Perubahan Metabolik
Respon peningkatan kebutuhan janin dan plasenta perubahan metabolik
Pada trimester 3, laju metabollik basal ibu meningkat 10-20%, pasien kembar
meningkat lagi 10%
Metabolisme air
meningkat retensi air, akibat meningkat tekanan vena dibawah uterus akibat
sumbatan parsial vena cava, penurunan tekanan osmotik koloid interstitium
Metabolisme protein
konsentrasi asam amino lebih tinggi di kompartemen janin daripada maternal,
diatur oleh plasenta
Metabolisme karbohidrat
Kehamilan normal ditandai hipoglikemia puasa, kiperglikemia pasca makan,
hyperinsulinemia ringan
Peningkatan kadar basal insulin plasma berkaitan dengan beberapa respon
terhadap ingesti glukosa.
Keadaan resistensi insulin perifer dipicu kehamilan bertujukan memastikan
ketersediaan dlukoa bagi janin
Sensitivitas insuli pada kehamilan normal tahap lanjut 45-75% lebih rendah
daripada Wanita tak hamil
Kadar lactogen dalam plasenta meningkat sesuai usia kehamilan, hormone
protein ditandai oleh efek mirip hormone pertumubhan yang menyebabkan
peningkatan lipolysis disertai pembebasan asam lemak . Meningkatkan
konsentrasi asam lemak bebas dalam darah juga dapat meningkatkan resistensi
jaringan terhadap insulin
Metabolisme Lemak
Selama kehamilan yang terjadi adalah hiperlipidemia.
Kadar triasilgliserol dan kolesterol dalam lipoprotein berdensitas sangat rendah
(VLDL), lipoprotein berdensitas rendah (LDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi
(HDL) meningkat selama Trimester ketiga.
Progesteron berperan sebagai lipostat selama kehamilan dan diakhir kehamilan
kembali ke normal
Mekanisme ini dikarenakan meningkatnya aktivitas lipolitik dan menurunnya
aktivitas lipoprotein lipase di jaringan lemak.
Metabolisme Elektrolit
Selama hamil, terjadi retensi natrium .Filtrasi glomerulus terhadap natrium dan
kalium meningkat, ekskresi elektrolit tidak berubah akibat meningkatnya
resorpsi tubulus.
Kadar magnesium menurun selama hamil.
Perubahan Hematologi dan Koagulasi
Selama kehamilan, beberapa perubahan yang terjadi pada sistem
hematologi ibu akan berguna untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan ibu maupun janinnya. Volume total darah ibu hamil akan
meningkat mencapai 1500 sampai dengan 1600 mL. Jumlah peningkatan ini
terdiri dari 1200 -1300 mL adalah volume plasma dan 300-400 adalah
volume sel darah merah. Peningkatan volume darah ibu dimulai pada
minggu ke 6 dan akan mencapai puncaknya pada minggu ke 30 dan 34.
Peningkatan volume darah pada ibu hamil akan lebih banyak terjadi pada
kehamilan ganda dan multipara. Sebaliknya, keadaan volume darah yang
lebih rendah adalah suatu petanda yang berhubungan dengan adanya
penurunan pertumbuhan janin selama kehamilan seperti misalnya pada
pre-eklamsi.10
Kebutuhan terhadap sel darah merah akan meningkat secara nyata
mengingat adanya peningkatan kebutuhan fisiologis pada perkembangan
ibu dan janinnya. Mekanisme produksi sel darah merah sangat kompleks
dan melibatkan mediator hormonal seperti eritropoetin, human placental
lactogen, estrogen dan juga progesteron. Meskipun sel darah merah
meningkat selama kehamilan, nilai peningkatanya berbeda dengan
peningkatan volume plasma. Akbat dari adanya peningkatan yang sangat
cepat dari volume plasma ibu pada awal kehamilan dan nantinya akan
berlanjut pada peningkatan sel darah merah, hematokrit akan menurun
sebanyak 10 % pada awal trimester ke 3 dan pada akhirnya akan stabil kembali
pada usia kehamilan aterm. Keadaan penurunan hemtokrit dan hemoglobin
ini sering disebut sebagai “anemia fisiologis pada kehamilan”.9,10
Setelah persalinan ibu akan mengalami kehilangan dara, namun volume darah
ibu tidak akan kembali seperti sebelum persalinan. Sebagai gantinya, akan
terjadi diuresis volume plasma selama periode post partum. Hal ini
menyebabkan terjadinya pening
secara bertahap terhadap hematokrit pada ibu untuk menstabilkan keadaan
volume darh. Bila 5 sampai 7 hari setelah persalinan kadar hematokrit tetap jauh
lebih rendah dibandingkan dengan sebelum persalinan, maka mungkin ada
kehilangan darah pada ibu yang tidak terestimasi sebelumnya.
Pada kehamilan yang normal, jumlah sel darah putih perifer terhitung mulai
ditemukan meningkat pada pertengahan trimester pertama dan akan mengalami
puncaknya pada usia kehamilan ke – 30 minggu. Jumlah sel darah putih
meningkat saat persalinan dan dapat mencapai lebih dari 25 x 10 9 /L sampai 30 x
109 /L. Peningkatan fisiologis pada sel darah putih ini terutama akibat dari
peningkatan jumlah neutrofil dan granulosit pada sirkulasi darah ibu. Sangat
perlu di perhatikan bila peningkatan ini juga dapat disebabkan oleh adanya suatu
infeksi pada saat persalinan. Jumlah sel darah putih akan kembali normal 1-2
minggub setelah persalinan.9
Bebrapa ahli sepakat bahwa jumlah trombosit pada kehamilan menurun menjadi
dibawah 150 x 109 /L. Pada trombositopeni gestasional akan ditemukan nilai
trombosit antara 70 sampai 150 x 10 9 /L. Nilai dibawah 70 x 109 /L ditemukan
pada preeklamsi, solusio plasenta atau heart syndrome.10
Perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi selama kehamilan akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya tromboemboli 4-5 kali dibandingkan
dengan wanita yang tidak hamil. Hal ini disebabkan oleh sebuah fenomena yang
dikenal dengan Triad Virchow yaitu : trauma pada pembuluh darah, peningkatan
venous statis, hypercoagulability. Adanya tahanan terhdap pembuluh darah vena
yang berada di ekstremitas merupakan akibat dari adanya tekanan yang dibuat
oleh perbesaran uterus terhadap vena kava dan vena pelvis. Kehamilan juga
mengubah keseimbangan aktivitas pada procoagulant, anticoagulant dan
fibrinolytic, hal ini akan berujung pada hypercoagulability yang disebabkan oleh
peningkatan faktor I (fibrinogen plasma), VII, VIII, dan X, faktor II,V dan IX yang di
temukan tidak berubah. Disamping itu kehamilan juga menyebabkan adanya
penurunan terhadap reaksi fibrinolytic melalui peningkatan plasminogen
activator inhibitor 1 dan 2. 9,10
Sirkulasi Uteroplasenta
Plasenta adalah organ fetomaternal yang menghubungkan ibu dan janin pada saat
kehamilan. Plasenta juga mensekresi endokrin dan merupakan tempat pertukaran
selektif zat yang dapat larut dalam darah melalui uterus bagian trofoblas yang
mengandung pembuluh darah. Plasenta menghubungkan secara kapiler janin dan
darah ibu. Darah janin yang rendah oksigen mengalir ke plasenta melalui dua arteri
umbilikalis dan darah yang kaya oksigen dari ibu mengalir ke janin melalui satu vena
umbilikalis. Sebagian besar obat dalam sirkulasi ibu dapat melalui plasenta sehingga
masuk ke sirkulasi darah fetus