Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

Pelatihan Pembuatan MP ASI Bergizi pada Kader Posyandu di Wilayah


Kecamatan Bangetayu Kota Semarang

Dosen Pembimbing:

Ria Ambarwati, SKM, M.Gizi

Disusun Oleh:

Adinda Nur Faradila P1337431218041

Bella Ayunda Saputri P1337431218043

Lulu Umaila P1337431218017

Kurnia Desy Ambarwati P1337431218004

Sundari Apriliyanti P1337431220041

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIK SEMESTER VI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2021
I. LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional memiliki tujuan utama meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Salah satu upaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dengan pemenuhan kebutuhan dasar. Upaya
pemberdayaan masyarakat pada bidang kesehatan dapat dilakukan dengan
menumbuhkembangkan Posyandu (Depkes RI, 2007)
Balita merupakan individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk yang
berada dalam rentan usia tertentu. Usia balita dapat dikelompokkan menjadi tiga
golongan yaitu usia bayi (0 – 2 tahun), golongan batita (2-3 tahun), dan golongan
prasekolah (>3-5 tahun). Adapun menurut WHO, kelompok balita adalah 0 – 60
bulan (Andrianii dan Bambang, 2014).
Masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian
yang serius. Pada masa ini balita perlu memperoleh zat gizi dari makanan sehari-hari
dalam jumlah yang tepat dan kualitas yang baik (Adriani dan Bambang, 2014).
Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga
diperoleh status gizi yang baik.
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang
tua. Sebagian besar kejadian kurang gizi dapat dihindari apabila mempunyai cukup
pengetahuan tentang cara pemeliharaan gizi dan mengatur makanan anak. Ketika bayi
memasuki usia 6 bulan ke atas, beberapa zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan
beberapa vitamin dan mineral yang terkandung dalam ASI atau susu formula tidak
lagi mencukupi. Oleh sebab itu, sejak usia 6 bulan, kepada bayi selain ASI mulai
diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) agar kebutuhan gizi bayi terpenuhi.
Dalam emberian MP ASI perlu diperhatikan waktu pemberian MP ASI, frekuensi
porsi, pemilihan bahan makanan, cara pembuatan dan cara pemberiannya.
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan atau minuman
tambahan yang mengandung zat gizi dan diberikan mulai usia 6-24 bulan untuk
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Setelah bayi berusia 6 bulan, kebutuhan
zat gizi makin bertambah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi,
sementara produksi ASI mulai menurun, karena itu bayi membutuhkan makanan
tambahan sebagai pendamping ASI. Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat
kualitas dan kuantitasnya dapat menyebabkan gizi kurang yang berdampak pada
gangguan pertumbuhan dan perkembangan apabila tidak segera diatasi (Mutalib,
2017).
WHO merekomendasikan untuk memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi
berusia 6 bulan dan memberikan MP ASI sejak bayi berusia 6-24 bbulan diteruskan
dengan pemberian ASI sampai dengan usia 2 tahun atau lebih. Standar ini
direkomendasikan karena terbukti dapat menurunkan angka kematian anak dan
meningkatkan kualitas hidup ibu.
Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi bayi/anak melalui perbaikan
perilaku masyarakat dalam pemberian makanan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari upaya perbaikan gizi secara menyeluruh. Ketidaktahuan tentang cara
pemberian makanan bayi dan anak dan adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan,
secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah
kurang gizi pada anak. Berdasarkan Pantauan Status Gizi 2017 yang dilakukan
Kementerian Kesehatan, bayi usia dibawah lima tahun (Balita) yang mengalami
masalah pada 2017 mencapai 17,8% sama dengan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut
terdiri dari Balita yang mengalami gizi buruk 3,8% dan 145 gizi kurang (Kemenkes
RI,2018)
Pemberian MP ASI pada balita di Posyandu tergantung oleh kader Posyandu.
Menurut teori Laawrence Green , perilaku kader Posyandu dalam penyusunan MP
ASI dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pemungkin
(enabling factor), dan faktor pendorong (reinforcing factor). Ketiga faktor ini
memiliki hubungan erat dalam pengadaan makanan pendamping ASI agar dapat
terselenggara dengan baik.
Hasil Riskesdas 2010 mengungkapkan masih ada 505 balita yang tidak
melakukan penimbangan secara teratur di Posyandu. Riset tersebut menunjukkan
makin bertambah umur balita, maka tingkat kunjungan ke posyandu untuk melaukan
penimbangan semakin menurun. Kunjungan posyandu secara nasional rata-rata
mencapai 75,1% pada tahun 2012, sedangkan untuk Standar Pelayanan Minimal yaitu
85% (Kemenkes RI,2012)
Jawa Tengah memiliki angka rata-rata kunjungan posyandu (D/S) 78,32% pada
tahun 2011 dan meningkat menjadi 79,0% pada tahun 2012. Dari 35 kabupaten/kota
di Provinsi Jawa Tengah, baru ada 6 kabupaten yang sudah melampaui SPM
Kesehatan Kabupaten/Kota. Rendahnya pencapaian D/S dapat menurunkan tingkat
keberhasilan program pemantauan pertumbuhan balita (N/D). SPM Kesehatan
Kabupaten untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah 2012 telah ditentukan yaitu D/S :
80% dan N/D : 83% (Dinkes Jateng, 2012)
Di Kecamatan Bangetayu terdapat 64 posyandu. Sebagian besar kader posyandu
me miliki latar belakang pendidikan SMA dan belum memiliki keterampilan dalam
melakukan variasi menu MP ASI balita yang bergizi. Bubur kacang hijau masih
menjadi primadona di Posyandu tiap bulannya. Maka dari itu, kelompok kami
bermaksud mengadakan kegiatan pelatihan mengenai pembuatan MP ASI balita pada
kader di Kecamatan Bangetayu. Harapan yang dapat dicapai dari kegiatan ini adalah
kader posyandu mampu memberikan variasi menu MP ASI balita, sehingga
kebutuhan gizinya dapat terpenuhi, dapat meningkatkan keterampilan kader dan
partisipasi (D/S) karena adanya MP ASI yang lebih menarik

II. TUJUAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memahami pembuatan MP
ASI bergizi untuk balita di Posyandu
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu diharapkan mampu menjelaskan
bahan makanan MP ASI yang bergizi sesuai dengan konsep MP ASI.
2. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu diharapkan mampu membuat MP
ASI berbasis pangan lokal sesuai dengan konsep dasar pembuatan MP ASI
3. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu diharapkan mampu memilih
bahan makanan pangan lokal MP ASI yang berkualitas.
4. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu diharapkan mampu menerapkan
variasi MP ASI dengan prinsip gizi seimbang di posyandu sesuai dengan
persyaratan pembuatan MP ASI.

III. RBPP (Rancang Bangun Program Pembelajaran)


Nama Ajaran : Pembuatan MPASI Bergizi dan Seimbang Untuk Balita
TPU : Pada akhir pelatihan diharapkan semua peserta mampu
menerapkan MPASI untuk balita di masing-masing posyandu
Deskripsi : Pelatihan dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang
vasiasi menu makanan MPASI balita yang bergizi dan seimbang
No TPK Pokok Bahasan Sub Pokok Strategi Pembelajaran Alokasi
Bahasan
Metode Media Waktu Teori Praktek

1. Menjelaskan Gizi 1000 HPK ● Gizi 1000 HPK Ceramah PPT & 30 1
Pemenuhan Gizi ● Pertumbuhan modul menit
1000 HPK dan Dan tumbuh Anak Teori
Tumbuh Kembang kembang anak ● Perkembangan
Anak Anak

● Gizi kurang
2. Menjelaskan Deteksi Dini ● Gizi lebih Ceramah PPT & 30 1
Permasalahan Gizi Masalah Gizi ● Stunting modul menit
Pada Balita Pada Balita ● Pengukuran Teori
antropometri

● Pengertian
3. Penjelasan Konsep Konsep Dasar MPASI Ceramah PPT & 30 1
MPASI Berbahan MPASI Berbahan ● Tujuan modul menit
Pangan Lokal Pangan Lokal Pemberian Teori
Dengan Prinsip Gizi MPASI
Seimbang ● Variasi Bahan
Pangan Lokal
Yang Bergizi
Dan Seimbang
● Contoh Resep
MPASI

4. Praktik Menyusun Langkah-Langkah ● Cara menyusun Praktik Buku 30 1


Menu MPASI Menyusun Menu menu MPASI Resep menit
Berbasis Pangan MPASI Pada MPASI
Lokal Balita Pangan
Lokal

5. Melakukan Melakukan suatu ● cara Praktik PPT 30 1


BLC/diskusi diskusi secara membangun &fasilit menit
kelompok berkelompok suasana ator
menjadi
informal
● cara membuat
suasa yang
kondusif serta
nyaman

