Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan dan Latihan

Disusun oleh

NAMA : FANIA AYU LESTARI

NIM : P07131120011

SEMESTER : VI/A

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MATARAM

2023
PROPOSAL DIKLAT
Pelatihan Pembuatan PMT Bergizi Pada Kader
Posyandu Di Wilayah Kecamatan Gerung

DISUSUN OLEH:
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

POLTEKKES KEMENKES MATARM


TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan utama pembangunan nasional adalah meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara
berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai melalui
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Perhatian utamanya terletak pada
proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai
dewasa muda. Bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan adalah menumbuh kembangkan Posyandu (Depkes RI, 2007).
Unsur gizi merupakan salah satu faktor penting dalam
pembentukan SDM yang berkualitas yaitu manusia yang sehat, cerdas,
dan produktif. Kebutuhan balita berbeda dengan kebutuhan orang dewasa
karena makanan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Hal
ini menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak
diperiode selanjutnya (Sutomo, 2010).
Masa balita merupakan masa kritis karena dapat menimbulkan
dampak yang sangat serius dan tidak akan dapat diperbaiki lagi dengan
pemberian makanan tambahan pada masa berikutnya, jika pada masa
tersebut kebutuhan akan gizinya tidak terpenuhi secara seimbang. Aspek
gizi merupakan salah satu masalah yang sampai saat ini masih dihadapi
sektor kesehatan masyarakat, karena penanggulangannya tidak dapat
dilakukan hanya dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan
saja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan status
gizi balita yaitu dengan mengadakan program pemberian makanan
tambahan (Winarno, 1987)
Pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan program
perbaikan gizi dengan upaya peningkatan mutu gizi konsumsi pangan
sehingga berdampak pada perbaikan status gizi balita. Makanan
tambahan yang diberikan hendaknya terdiri dari bahan-bahan makanan
yang ada atau dapat dihasilkan setempat dengan mengutamakan bahan
makanan sumber kalori dan protein tanpa mengesampingkan sumber zat
gizi lain. Pengetahuan kader Posyandu dalam penyelenggaraan makanan
tambahan sangat berperan dalam penyusunan menu yang baik untuk
balita. Semakin baik pengetahuan gizi seseorang maka akan semakin
memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang diperoleh untuk
dikonsumsi (Djaeni, 2000).
Pemberian makanan tambahan penyuluhan pada balita di
Posyandu tergantung oleh kader Posyandu. Menurut Teori Lawrence
Green (Soekidjo, 2012), perilaku kader Posyandu dalam menyusun menu
PMT Penyuluhan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor
predisposisi (predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan
faktor pendorong (reinforcing factor). Ketiga faktor tersebut memiliki
hubungan yang erat dalam pengadaan makanan tambahan agar PMT
Penyuluhan dapat terselenggara dengan baik.
Sampai akhir tahun 2012 telah dikembangkan sekitar 330 ribu
posyandu di 33 propinsi se-Indonesia yang digerakkan oleh kader secara
sukarela. Namun demikian, hasil riskesdas 2010 mengungkapkan bahwa
masih sekitar 50% balita tidak melakukan penimbangan secara teratur di
posyandu. Riset tersebut juga mengungkapkan adanya kecenderungan
semakin bertambah umur anak balita, maka tingkat kunjungan ke
posyandu untuk melakukan penimbangan semakin menurun. Kunjungan
posyandu secara nasional rata-rata mencapai 75,1 % pada tahun 2012,
masih dibawah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu 85 % (Kemenkes
RI, 2012).
PMT balita pada kader di Kecamatan Gerung. Evaluasi dari
kegiatan ini harapannya kader posyandu mampu memberikan variasi
menu PMT balita. Sehingga kebutuhan gizinya dapat terpenuhi, dapat
meningkatkan ketrampilan kader dan partisipasi (D/S) karena adanya
PMT yang lebih menarik.
B. MANFAAT PELATIHAN
1. Manfaat bagi peserta
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
Posyandu dalam variasi menu PMT balita di wilayah Kecamatan
Gerung.
2. Manfaat bagi panitia
Dapat memberikan pengalaman menyelenggarakan
pelatihan pembuatan PMT yang mana merupakan bagian dari
ruang lingkup keilmuan bidang gizi

II. TUJUAN
A. UMUM
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat meningkatkan
keterampilan dalam pembuatan PMT bergizi untuk balita di posyandu.
B. KHUSUS
1. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu mampu menjelaskan
bahan makanan PMT balita yang bergizi sesuai dengan konsep
dasar pembuatan PMT balita
2. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu mampu membuat
PMT balita berbasis pangan lokal sesuai dengan konsep dasar
pembuatan PMT balita
3. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu mampu memilih
bahan makanan lokal untuk PMT balita sesuai dengan bahan
pangan lokal yang berkualitas
4. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu mampu menerapkan
variasi PMT balita bergizi pada posyandu sesuai dengan
persyaratan pembuatan PMT
III. PESERTA PELATIHAN
Kriteria Peserta
Peserta pelatihan meliputi Kader Posyandu di wilayah Kecamatan
Gerung, Lombok Barat.
Jumlah peserta : 30 orang

IV. PELATIH/NARASUMBER
 Pemateri I : Ana Yuliah Rahmawati
Waktu : 30 menit
Materi : Konsep 1000 HPK dan Tumbuh Kembang Anak
 Pemateri II : Astidio Noviardhi
Waktu : 30 menit
Materi : Deteksi Dini Permasalahan Gizi Pada Balita
 Pemateri III : Arintina Rahayuni
Waktu : 45 menit
Materi : Variasi Pembuatan PMT Bergizi untuk Balita

V. WAKTU
Hari, tanggal : Kamis, 8 Juni 2023
Waktu : 07.30 - 14.00 WITA

VI. TEMPAT PELATIHAN


Tempat : Auditorium Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram
VII. MATERI PELATIHAN
No TIK Pokok Bahasan Sub pokok bahasan
1. Menjelaskan Konsep 1000  Gizi 1000 HPK
100 HPK dan
HPK dan Tumbuh  Pertumbuhan anak
Tumbang Anak
Kembang Anak  Perkembangan anak
2.  Gizi kurang
Menjelaskan Deteksi Dini
 Gizi lebih
Permasalahan Gizi pada Permasalahan Gizi
 Stunting
Balita Pada Balita
 Pengukuran antropometri
3.  Pengertian PMT
Menjelaskan Variasi bahan  Tujuan pemberian PMT
Konsep dasar PMT
makanan bergizi untuk  Variasi bahan bergizi PMT
balita
PMT balita balita
 Contoh resep PMT balita
4.  Alat-alat pengolahan
Praktik pembuatan PMT
Langkah-langkah  Bahan-bahan PMT
balita bergizi dan
pembuatan PMT  Pembuatan PMT
bervariasi serta presentasi
balita.  Presentasi hasil pembuatan
hasilnya
PMT

VIII. METODE PELATIHAN


Metode pelatihan meliputi : ceramah, tanya jawab, dan praktik langsung.

IX. PROSES PELATIHAN


1. Tahap persiapan
a. Membentuk panitia pelatihan Kader Posyandu
b. Menyusun proposal (Pre-planning) pelatihan Kader Posyandu
c. Menyusun rencana anggaran
d. Melakukan koordinasi dan perizinan untuk peserta dengan Dinas
Kesehatan
e. Menyiapkan undangan peserta dan mendistribusikannya
f. Menyiapkan pemateri/narasumber
g. Menyiapkan modul pelatihan Kader Posyandu untuk peganganan peserta
h. Menyiapkan soal pre/post tes
i. Menyiapkan ATK peserta (note book, pulpen, map)
j. Menyiapkan sertifikat untuk peserta pelatihan, narasumber dan fasilitator.
k. Menyiapkan perlengkapan (meja, kursi, sound, proyektor, LCD, dll)

2. Tahap pelaksanaan
a. Kegiatan Pendahuluan :
 Registrasi Peserta
 Pembukaan
 Penjelasan tujuan Pelatihan Kader Posyandu
 Dinamika Kelompok (Perkenalan)
 Pre test
b. Kegiatan inti :
 Pemaparan materi
 Praktik langsung pembuatan PMT Balita
c. Kegiatan penutup :
 Post test
 Penutupan

3. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur : semua tahap persiapan sudah disiapkan dengan baik.
2) Evaluasi Proses : pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar.
3) Fasilitator: informatif dan komunikatif.
4) Peserta: mengikuti jalananya acara dengan antusias.
Aspek-aspek yang dinilai selama pelatihan:
a) Proses pelaksanaan
 Penilaian untuk mngetahui proses penyelenggaraan pelatihan
 Komponen yang dinilai :
- Penerimaan panitia
- Akomodasi dan konsumsi peserta
- Penyediaan materi pelatihan
- Penyediaan ruang
- Penyediaan alat bantu
- Kegunaan materi pelatihan
b) Pelatih
 Penilaian untuk mengetahui tingkat kemampuan, pengetahuan,
keterampilan dan sikap pelatih dalam memberikan pembelajran.
 Komponen yang dinilai :
- Kemampuan pelatih dalam membuka pelatihan
- Kemampuan pelatih dalam menggunakan metoda pembelajaran
- Kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi
- Kemampuan pelatih dalam menanggapi pertanyaan
- Kemampuan pelatih dalam menguasai materi
- Kemampuan pelatih dalam membuat rangkuman
- Kemampuan pelatih dalam mengatur waktu presentasi

c) Peserta
 Penilaian untuk mengetahui tingkat penyerapan materi oleh peserta
latih dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap.
 Komponen yang dinilai adalah kemampuan peserta menerima
materi :
- Pertanyaan-pertanyaan lisan atau tertulis
- Penilaian praktik

X. ALAT BANTU
 Media Pelatihan:
- Power point
- Kuesioner pelatihan
- Booklet materi pelatihan
- Dapur Penyelenggaraan Makanan sebagai tempat praktik PMT
- Modul resep PMT balita.
 Perlengkapan (meja, kursi, sound, proyektor, LCD, Cokrol dll)
XI. BIAYA
A. SUMBER
Kas Kelas : 37 x @Rp 25.000 = Rp 925.000,00
Dana Kampus : 37 x @Rp 100.000 = Rp 3.700.000,00 +
Total Pemasukan = Rp 4.625.000,00

B. PENGELUARAN
NO KEGUNAAN RINCIAN BIAYA

1. Transport

Transport Kepala Puskesmas Rp 100.000,00

Transport Pendamping kader 1 orang x @Rp 100.000 Rp 100.000,00

Transport Peserta 30 orang x @Rp 50.000 Rp 1.500.000,00

Fee Pembicara 1 Rp 100.000,00

Fee Pembicara 2 Rp 100.000,00

Fee Pembicara 3 Rp 100.000,00

2. Kesekretariatan

Proposal & LPJ Rp 30.000,00

Print formulir kegiatan Rp 100.000,00

3. Sie. Konsumsi

Snack box 85 orang x @Rp 8.000 Rp 680.000,00

Lunch box 85 orang x @Rp 15.000 Rp 1.275.000,00

Air mineral 600 ml (3 box) 3 dus x @Rp 45.000 Rp 136.000,00

Air mineral 250 ml (2 box) 3 dus x @25.000 Rp 50.000,00

4. Sie. Acara
Praktik Pembuatan PMT 10 resep x @Rp 25.000 Rp 250.000,00

Doorprize 3 buah x @Rp 20.000 Rp 60.000,00

4. Sie. Dekdok

Sertifikat 33 orang x @Rp 3.000 Rp 99.000,00

Co card panitia 37 orang x @Rp 2.000 Rp 74.000,00

Co card peserta 30 orang x @Rp 2.000 Rp 60.000,00

MMT Rp 100.000,00

Dekorasi ruangan Rp 100.000,00

6 Sie. Perlengkapan

Bolpoin (KIT) 35 x @Rp 1.000 Rp 35.000,00

Map Plastik (KIT) 30 x @Rp 3.000 Rp 90.000,00

Modul Materi Diklat (KIT) 35 x @Rp 3.000 Rp 105.000,00

Modul Praktek PMT (KIT) 35 x @Rp 3.000 Rp 105.000,00

Baterai 3 buah x @Rp 15.000 Rp 45.000,00

7. Dana Lain-lain Rp 500.000,00

TOTAL Rp 5.894.000,00

XII. KEPANITIAAN

SUSUNAN KEPANITIAAN

Pelindung : Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram

Penasehat : Ketua Program Studi Sartjana Terapan Gizi dan Dietetika Poltekkes
Kemenkes Mataram
Penanggungjawab : 1. Irianto

2. I Nyoman Adiyasa

Ketua Panitia : Fania Ayu Lestari

Wakil : Yustika Sari

Bendahara : Arvina Dian P

Sekretaris : Eka Dwi Saputri

Sie.Acara : Yulia Puspitasari

Sie. Konsumsi : Mada Nadine

Sie. Dokumentasi : Menik Sugiarti

XIII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dari
semua pihak terkait dengan kegiatan ini sehingga terselenggaranya kegiatan ini dapat
membawa manfaat bagi semua pihak terutama Mahasiswa Sarjana Terapan Gizi dan
Dietetika Poltekkes Kemenkes Mataram, kader posyandu di Kecamatan Gerung dan
pihak-pihak yang telah membantu mensukseskan acara ini. Semoga kita semua selalu
mendapat ridho dari Allah SWT. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai