KONSELING GIZI
PRODI D3 GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU ADISUTJIPTO
YAYASAN ADI UPAYA
TAHUN 2020
1
HALAMAN PERNYATAAN
2
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................ 1
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2. Tujuan ................................................................................................... 4
1.3. Sasaran .................................................................................................. 4
1.4. Manfaat ................................................................................................. 5
BAB II DASAR TEORI .............................................................................. 6
2.1. Konseling Gizi Ibu Menyusui ............................................................... 6
2.2. Air Susu Ibu (ASI) ................................................................................ 6
2.3. Masalah-Masalah Dalam Menyusui ..................................................... 7
2.4. Bingung Puting ..................................................................................... 8
BAB III DESKRIPSI KASUS ..................................................................... 9
BAB IV DIALOG ....................................................................................... 10
BAB V PENUTUP....................................................................................... 14
5.1. Simpulan ............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15
LAMPIRAN ................................................................................................ 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
a. Untuk mengetahui contoh kasus konseling gizi pada ibu hamil.
b. Untuk mengetahui cara memberikan dan menyampaikan konseling yang
baik bagi ibu hamil.
1.3. Sasaran
Sasaran dari praktikum konseling gizi ini ialah pada ibu hamil. Kasus
yang dialami yaitu bayi bingung puting, ASI tidak eksklusif, dan risiko gizi
lebih pada bayi.
4
1.4. Manfaat
Laporan ini memiliki manfaat yaitu sebagai evaluasi dari praktikum
konseling gizi yang akan dilakukan.
5
BAB II
DASAR TEORI
6
dirasakan oleh ibu dan bayi. Adapun manfaat menyusui menurut Sukraniti
dkk (2018) adalah sebagai berikut:
a. Bagi bayi
1) ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat.
2) ASI mudah dicerna dan secara efisien digunakan oleh tubuh bayi.
3) ASI melindungi bayi terhadap infeksi, yang sangat penting bagi bayi
baru lahir.
4) ASI berdampak pada kesehatan jangka panjang, seperti mengurangi
risiko obesitas dan alergi.
b. Bagi ibu
1) Membantu ibu dan bayi untuk bonding, yaitu mengembangkan
hubungan yang dekat dan penuh kasih.
2) Membantu perkembangan bayi.
3) Dapat menunda kehamilan baru.
4) Melindungi kesehatan ibu dengan beberapa cara.
5) Membantu rahim kembali ke ukuran semula. Hal ini mengurangi
perdarahan, dan dapat membantu mencegah anemia.
6) Mengurangi risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan diabetes
tipe 2.
7) Menyusui lebih murah dibandingkan makanan buatan, termasuk
lebih sedikit biaya untuk perawatan kesehatan.
8) Tidak menghasilkan limbah, sehingga lebih baik bagi lingkungan.
7
3. Masalah menyusui pada masa pasca persalinan lanjut, contohnya adalah
sindrom ASI kurang dan ibu yang bekerja.
4. Masalah menyusui pada keadaan khusus, contohnya adalah ibu
melahirkan dengan bedah caesar, ibu sakit, dan ibu hamil.
5. Masalah pada bayi, contohnya adalah bayi sering menangis, bayi
bingung puting, bayi prematur, bayi kuning, bayi kembar, bayi sakit,
bayi sumbing, bayi dengan lidah pendek (lingual frenulum), dan bayi
yang memerlukan perawatan.
8
9
BAB III
DESKRIPSI KASUS
10
BAB IV
DIALOG
11
Suri : Belakangan ini bayi saya biasnya kalo lagi mau nyusu langsung itu suka
mengisap puting seperti menghisap dot terus menghisapnya juga
terbutus-putus dan sebentar.
Disty : Oh baik, boleh saya tau BB dan PB anak Bapak Ibu?
Joni : Terakhir saya cek di posyandu itu, BB-nya 8,2 kg dan PB-nya 65,1 cm.
Disty : Baik Bapak Joni dan Ibu Suri, mohon ditunggu sebentar. Saya akan
menghitung status gizi dari anak Bapak Ibu.
Joni : Iya Bu Disty.
Disty : Selagi saya menghitung, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan.
Suri : Iya Bu, silakan.
Disty : Jadi sebelumnya saya mohon maaf Bapak Joni dan Ibu Suri, dilihat dari
hal-hal yang sebelumnya sudah disampaikan, ada kemungkinan bahwa
anak Bapak dan Ibu ini mengalami bingung puting. Selain itu, karena
umur anak masih 5 bulanan dan sudah diberi makanan selain ASI,
mohon maaf lagi Bapak Ibu, ASI-nya tidak eksklusif.
Joni : Iya sih Bu, sebenarnya kami tau kalau seharusnya bayi itu mendapat
ASI eksklusif selama minimal 6 bulan, tapi ya itu Bu Disty, karena
belakangan ini dia kadang ngga mau nyusu, kami jadinya ngasih dia
bubur pisang saring.
Suri : Iya Bu Disty, kami bingung. Terus gimana Bu hasil perhitungan status
gizi anak kami? Dan tentang bingung puting itu bagaimana ya Bu?
Disty : Setelah saya hitung, mohon maaf lagi Bapak Ibu, status gizi anak Bapak
Joni dan Ibu Suri ini masuk ke risiko gizi lebih. Untuk bingung puting
sendiri, itu sebenarnya keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu
formula dengan botol selagi bergantian dengan menyusu pada ibu.
Joni : Astagfirullah, ternyata begitu ya Bu. Terus baiknya kami gimana Bu
Disty?
Disty : Iya Bapak Joni, jadi bingung puting bisa terjadi karena mekanisme
menyusu langsung dari ibu berbeda dengan menyusu melalui botol dot.
Mudahnya, bayi jadi mulai nyaman menghisap susu dengan dot, dan
saat menyusu langsung malah bingung mencari “dot”nya yang
12
berakibat bayi kadang tidak mau menyusu di puting Ibu. Untuk
solusinya, mungkin Bapak Joni dan Ibu Suri bisa mulai mengurangi
penggunaan botol dot bila memungkinkan. Untuk Ibu Suri, yang
semangat ya Bu. Anaknya bisa dicoba terus untuk menyusu langsung
pada Ibu. Semoga bisa secepatnya tidak bingung puting lagi.
Suri : Baik Bu Disty, akan saya usahakan. Aamiin Bu, terima kasih. Tapi
kalau semisal anak saya benar-benar sedang tidak mau menyusu
langsung, terus saya kasih susunya lewat sendok boleh tidak Bu?
Disty : Wah, sangat boleh Ibu Suri. Memang alternatifnya itu kalau tidak bisa
menyusu langsung bisa memberi ASI-nya dengan menggunakan
cangkir atau sendok. Di samping itu, saya pesan juga untuk Bapak Joni,
selalu dukung Ibu Suri ya Bapak, supaya tidak jenuh saat berusaha
menyusui anak Bapak dan Ibu.
Joni : Iya Bu, pasti bakal saya dukung sepenuh hati istri saya. Terus cara
supaya status gizi anak kami bisa kembali normal bagaimana ya Bu
Disty?
Disty : Tentang itu, mungkin Bapak dan Ibu bisa mulai mengurangi atau lebih
baiknya mulai tidak memberi makanan selain ASI pada anak Bapak
Joni dan Ibu Suri ini. Supaya bisa ASI eksklusif begitu. Soalnya
sebenarnya ASI itu sudah memiliki kandungan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi anak bayi.
Suri : Baik Bu Disty, kami akan berusaha sedikit demi sedikit mengubah pola
makan anak kami. Mumpung ASI saya juga masih lancar keluarnya.
Sayang kalau ngga dipakai maksimal.
Disty : Nah itu, saya suka semangat Ibu. Saya doakan semoga ASI-nya lancar
terus ya Ibu Suri.
Suri : Iya Bu Disty, terima kasih. Aamiin Bu, aamiin.saya izin pamit ya.
Assalamualaikum.
Joni : Aamiin, terima kasih doanya Bu Disty.
Disty : Sama-sama Bapak Joni dan Ibu Suri. Apa masih ada hal lain yang ingin
disampaikan mungkin?
13
Suri : Sepertinya sudah hanya itu saja Bu.
Disty : Baik, jadi saya tutup ya Bapak Joni dan Ibu Suri sesi konseling kita hari
ini. Kalau berkenan, mungkin minggu depan kita bisa ketemu lagi
untuk melakukan evaluasi dari yang sudah kita diskusikan dan sepakati
hari ini?
Suri : Iya Bu Disty, kami berkenan kok Bu. Untuk jamnya, gimana Mas?
Joni : Kalau minggu depan jamnya sama seperti hari ini bisa tidak ya Bu?
Disty : Tentu bisa Bapak Joni.
Joni : Baik Bu Disty, kalau begitu kami juga pamit pulang dulu ya Bu. Terima
kasih. Assalamualaikum.
Suri : Iya Bu Disty, terima kasih atas hari ini ya Bu.
Disty : Waalaikumussalam. Iya Bapak Joni, Ibu Suri, sama-sama. Saya tunggu
kunjungannya minggu depan ya.
Joni : Iya Bu, Insyaa Allah.
14
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Diketahui salah satu contoh dari kasus konseling gizi bagi ibu menyusui
dengan masalah yaitu bayi bingung puting, ASI tidak eksklusif, dan risiko
gizi lebih pada bayi. Untuk intervensinya, konselor dan klien sepakat supaya
mengurangi penggunaan botol dot, jika benar-benar susah menyusu baru
memberi ASI dengan cangkir atau sendok, dan mulai mengurangi atau
diusahakan menghentikan memberi makanan selain ASI pada bayi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
Berdasarkan deskripsi kasus pada Bab III dan dialog pada Bab IV, dapat
disusun A-D-I-ME untuk memudahkan saat konseling gizi. Adapun susunannya
adalah sebagai berikut:
1. Asesmen
a. BB bayi saat ini 8,2 kg.
b. PB bayi saat ini 65,1 cm.
c. Status gizi berisiko gizi lebih (IMT/U = 1,12).
d. Usia bayi 4 bulan 3 minggu.
e. Bayi tidak mau menyusu langsung.
f. Bayi diberi makanan lain seperti susu formula dan bubur pisang saring.
g. Bayi mengisap puting seperti menghisap dot
h. Benghisap terbutus-putus dan sebentar
i. Bayi diberi susu formula dan bubur pisang saring.
j. ASI ibu lancar.
2. Diagnosis
Problem Bayi bingung puting ASI tidak eksklusif Risiko gizi lebih
Pemberian dot Bayi terkadang Pemberian
terlalu dini karena tidak mau menyusu makanan selain
Etiologi
ibu bekerja. langsung. ASI yang sedikit
berlebih.
Mengisap puting Bayi sudah diberi Z-score dari
seperti menghisap tambahan makanan indikator IMT/U
Signs &
dot, menghisap berupa bubur = 1,12.
sumptom
terbutus-putus dan pisang saring dan
s
sebentar, bayi sering susu formula.
menolak menyusu.
3. Intervensi
17
ASI tidak eksklusif
Bayi bingung puting
dan risiko gizi lebih
- Mengurangi penggunaan botol - Mulai mengurangi atau bisa
dot. menghentikan memberi bayi
- Kalau benar-benar susah makanan selain ASI.
menyusu, bisa memberi ASI
dengan cangkir atau sendok.
18