https://gexmirah27.wordpress.com/2013/03/02/adaptasi-fisiologis-pada-ibu-
hamil/
Rongga Mulut
Oleh karena kehamilan yang berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh
uterus yang membesar ke arah atas dan lateral. Sebagai akibatnya, apendiks
sebagai contoh biasanya bergeser ke arah atas, lateral dan sering kali mencapai
pinggang kanan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tonus serta motilitas dari
lambung dan usus berkurang selama kehamilan.
Hati
Pertambahan ukuran hati pada beberapa binatang dapat terlihat dengan jelas,
tetapi sebaliknya pada kehamilan manusia, pembesaran hati tersebut tidak
dapat terlihat (Combes dan Adams, 1971). Selain itu, dengan evaluasi histologis
hati yang didapat dengan biopsi, termasuk pemeriksaan dengan mikroskop
elektron menyatakan tidak ada perbedaan yang jelas dari morfologi hati yang
terjadi sebagai respons terhadap kehamilan normal (Ingerslev dan Teilum, 1946).
Perubahan terjadi secara fungsional yaitu dengan menurunnya albumin plasma
dan globulin plasma dalam rasio tertentu. Kejadian ini merupakan kejadiaan
yang normal pada wanita hamil. Pada wanita yang tidak hamil kondisi tersebut
dapat menunjukkan adanya penyakit hati.
Kandung Empedu
Perubahan sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebbagai berikut:
1. Trimester I
Pada bulan- bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek (nausea). Hal ini
mungkin dikarenakan kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot- otot
traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah
dicernakan lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi,
tetapi menumbulkan konstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan
utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai adanya gejala muntah (emesis) pada
bulan- bulan pertama kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal
dengan morning sickness.Apabila emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak
dikeluarkan (hiperemesis gravidarum), maka keadaan ini patologik. Hipersalivasi
sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi
rasa mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah pica (mengidam) yang sering
dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi
(Hanifa Wiknjosastro, 2002:97).