diangkat kassa atau kapas, bersihkan
daerah putting dan areola mamae hingga bersih.
B. Licinkan tangan dengan minyak, kemudian tempatkan kedua telapak tangan diantara
payudara, kemudian urutkan kearah atas, kekanan, kekiri payudara kemudian kebawah,

9
payudara agak diangkat kemudian lepaskan dan dilakukan 20-30 kali atau selama 5
menit.
C. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri (untuk pengurutan payudara kiri) kemudian
tangan kanan mengurut dengan jari-jari kelingking dari pangkal menuju putting, untuk
payudara kanan sama, dilakukan selama 20-30 kali atau 5 menit untuk tiap payudara.
D. Pengurutan dilakukan dengan menggunakan buku-buku jari tangan ( untuk penyokongan
sama dengan nomor 3. dilakukan 20-30 kali atau 5 menit untuk tiap payudara.
E. Kompres payudara dengan air hangat dan dingin secara bergantian selama 5 menit.
F. Bersihkan atau keringkan payudara dengan handuk.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan
pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan
payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali
sehari.  Perawatan payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya
dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati.
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara semasa
hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
1)      Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
2)      Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
3)      Untuk menonjolkan puting susu
4)      Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
5)      Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
6)      Untuk memperbanyak produksi ASI
7)      Untuk mengetahui adanya kelainan

3.2 Saran
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca beserta
penulis. Khususnya pada para calon-calon ibu untuk mengetahui bagaimana merawat
payudara yang benar. Serta bagi para mahasiswa keperawatan pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://ayipsyarifudinnur.blogspot.com/2014/09/makalah-perawatan-payudara.html

https://pijatsemarang.wordpress.com/2013/01/30/pijat-payudara-apa-manfaat-dan-bahayanya/

12

Anda mungkin juga menyukai