Anda di halaman 1dari 11

TUTOR SKENARIO 1

MATA KULIAH FISIOLOGI

Oleh :

Puteri Salma Permatasari 2110101317 (C5)

PROGRAM STUDI SARJANA DAN PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

AISYIYAH YOGYAKARTA

2021
A. Perubahan Kehamilan Trimester 1
Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan pada seuruh tubuh ibu, khususnya
pada alat genitalia eksterna dan interna serta pada payudara (mammae). Dalam hal ini
hormon somatomammotropin, estrogen, dan progesteron mempunyai peranan penting.
Perubahan yang terdapat pada ibu hami antara lain:
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan akibat
peningkatan kadar estrogen dan progesteron. Pembesaran ini pada dasarnya
disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus, selain itu juga karena serabut-serabut
kolagen yang menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen. Dengan
demikian uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal lebih 30 gram, namun pada akhir kehamilan (40 minggu)
menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20cm dan dinding lebih kurang
2,5 cm.
2. Serviks uteri
Saat hamil karena pengaruh hormon estrogen, pada serviks uteri lebih banyak
terdapat jaringan ikat yang mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat
dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon estrogen. Adanya
hipervaskularisasi men mengakibatkan vagina dan vulva lebih merah, agak kebiru-
biruan. Tanda ini disebut tanda chadwick. Warna porsiopun tampak lebam (livide).
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai
terbentuknya plasenta di usia kehamilan kira-kira 16 minggu. Korpus luteum
graviditis berdiameter kurang lebih 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta
terbentuk.
5. Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropi,
estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada usia
kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih, disebut kolustrum
6. Kardiovaskuler
a. Perubahan hemodinamik
Kehamilan dikaitkan dengan vasodilatasi pembuluh darah sistemik dan
ginjal ibu. Vasodilatasi sistemik kehamilan terjadi pada awal 5 minggu dan oleh
karena itu mendahului pembentukan plasenta dan perkembangan lengkap
sirkulasi uteroplasenta. Pada trimester pertama, ada penurunan substansial
dalam resistensi pembuluh darah perifer, yang menurun ke titik nadi selama
pertengahan trimester kedua dengan curah yang tinggi atau sedikit peningkatan
selama sisa kehamilan. Penurunannya = 35% sampai 40% dari baseline.
Resistensi vaskular sistemik meningkat hingga mendekati tingkat sebelum
postpartum dan pada 2 minggu setelah melahirkan, hemodinamik ibu sebagian
besar telah kembali ke tingkat tidak hamil. Peningkatan distensibilitas vaskular,
telah diamati pada kehamilan manusia normal yang dimulai pada trimester
pertama. Resistensi vaskular sistemik meningkat hingga mendekati sebelum
hamil pasca melahirkan. Vasodilatasi ginjal menyebabkan peningkatan 50%
aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus pada akhir trimester pertama
Hal ini menyebabkan penurunan nilai kreatinin serum, urea, dan asam urat.
b. Curah jantung
Curah jantung meningkat selama kehamilan. Teknik pengukuran invasif
jarang digunakan selama kehamilan, jadi ekokardiografi paling sering
digunakan untuk menilai hemodinamik pada kehamilan. Pengukuran curah
jantung biasanya dilakukan dengan ibu dalam posisi dekubitus lateral kiri untuk
menghindari variasi posisi. Peningkatan curah jantung paling tajam terjadi pada
awal trimester pertama, dan terus meningkat hingga trimester kedua. Setelah
trimester kedua, ada perdebatan apakah curah jantung meningkat, menurun,
atau mendatar Pada 24 minggu, peningkatan curah jantung dapat mencapai
45% pada kehamilan tunggal yang normal. Ekokardiografi dan pencitraan
resonansi magnetik jantung memperkirakan tren curah jantung yang serupa
pada kehamilan. Dalam sebuah studi perbandingan terhadap 34 wanita hamil
normal dengan gambar yang diambil pada trimester ketiga dan setidaknya
beberapa bulan postpartum, kedua modalitas menunjukkan peningkatan volume
akhir diastolik ventrikel kiri, peningkatan massa ventrikel kiri, dan peningkatan
curah jantung selama kehamilan, tetapi nilai ekokardiografi secara konsisten
diremehkan.
Curah jantung pada kehamilan kembar 15% lebih tinggi dibandingkan
dengan kehamilan tunggal, dan terlihat peningkatan yang signifikan lebih besar
pada diameter atrium kiri, konsisten dengan kelebihan volume. Curah jantung
pada awal kehamilan diperkirakan dimediasi oleh peningkatan volume
