Nim : P01031219094
Menyetujui
I . ANALISIS SITUASI
II . RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu stunting?
2. Apa Faktor yang Mempengaruhi Stunting pada Anak?
3. Apa kategori stunting pada anak?
4. Bagaimana Hubungan Status Keluarga Miskin dengan Kejadian Stunting pada Anak?
III . TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN PENYULUHAN
TUJUAN :
1. menjelaskan pengertian stunting
2. menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi Stunting pada Anak
3. menjelaskan kategori stunting pada anak
4. menjelaskan Hubungan Status Keluarga Miskin dengan Kejadian Stunting pada anak?
MANFAAT : Hasil penelitian ini diharapkan adanya suatu kebijakan dalam hal penangganan terjadinya Stunting wilayah kerja
di Kabupaten Humbang Hasundutan. Bagi ibu diharapkan dapat menjadikan suatu panduan dalam pencegahan penanganan
anak Stunting anak untuk meningkatkan derajat kesehatan anak melalui upaya peningkatan pola makan sesuai kebutuhan
anak. Bagi penelitain selanjutnya untuk meneliti khusus tentang faktor yang mempengaruhi anak Stunting di Kabupaten
Humbang Hasundutan.
IV TINJAUN PUSTAKA / PEMBAHASAN.
A. Pengertian Stunting
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat
pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru
nampak saat anak berusia dua tahun. Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek
disbanding tinggi badan orang lain pada umumnya (yang seusia).
VI . INFORMASI TAMBAHAN
1. Rencana dan Jadwal Pelaksana
Pada penelitian ini, sebanyak 1 anak yang mengalami kejadian gizi stunting dipilih secara acak dari data yang
ada di Doloksanggul dan memenuhi kriteria yaitu mengalami kejadian stunting, berusia 48 bulan, bersedia
menjadi sampel. Ketiga kasus yang telah terpilih secara acak akan diberikan asuhan gizi.
asupan dan tinggi badan dengan cara pemantauan asupan menggunakan metode food recall 24 jam.
1. FAKTOR PENGHAMBAT YANG TERJADI PADA SAAT PENYULUHAN
- Faktor Penghambat :
- Pengaturan waktu antara anak dan penyuluh
- Faktor Pendukung :
- anak yang melakukan penyuluhan mudah diajak
- adanya dukungan dari orangtuab
2. FORMULIR PENYULUHAN
Tanggal Masuk :
Diagnosis Medis : Pemeriksaan penunjang juga diperlukan untuk mengonfirmasi adanya infeksi
atau kondisi sakit lain yang dapat menyebabkan stunting.
Anamnesis
Anamnesis yang mendalam harus dilakukan untuk dapat mengetahui etiologi dan faktor risiko
yang dapat mendasari kondisi stunting. Selain itu, anamnesis lebih dalam diharapkan dapat
mendeteksi adanya infeksi penyerta, gangguan tumbuh kembang anak, dan riwayat asupan gizi
anak. Dengan anamnesis, klinisi juga dapat mengeksklusi diagnosis banding terhadap gangguan
pertumbuhan anak seperti hipotiroid.
PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI
A. Antropometri
BB : 19 kg TB : 110 cm IMT : -0,34 SD LLA :2,35cm LK :
BBI :15,7
B. Biokimia
Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan dalam penelitian adalah tehnik pengukuran kandungan
berbagai zat gizi dan subtansi kimia lain dalam darah dan urine. Hasil pengukuran tersebut
dibandingkan dengan standar normal yang telah ditetapkan. Dalam berbagai hal pemeriksaan
biokimia hanya dapat diperoleh di rumah sakit atau pusat kesehatan, dan pada pemeriksaan ini hanya
dapat dilakukan oleh orang yang ahli
kesimpulan : dilakukan oleh pihak Kesehatan di rumah sakit
C. Klinis/Fisik
D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :
Riwayat gizi pada ketiga kasus diperhatikan baik itu riwayat gizi dahulu
maupun riwayat gizi saat ini. Adapun riwayat gizi pada ketiga kasus dapat
1. Sering demam
2. Nafsu makan kurang
3. Mendapatkan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan dan masih menyusu sampai sekarang
4. Mulai diberikan MP- ASI sejak usia 6 bulan
5. Bentuk MP-ASI yang pertama kali diberikan adalah makanan cair kental
6. MP-ASI yang pertama kali diberikan adalah makanan buatan sendiri
7. Frekuansi makan 3x sehari
1) Sosial ekonomi
DIAGNOSIS GIZI
a. NI:Kekurangan intake lemak yang disebabkan karena pemilihan makanan yang tidak tepat
mengenai makanan da nutrisi ditandai dengan hasil recall karbohidrat 114,3 gram
c. NB: Kepercayaan yang salah mengenai makanan disebabkan karena social ekonomi yang
rendah ditandai dengan intake makanan menunjukkan ketidak seimbangan zat gizi/jenis
makanan tertentu.
INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
Menambah berat badan dan tinggi badan hingga mencapai berat badan
normal.
2. Bentuk Makanan : Biasa (Nasi)
3. Cara Pemberian (Route) :
4. Syarat Diet :
a. Energy cukup 816 kkal
6. Kebutuhan Gizi :
Energi: 1600 kilo kalori (kkal) Protein: 35 gram. Karbohidrat: 220 gram. Lemak: 62 gram
07. Nasi putih Beras 50 174,5 - 3,4 0,3 0,0 38, 0,3 0,0 0,0 3,0 3,0
00 9
Ikan jahir Ikan 20 19,1 4,4 - 0,1 0,0 0,0 0,1 1,6 0,4 4,0 25,
goreng jahir 6
Minyak 3 26,5 - 0,00, 3,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0
3
Telur Telur 18 26,8 2,2 0,1 1,9 0,0 0,1 0,3 50,8 0,0 9,7 13,
ayam ayam 1
goreng
Sup Wortel 15 10,3 - 0,33, 0,0 0,0 2,1 0,1 0,2 1,8 0,9 0,3
wortel+ 0
kentang
Kentang 15 3,9 - 0,11, 0,0 1,2 0,7 0,3 236,1 1,0 6,2 9,0
9
Roti Roti 10 22,2 - 0,10, 0,1 0,0 5,1 0,0 1,0 0,0 5,7 83,
coklat coklat 0 7
12. Nasi putih Beras 50 174,5 - 3,4 0,3 0,0 38, 0,3 0,0 0,0 3,0 3,0
00 9
Ikan 20 19,1 4,4 - 0,1 0,0 0,0 0,1 1,6 0,4 4,0 25,
kakap 6
Minyak 3 - 26,5 0,00, 3,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0
3
Biscuit 5,1 0,0 1,0 0,0 10 22,2 - 0,10, 0,1 0,0 1,0 0,0
0
18. nasi Nasi 50 174,5 - 3,4 0,3 0,0 38, 0,3 0,0 0,0 3,0 3,0
00 9
Telur Telur 18 26,8 2,2 0,1 1,9 0,0 0,1 0,3 50,8 0,0 9,7 13,
ayam ayam 1
goreng
Minyak minyak 3 - 26,5 0,00, 3,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0
3
mnyak minyak 26,5 - 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,2 3,1 0,0 0,0
Tahu Tahu 0,8 0,5 15,0 0,0 0,6 9,4 0,0 0,0 0,0 0,0
goreng 0
3. HASIL DOKUMENTASI
( BERUPA FOTO – FOTO MULAI DARI PENYULUHAN SERTA AKHIR DARI PENYULUHAN , LAMPIRKAN JUGA BEKAL MENU ANAK
TERSEBUT )
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2021 dengan judul StudiKasus Pada Balita
1) Pada awal pengamatan berat badan Wina Sinaga 19 kg Sampai akhir penelitian tidak ada perubahan berat
badan.Sehingga hasil antropometri menunjukan status gizi responden berdasarkan indukator BB/U digaris normal -3 SD
(Gizi baik) dan berdasarkan indikator BB/PB digaris -3 SD.
2) Diagnosa gizi responden Wina Sinaga yaitu Domain intake yaitu kekurangan intake makanan dan minuman oral dan
malnutrisi energi protein yang nyata,sedangkan domain behavior yaitu pengetahuan yang kurang tentang makanan dan
zat gizi.
5. DAFTAR PUSTAKA
Azwar ,2004.Aspek kesehatan gizi dan gizi dalam ketahanan pangan dalam widya karya
https://api55o.ilovepdf.com/v1/download/
hdbvf88jyktfdzlvwl6g2343lm6tj7wjqh8pnwz989nwr38gk3fpcx5hAhj9nAqfj5tjpchw4y9A2ngh8f4d357y74979zd62gyrtffAv
4l1334g412t90n5Ak29zzxby9jwrn6kfjltt2m7pvwnpk9mmx7czgsstpkvgbd3qxx71mllpAt1
Azwar,2004.Aspek kesehatan gizi dan gizi dalam ketahanan pangan dalam widya karya
Indonesia.Azwar.,2004.Aspek kesehatan gizi dan gizi dalam ketahanan pangan dalam widya karya pangan dan izi nasional VII.17-19
MEI 2004,Jakarta
LEAFLET STUNTING
REZKY SABRINA SIMAMORA
P01031219094
DIV 4B
Cegah
Stunting ini Penting
Membangun Gizi
Menuju Bangsa
Sehat Berprestasi