Anda di halaman 1dari 1

2.

1 Menghitung Kebutuhan Gizi pada Kondisi Bencana

Menganalisis hasil Rapid Health Assessment (RHA) Pada fase tanggap darurat awal,
penyelenggaraan makanan bagi korban bencana mempertimbangkan hasil analisis RHA dan
standar ransum. Ransum adalah bantuan bahan makanan yang memastikan korban bencana
mendapatkan asupan energi, protein dan lemak untuk mempertahankan kehidupan dan
beraktivitas. Ransum dibedakan dalam bentuk kering (dry ration) dan basah (wet ration).
Dalam perhitungan ransum basah diprioritaskan penggunaan garam beriodium dan minyak
goreng yang difortifikasi dengan vitamin A.
Berdasarkan analisis hasil Rapid Health Assessment (RHA) diketahui jumlah
pengungsi berdasarkan kelompok umur, selanjutnya dapat dihitung ransum pengungsi dengan
memperhitungkan setiap orang pengungsi membutuhkan 2.100 kkal, 50 g protein dan 40 g
lemak, serta menyusun menu yang didasarkan pada jenis bahan makanan yang tersedia.

Contoh Standar Ransum Tanggap Darurat Awal

Bahan Makanan Kebutuhan/Orang/Hari Ukuran Rumah Tangga (URT)


(g)
Sereal (beras, terigu, 400 2 gls
jagung)
Kacang-kacangan 60 6-9 sdm

Minyak goreng 25 2-3 sdm


Ikan/daging kaleng -

Gula 15 1-2 sdm


Garam beriodium 5 1 sdm

Buah dan sayur -


Blended food (MP- 50 10 sdm
ASI)
Energi (kkal) 2113
Protein (g; % kkal) 58 g; 11%
Lemak (g; % kkal) 43 g; 18%

Dapus
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/11/Buku-Pedoman-Kegiatan-Gizi-dalam-
Penanggulangan-Bencana.pdf diakses pada 15 agustus 2018 pukul 17.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai