DISUSUN
Oleh Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,
dengan judul “ Evidence Based Bayi Baru Lahir (BBL)” Sebagai makhluk ciptaan
ini. Oleh karena itu, Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun agar dalam Penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua Pembaca pada umumnya dan bagi
mahasiswa khususnya.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………..….
1 DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………….
2 PENDAHULUAN
3. BAB 1
…………………………………………………………………………………..
LATAR BELAKANG…………………….
……………………………………………….
B. TUJUAN………………….
…………………………………………………………….
BAB. II
……………………………………………………………………………………
PEMBAHASAN………………………………….
……………………………………….
…………….
……………………………….
………………...
A.
KESIMPULAN……………………………………………………………………
……
B. TUJUAN
……………………………………………………………………………….
C. DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kebidanan adalah yang mempelajari kehamilanlinan,bayi baru lahir dan kala
medicine (EBM), suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada paradigma
baru untuk mengambil keputusan medis.Asuhan bayi baru lahir dan balita
pada bayi baru lahir berdasarkan pengambilan keputusan klinik yang telah
ditetapkan oleh medis untuk menyelesaikan masalah dan menentukan asuhan yang
diperlukan oleh pasien. Keputusan itu harus akurat, komprehensif dan aman, baik
Periode BBL adalah masa 28 hari pertama kehidupan manusia, pada masa ini
masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian karena pada masa ini
terdapat mortalitas paling tinggi (Rudon 2006). Bayi normal yang dilahirkan
B. Tujuan
BAB.II
PEMBAHASAN
harus berdasarkan bukti dan bukti inipun tidak sekedar bukti.Tapi bukti
(EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan karena dengan
proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga
B. Definisi BBLR
Bayi berat lahir rendah adalah keadaan ketika bayi dilahirkan memiliki berat
badannya kurang dari 2500 gram. Keadaan BBLR ini akan berdampak buruk
atau Bayi Kurang Bulan Murni adalah bayi yang dilahirkan kurang bulang
intrakanial.
2. BBLR (KMK) : Bayi Berat Badan Lahir Rendah karena Bayi Kecil untuk
Masa Kehamilan (KMK) adalah bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1. Baby Friendly Baby friendly atau dikenal dengan Baby Friendly Initiative
kebutuhan bayi dan memberdayakan ibu untuk memberikan bayi mereka awal
kehidupan yang baik. Dalam istilah praktis, rumah sakit sayang bayi
telah melakukannya.
menghubungi mereka setelah pulang dari rumah sakit atau klinik. semua staf
tenaga kesehatan.
b. Melatih semua staf tenaga kesehatan dalam keterampilan yang
menyusui
kelahiran.
f. Berikan ASI pada bayi baru lahir, kecuali jika ada indikasi medis
sama
1. Memulai pemberian ASI secara dini dan eklusif yaitu setelah bayi lahir
menit
upaya untuk peningkatan sumber daya manusia antara lain dengan jalan
meningkatkan kesehatan dan gizi bayi baru lahir yang akhirnya bertujuan
untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan
mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi,
bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh
Manfaat memberikan ASI pada bayi dalam waktu kurang dari setengah jam
pasca persalinan:
dalam peredaran darah ibu Dengan isapan bayi yang benar oksitosin akan keluar
lebih banyak.
3. Regulasi Suhu Bayi Baru Lahir dengan Kontak Kulit ke Kulit Bayi baru
lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress
dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar
yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban
menguap lewat kulit pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa
kembali panas tubuhnya. Kontak kulit bayi dengan ibu dengan perawatan metode
hipotermi
lebih baik ditunda karena sangat tidak menguntungkan baik bagi bayi maupun
bagi ibunya. Mengingat fenomena yang terjadi di Indonesia antara lain
tingginya angka morbiditas ataupun mortalitas pada bayi salah satunya yang
juga meningkatnya dengan tajam kejadian autis pada anak- anak di Indonesia
tahun ke tahun tanpa tahu pemicu penyebabnya. Ternyata salah satu asumsi
sementara atas kasus fenomena di atas adalah karena adanya ICC (Imediettly Cord
Clamping) di langkah APN yaitu pemotongan tali pusat segera setelah bayi
lahir. Dalam jurnal ilmiah yang dilakukan oleh George Marcom Morley (2007)
setelah kelahiran, dan pada saat bayi mulai menangis dan kulitnya berwarna
memotong tali pusat pada saat proses sedang berlangsung, dari sirkulasi
penelitian ini dikatakan bahwa saat talipusat dilakukan pengekleman, pulse rate
dan cardiac out put berkurang 50% karena 50% dari vena yang kembali ke
jantung telah dimatikan (clamped off). Banyak sekali akibat yang tidak
menguntungkan pada pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir dan dalam
penelitian ini dikatakan resiko untuk terjadinya brain injury, cerebral palsy,
asfiksia, autis, kejadian bayi kuning bahkan anemia pada bayi sangatlah banyak.
pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir sangat tidak menguntungkan
baik bagi bayi maupun bagi ibunya. Namun dalam praktek APN dikatakan
bahwa pemotongan tali pusat dilakukan segera setelah bayi lahir. Dari situ
kita bisa lihat betapa besarnya resiko kerugian, kesakitan maupun kematian
5. Perawatan tali pusat Saat bayi dilahirkan, tali pusar (umbilikal) yang
Tali pusar yang melekat di perut bayi, akan disisakan beberapa senti. Sisanya
ini akan dibiarkan hingga pelan-pelan menyusut dan mengering, lalu terlepas
dengan sendirinya. Agar tidak menimbulkan infeksi, sisa potongan tadi harus
Membersihkan tali pusat saat bayi tidak berada di dalam bak air.
Hindari waktu yang lama bayi di air karena bisa menyebabkan hipotermi.
dahulu.
d. Jangan mengolesi tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak karena
6. Bounding Attachment Bounding Attachment yaitu interaksi orang tua dan bayi
secara nyata, baik fisik maupun sensorik. Dilakukan segera setelah bayi lahir agar
attachment yaitu:
2. Reflek menghisap
mengantuk, tenang, siap bermain dan sehat. Gunakan peralatan yang aman dan
bersih antara lain tidak mudah pecah, tidak mengandung racun/ bahan kimia, tidak
dengan bayi atau balita setiap hari, terus-menerus, bervariasi, dan disesuaikan
dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan bayi/
memperhatikan minat atau keinginan bayi/ balita, atau bayi sedang mengantuk,
bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan, sebal,
negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh
merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru
menimbulkan ketakutan bagi bayi/ balitanya. Berbagai tahapan dalam baby spa
dapat menghindari bayi untuk tidak takut air dikemudian hari. Berenang juga bisa
terlalu besar sehingga bayi bisa melatih otot-ototya lebih efektif. Penelitian di
jerman menyebutkan bahwa bayi yang berenang akan memiliki kelebihan dalam
(growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil dari proses pematangan. Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan
balita adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir yang dilakukan
perabaan, pembauan, dan pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak
kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi serta
Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus menerus, bervariasi dengan suasana
BABIII
PENUTUP
A.Kesimpulan
Paradigma baru yang berdasarkan evidence based terkini, terbukti dapat mencgah
atau komplikasi yang sering terjadi. Hal ini memberikan manfaat yang nyata dan
mampu membantu upya penurunan angka kematian bayi baru lahir. Jika semua
penolong persalinan dilatih agar kompeten untuk melakukan upaya dan deteksi
B. Saran
khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam
Jurnalbidandiah.blogspot.com Shukmawatiayu.blogspot.com