DI SUSUN OLEH : TRI ASTUTI NIM : P05140320101 PRODI DIV ALIH JENJANG A. Adaptasi Sistem Hematologi Dalam Kehamilan
Ibu hamil mengalami berbagai perubahan anatomis, fisiologi dan
biokimia dalam tubuh. Perubahan-perubahan ini sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan bentuk adaptasi tubuh terhadap kehadiran janin
Salah satu perubahan yang terjadi adalah perubahan
hematologis yang memegang peran cukup penting dalam mempersiapkan tubuh ibu hamil sebagai media pertumbuhan dan perkembangan janin. Adapun perubahan hematologis ini berupa pertambahan volume darah, perubahan konsentrasi hb dan hematokrit, perubahan fungsi imunologis serta faktor-faktor koagulasi. 1. Volume Darah
Volume darah terdiri dari plasma darah dan komponen
darah. Diawal masa kehamilan, volume plasma darah akan meningkat secara cepat sebesar 40-45%. Hal ini dipengaruhi oleh aksi progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi jalur renin-angiotensin dan aldosteron. Disamping peningkatan volume plasma, juga terjadi peningkatan volume komponen darah yaitu eritrosit. Jumlah eritropoietin ibu hamil yang meningkat menyebabkan peningkatan produksi eritrosit sebanyak 20- 30%. Hipervolemia yang diinduksi kehamilan memiliki beberapa peran penting, yaitu : Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan metabolik dari uterus yang membesar dengan sistem vaskularisasi yang hipertrofi Untuk menyediakan nutrisi yang banyak untuk mendukung pertumbuhan pesat dari plasenta dan janin Untuk melindungi ibu dan janin dari efek buruk akibat terganggunya aliran balik vena pada posisi terlentang dan tegak Universitas Sumatera Utara Untuk menjaga ibu dari efek buruk kehilangan darah saat melahirkan. 2. Konsentrasi Hemoglobin dan Hematokrit
Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun
selama kehamilan normal walaupun terdapat peningkatan eritropoiesis. Jika dibandingkan dengan peningkatan volume plasma, peningkatan volume eritrosit sirkulasi tidak begitu banyak, sekitar 450 ml atau 33%. Akibatnya, viskositas darah secara keseluruhan. Konsentrasi hemoglobin tertinggi terdapat pada trimester pertama, mencapai nilai terendah pada trimester kedua, dan mulai meningkat kembali pada trimester ketiga. Konsentrasi hemoglobin rata-rata adalah 12,73 ± 1,14 g/dl pada trimester pertama, 11,41 ± 1,16 g/dl pada trimester kedua, dan 11,67 ± 1,18 g/dl pada trimester ketiga. Pada sebagian besar wanita, konsentrasi hemoglobin di bawah 11,0 g/dl, terutama di akhir kehamilan, dianggap abnormal dan biasanya lebih berhubungan dengan defisiensi besi daripada hipervolemia gravidarum 3. Metabolisme Besi
Dengan peningkatan jumlah eritrosit, kebutuhan akan zat
besi dalam proses produksi hemoglobin meningkat. Bila suplemen zat besi tidak diberikan, kemungkinan akan terjadi anemia defisiensi zat besi. Kebutuhan zat besi pada paruh kedua kehamilan kira-kira 6–7 mg/hari. Bila suplemen zat besi tidak tersedia, janin akan menggunakan cadangan zat besi maternal. Sehingga anemia pada neonatus jarang terjadi akan tetapi defisiensi zat besi berat pada ibu dapat menyebabkan persalinan preterm, abortus, dan janin mati. 4. Fungsi Leukosit
Leukosit merupakan sel darah putih yang
diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan limpati untuk jenis tak bergranula (mononuklear), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi. Meskipun leukosit merupakan sel darah,tapi fungsi leukosit lebih banyak dilakukan di dalam jaringan. Leukosit hanya bersifat sementara mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh. Apabila terjadi peradangan pada jaringan tubuh leukosit akan pindah menuju jaringan yang mengalami radang dengan cara menembus dinding kapiler. Jenis-Jenis Leukosit 1. Granulosit, 2. Agranulosit Kelima jenis sel tersebut berbeda dalam ukuran, bentuk, inti, warna sitoplasma serta granula didalamnya. a) Neutrofil b) Eosinofil c) Basofil d) Monosit e) Limfosit B. ADAPTASI SISTEM RESPIRASI DALAM KEHAMILAN
Sistem respirasi ibu mengangkut oksigen ke dan
membuang karbondioksida dari janin dan plasenta serta menyediakan energy untuk sel-sel ibu itu sendiri,janin,dan plasenta. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pulmonal meliputi pengaruh hormonal dan perubahan mekanis.Perubahan mekanis meliputi elevasi posisi istirahat diafragma kurang lebih 4cm peningkatan 2cm pada diameter tranversal saat sudut subkostal dan iga-iga bawah melebar,serta lingkar toraks membesar kurang lebih 6cm.Semua perubahan ini disebabkan oleh tekanan atas akibat pembesaaran uterus. 2. Laju Metabolisme Basal (BMR) Vaskularisasi, sebagai respon BMR biasanya meningkat pada peningkatan kadar estrogen, bulan ke 4 gestasi, meningkat membuat kapiler membesar 15%-20% pada akhir kehamilan, sehingga terbentuklah edema dan dan kembali ke nilai sebelum hiperemia pada traktus pernafasan hamil pada hari ke-5 atau ke-6 atas. Kondisi ini meliputin pascapartum. Peningkatan BMR sumbatan pada hidung dan sinus, mencerminkan peningkatan epistaksis, perubahan suara, dll. kebutuhan O2 di unit janin- Peningkatan ini juga membuat plasenta-uterus serta peningkatan membran timpani dan tuba eustaki konsumsi O2 akibat wanita bengkak, nyeri pada telinga, atau mengeluh merasa lemah dan rasa penuh di telinga. letih, 1. Fungsi Paru 3. Keseimbangan Asam-Basa Wanita hamil bernafas lebih dalam Sekitar minggu ke 10 gestasi (meningkatkan volume tidal), terjadi pe”lan tekanan CO2 tetapi frekuensi nafasnya kira-kira sekitar 5 mmHg, progeteron 2 kali bernafas dalam 1menit dapat meningkatakan sensitivitas peningkatan voleme tidal reseptor pusat nafas sehingga menyebabkan peningkatan volumr volume tidal meningkat, P CO2 nafas 1 menit sekitar 26%. menurun, kelebihan basa (HCO3 atau bikarbonat) dan pH meningkat (menjadi lebih basa). 2. Laju Metabolisme Basal (BMR) Trimester 1 BMR biasanya meningkat pada Kesadaran untuk mengambil nafas bulan ke 4 gestasi, meningkat sering meningkat pada awal kehamilan 15%-20% pada akhir kehamilan, yang mungkin diinterpretasikan dan kembali ke nilai sebelum sebagai dispneu. Hal itu sering hamil pada hari ke-5 atau ke-6 mengesankan adanya kelainan paru pascapartum. Peningkatan BMR atau jantung padahal sebenarnya tidak mencerminkan peningkatan ada apa-apa kebutuhan O2 di unit janin- Trimester 2 plasenta-uterus serta peningkatan Selama kehamilan, sirkumferensia konsumsi O2 akibat wanita thorax akan bertambah kurang lebih 6 mengeluh merasa lemah dan cm dan diafragma akan naik kurang letih, lebih 4 cm karena penekanan uterus 3. Keseimbangan Asam-Basa pada rongga abdomen. Sekitar minggu ke 10 gestasi Trimester 3 terjadi pe”lan tekanan CO2 Pergerakan difragma semakin terbatas sekitar 5 mmHg, progeteron seiring pertambahan ukuran uterus dapat meningkatakan sensitivitas dalam rongga abdomen. Setelah reseptor pusat nafas sehingga minggu ke 30, peningkatan volume volume tidal meningkat, P CO2 tidal, volume ventilasi per menit, dan menurun, kelebihan basa (HCO3 pengambilan oksigen per menit akan atau bikarbonat) dan pH mencapai puncaknya pada minggu ke meningkat (menjadi lebih basa). 37 TERIMAKASIH