0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
318 tayangan33 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita dengan menggunakan SKDN (Sasaran, Kartu Menuju Sehat, Ditimbang, Naik) dan KMS (Kartu Menuju Sehat). SKDN digunakan untuk memantau pertumbuhan balita dengan menghitung persentase balita yang memiliki KMS, ditimbang, dan mengalami kenaikan berat badan. Sedangkan KMS berisi kurva pertumbuhan normal dan digunakan untuk memantau pertumbuhan individ
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita dengan menggunakan SKDN (Sasaran, Kartu Menuju Sehat, Ditimbang, Naik) dan KMS (Kartu Menuju Sehat). SKDN digunakan untuk memantau pertumbuhan balita dengan menghitung persentase balita yang memiliki KMS, ditimbang, dan mengalami kenaikan berat badan. Sedangkan KMS berisi kurva pertumbuhan normal dan digunakan untuk memantau pertumbuhan individ
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita dengan menggunakan SKDN (Sasaran, Kartu Menuju Sehat, Ditimbang, Naik) dan KMS (Kartu Menuju Sehat). SKDN digunakan untuk memantau pertumbuhan balita dengan menghitung persentase balita yang memiliki KMS, ditimbang, dan mengalami kenaikan berat badan. Sedangkan KMS berisi kurva pertumbuhan normal dan digunakan untuk memantau pertumbuhan individ
POSYANDU ↓ Upaya kesehatan bersumber Daya Manusia (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan Fungsi Posyandu Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih
informasi dan ketrampilan dari petugas kepada
masyarakat dan antar sesama masyarakat
Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan
penurunan AKI dan AKB. 5 PROGRAM UTAMA
Penangg KIA KB Imunisasi Gizi ulangan diare SISTEM LIMA MEJA Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan bayi dan Balita
Meja III : Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat)
Meja IV : Penyuluhan peorangan
Meja V : Pelayanan oleh tenaga profesional
Ketentuan Umum Standar Antropometri UMUR dihitung dalam bulan penuh. Contoh: umur 2 bulan 29 hari dihitung sebagai 2 bulan. Ukuran PANJANG BADAN (PB) digunakan untuk anak umur 0 sampai 24 bulan yang diukur telentang. Bila anak umur 0 – 24 bulan diukur berdiri, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0,7 cm. Ukuran TINGGI BADAN (PB) digunakan untuk anak umur diatas 24 bulan yang diukur berdiri. Bila anak umur diatas 24 bulan diukur telentang, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan 0,7 cm. Ketentuan Umum Standar Antropometri GIZI KURANG dan GIZI BURUK adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah underweight (gizi kurang) dan severely underweight (gizi buruk) Pendek dan Sangat Pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) yang merupakan padanan istilah stunted (pendek) dan severely stunted (sangat pendek) Kurus dan Sangat Kurus adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) yang merupakan padanan istilah wasted (kurus) dan severely wasted (sangat kurus) Interpretasi Hasil Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (z-score) BB/U Gizi buruk < -3 SD Anak umur 0-60 bulan Gizi kurang - 3 s/d <-2 SD Gizi baik - 2 s/d +2 SD Gizi lebih > +2 SD PB/U atau TB/U Sangat pendek < -3 SD Anak umur 0-60 bulan Pendek - 3 s/d <-2 SD Normal - 2 s/d +2 SD Tinggi > +2 SD BB/PB atau BB/TB Sangat kurus < -3 SD Anak umur 0-60 bulan Kurus - 3 s/d <-2 SD Normal - 2 s/d +2 SD Gemuk > +2 SD IMT/U Sangat kurus < -3 SD Anak umur 0-60 bulan Kurus - 3 s/d <-2 SD Normal - 2 s/d +2 SD Gemuk > +2 SD IMT/U Sangat kurus < -3 SD Anak umur 5-18 tahun Kurus - 3 s/d <-2 SD Normal - 2 s/d +1 SD Gemuk >+1 s/d +2 SD Obesitas > +2 SD BALOK SKDN ↓ Status gizi balita yang digambarkan dalam suatu balok SKDN, dimana balok tersebut memuat tentang sasaran balita di suatu wilayah (S), balita yang memiliki KMS (K), balita yang ditimbang berat badannya (D), balita yang ditimbang dan naik berat badannya (N), SKDN tersebut diperoleh dari hasil posyandu yang dimuat di KMS dan digunakan untuk memantau pertumbuhan balita SKDN S : jumlah seluruh balita yang ada dalam wilayah kerja posyandu. K : jumlah Balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat). D : Jumlah Balita yang datang di posyandu atau dikunjungan rumah dan menimbang berat badannya sesuai atau jumlah seluruh balita yang Ditimbang. N : jumlah balita yang ditimbang bebrat badannya mengalami peningkatan bebrat badan dibanding bulannya sebelumnya dengan garis pertumbuhan. O : jumlah anak yang tidak ditimbang bulan lalu. Indikator SKDN Menggambarkan jangkauan atau liputan program. K/S Menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan D/S di posyandu.
Menggambarkan tingkat keberhasilan program dalam kegiatan
N/D UPGK di posyandu. Indikator ini lebih spesifik dibanding dengan indikator lainnya sehingga dapat digunakan sebagai gambaran dasar gizi balita.
Menggambarkan tentang tingkat keberhasilan program di
N/S posyandu. Indikator ini menunjukkan balita yang ditimbang dan
naik berat badannya. Rumus mencari persentase SKDN KMS ↓
Kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak
berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Fungsi Utama 1. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. (Grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan) 2. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. (Riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi) 3. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan- pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare. BAGIAN-BAGIAN KMS Langkah-Langkah Pengisisian KMS 1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin
2. Mengisi identitas anak
& orang tua pada halaman muka KMS Langkah-Langkah Pengisisian KMS 3. Mengisi bulan lahir & bulan penimbangan balita Langkah-Langkah Pengisisian KMS 4. Meletakkan titik BB & membuat garis pertumbuhan a. Letakkan (plotting) titik berat badan hasil penimbangan Langkah-Langkah Pengisisian KMS b. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu Langkah-Langkah Pengisisian KMS a. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu Langkah-Langkah Pengisian KMS b. Tentukan naik atau tidak naik, lalu catat dalam buku register c. Bila bulan lalu balita tidak ditimbang atau bulan ini baru pertama kali ditimbang, maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik. Langkah-Langkah Pengisian KMS 5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak Langkah-Langkah Pengisisian KMS 6. Menentukan status pertumbuhan anak berdasarkan KMS balita Langkah-Langkah Pengisisian KMS 7. Mengisi Catatan Pemberian Imunisasi Bayi Langkah-Langkah Pengisisian KMS 8. Mengisi Catatan Pemberian kapsul Vitamin A Langkah-Langkah Pengisisian KMS 9. Isi kolom pemberian ASI Eksklusif TERIMAKASIH