Anda di halaman 1dari 8

Nama : kadek sri wahyuni (18.321.

2840)
Narasi BLS pada dewasa

Setelah kecelakaan terjadi yang dilakukan pertama kali adalah aman lingkungan dan
amankan korban, jika korban dalam keadaan tidak sadar minta pertolongan pada orang terdekat,
cobalah tepuk bahu korban sambi memanggil korban ibu/bapak, jika korban tidak menunjukan
reaksi segera aktifkan perangkat bergerak jika tersedia, ambil AED jika diri sendiri tidak berani
melakukannya mintalah seseorang untuk melakukannya. Perhatikan nafas korban apakah terhenti
atau tersengal-sengal dan periksa denyut nadi apakah nadi benar-benar terasa dalam waktu 10
detik?

Jika pernafasan normal artinya ada denyut nadi, pantau terus pernfasan dan denyut nadi
hingga tenaga medis tiba, jika nafas tidak normal namun ada denyut nadi berikan nafas buatan5-
6 detik atau 10-12 nafas/menit, setelah 2 menit aktifkan sistem tanggapan darurat dengan terus
berikan nafas buatan, periksa denyut nadi setiap 2 menit, jika tidak ada denyut lanjutkan CPR,
jika terjadi overdosis aploid berikan nalakson sesuai protocol. Jika nafas berhenti atau tersengan-
sengal dan tidak ada denyut nadi lakukan CPR mulai siklus 30 kompresi dan 2 nafas buatan,
gunakan AED segera setelah tersedia. Jika AED telah tersedia periksa ritme detak jantung
apakah ritme dapat dilakukan kejut? Jika ritme dapat di kejut terapkan 1 kejut segera lanjutkan
dengan CPR selama 2 menit lanjutkan hingga tenaga ALS mengambil alih. Namun jika ritme
tidak dapat dilakukan kejut maka segera lanjutkan CPR lakukan selama 2 menit lanjutkan hingga
tenaga ALS ambil alih.
Narasi BLS pada anak-anak dengan 1 penolong

Setelah kecelakaan terjadi yang dilakukan pertama kali adalah aman lingkungan dan
amankan korban, jika korban dalam keadaan tidak sadar minta pertolongan pada orang terdekat,
cobalah tepuk bahu korban sambil memanggil korban, jika korban tidak menunjukan reaksi
segera aktifkan perangkat bergerak jika tersedia, Perhatikan nafas korban apakah nafas terhenti
atau tersengal-sengal dan periksa denyut nadi terasa dalam 10 detik.

Jika pernafasan normal artinya ada denyut nadi, aktifkan tanggapan darurat jika belum
aktif pantau terus pernfasan dan denyut nadi hingga tenaga medis tiba, jika nafas tidak normal
namun ada denyut nadi berikan nafas buatan 3-5 detik atau 12-20 nafas/menit, tambahkan
kompresi jika nadi kurang dari 60x/menit dengan tanda perfusi buruk, aktifkan sistem tanggapan
darurat setelah 2 menit, periksa denyut nadi setiap 2 menit, terus berikan nafas buatan jika tidak
ada denyut nadi mulai CPR. Nafas korban terhenti atau tersengal-sengal dan tidak ada denyut
nadi apakah korban terlihat jatuh mendadak ? jika ya ambil sistem tanggap darurat lalu ambil
AED, jika tidak lakukan CPR mulai 30 kompresi dan 2 nafas buatan, jika penolong ke 2 datag
lakukan rasio 15:2, jika penolong masih sendiri ambil AED segera setelah tersedia.

AED menganalisis ritme, apakah ritme dapat dikejut atau tidak ? jika ritme dapat di kejut
terapkan 1 kejut lanjutkan CPR selama 2 menit, hingga tenaga medis mengambil alih atau
korban mulai bergerak, jika ritme tidak dapat di kejut segera lanjutkan CPR selama 2 menit
lanjutkan hingga tenaga medis mulai mengambil alih atau korban mulai bergerak.
Narasi BLS pada anak-anak dengan 1 penolong

Setelah kecelakaan terjadi yang dilakukan pertama kali adalah aman lingkungan dan
amankan korban, jika korban dalam keadaan tidak sadar minta pertolongan pada orang terdekat,
cobalah tepuk bahu korban sambil memanggil korban, jika korban tidak menunjukan reaksi
segera aktifkan perangkat bergerak jika tersedia, Perhatikan nafas korban apakah nafas terhenti
atau tersengal-sengal dan periksa denyut nadi benar benar terasa dalam 10 detik.

Jika pernafasan normal artinya ada denyut nadi, damping terus korban hingga tenaga medis
datang, jika nafas tidak normal namun ada denyut nadi berikan nafas buatan 3-5 detik atau 12-20
nafas/menit, tambahkan kompresi jika nadi kurang dari 60x/menit dengan tanda perfusi buruk,
aktifkan sistem tanggapan darurat setelah 2 menit, periksa denyut nadi setiap 2 menit, terus
berikan nafas buatan jika tidak ada denyut nadi mulai CPR. Nafas korban terhenti atau tersengal-
sengal dan tidak ada denyut nadi penolong pertama CPR dengan rasio 30:2, setelah penolong ke
2 kembali berikan rasio 15:2 gunakan AED segera setelah tersedia.

AED menganalisis ritme, apakah ritme dapat dikejut atau tidak ? jika ritme dapat di kejut
terapkan 1 kejut lanjutkan CPR selama 2 menit hingga tenaga medis mengambil alih atau korban
mulai bergerak, jika ritme tidak dapat di kejut segera lanjutkan CPR selama 2 menit lanjutkan
hingga tenaga medis mulai mengambil alih atau korban mulai bergerak.
alogritma serangan jantung pada ibu hamil
Narasi BLS pada ibu hamil

Korban mengalami henti jantung, segera lakukan CPR dengan kualitas tinggi, defibrilasi jika
terindikasi, dan berikan epinefrin, jika tahap pertama sudah dilakukan segera bentuk tim henti
jantung maternal, setelah tim terbentuk pertimbangkan penyebab dari henti jantung, ada 2
intervensi yang dapat dilakukan.

Yang pertama setelah pertimbangkan etiologi lakukan intervensi maternal dengan lakkukan
manajemen jalan nafas, berikan o2 100% dengan hindari ventilasi berlebih, tempatkan iv di atas
diafragma jika korban menerima iv magnesium, hentikan pemberian magnesium dan berikan
kalsium klorida atau glukolat. Setelah intervensi maternal dilakukan lanjutkan dengan CPR
dengan kualitas tinggi, defibrilasi jika terindikasi, dan berikan epinefrin.

Intervensi yang ke 2 dengan intervensi obstetric yaitu lakukan pergeseran Rahim lateral,
lepaskan monitor janin, siapkan persalinan perimortem cesarean. Setelah persalinan perimortem
cesarean diap, perhatikan korban jika dalam waktu 5 menit ada ROSC segera pertimbangkan
persalianan perimortem cesarean dilakukan, jika persalinan sudah dilakukan tim neonatal akan
menerima neonatus.

Anda mungkin juga menyukai