KONSEP DAN ASKEP PERAWATAN PAYUDARA POST PARTUM PADA IBU YANG BAYINYA MENINGGAL
logo baru
Kelompok : 4
Mardalinda 1214202193
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu prasarat tugas perkuliahan .
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu mulai dari awal
sampai tersusunnya makalah ini.
Semoga bantuan, petunjuk dan dukungan yang telah diberikan menjadi amal dan ibadah serta mendapat
balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
mengharapkan kritik, saran yang membangun dari pembaca. Mudah-mudahan makalah ini memberikan
manfaat bagi pembaca terutama sekali bagi mahasiswa.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
C. Tujuan ……………………………………………………….. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ……………………………………………………… 3
C. Etiologi ……………………………………………………… 4
E. Pencegahan ……………………………………………………… 6
F. Penatalaksaan ……………………………………………………… 6
H. Pengkajian ………………………………………………………. 8
I. Askep ……………………………………………………………… 9
J. Implementasi ……………………………………………………… 11
K. Evaluasi ……………………………………………………… 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 13
B. Saran ……………………………………………………………… 13
REFERENSI ……………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan utama saat ini masih dihadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di Indonesia adalah masih
tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan. Menghadapi masalah ini maka
Indonesia mencanangkan program Safe Motherhood yang mempunyai prioritas pada peningkatan
pelayanan kesehatan wanita terutama paada masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan (post
partum).
Periode post partum adalah masa (kira-kira 6 minggu) setelah kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi
ke keadaan sebelum hamil, atau disebut dengan puerperium (Patricia W., 2006). Komplikasi yang sering
terjadi pada post partum adalah perdarahan hebat dan infeksi.
Angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh dunia mencapai 515 ribu jiwa pertahun.
Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap menit karena komplikasi karena kehamilan dan
persalinannya (dr.Nugraha, 2007). Saat ini jumlah post partum 1,2% tiap tahunnya dan angka post
partum di Indonesia pada tahun 2009 masih cukup tinggi yaitu sebesar 228 per 100.000 persalinan
(www.republika.co.id). Menurut survey kesehatan rumah tangga (SKRT) selama 10 tahun angka
kematian ibu terutama disebabkan post partum sekitar 67% dan 70% kematian karena perdarahan dan
infeks. Sedangkan data yang diperoleh dari bagian rekam medik RS. Dirgahayu terhitung sejak Januari
2013 – April 2013 didapatkan jumlah klien dengan post partum normal atau spontan sebanyak 231 Jiwa.
Dirumah sakit Dirgahayu komplikasi persalian yaitu perdarahan terdapat 4 jiwa.
Asuhan keperawatan pada post partum adalah salah satu pelayanan kesehatan utama yang diperkirakan
dapat menurunkan angka kematian ibu sampai (25%). selain itu diadakannya sistem rujukan yang efektif
yang dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak. Dengan adanya tingkat kematian ibu Post Partum
yang masih cukup tinggi merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang komperhensif dan memuaskan agar dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Berdasarkan hal tersebut pentingnya pelayanan kesehatan ibu post partum maka penulis akan
membahas tentang asuhan keperawatan post partum yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah. “Asuhan
Keperawatan Ny. A dengan post partum”.
B. Rumusan masalah
4. Jelaskan manifestasi klinik dari perawatan payudara post partum dengan bayi meninggal ?
6. Jelaskan penatalaksanaanya?
7. Bagaimana askepnya?
C. Tujuan
Umum : untuk mengetahui konsep dan askep tentang perawatan payudara post partum pada ibu yang
bayinya mrninggal.
Khusus :
4. Untuk mengetahui manifestasi klinik dari perawatan payudara post partum dengan bayi meninggal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
1. Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk
memilihara kesehatan payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum.
Ataupun, memberikan tindakan pada organ payudara dengan cara di massag. Perawatan payudara
dilakukan pada hari ke-2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.
2. Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar
dengan lancar.
3. Post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim,
sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya organ-organ yang berkaitan dengan
kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan
(Suherni, dkk, 2009).
4. Menurut Bobak (2004) Post partum adalah periode 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ - organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.
5. Sedangkan menurut Ambarwati & Wulandari (2008) masa post partum (nifas/puerperium) adalah
masa setelah keluarnya plasenta sampai alat – alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara
normal berlangsung selama enam minggu atau 42 hari.
6. Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu
pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu
sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin,
yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Perawatan payudara untuk ibu nifas
yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati.
7. Berdasarkan defenisi di atas, kelompok dapat menyinpulkan bahwa yang di maksud dengan
perawatan payudara post partum ibu dengan bayi meninggal adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
merawat payudara ibu yang bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan payudara agar tetap sehat
dan terhindar dari infeksi serta payudara kencang/kenyal kembali.
B. Tujuan perawatan
C. Etiologi
Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan gizi
bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi
dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh
bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan buatan
untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan ASI.
ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat
mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit
energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh
lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali
kelebihan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak keunggulan yang diberikan ASI, maka
perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini juga karena untuk menunjang
pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif, payudara yang sehat dan terawat baik, mampu melancarkan
produksi ASI. Hal ini membuat proses pemberian ASI menjadi lebih mudah baik bagi ibu maupun bayi.
1. Menyusui yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat
terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan.
2. Penggunaan bra (BH) yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak bersih dapat menyebabkan
sumbatan pada duktus.
3. Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau
karena kelainan pada puting susu, keluhan ibu adalah payudara bengkak, keras, panas, nyeri .
1. Payudara bengkak
Ciri – Ciri : Payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak
keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam.
2. Payudara penuh
Sedangkan pada payudara penuh: payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada
demam.
E. Pencegahan
3. Jangan membersihkan puting susu dengan sabun dan zat pembersih lain,hanya dengan air.
F. Penatalaksanaan
Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena bayi meninggal :
3. Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi seperti tablet lynoral dan parlodel.
(Marilyn E.Doenges. 2000. Hal 10).
a. Handuk 2 buah
b. Washlap 2 buah
2. Pelaksanaan
f. Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan pada areola mamae selama 5
menit kemudian bersihkan dengan diputar.
Gerakan Pertama:
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara, gerakan tangan ke arah atas pusat ke
samping, ke bawah kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan 20-30 kali.
Gerakan Kedua:
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut payudara dengan pinggir
tangan dari arah pangkal ke puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua payudara secara
bergantian.
Gerakan Ketiga:
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain mengurut dengan bahu, jari
tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali dilakukan pada kedua
payudara secara bergantian.
h. Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara bergantian diakhiri dengan air
hangat selama 5 menit.
Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini mungkin. Dampak
tersebut meliputi :
d. Payudara meradang
e. Payudara kotor
G. Pengkajian
a. Identitas Klien :
Nama, Umur, Jenis kelamin ,Status perkawinan ,Agama ,Pendidikan, Pekerjaan, Alamat, Tgl masuk RS.
b. Pengkajian Fisik
1) Keluhan utama
5) Tanda-tanda Vital
6) Mamae
7) Abdomen
8) Perineum
9) Ekstremitas
10) Rektum
Hemoroid, dll.
c. Pengkajian Psikologis
1) Umum
2) Spesifik
Depresi postpartum.
3) Seksualitas
H. Diagnosa keperawatan
I. Asuhan keperawatan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam nyeri berkurang dengan kriteria hasil :
b. Nyeri berkurang/hilang
NIC :
b. Jelaskan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :
2) Basahi putting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk menyusui
4) Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada payudara
d. Dorong pasien untuk mengubah distorsi pola pikir dan memandang dirinya sendiri lebh realistis
NOC :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam pasien tidak lagi cemas akan keadaan
dirinya.dengan kriteria hasil :
a. Ansietas berkurang
a. Minimalkan kehawatiran, ketakutan, prasangka atau perasaan tidak tenang yang berhubungan
dengan sumber bahaya/sumber ansietas pasien.
c. Berikan technik penenangan diri/ relaksasi dengan cara meredakan kecemasan pada pasien yang
mengalami distres akut.
d. Membantu pasien untuk tetap beradaptasi dengan persepsi stresor keadaan dirinya.
e. Kaji TTV
J. Implementasi
K. Evaluasi
Diagnosa 1
Masalah teratasi
P
Intervensi dihentikan
Dianosa II
Intervensi dihentikan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memilihara
kesehatan payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum. Ataupun,
memberikan tindakan pada organ payudara dengan cara di massag. Perawatan payudara dilakukan pada
hari ke-2 setelah melahirkan minimal 2 kali dalam sehari.
Tujuan perawatan :
B. Saran
Penulis menyadari penulisan makalah ini belumlah sempurna sebagaimana yang dituntut dalam sebuah
karya ilmiah. Untuk itu kepada para pembaca diharapkan dapat memberikan saran yang konstruktif agar
Makalah ini dapat disempurnakan.
REFERENSI
Detective.(online).askep keperawatan payudara bengkak.
(http://detectivecrizt.blogspot.com/2011/04/askep-perawatan-payudara-bengkak-pada.html/di akses
tanggal 16 MEI 2015).