sekuncup, sedangkan pada akhir kehamilan, peningkatan tersebut disebabkan
oleh denyut jantung. Volume sekuncup meningkat secara bertahap pada
kehamilan sampai akhir trimester kedua dan kemudian tetap konstan atau
menurun pada akhir kehamilan.
c. Denyut Jantung
Denyut jantung meningkat selama kehamilan normal. Tidak seperti
banyak parameter sebelumnya yang mencapai perubahan maksimumnya selama
trimester kedua, detak jantung meningkat secara progresif sepanjang kehamilan
sebesar 10 hingga 20 bpm, mencapai detak jantung maksimum pada trimester
ketiga. Perubahan keseluruhan dalam detak jantung mewakili peningkatan 20%,
hingga 25% dari baseline 3,4,12,17
d. Perubahan hormone
Ada hubungan antara peningkatan kadar estrogen dan progesteron dan
vasodilatasi, dan tentu saja, kadar keduanya meningkat secara substansial
selama kehamilan. Relaksin adalah hormon peptida yang diproduksi oleh
korpus luteum yang beredar selama kehamilan. Hal ini dapat dideteksi pada
fase luteal dari siklus ovulasi. Jika terjadi konsepsi, konsentrasi serum
meningkat ke puncaknya pada akhir trimester pertama dan turun ke nilai
menengah selama kehamilan. Hormon ini telah terbukti memiliki peran
vasodilatasi yang bergantung pada endotel pada kehamilan yang dapat
mempengaruhi pembuluh darah kecil yang resisten. Dalam studi observasional
Swedia pada wanita hamil, efek konsentrasi serum progesteron, relaksin, dan
estradiol pada tekanan darah arteri dipelajari. Konsentrasi serum relaksin dan
progesteron yang lebih tinggi pada awal kehamilan berhubungan dengan rata-
rata SBPS yang lebih rendah pada trimester kedua dan ketiga. Lebih lanjut,
wanita dengan DBPS >90 mm Hg pada akhir kehamilan memiliki konsentrasi
relaksin yang lebih rendah pada awal kehamilan dibandingkan dengan mereka
yang memiliki DBPS lebih rendah. Nitric oxide penting dalam fisiologi sistem
reproduksi, namun perannya dalam memediasi vasodilatasi sistemik terlihat
pada kehamilan manusia tidak pasti, dengan studi aliran tangan manusia
menunjukkan bahwa itu memainkan peran dan studi aliran lengan bawah
menunjukkan bahwa itu tidak ada. Pada hewan yang hamil, prostasiklin
tampaknya diproduksi dalam jumlah yang cukup untuk memainkan peran dalam
vasodilatasi (Monika Sanghavi, 2014).
7. Respirasi
Hiperventilasi pada kehamilan terutama disebabkan oleh efek progesteron
ditambah dengan peningkatan laju metabolisme dan peningkatan produksi CO2.
Ada bukti yang meyakinkan bahwa progesteron adalah stimulan pernapasan.
Peningkatan ventilasi terjadi selama fase luteal dari siklus menstruasi yang
berhubungan dengan peningkatan kadar progesteron plasma. Progesteron
eksogen yang diberikan pada laki-laki menyebabkan peningkatan ventilasi
semenit dan CO2, kemosensitivitas. Mekanisme bagaimana progesteron
menyebabkan peningkatan ventilasi tidak sepenuhnya dipahami, meskipun
progesteron menurunkan ambang batas dan meningkatkan sensitivitas
kemorefleks ventilasi sentral respon terhadap Co. Terlepas dari efeknya pada
sensitivitas CO2, ada juga bukti bahwa progesteron, baik sendiri atau dalam
kombinasi dengan estradiol, merangsang situs saraf pusat di medula ute
oblongata, thalamus, dan hipotalamus, terlibat Pengendalian juga mempunyai
efek langsung pada badan karotis sehingga meningkatkan respon ventilasi
perifer terhadap hipoksia. Efek ini diperkuat oleh estrogen. Singkatnya,
progesteron dan estradiol bekerja secara sinergis untuk meningkatkan ventilasi
semenit dan mengurangi PaCO2, melalui berbagai mekanisme.
Adaptasi anatomi dan fisiologis yang signifikan yang melibatkan sistem
pernapasan dan jantung terjadi selama kehamilan dan diperlukan untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik ibu dan janin. Perubahan
pernapasan yang menonjol meliputi: perubahan mekanis pada dinding dada dan
diafragma untuk mengakomodasi pembesaran rahim; pengurangan FRC dan
komponennya ERV dan RV, dengan sedikit atau tanpa perubahan TLC; dan
peningkatan ventilasi semenit, menghasilkan penurunan PaCO2, dan alkalosis
respiratorik kronis. Tidak ada perubahan signifikan dalam spirometri, DLCO,
atau oksigenasi. Perubahan kardiovaskular utama termasuk peningkatan volume
darah plasma, peningkatan curah jantung, dan penurunan resistensi vaskular
sistemik. Pengetahuan dasar tentang perubahan yang diharapkan ini akan
membantu penyedia layanan kesehatan membedakan dispnea fisiologis umum
dari sesak napas yang disebabkan oleh berbagai penyakit kardiopulmoner yang
muncul bersamaan dengan kehamilan (Hegewald, 2019).

B. Tanda-tanda kehamilan
Ada beberapa tanda subketif dan objektif yang bisa dikaji oleh perawat atau
petugas kesehatan lainnya untuk memastikan kehamilan seorang ibu.
1. Tanda subjektif
a. Ibu biasanya menggeluh mual-mual, sakit kepala dan pusing
b. Sering BAK
2. Tanda objektif
a. Amenore
b. Meningkatnya kadar HCG
c. Menghitamnya daerah sekitar aerola karena membesarnya tubersel
montgomery
d. Adanya tanda-tanda:
1) Tanda ladin
2) Tanda goodell
3) Tanda hegar
4) Tanda chadwick
C.   Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Pertama
Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda. Banyak
perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama
kehamilan).
1. Minggu ke – 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya
konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi
mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium yang telah
disiapkan.
2. Minggu ke – 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan bagian
blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi
besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh.
Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada waktu yang sama,
timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur.
Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm. selanjutnya timbul lapisan lain
diantara ectoderm dan endoderm yaitu mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal
membentuk procordal plate.
3. Minggu ke – 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai
hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi
organ-organ tubuh sederhana, yaitu :
a) Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit dan
sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Sel-sel
saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan
manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai pertumbuhan
tubuh.
b) Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung,
pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.
c) Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum,
paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran
paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki
dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum dan garis uterus.
pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari penonjolan dan
penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge, dilanjutkan dengan migrasi
sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum
allantois.
4. Minggu ke – 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan
berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah
bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran
pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial jantung
membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan
paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi rahang
yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem
peredaran darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak,
lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang,
plasenta tumbuh sempurna
5. Minggu ke – 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong
(CRL). Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong
tumit (CHL). Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg
menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan,
sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki
dan tangan berupa benjolan
6. Minggu ke – 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui
jantung. Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat
diidentifikasi dan telapak tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan
berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih
lambat dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti
kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan
perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral
lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil.
Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari
terus berkembang pada hari ke 40-50
7. Minggu ke – 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk
pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai
menendang dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu
merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam
minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama
minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan
tulang.
8. Minggu ke – 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri
manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari
massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus
berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang
dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin
bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai pemeriksaan
anatomic dan histology kelenjar kelamin, namun masih membingungkan.
Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan
oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin
perempuan dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki
dibentuk dari sistem duktus Wolfii.
9. Minggu ke 9 – 12 
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara
garis besar, perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal.
Tungkai bawah berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan
laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna
dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi
oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama
minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.
DAFTAR PUSTAKA

Hegewald, M. J. (2019). Respiratory Physiology. http://chestmed.theclinics.com/.

Monika Sanghavi, M. a. (2014). Cardiovascular Physiology of Pregnancy. American Health


Assosiation, 1003-1008.

Hutahaean, Serri. (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika

Fauziah, Siti. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol.1. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai