Anda di halaman 1dari 17

EVIDENCE BASED BAYI BARU LAHIR (BBL)

DISUSUN

Oleh Kelompok 1

- Afifah Aulia ( 211560412041 )

- Aini Rogyah ( 211560412042 )

- Aini Yanwar Fadlia ( 211560412043)

- Anggieta Febriana ( 211560412044 )

- Army Siswanti ( 211560412045 )

- Christine Rindiana ( 211560412046 )

- Dara Ayu Zamita ( 211560412047 )

- Dhea Amelia Ade Putri ( 211560412048 )

Dosen : FARIDA MENTALINA SIMANJUNTAK, M. Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA


INDONESIA BEKASI TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,

dengan judul “ Evidence Based Bayi Baru Lahir (BBL)” Sebagai makhluk ciptaan

Tuhan, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah

ini. Oleh karena itu, Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun agar dalam Penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi semua Pembaca pada umumnya dan bagi

mahasiswa khususnya.
DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR…………………………………………………………………..….

1 DAFTAR

ISI…………………………………………………………………………….

2 PENDAHULUAN

3. BAB 1

…………………………………………………………………………………..

LATAR BELAKANG…………………….

……………………………………………….

B. TUJUAN………………….

…………………………………………………………….

BAB. II

……………………………………………………………………………………

PEMBAHASAN………………………………….

……………………………………….

A. PENGERTIAN EVIDENCE BASED…….……………………………...

…………….

B. CONTOH EVIDENCE BASED BAYI BARU LAHIR

……………………………….

BAB. III. PENUTUP……………………………………………………

………………...
A.

KESIMPULAN……………………………………………………………………

……

B. TUJUAN

……………………………………………………………………………….

C. DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kebidanan adalah yang mempelajari kehamilanlinan,bayi baru lahir dan kala

nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Evidence based

medicine (EBM), suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada paradigma

baru untuk mengambil keputusan medis.Asuhan bayi baru lahir dan balita

berdasarkan Evidance Based merupakan suatu kegiatan asuhan yang dilakukan

pada bayi baru lahir berdasarkan pengambilan keputusan klinik yang telah

ditetapkan oleh medis untuk menyelesaikan masalah dan menentukan asuhan yang

diperlukan oleh pasien. Keputusan itu harus akurat, komprehensif dan aman, baik

bagi pasien dan keluarganya maupun petugas yang memberikan pertolongan.

Periode BBL adalah masa 28 hari pertama kehidupan manusia, pada masa ini

terjadi proses penyesuaian system tubuh bayi intrauteri kekehidupan ekstrauteri

masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian karena pada masa ini

terdapat mortalitas paling tinggi (Rudon 2006). Bayi normal yang dilahirkan

dirumah sakit maupun dklinik bersalin biasanya hanya mendapatkan perawatan 2

– 3 hari perawatan. Selanjutnya dirumah sepenuhnya dilakukan oleh ibu.

B. Tujuan

- Untuk mengetahui Pengertian evidence based

- untuk mengetahui contoh evidence based bayi baru lahir

BAB.II
PEMBAHASAN

A. pengertian Evidence based artinya berdasarkan bukti.

Artinya tidak lagi berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata. Semua

harus berdasarkan bukti dan bukti inipun tidak sekedar bukti.Tapi bukti

ilmiah terkini yang bisa dipertanggungjawabkan. Evidenced Based Midwifery

(EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan karena dengan

adanya EBM maka dapat mencegah tindakan–tindakan yang tidak

diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada

proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga

dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

B. Definisi BBLR

Bayi berat lahir rendah adalah keadaan ketika bayi dilahirkan memiliki berat

badannya kurang dari 2500 gram. Keadaan BBLR ini akan berdampak buruk

untuk tumbuh kembang bayi ke depannya (Kementerian Kesehatan RI, 2015).

Ada 2 keadaan BBLR yaitu :

1. Prematuritas atau Bayi Kurang Bulan Murni : BBLR karena prematuritas

atau Bayi Kurang Bulan Murni adalah bayi yang dilahirkan kurang bulang

(preterm) mempunyai organ yang belum berfungsi seperti bayi aterm

sehingga bayi tersebut mengalami kesulitan untuk hidup di luar rahim.

Makin pendek masa kehamilan makin kurang sempurna fungsi alat-alat

tubuhnya, akibatnya makin mudah terjadi komplikasi, seperti : sindroma


gangguan pernafasan, hipotermia, aspirasi, infeksi, dan pendarahan

intrakanial.

2. BBLR (KMK) : Bayi Berat Badan Lahir Rendah karena Bayi Kecil untuk

Masa Kehamilan (KMK) adalah bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya lebih baik dibandingkan dengan

bayi preterm dengan berat badan yang sama.

(Kementerian Kesehatan RI, 2015).

C. Contoh evidence based bayi baru lahir

1. Baby Friendly Baby friendly atau dikenal dengan Baby Friendly Initiative

(inisiasi sayang bayi) adalah suatu prakarsa internasional untuk

mempromosikan, melindungi dan mendukung inisiasi dan kelanjutan

menyusui. Sebuah fasilitas Baby Friendly Hospital/ Maternity berfokus pada

kebutuhan bayi dan memberdayakan ibu untuk memberikan bayi mereka awal

kehidupan yang baik. Dalam istilah praktis, rumah sakit sayang bayi

mendorong dan membantu wanita untuk sukses memulai dan terus

menyusui bayi mereka dan akan menerima penghargaan khusus karena

telah melakukannya.

Dalam rangka mencapai program Baby Friendly Inisiative, semua provider

rumah sakit dan fasilitas bersalin akan:

a. Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui secara rutin dan

dikomunikasikan kepada pendukung menyusui dan menganjurkan ibu

menghubungi mereka setelah pulang dari rumah sakit atau klinik. semua staf

tenaga kesehatan.
b. Melatih semua staf tenaga kesehatan dalam keterampilan yang

diperlukan untuk melaksanakan kebijakan ini.

c. Member tahu semua ibu hamil tentang manfaat dan penatalaksanaan

menyusui

d .Membantu ibu untuk memulai menyusui dalam waktu setengah jam

kelahiran.

e. Tampilkan pada ibu bagaimana cara menyusui dan cara

mempertahankan menyusui jika mereka harus dipisahkan dari bayi mereka.

f. Berikan ASI pada bayi baru lahir, kecuali jika ada indikasi medis

g. Praktek rooming-in agar memungkinkan ibu dan bayi tetap bersama-

sama

Pelaksanaan baby friendly dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Memulai pemberian ASI secara dini dan eklusif yaitu setelah bayi lahir

maksimal setengah jam pertama setelah persalinan

2. Melakukan pemotongan tali pusat dengan adanya penundaan selama 3

menit

3. Melakukan perawatan tali pusat 4. Melakukan bounding attachment

2. Memulai Pemberian Asi Dini Berdasarkan evidence based yang up to date,

upaya untuk peningkatan sumber daya manusia antara lain dengan jalan

memberikan ASI sedini mungkin (IMD) yang dimaksudkan untuk

meningkatkan kesehatan dan gizi bayi baru lahir yang akhirnya bertujuan

untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan
mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).

Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi,

bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh

badan dikeringkan (bukan dimandikan), kecuali pada telapak tangannya.

Manfaat memberikan ASI pada bayi dalam waktu kurang dari setengah jam

pasca persalinan:

Bayi mendapat terapi psikologis berupa ketenangan Tertanamnya

kepercayaan akan lingkungan Kadar hormone prolaktin tidak sempat turun

dalam peredaran darah ibu Dengan isapan bayi yang benar oksitosin akan keluar

lebih banyak.

3. Regulasi Suhu Bayi Baru Lahir dengan Kontak Kulit ke Kulit Bayi baru

lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress

dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar

yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban

menguap lewat kulit pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa

mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan

kembali panas tubuhnya. Kontak kulit bayi dengan ibu dengan perawatan metode

kangguru dapat mepertahankan suhu bayi dan mencegah bayi kedinginan/

hipotermi

4. Pemotongan tali pusat Berdasarkan evidence based, pemotongan tali pusat

lebih baik ditunda karena sangat tidak menguntungkan baik bagi bayi maupun
bagi ibunya. Mengingat fenomena yang terjadi di Indonesia antara lain

tingginya angka morbiditas ataupun mortalitas pada bayi salah satunya yang

disebabkan karena Asfiksia Hyperbillirubinemia/ icterik neonatorum, selain itu

juga meningkatnya dengan tajam kejadian autis pada anak- anak di Indonesia

tahun ke tahun tanpa tahu pemicu penyebabnya. Ternyata salah satu asumsi

sementara atas kasus fenomena di atas adalah karena adanya ICC (Imediettly Cord

Clamping) di langkah APN yaitu pemotongan tali pusat segera setelah bayi

lahir. Dalam jurnal ilmiah yang dilakukan oleh George Marcom Morley (2007)

dikatakan bahwa seluruh proses biasanya terjadi dalam beberapa menit

setelah kelahiran, dan pada saat bayi mulai menangis dan kulitnya berwarna

merah muda, menandakan prosesnya sudah komplit. Menjepit dan

memotong tali pusat pada saat proses sedang berlangsung, dari sirkulasi

oksigen janin menjadi sistem sirkulasi bayi sangat menggangu sistem

pendukung kehidupan ini dan bisa menyebabkan penyakit serius. Dalam

penelitian ini dikatakan bahwa saat talipusat dilakukan pengekleman, pulse rate

dan cardiac out put berkurang 50% karena 50% dari vena yang kembali ke

jantung telah dimatikan (clamped off). Banyak sekali akibat yang tidak

menguntungkan pada pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir dan dalam

penelitian ini dikatakan resiko untuk terjadinya brain injury, cerebral palsy,

asfiksia, autis, kejadian bayi kuning bahkan anemia pada bayi sangatlah banyak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eillen K. Hutton (2007) bahwa

dengan penundaan pemotongan tali pusat dapat:

• Peningkatan kadar hematokrit dalam darah

• Peningkatan kadar hemoglobin dalam darah


• Penurunan angka Anemia pada bayi

• Penurunan resiko jaudice/ bayi kuning

Mencermati dari hasil-hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir sangat tidak menguntungkan

baik bagi bayi maupun bagi ibunya. Namun dalam praktek APN dikatakan

bahwa pemotongan tali pusat dilakukan segera setelah bayi lahir. Dari situ

kita bisa lihat betapa besarnya resiko kerugian, kesakitan maupun kematian

yang dapat terjadi.

5. Perawatan tali pusat Saat bayi dilahirkan, tali pusar (umbilikal) yang

menghubungkannya dan plasenta ibunya akan dipotong meski tidak semuanya.

Tali pusar yang melekat di perut bayi, akan disisakan beberapa senti. Sisanya

ini akan dibiarkan hingga pelan-pelan menyusut dan mengering, lalu terlepas

dengan sendirinya. Agar tidak menimbulkan infeksi, sisa potongan tadi harus

dirawat dengan benar.

Cara merawatnya adalah sebagai berikut:

a. Saat memandikan bayi, usahakan tidak menarik tali pusat.

Membersihkan tali pusat saat bayi tidak berada di dalam bak air.

Hindari waktu yang lama bayi di air karena bisa menyebabkan hipotermi.

b. Setelah mandi, utamakan mengerjakan perawatan tali pusat terlebih

dahulu.

c. Perawatan sehari-hari cukup dibungkus dengan kasa steril kering tanpa

diolesi dengan alkohol. Jangan pakai betadine karena yodium yang


terkandung di dalamnya dapat masuk ke dalam peredaran darah bayi dan

menyebabkan gangguan pertumbuhan kelenjar gondok.

d. Jangan mengolesi tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak karena

dapat menjadi media yang baik bagi tumbuhnya kuman.

e. Tetaplah rawat tali pusat dengan menutupnya menggunakan kasa steril

hingga tali pusat lepas secara sempurna. Istilah tumbuh kembang

sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling

berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.

6. Bounding Attachment Bounding Attachment yaitu interaksi orang tua dan bayi

secara nyata, baik fisik maupun sensorik. Dilakukan segera setelah bayi lahir agar

terciptanya ikatan antara orang tua dan bayinya.bounding attachment dilakukan

dengan sentuhan,kontak mata,suara,dll. Keuntungan dilakukannya bounding

attachment yaitu:

1. Kadar oksitoksinmdan prolaktin meningkat

2. Reflek menghisap

3. Pembetukan kekebalan aktif

4. Mempercapat proses ikatan kasih saying orang tua dan anak.

7. Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Stimulasi perkembangan bayi

sudah dapat dilakukan sejak dalam kandungan. Pentingnya melakukan stimulasi

dini (sejak janin dalam kandungan) bertujuan untuk merangsang perkembangan


otak Waktu yang ideal untuk stimulasi adalah saat bayi bangun tidur/ tidak

mengantuk, tenang, siap bermain dan sehat. Gunakan peralatan yang aman dan

bersih antara lain tidak mudah pecah, tidak mengandung racun/ bahan kimia, tidak

tajam dan sebagainya. Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi

dengan bayi atau balita setiap hari, terus-menerus, bervariasi, dan disesuaikan

dengan umur perkembangan kemampuannya. Stimulasi juga harus dilakukan

dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan bayi/

balitanya. Jangan memberikan stimulasi yang terburu-buru dan tidak

memperhatikan minat atau keinginan bayi/ balita, atau bayi sedang mengantuk,

bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan, sebal,

maka tanpa disadari pengasuh justru memberikan rangsangan emosional yang

negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh

merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru

menimbulkan ketakutan bagi bayi/ balitanya. Berbagai tahapan dalam baby spa

dapat menyehatkan organ organ tubuh serta menstimulasi kesadaran

bayi,stimulasi kesadaran bayi adalah mengoptimalakan kemampuan organ organ

sensoris. Berenang juga bisa meningkatkan kesehatan,perkembangan, dan juga

dapat menghindari bayi untuk tidak takut air dikemudian hari. Berenang juga bisa

meningkatkan keseimbangan dan koordinasi karena gravitasi didalam air tidak

terlalu besar sehingga bayi bisa melatih otot-ototya lebih efektif. Penelitian di

jerman menyebutkan bahwa bayi yang berenang akan memiliki kelebihan dalam

perkembngan motorik,kecerdasan dan keterampilan social.


 8 Baby spa dan berenang juga dapat meningkatkan kerja organ tubuh menjadi

lebih optimal, seperti jantung,dan paru-paru. Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan

(growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau

dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat

(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Sedangkan perkembangan

(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi

tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai

hasil dari proses pematangan. Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan

balita adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir yang dilakukan

setiap hari untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan

perabaan, pembauan, dan pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak

kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi serta

merangsang perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita.

Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus menerus, bervariasi dengan suasana

bermain dan kasih sayang akan memicu kecerdasan anak.

BABIII

PENUTUP

A.Kesimpulan
Paradigma baru yang berdasarkan evidence based terkini, terbukti dapat mencgah

atau komplikasi yang sering terjadi. Hal ini memberikan manfaat yang nyata dan

mampu membantu upya penurunan angka kematian bayi baru lahir. Jika semua

penolong persalinan dilatih agar kompeten untuk melakukan upaya dan deteksi

dini secara aktif maka mampu menurunkan angka kematian bayi.

B. Saran

Diharapkan akan adanya peningkatan jumlah bidan yang telibat dalam

penelitian,akan pengetahuan berdasar bukti mengenai asuhan kebidanan

khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam

upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu.


DAFTAR PUSTAKA

Galenia.2014.HOME baby spa.Jakarta.tim galenia Damayanti,ika putrid

dkk.2014.asuhan kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir.Yogyakarta.

Sodikin.2008.buku saku perawatan tali pusat.Jakarta. Jurnal ilmu kesehatan

pengetahuan ibu hamil tentang stimulasi perkembangan

Jurnalbidandiah.blogspot.com Shukmawatiayu.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai