AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya makalah ini dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam marilah kita ucapkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafa’at beliau di akhir zaman. Terimakasih yang
sebesar-besarnya kami ucapkan kepada koordinator mata kuliah Maternitas Ibu Anik Puji
Rahayu S.Kp, M.Kep, yang telah membimbing kami dan juga kepada kawan-kawan kelas II
B serta pihak lain yang telah terlibat selama proses penulisan makalah ini. Terimakasih atas
semua bantuan dan masukan yang telah kalian berikan kepada kami.
Makalah ini membahas tentang Insiasi Menyusui Dini. Dengan adanya makalah ini,
kami berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan serta dapat
membantu dalam proses pembelajaran untuk kita semua. Kami sadar bahwa makalah yang
kami susun ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami meminta dan
memohon kritik ataupun saran yang membangun kepada semua pihak yang membaca
makalah ini. Mungkin ini yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat untuk semua,
terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................................................3
B. Tujuan ..............................................................................................................................5
A. Anatomi Payudara.............................................................................................................6
B. Pengertian IMD.................................................................................................................9
C. Prinsip IMD.....................................................................................................................10
D. Langkah-langkah penatalaksanaan IMD..........................................................................10
E. Manfaat IMD...................................................................................................................11
F. Kandumgam ASI.............................................................................................................13
A. Pengertian........................................................................................................................14
B. Indikasi.............................................................................................................................14
C. Peralatan...........................................................................................................................14
D. Cara..................................................................................................................................14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................21
B. Saran................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang bayi selama dalam kandungan telah mengalami proses tumbuh kembang
sedemikian rupa, sehingga waktu bayi lahir berat badannya sudah mencapai berat badan
normal. Pertumbuhan dan perkembangan bayi terus berlangsung sampai dewasa. Proses
tumbuh kembang ini dipengaruhi oleh makanan yang diberikan pada anak. Makanan yang
paling sesuai untuk bayi adalah Air Susu Ibu (ASI), karena ASI memang diperuntukkan bagi
bayi sebagai makanan pokok bayi.
United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) melaporkan
sebanyak 30 ribu kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian balita di seluruh dunia
pada tiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian air susu ibu secara eksklusif selama 6
bulan sejak lahir tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan apapun kepada
bayi. Pemberian air susu ibu dapat membentuk perkembangan intelegensia, rohani dan
perkembangan emosional. WHO merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai
tindakan life saving.
Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) didasarkan pada hasil penelitian yang
membuktikan bahwa kontak bayi dengan ibunya seawal mungkin setelah lahir akan
berdampak positif untuk perkembangan bayi.(2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan
proses bayi mulai menyusu sendiri setelah dilahirkan. Segera setelah keluar dari rahim,
biarkan kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya selama minimal satu jam untuk
mencari sendiri sumber minumnya (ASI).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 bagian kedua
tentang Inisiasi Menyusu Dini Pasal 9, tenaga kesehatan dan penyelenggaran fasilitas
pelayanan kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusu dini terhadap bayi yang baru lahir
kepada ibunya paling singkat selama 1 (satu) jam. Inisiasi menyusu dini sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau
perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Dari serangkaian hasil penelitian jangka panjang di seluruh belahan
dunia, WHO dan Unicef mengadaptasi Global Strategy for Infant and Young Child
Feeding demi menyelamatkan anak-anak yang terancam malnutrisi dari seluruh penjuru
dunia. Dalam strategi global pemberian makan bayi dan balita ini WHO dan Unicef
merekomendasikan : segera dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) segera dalam satu jam
setelah kelahiran bayi, pemberian ASI saja (ASI eksklusif) tanpa makanan dan minuman lain
bagi bayi 0 – 6 bulan, pengenalan makanan pendamping ASI yang mencukupi kebutuhan
nutrisi dan aman pada anak.
ASI dan pola pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak umur 0-23
bulan yang meliputi : proses mulai menyusu, inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian
kolostrum, pemberian makanan prelakteal, menyusu eksklusif, dan pemberian MP-ASI.
Kriteria menyusu eksklusif ditegakkan bila anak umur 0-6 bulan hanya diberi ASI saja pada
24 jam terakhir dan tidak diberi makanan prelakteal. Menyusui sejak dini mempunyai
dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai peran
penting untuk menunjang pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena ASI
kaya dengan zat gizi dan antibodi. Sedangkan bagi ibu, menyusui dapat mengurangi
morbiditas dan mortalitas karena proses menyusui akan merangsang kontraksi uterus
sehingga mengurangi perdarahan pasca melahirkan (postpartum).
Persentase nasional proses mulai menyusu kurang dari satu jam (IMD) setelah bayi
lahir adalah 34,5 persen, dengan persentase tertinggi di Nusa Tenggara Barat (52,9%) dan
terendah di Papua Barat (21,7%). Untuk Sumatera Utara pada tahun 2013 sendiri persentase
proses mulai menyusu < 1 jam (IMD) sebesar 22,9%, 1-6 jam sebesar 32,9%, 7-23 jam
sebesar 4,2%, 24-47 jam sebesar 17,1%, dan ≥ 48 jam sebesar 22,9%.
Penelitian yang dilakukan oleh Rati di Puskesmas Batua Tahun 2013 mengenai
perilaku ibu post partum dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusi Dini (IMD) menunjukkan
bahwa ibu post partum belum mampu menjelaskan tentang IMD seperti pemahaman mereka
tentang ASI eksklusif sehingga IMD terkesan belum sepopuler ASI Eksklusif.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di Klinik Harapan Bunda Tahun
2014, melalui wawancara dari 8 orang ibu post partum, hanya terdapat 3 orang post
partum yang mengetahui dengan baik tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD), dan
sikap positif tentang pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir dan
terdapat 5 orang ibu post partum yang tidak mengetahui dengan baik tentang pelaksanaan
inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi baru lahir, hal ini dikarenakan kurangnya informasi
yang didapatkan ibu mengenai Inisiasi Menyusui Dini (IMD) baik melalui petugas kesehatan
ataupun media massa, ibu terlalu sibuk dengan pekerjaan sehari atau ibu yang memang tidak
perduli mengenai pentingnya dan manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Disamping itu
sebagian ibu juga enggan untuk dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
B. Tujuan
1. Mengetahui anatomi payudara
2. Mengetahui pengertian inisiasi menyusui dini
3. Mengetahui prinsip inisiasi menyusui dini
4. Mengetahui langkah-langkah penatalaksanaan inisiasi menyusui dini
5. Mengetahui manfaat inisiasi menyusui dini
6. Mengetahui kandungan ASI
7. Mengetahui SOAP pada inisiasi menyusui dini
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Anatomi payudara
Payudara ( mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, atas
otot dada dan fungsinya memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai
sepasang kelenjar payudara dengan berat kira- kira 200 gram, yang kiri umumnya
lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600
gramdan pada waktu menyusui mencapai 800 gram.
Ada tiga bagian utama pada payudara yaitu :
a. Korpus ( badan )
yaitu bagian yang membesar Dalam korpus mammae terdapat alveolus yaitu
unit terkecil yang memproduksi susu. Alveolus terdiri dari beberapa sel aciner
yang menghasilkan susu serta dikelilingi oleh sel-sel mioepitel yang berkontraksi
mendorong susu keluar darai kelenjar alveoli, jaringan lemak, sel plasma, sel otot
polos dan pembuluh darah. Beberapa lobules berkumpul menjadi 15-20 lobus
pada tiap payudara. Dan setiap lobus terdiri dari 20 sampai 40 lobulus, sedangkan
tiap lobules terdiri dari 10-100 alveoli.
b. Areola
yaitu bagian yang kehitaman ditengah Letaknya mengelilingi puting susu dan
berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen
pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya
kehamilan. Pada daerah ini didpatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari
montgometry yang membentuk tuberkel dan akan membesar selama kehamilan.
Kelenjar lemak ini akan menghasilkan suatu bahan yang melicinkan kalang
payudara selama menyusui. Pada kalang payudara terdapat duktuk laktiferus yang
merupakan tempat penampungan air susu. Luasnya kalang payudara biasa 1/3 – ½
dari payudara.
c. Papilla/ putting
yaitu bagian yang menonjol dipuncak payudara. Terletak setinggi interkosta
IV, tetapi berhubungan dengan adanaya variasi bentuk dan ukuran payudara.
Maka letaknya pun akan bervariasi pula. Pada tempat ini, terdapat lubang-lubang
kecil yang merupakan muara duktus dari laktferus, ujung-ujung saraf, pembuluh
darah, pembuluh getah bening, serat-serat otot polos yang tersusun secara sirkuler
sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan
menyebabkan putting susu ereksi sedangkan serat- serat oto yang longitudinal
akan menarik kembali putting susu tersebut. Lakerus sinus/ ampulla bertindak
sebagai waduk sementara bagi air susu. Payudara mendapat pasokan darah dari
arteri mammary internl dan eksternal serta bercabang dari arteri – arteri
intercostals. Venanya diatur dalam bentuk bundar disekeliling putting susu. Cairan
limfa mengalir bebas keluar diantara payudara danterus ke node node limfa
didalam axial dan media stinum.
Bentuk putting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/datar, panjang dan terbenam
(inverted).
E. Manfaat IMD
IMD memberi kesempatan kepada bayi untuk menyusu segera setelah lahir. Bayi
setelah lahir, baik melalui persalinan normal maupun Caesar, dibiarkan berada di dada
ibu selama 30-60 menit. Bayi akan secara refleks mencari puting susu ibunya dan
kemudian menyusu.
a. Ada lima tahapan yang dilalui bayi saat akan menyusu dini. Di 30 menit
pertama, ia akan beradaptasi dengan trauma kelahirannya. Ini merupakan
tahap menenangkan diri atau istirahat siaga.
b. Bagi ibu :
1) Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan
mengurangi perdarahan ibu.
2) Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan
mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon
meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
3) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang
berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
F. Kandungan ASI
a. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
2) Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam
organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
3) Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
4) Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
b. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-
6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
B. Indikasi.
Bayi yang lahir normal tanpa tanda adanya gangguan pernapasan dan kelainan
patologis lainnya.
C. Peralatan
persiapan alat IMD pada partus spontan
1. Buah kain pernrl yang lembut dan kering
2. Topi bayi
D. Cara
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat membantu dalam proses belajar mahasiswa
khususnya materi tentang inisiasi menyusui dini.
DAFTAR PUSTAKA
Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Kuntoro. 2000.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta :
JNPKKR-JHPIEGO.
Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Yogyakarta: UGM Press Mustafa.
1998
Perawatan Kebidanan Jilid III. Jakarta: Bhatara Karya Aksara Elkin, Martha Keene.
2000
Puji Rahayu, Anik. 2016. Panduan Praktikum KEPERAWATAN MATERNITAS.
Yogyakarta : deepublish.
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda
Delva. 2014. Makalah inisiasi menyusui dini. www.scribd.com diakses pada 15
maret 2018 (05.34)
Irmay, Ulfha. 2014. Anatomi dan fisiologi payudara masa nifas.
http://sites.google.com diakses pada 15 maret 2018 (05.48)
Senja, cahya. 2015. Makalah inisiasi menyusui dini (IMD). http://diyahalsyah.co.id
diakses pada 15 maret 2018 (05.28)
Windy, Rahma. 2009. Makalah ASKEB II (IMD dan BOUNDING ATTACMENT).
http://superbidanhapsari.com diakses pada 15 maret 2018 (07.25)
LAMPIRAN
SAP
Satuan Acara Penyuluhan
A. TIU
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit mengikuti penkes, klien akan
dapat menjelaskan Inisiasi Menyusui Dini dengan tepat
E. Media
a. Leaflet
b. Lembar balik
G. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Ny.S dan keluarga menyepakati kontrak yang telah di sepaati dan tersedianya media
penkes.
- RSUD Abdul Wahab Sjahranie ( Ruang Mawar)
- Perawat: 1. Hairil Gunawan
2. Muhammad Ihfan Dian Fatoni
3. Siti Aminah
- Media yang tersedia : 1. Lembar Balik
2. Leaflet
2. Evaluasi Proses
Ny.S dan keluarga berpasrtisipasi selama kegiatan dan pelaksanaan sesuai dengan
rencana.
3. Evaluasi Hasil (Lisan)
Klien Mampu :
a. Menjelaskan pengertian Inisiasi Menyusui Dinidengan bahasanya sendiri
b. Menyebutkan manfaat Inisiasi Menyusui Dini dengan kemampuannya sendiri
c. Menyebutkan langkah-langkah Inisiasi Menyusui Dini dengan pemahamannya
sendiri
d. Menyebutkan kandungan ASI dengan kemampuannya sendiri
H. Referensi
Eprints.undip.ac.id/43896/Gilang_YA-G2A009181-Bab2KTI.pdf
(Diakses pada tanggal : 5 Maret 2018 )
http://doktersehat.com/InisiasiMenyusuiDini/ (Diakses pada tanggal tanggal : 5
Maret 2018)
LEAFLEAT
LEMBAR BALIK