Oleh :
Erika Irawanie ( D3E613002)
Nuraini
( D3E613007)
Risma Pertiwi ( D3E613009 )
Yessi Nur R.P (D3E613012)
puncaknya pada hari ke 3-5 postpartum. hal ini harus juga diperhatikan jika berhadapan
dengan ibu yang menderita visium kordis. dengan adanya hemokosentrasi dapat diduga pula
bahwa ada kosentrasi trombosit, dan sebagainya, sehingga dapat dimengerti mengapa ada
kecenderungan kea rah trombolflebitis postpartum.
2. PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN
Sebagian besar perubahan pada subdifisi folume paru terjadi akibat perubahan
anatomi torax selama kehamilan. akibat pembesaran uterus, diafragma terdorong ke atas
sebanyak 4cm dan tulang iga juga bergeser ke atas . bentuk dada berubah karena tiap tiap
diameter anteropostarior dan transfersal bertambah sekitar 2cm, mengakibatkan ekspansi
lingkar dada hingga 5-7cm. iga bagian bawah melebar dan tidak selalu kembali ke posisi
aslnya secara sempurna setelah kehamilan . akibat terdorongnya diafragma ke atas, kapasitas
paru total menurun hingga 5%, hal ini akan dapat memperbaiki aliran udara sepanjang cabang
bronkial dan memperjelas mengapa wanita yang menderita masalah pernafasan selama
kehamilan, kondisinya tidak memburuk seperti hal nya pada wanita yang menderita gangguan
kronis lainnya (campbell dan lees,2000,steifeld dan wax 2001)
3. PERBAHAN SISTEM PENCERNAAN
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek ( nausea). mungkin ini
akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. tonus otot-otot traktus digestivus menurun,
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. hal ini
mungkin baik untuk resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan
pertama kehamilan gejala muntah (emesis). biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai
morning sickness. emesis, bila terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan, disebut
hyperemesis gravidarum, keadaan ini patologik. Salivasi adalah pengeluaran air liur
berlebihan daripada biasa. bila terlampau banyak, ini pun menjadi patologik.
Gusi mengalami edema, lunak dan sperti spons selama kehamilan yang kemungkinan
terjadi akibat efek estrogen. terkadang terjadi pembekakakn yang sangat faskular yang
bersifat fokal yang disebut ginggifitis pembengkakakn ini disebabkan oleh pertumbuhan
kapiler gusi. hal ini iasanya hilang dengan sendirinya selama melahirkan. banyak data yang
menunjukan bahwa kehamilan tidak menyebabkan kerusakan gigi. salivasi yang berlebihan,
ptialisme, merupakan keluhan yang kadang-kadang terjadi pada kehamilan hal tersebut
dampaknya disebabkan oleh stimulasi kelenjar saliva, akibat ingesti zat tepung ( cunningham
et al 1997 )
Meskipun banyak wanita yag mengalami mual diawal kehamilan, ada juga yang
mengalami peningkatan nafsu makan dengan asupan makanan harian meningkat hingga 200
kkal.
Hipoalamus yag mengendalikan lemak tubuh total, dipacu kembali oleh progesteron
sehingga kadar cadangan lemak tubuh yang baru dapat dicapai dengan lebih banyak dan
mengurangi energi yang digunakan. hal ini memfasilitasi ibu untuk memasuki trimester
ketiga dengan 3,5 kg cadangan lemak yang terakumulasi, yang merupakan bank energi untuk
trimester akhir saat peningkatn lemak secara praktis berhenti, tetapi energi tetap dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin( campbell-brown dan hytten 1998 ).
Banyak wanita hamil yang merasakan peningkatan rasa haus selama kehamilan akibat
pengesetan kembali ambang osmotik utnuk rasa haus dan vasopresin. hal ini berperan dalam
Peningkatan curah jantung menyebabkan aliran darah ke ginjal, otak, dan arteri
koroner tetpa tidak berubah, meskipun distribusi ke organ lain bervariaasi sesuai
perkembangan kehamilan.contohnya, uterus meneerima 3 % curah jantung diawal kehamilan,
tetapi menjadi 17% pada kehamilan cukup bulan ( ekstra 400 ml/ menit ) . payudara
menerima curah jantung kurang dari 1 % pada awal gestasi dan 2 % pada kehamilan cukup
bulan ( burnett 2001, steinfeld dan wax 2001 ).
Peningkatan curah jantung terjadi akibat peningkatan isi sekuncup dan frekuensi
jantung. peningkatan frekuaensi jantung dimulai pada minggu ke 7 dan pada trimester ke 3,
frekuensi jantung tersebut meningkat hingga 1020 %. frekuensi jantung wanita hamil
biasanya 10-15 denyut permenit lebih cepat daripada curah jantung yang tidak
hamil,meningkat dari sekitar 75 menjadi 90 denyut permenit. wanita yang jantungnya normal
sering menyadari adanya ketidaktraturan pada frekuensi jantungnya selama kehamilan.namun
demikian isi sekuncup ( jumlah darahyang dipompa oleh jantung dengan satu kali denyut )
tidak bertambah hingga volume plasma bertambah. isi sekuncup meningkat hingga 10 %
selama pertangahan kehamilan, dan mencapai puncaknya pad usia gestasi 20 minggu yang
dipertahankan hingga cukup bulan ( girling 2001 ).
Selama kardiovaskuler sangat sensitif terhadapperubahan dibanding sistem organ lain.
variasi yang besar dalam curah jantung, frekuensi nadi, tekanan darah , dan aliran darah
regional dapat terjadi sesuai dengan perubahan trivial postur, aktivitas, atau ansietas. kettidak
konsistenan dalam literatur tentang waktu perubahan frekuansi jantungdan isi sekuncup, dan
faktor penyebab utama terjadinya peningkatan curah jantung pada usia gestasi tertentu,
sebagia besar terjadi karena adanya kesulitan dalam teknik pengukuran dan pengaruh postur
terhadap hemodinamik ( steinfeld dan wax 2011 ).
Hingga 1950 an telh diterima bahwa curah jantung menignkat hingga puncaknya pada
usia gestasi 28-32 minggu, dan kemudian menurun sampai jumlah yang sama dengan jumah
saat tida hamil saat cukup bulan. kemudian, disimpulkan bahwa curah jantung meningkat
pada usia stabil sebelum akhir trimester pertama dan tidak menurun sampai setelah
32 minggu. studi terdahulu yang menunjukan adanya penurunan curah jantung pada
trimester ketiga akibat kompresi uterus pada vena kava inferior sekarang dianggap tidak
akurat dirancukan dengan penggunaan posisi terlentang dan oerubahan vaskuler ( girling
2001 ). analisis terbaru mengemukakan bahwa curah jantung mencaoai jumlah maksimalnya
pada usia gestasi kira-kira 24 minggu dan dipertahankan pada jumlah ini hingga cukup bulan
( steinfeld dan wax 2001 )
C. darah
Tekanan Darah
Curah jantung menigkat, tetapi tekanan darah arteri menurun hingga 10 %, hal ini
terjadi karena tahanan aliran memang harus diturunkan ( de sweit 1998a ). penurunan dalam
tahan perifer ini dimulai pada usia gestasi 5 minggu, mencapai nadir pada trimester kedua
( penurunan 21 % ), kemudain secara bertahap meningkat sampai cukup bulan, tetapi masih
tetap mengalami sedikit penurunan pada usia gerstasi cukup bulan untuk mengompensasi
peningkatan curah jantung. pada awalnya, diasumsikan bahwa penurunan tahanan vaskular
perifer terjadi akibat bertambahnya sirkulasi uteroplasenta tahanan rendah yang menerima
curah jantung dalam jumlah besar. saat ini diasumsikan bahwa hal ini terjadi karena
mekanisme pengendalian aktifasi vaskular ( sehingga terjadi vasodilatasi pada awal
kehamilan) .
Agen yang kemungkinan menyebabkan vasodilatasi perifer antara lain prostasiklin
(vasodilator )dan tromboksan a2 (vasokonstriktor) endotelin (vasokostriktor) dan nitrit oksida
( vasodilator). penelitian yang terus dilakukan pada hal ini sangat penting dalam rangka
mencari penjelasan tentang ipertensi akibat kehamilan dan restriksi permbuhan intra uterus,
karena keduanya berkaitan dengan kegagalan vasodilatasi selama kehamilan (blackburn dan
loper 1992, dunlops 1999, steifeld dan wax 2001).
Awal kehamilan berkaitan dengan penurunan drastis tekanan darah diastolik dan
sedikit perubahan pada tekanan sistolok. dengan menurunnya tahanan vaskular perifer,
tekanan darah sistolik menurun rata-rata 5-10mmhg dibawah batas dasar dan tekanan
diastolik menurun 10-15mmhg pada usia gestasi 24 minggu . kemudian , tekanan darah
meningkat secara bertahap , kembali ketingkat tekanan pra-kehamilan pada usia kehamilan
cukup bulan . tekanan darah diastolik meningkat secara signifikan selama pertengahan kedua
masa kehamilan sampai tingkat yang setidaknya sama dengan wanita tidak hamil ( burnette
2001,steinfeld dan wax 2001 ).
Postur dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah . posisi terlentang dapat
menurunkan curah jantung hingga 25%. komprensi vena kafa inferior oleh uterus yang
membesar selama akhir trimester ke2 dn trimester ke3 mengakibatkan menurunnya aliran
balik vena , yang kemudian menurunkan isi sekuncup dan curah jantung. jika pembulu para
vertebral dan kolateral vena kava lain tidak terbentuk dengan lain dan mendapat perfusi yang
cukup ,ibu hamil dapat menderita sindrom hipotensif telentang,yang terdiri ats hipotensi,
bradikardia, pusing , mata berkunang-kunang , dan bahkan sinkop jika ia berada pada posisi
terlentang terlalu lama.
hal ini terjadi pada 10% ibu hamil. hilang nya kesadaran terjadi karena penurunan darah
serebral . dengan memberi posisi miring kekiri kepada ibu hamil tersebut, curah jantung nya
dapat pulih dengan segera ( burnet 2001, steinfeld danwax 2001)
aliran darah
Aliran darah pada ekstermitas bawah melambat pada akhir kehamilan ( de sweit
1998a ). aliran balik vena yang buruk dan peningkatan tekanan darah pada tungkai
menyebabkan meningkatmya distensibilitas dan tekanan vena tungkai, vulva, rektum, dan
pelvis, menyebabkan edema dependem, varises pada vena tungkai dan vulva, dan hemoroid
(cuningham et al 1997).
Otak,ginjang dan arteri koroner menerima beberapa bagian( tetapi dalam jumlah yang
jauh lebih besar) curah jantung selama kehamilan. aliran darah ginjal meningkat 70-80%
( yaitu 400ml/menit diatas jumlah ketika tidak hamil) pada usia gestasi 16minggu yang
membangtu meningkatkan ekresi. aliran darah tersebut berada pada tingkat yang tinggi ,
hingga akhirnya menurun pada akhir kehamilan ( desweit 1998a).
Aliran darah kedalam kapiler,membran mukosa dan kulit mengalami pengkatan,
terutama pada tanngan dan kaki menyampai maksimal 500ml/menit pada minggu ke 36. hal
ini membangtu meghilangkan kelebihan panas yang di produksi oleh peningkatan
metabolisme masa maternal janin dan kerja kardio respiratorius selama kehailan. vasidilatasi
perifer yang terkait merupakan penyebab mengapa wanita hamil merasa kepanasan,
berkeringat banyak setiap saat, merasakan tangan yang lembab, dan sering kali menderita
hidung tersumbat . ( cuningham et al 1997).
Aliran darak ke payudara meningkat hingga sekitar 2% selama kehamilan . hal ini
terlihat pada vena di sekitar permukaan payudara yang mengalai dilatasi yang disertai dengan
pembesaran payudara, rasa hangat dan gaal sejak awal kehamilan ( de swiet 1998a).
Teknik pengukuran aliran darah dalam uterus manusia penuh dengan masalah karena
ketidak terjangkaunya dan kompleksitas suplei darah . namun demikian ,kemajuan terbesar
saat ini telah berhasil dicapai dengan penggunaan ultrasound dopper. penurunan aliran darah
utero plasenta ditemukan pada ibu yang menderita preeklamsia atau pada janin yang
menderita abnormalitas kongenital. penurunan kronis pada perfusi plasenta mengakibatkan
ukuran bayi cukup bulan lebih kecil ( johnsen dan everrit 2000)
volume darah
Dua kompenen utama darah plasma dan seldarah merah mengalami serangkaian
adaptasi dramatik. volume darah maternal total meningkat 30-50% pada kehamilan tunggal,
dengan rata-rata peningkatan tersebut adalah 33%. beberapa ibu mungkin hanya terjadi
peningkatan sedanng pada ekspansi volume, sedangkan pada ibu yang lain dapt tejadi hampir
dua kali lipat nya(steinfeld dan wax 2001) .
metabolisme zat besi
Peningkatan masa sel darah merah dan kebuuhan janin yang sedang berkembang serta
plasenta menyebabkan peningkatan kebutuhan zat besi selama kehamilan, yang di sertai
dengan beberapa peningkatan absorsinya . kebutuhan zat besi meningkat dari 2mg menadi
4mg/hari, diet yang sehat mengandung 10-14mg zat besi perhari,1-2mg (5-10%) yang di
absorsi merupakan jumlah yang cukup bagi sebagian besar ibu hamil ( letsky 1998,hlm 78).
Kebutuhan zat besi selama kehamilan rata-rata sekitar 1000mg. kira-kira 500mg
diperlukan untuk meningkatkan masa sel darah merah, dan sekitar 300mg di trasportasi kan
ke janin, terutama pada 12 minggu terakhir kehamilan . sisa 200mg di butuhkan untuk
mengkompensasi kehilangan yang tidak disadari melalui kulit, veses, urin. biasanya
peningkatan kebutuhan zat besi terjadi pada pertebgahan terakhir kehamilan , dengan ratarata 6-7ml/hari .
protein plasma
Kandungan protein serum total menurun selama trimesteer pertama dan tetap rendah
seama kehamilan . konsentrasi albumin menurun dengan cukup tiba-tiba di awal
kehamilan , kemudian lebih lambat hingga akhir kehamilan.
Albumin nmemainkan peranan penting, tidak hanya sebagai pembawa protein untuk
beberapa hormon, obat, asam lemak bebas, dan bili rubin yang tidak berkonjugasi, tetapi juga
karena pengaruhnya dalam menurunkan tekanan osmotik koloid. penurunan tekanan osmotik
koloid menyebabkan air mengair dari plasma kedalam sel atau keluar dari pembulu darah dan
berperan penting dalam peningkatan kerapuhan sel darah merah, edema ekstemnitas bawah ,
dan mungkin juga dalam penungkatan glomerulus . saat ini telah disepakati bahwa edema
perifer pada ektemnitas bawah di akhir kehamilan merupakan gambaran kehamilan yang
normal tanpa koplikasi dan oleh kerena itu, hal tersebut tidak tercantum dalam definisi
preeklamsia (girling 2001).
faktor pembekuan
Perubahan besar dalam sistem koagulasi menyebabkan terjadinya status
hiperkoagulabel pada kehamilan normal. peningkatan kecenderungan pembekuan disebabkan
oleh berkurangnya aktifitas fibrinorlitik plasma dan meningkatnya produk deglarasi fibrin
yang bersilkurasi di dalam plasma ( symonds dan symonds 1998).
Sejak usia gestasi 3 bulan, terdapat peningkatan sinteis konsentrasi fibrinogen plasma
( faktor 1) sebanyak 50% hal ini diperlukan tubuh untuk mengatasi disrubsi yang sering
terjadi terhadap intergritas faskuler di dalam plasenta (coustan 1995).
Hal tersebut juga sangat penting dalam pencegahan perdarahan pada saat pelepasan
plasenta. pembentukan serat fibrin untuk melapisi sisi plasenta guna mengendalikan
perdarahan memerlukan 5-10% dari sebua fibrinogen yang bersirkulasi. jika proses ini
terganggu, misalnya jika kerja uterus tidak adekuat atau pelepasan plasenta tidak sempurna ,
terdapat deplesi yang cepat pada cadangan fibrinogen, yang dapat menyebabkan perdarahan
hebat dan kematian ( campbell dan lees 2000).
sel darah putih (leukosit)
Sejak kehamilan berusia 2 bulan, jumlah sel darah putih total meningkat selama
kehamilan dan mencapai puncak nya pada minggu ke 30. hal ini terjadi karena adanya
peningkatan jumlah leukosit polimorfonuklear neutrofil ( letsky 1998). dan hal tersebut
mempertinggi sifat fagositik dan bakteri sidadarah. jumlah eosinofil , basofil dan onosit
relatif konstan , dan jumlah limfosit tidak berubah secara signifigan. tidak ada perubahan
dalam proporsi sel t dan sel b yang bersirkulasi . aktifitas metabolik geranulosit meningkat
selama kehamilan, kemungkinan akibat dari stimulasi estrogen ( steinfeld dan wax 2001)
imunitas
Hcg dan prolaktin diketahui menekan respn imun paada wanita hamil . fungsi limfosit
mengalami depresi. terdapat juga penurunan resistensi terhadap infeksi virus seperti herpes,
influenza, rubela, hepatitis, mielitis, dan malaria. kadar serum inmunologlobulin iga, igg , dan
igm menurrun secara terus menerus sejak minggu ke 10 kehamilan , mencapai kadar
terendahnya pada minggu ke 30 dan tetap berada pada kadar ini hingga cukup bulan (letsky
1998).
DAFTAR PUSTAKA
Myles Buku Ajar Bidan edisi 14