IV. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN


Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitmen (BLC)

Metode : Diskusi kelompok

Wawasan
E Pemenuhan Gizi
V 1000 Hari HPK
A
L Deteksi Dini
U Masalah Gizi Balita
A
Penjelasan
SI
Konsep MP-ASI
berbahan pangan
lokal dengan prinsip
gizi seimbang

Evaluasi Post Test


Penutup Penyelenggaraan
V. PESERTA
Kriterian peserta : Peserta pelatihan meliputi Kader Posyandu yang berada di
wilayah Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Jumlah peserta : 15 orang Kader Posyandu melalui kegiatan daring

VI. FASILITAS/PELATIH
Pengetahuan Dan Keterampilan
Pembicara I : Ana Yuliah Rahmawati
Waktu : 30 menit Mampu mampu
menjelaskan bahan
Materi : Konsep 1000 HPK dan Tumbuh Kembang Anak
makanan MP ASI
Pembicara II : Astidio Noviardhi yang bergizi sesuai
Waktu : 30 menit dengan konsep MP
ASI
Materi : Deteksi Dini Masalah Gizi Balita
Mampu membuat
Pembicara III : Tri Kusuma Agung Puruhita MP ASI berbasis
Waktu : 30 menit pangan lokal yang
Materi berkualitas
: Konsep MP-ASI Berbahan Pangan Lokal sesuai
dengan Gizi Seimbang
dengan konsep
dasar pembuatan
VII. PEMBIAYAAN MP ASI
1. Pemasukan mampu
menerapkan variasi
No. Sumber Anggaran Rincian Jumlah
MP ASI dengan
1. kas kelas 46 x @10.000 prinsip
Rpgizi
460.000,00
seimbang di
2. dana kampus 46 x @75.000 Rp 3.450.000,00

Total Rp 3.910.000,00

2. Pengeluaran

No. Kegunaan Rincian Biaya

Honor
1.

Fee Pembicara I Rp 100.000,00

Fee Pembicara II Rp 100.000,00

Fee Pembicara III Rp 100.000,00


2. Transportasi

Pembicara I 1 orang x @50.000 Rp 50.000,00

Pembicara II 1 orang x @50.000 Rp 50.000,00

Pembicara III 1 orang x @50.000 Rp 50.000,00

3. Kesekretariatan

Proposal dan LPJ Rp 75.000,00

4. Sie. Konsumsi

Snack box 50 orang x @Rp 10.000 Rp 500.000,00

Lunch box 50 orang x @Rp 18.000 Rp 900.000,00

Air mineral 600 ml 6 x @Rp 3000 Rp 18.000,00

Air mineral 250 ml 1 dus x @ 35.000 Rp 35.000,00

5. Sie. Acara

Bahan Pembuatan MP- Rp 700.000,00


ASI

6. Sie. Dekdok

Plakat Pembicara 3 x @Rp 50.000 Rp 150.000,00

Sertifikat Pembicara 3 x @Rp 4000 Rp 12.000,00

Co Card Panitia 46 x @ 5000 Rp 230.000,00

MMT Rp 150.000,00

Dekorasi Ruangan Rp 150.000,00

Cap Stempel Rp 10.000,00

Doorprize Rp 250.000,00

7. Dana lain lain Rp 280.000,00

TOTAL Rp 3.910.000,00
VIII. SUSUNAN KEPANITIAAN

SUSUNAN KEPANITIAAN KEGIATAN

Pelindung : Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang

Susi Tursilowati, SKM, MSc.PH

Penasehat : Ketua Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetik


Poltekkes Kemenkes Semarang

M. Jaelani, DCN, M.Kes

Penanggung Jawab : 1.Ria Ambarwati, SKM, M,Gizi

2. Sri Noor Mintarsih, SKM, M.Kes

3. J. Supadi, SKM, M.Kes

4. Ana Yuliah R, S.Gz, M.Gizi

Ketua Panitia : Adinda Nur Faradila

Bendahara : Kurnia Desy Ambar Wati

Sekertaris : Bella Ayunda Saputri

Sie Humas dan Acara : Sundari Apriliyanti

Sie Dekdok dan Perkap: Lulu Umaila

IX. SUSUNAN ACARA

SUSUNAN ACARA KEGIATAN

Alokasi Waktu Agenda Acara Penanggung Jawab

07.30 - 08.00 Registrasi peserta Lulu

08.00 - 08.05 Pembukaan acara Sundari

08.05 - 08.10 Menyanyikan lagu Indonesia Raya Adinda

08.10 - 08.15 Pembacaan doa Bella A

08.15 - 08.30 Sambutan Ketua Panitia Desy


Sambutan Ketua Jurusan Gizi
Sambutan Kepala Puskesmas
08.30 - 08.40 Pre Test Lulu

08.40 - 09.10 Pemateri I : Sundari


Materi : Pemenuhan Gizi 1000 HPK
Narasumber : Ana Yuliah R, S.Gz,M.Gizi

09.10 - 09.40 Pemateri II : Adinda


Materi : Deteksi Dini Masalah Gizi Balita
Narasumber : Astidio Noviardhi, SP.
MKes (Epid)

09.40 - 09.50 Ice Breaking Bella A

09.50 - 10.20 Pemateri III : Desy


Materi : Penjelasan konsep MP ASI
berbahan pangan lokal dengan prinsip gizi
seimbang
Narasumber : Tri Kusuma Agung
Puruhita, SGz, MSc.

10.20 - 10.50 Demonstrasi Pembuatan MP-ASI Lulu

10.50 - 11.35 Juklak Juknis Praktek Penyusunan Menu Sundari


Modifikasi MP-ASI berbahan dasar
Pangan Lokal

11.35 - 12.35 ISHOMA Adinda

12.35 - 13.10 Praktek Penyusunan Menu Modifikasi Bella A


berbahan dasar Pangan Lokal

13.10 - 13.40 Presentasi hasil praktek Desy

13.40 - 13.50 Post Test dan RTL Lulu

13.50 - 14.00 Award dan Doorprize Sundari

14.00 - 14.10 Penutupan dan Foto Bersama Adinda

X. LAMPIRAN PRE TEST-POST TEST


Jumlah Soal = 10 soal
Waktu Pengerjaan = 10 menit
Jenis Pertanyaan = Pertanyaan Tertutup (YA/TIDAK)

No Pernyataan YA TIDAK

1 1000 Hari Pertama Kelahiran merupakan kepanjangan dari 1000 HPK

2 1000 HPK terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan
pertama sejak bayi dilahirkan.

3 Periode Emas (Golden Periode) dimulai sejak kehamilan hingga anak


berumur 2 tahun.

4 Periode Emas (Golden Periode) bukan merupakan masa yang penting


bagi pertumbuhan dan perkembangan anak

5 Stunting merupakan salah satu masalah gizi anak yang disebabkan oleh
tidak terpenuhinya gizi selama 1000 HPK

6 MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) merupakan makanan peralihan dari


ASI ke makanan keluarga yang diberikan pada bayi usia 6 - 24 bulan.

7 MP-ASI diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI.

8 Pemberian MP-ASI yang terlalu dini/awal tidak akan menyebabkan anak


mengalami diare dan gizi kurang.

9 Makanan lunak diberikan sebagai MP-ASI untuk bayi berusia 6 - 9 bulan

10 MP-ASI berbahan dasar Pangan lokal adalah MP-ASI yang terbuat dari
pangan yang dihasilkan dan dikembangkan sesuai dengan potensi,
sumber daya wilayah dan budaya setempat.

XI. LAMPIRAN EVALUASI KEGIATAN

EVALUASI KEGIATAN
Workshop : Tanggal :
Instruktur/Institusi :

Topik : Penyelenggara : Poltekkes Kemenkes Semarang

Nama Peserta : Atasan Langsung :


Jabatan : Jabatan :
Bagian : Tanda Tangan :

Evaluasi Peserta Pelatihan (DIISI OLEH PESERTA)

1. Kesesuaian materi dengan pekerjaan Sesuai Cukup Kurang

2. Bobot materi Berat Cukup Ringan

3. Waktu penyajian materi Lama Cukup Pendek

4. Cara penyajian materi Baik Cukup Kurang

5. Penerapan di tempat kerja Segera Dimasa yang akan


datang

6. Penyelenggaraan kegiatan secara keseluruhan Baik Cukup Kurang


7. Catatan/Komentar/Saran/Rekomendasi :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………...

XI. LAMPIRAN FORMULIR RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

No. Kegiatan Tujuan Output Tahap Waktu Stakeholder Bukti


Kegiatan Fisik

Anda mungkin juga menyukai