Dosen Pembimbing
1810105056
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari/tanggal :
Waktu :
I. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengkajian pada keluarga Ny.I, terdapat beberapa permasalahan.
Salah satu diantaranya yaitu anak Ny.I yang berumur 2 tahun 10 bulan mengalami
stunting karena lahir dengan prematur. Oleh karena itu pemberian informasi
tentang stunting sangat diperlukan oleh Ny.I
II. Tujuan Umum
Penyuluhan dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang stunting pada
anak dan cara menanggulanginnya.
Tujuan Khusus
Dosen Pembimbing
IV. Materi
(terlampir)
V. Metode
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
VI. Media
PPT
VIII. Evaluasi
Tes Lisan
Lampiran 1
Kegiatan Penyuluhan
Materi
A. Pengertian Stunting
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan
yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau
tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak
dari WHO. Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak
faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan
kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan
mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
B. Penyebab Stunting
Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan suatu proses
kumulatif yang terjadi sejak kehamilan,masa kanak-kanak dan sepanjang siklus
kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunted pada anak dan peluang
peningkatan terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.
a. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidak
langsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkemabangan
janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami
intaruterine growth retadartion (IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang
gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan
b. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan kurangnya
asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang, dan
meningkatnya kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga
meningkatnya kekurangan gizi pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit
untuk mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya
stunted.
c. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih
d. dilakukan oleh masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak
e. memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
f. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih
g. dilakukan oleh masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak
h. memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
i. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih
j. dilakukan oleh masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak
k. memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
l. Banyak kebiasaan buruk dan presepsi salah yang masih dilakukan oleh
masyarakat di lingkungannya, antara lain tidak memberikan ASI eksklusif pada
bayinya
m. Menurut UNICEF,penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah kemiskinan
n. Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya pengetahuan masyarakat akan gzizi.
Namun kedua faktor masih belum menjadi faktor penyebab utama kemiskinan.
o. Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan merupakan
salah satu biang kerok yang muncul pada anak stunting. Karena pola makan sering
kali seiring dengan kondisi kesejahteraan. Konsumsi ikan laut masyarakat makin
renda, padahal protein dan omega yang dikandung sangat bermanfaat bagi anak.
Sangat ironis memang, karena Indonesia merupakan negara bahari.
C. Ciri-ciri stunting pada anak
1) Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih pendiam,
tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak non-stunted jika
ditempatkan dalam sitausi penuh tekanan.
2) Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting) menampilkan
performa yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar,tetapi masih baik
dalam koordinasi dan kecepatan gerak
3) Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5 cm/tahun
decimal
4) Tanda-tanda pubertas terlambat (payudara,menarche,rambut pubis,rambut
ketiak,panjangnya testis dan volume testis
5) Wajah tampak lebih muda dari umurnya
6) Pertumbuhan gigi yang terlambat
D. Pencegahan stunting pada anak
1) Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat badan
secara teratur dan terus menerus
2) Menghindaei pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti ASI
sepanjang ibu masih lampau menghasilkan ASI, terutama pada usia dibawah
empat bulan
3) Meningkatnya pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk bekerja
dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan efisien. Cara lain
yang dapat ditempuh ialah pmeberdayaan melalui peningkatan keterampilan dan
kewirausahaan
4) Meningkatnya intesitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada masyarakat,
terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi yang diatur sesuai
kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan kegiatan posyandu.
E. Penanganan stunting pada anak
1) Pada ibu hamil :
- Memperbaiki gizi dan kesehatan ibu hamil
- Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil yang sangat kurus atau KEK
- Pemberian tablet penambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan
2) Pada saat bayi baru lahir
- Persalinan ditolong bidan/dokter terlatih
- Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) segera setelah bayi lahir
- Bayi umur 0-6 bulan diberi ASI SAJA
3) Bayi Usia6 bulan – 2 tahun
- Mulai usia 6 bulan selain ASI diberi makanan pendamping (MP ASI)
- Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih
- Bayi dan anak mendapatkan kapsul vitamin A dan imunisasi lengkap
DAFTAR PUSTAKA