Anda di halaman 1dari 4

Menggunakan CDI yang telah kita ketahui info teknisnya, karena setiap CDI memiliki sudut

pengapian yang berbeda bergantung dari spesifikasi teknis motor aslinya. Yang perlu diketahui
adalah sudut pengapian ketika putaran mesin rendah, tengah (jika ada) dan tinggi. Dengan
mengetahui hal ini, maka dapat diambil keputusan ataupun penyesuaian yang tepat berdasarkan
modifikasi motor kita dari bahan bakar yang digunakan dan tingkat kompresi mesin.

- Setiap CDI akan membaca pick-up sensor yang ada sebagai milik motor bawannya walaupun
panjangnya berbeda. Jadi, jika kita menggunakan CDI OEM Honda Grand, kita harus
mengetahui; besar derajat antara TMA terhadap ujung pick-up terdekat, panjang pick-up dan
diameter lingkaran pada magnet Honda Grand sehingga penyesuaian pick-up sensor pada motor
kita dapat dilakukan untuk mendapatkan sudut pengapian seperti yang kita harapkan.

- Menyesuaikan panjang pick-up sensor dengan CDI, karena dengan menyesuaikan panjang
pick-up sensor dapat memaksimalkan pembakaran sehingga tenaga terbesar dapat didapatkan.

- Semua CDI dinamis dapat digunakan untuk keperluan harian.

- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran bawah dengan cara mengurangi panjang
pick-up standar terdekat (terdekat dari tanda TOP) sebesar 2. Jangan terlalu maju, karena sudut
ini digunakan pada putaran bawah hingga tengah saja. Langkah ini diambil agar putaran mesin
pada putaran bawah mengalami peningkatan rpm dan tenaga.

- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran atas dengan cara menambah panjang pick-
up standar terjauh (terjauh dari tanda TOP) sebesar 2 hingga 10. Lebih besar dari 10 dapat
dilakukan jika mesin telah dimodifikasi secara penuh dan dapat mencapai putaran sangat tinggi
(15.000 rpm). Langkah ini diambil agar putaran mesin pada putaran atas mengalami peningkatan
rpm dan tenaga.

- Putaran mesin stasioner adalah 1.300 rpm, karena pompa oli bekerja mulai dari 1.000 rpm
-1.300 rpm. Jangan mengatur stasioner dibawah yang seharusnya, karena ketika motor dalam
keadaan berhenti tidak akan mengalami pendinginan yang memadai, jadi motor hanya
memanfaatkan sirkulasi oli sebagai sarana pendingin sedangkan pompa oli tidak bekerja secara
maksimal pada putaran itu. Hal ini dapat mengakibatkan usia komponen-komponen yang
bersangkutan akan lebih pendek dari seharusnya.

- Sudut pengapian bawah dimulai sejak putaran mesin stasioner (1.300 rpm).

- Sudut pengapian stasioner adalah 5-10 sebelum TMA, tetapi yang diterapkan pada motor
standar adalah 15. Hal ini dilakukan sebagai titik tengah karena putaran mesin bawah dimulai
pada 1.300 rpm hingga 5.000 rpm.

- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan ujung pick-up terdekat pada magnet
motor aslinya adalah nilai sudut pengapian bawah.

- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan ujung pick-up terjauh pada magnet
motor aslinya adalah nilai sudut pengapian atas.
- Besar derajat antara ujung pick-up terdekat dengan terjauh pada magnet motor aslinya adalah
nilai sudut pengapian yang terjadi.

- Proses pembakaran terjadi sesaat sebelum TMA.

- Proses pembakaran terjadi pada jarak 10 sebelum TMA hingga 30 setelah TM

Menggunakan CDI yang telah kita ketahui info teknisnya, karena setiap CDI memiliki sudut
pengapian yang berbeda bergantung dari spesifikasi teknis motor aslinya. Yang perlu diketahui
adalah sudut pengapian ketika putaran mesin rendah, tengah (jika ada) dan tinggi. Dengan
mengetahui hal ini, maka dapat diambil keputusan ataupun penyesuaian yang tepat berdasarkan
modifikasi motor kita dari bahan bakar yang digunakan dan tingkat kompresi mesin.

- Setiap CDI akan membaca pick-up sensor yang ada sebagai milik motor bawannya walaupun
panjangnya berbeda. Jadi, jika kita menggunakan CDI OEM Honda Grand, kita harus
mengetahui; besar derajat antara TMA terhadap ujung pick-up terdekat, panjang pick-up dan
diameter lingkaran pada magnet Honda Grand sehingga penyesuaian pick-up sensor pada motor
kita dapat dilakukan untuk mendapatkan sudut pengapian seperti yang kita harapkan.

- Menyesuaikan panjang pick-up sensor dengan CDI, karena dengan menyesuaikan panjang
pick-up sensor dapat memaksimalkan pembakaran sehingga tenaga terbesar dapat didapatkan.

- Semua CDI dinamis dapat digunakan untuk keperluan harian.

- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran bawah dengan cara mengurangi panjang
pick-up standar terdekat (terdekat dari tanda TOP) sebesar 2. Jangan terlalu maju, karena sudut
ini digunakan pada putaran bawah hingga tengah saja. Langkah ini diambil agar putaran mesin
pada putaran bawah mengalami peningkatan rpm dan tenaga.

- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran atas dengan cara menambah panjang pick-
up standar terjauh (terjauh dari tanda TOP) sebesar 2 hingga 10. Lebih besar dari 10 dapat
dilakukan jika mesin telah dimodifikasi secara penuh dan dapat mencapai putaran sangat tinggi
(15.000 rpm). Langkah ini diambil agar putaran mesin pada putaran atas mengalami peningkatan
rpm dan tenaga.

- Putaran mesin stasioner adalah 1.300 rpm, karena pompa oli bekerja mulai dari 1.000 rpm
-1.300 rpm. Jangan mengatur stasioner dibawah yang seharusnya, karena ketika motor dalam
keadaan berhenti tidak akan mengalami pendinginan yang memadai, jadi motor hanya
memanfaatkan sirkulasi oli sebagai sarana pendingin sedangkan pompa oli tidak bekerja secara
maksimal pada putaran itu. Hal ini dapat mengakibatkan usia komponen-komponen yang
bersangkutan akan lebih pendek dari seharusnya.

- Sudut pengapian bawah dimulai sejak putaran mesin stasioner (1.300 rpm).

- Sudut pengapian stasioner adalah 5-10 sebelum TMA, tetapi yang diterapkan pada motor
standar adalah 15. Hal ini dilakukan sebagai titik tengah karena putaran mesin bawah dimulai
pada 1.300 rpm hingga 5.000 rpm.
- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan ujung pick-up terdekat pada magnet
motor aslinya adalah nilai sudut pengapian bawah.

- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan ujung pick-up terjauh pada magnet
motor aslinya adalah nilai sudut pengapian atas.

- Besar derajat antara ujung pick-up terdekat dengan terjauh pada magnet motor aslinya adalah
nilai sudut pengapian yang terjadi.

- Proses pembakaran terjadi sesaat sebelum TMA.

- Proses pembakaran terjadi pada jarak 10 sebelum TMA hingga 30 setelah TM

Menggunakan CDI yang telah kita ketahui info teknisnya, karena setiap CDI memiliki sudut
pengapian yang berbeda bergantung dari spesifikasi teknis motor aslinya. Yang perlu diketahui
adalah sudut pengapian ketika putaran mesin rendah, tengah (jika ada) dan tinggi. Dengan
mengetahui hal ini, maka dapat diambil keputusan ataupun penyesuaian yang tepat berdasarkan
modifikasi motor kita dari bahan bakar yang digunakan dan tingkat kompresi mesin.

- Setiap CDI akan membaca pick-up sensor yang ada sebagai milik motor bawannya walaupun
panjangnya berbeda. Jadi, jika kita menggunakan CDI OEM Honda Grand, kita harus
mengetahui; besar derajat antara TMA terhadap ujung pick-up terdekat, panjang pick-up dan
diameter lingkaran pada magnet Honda Grand sehingga penyesuaian pick-up sensor pada motor
kita dapat dilakukan untuk mendapatkan sudut pengapian seperti yang kita harapkan.

- Menyesuaikan panjang pick-up sensor dengan CDI, karena dengan menyesuaikan panjang
pick-up sensor dapat memaksimalkan pembakaran sehingga tenaga terbesar dapat didapatkan.

- Semua CDI dinamis dapat digunakan untuk keperluan harian.

- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran bawah dengan cara mengurangi panjang
pick-up standar terdekat (terdekat dari tanda TOP) sebesar 2. Jangan terlalu maju, karena sudut
ini digunakan pada putaran bawah hingga tengah saja. Langkah ini diambil agar putaran mesin
pada putaran bawah mengalami peningkatan rpm dan tenaga.

- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran atas dengan cara menambah panjang pick-
up standar terjauh (terjauh dari tanda TOP) sebesar 2 hingga 10. Lebih besar dari 10 dapat
dilakukan jika mesin telah dimodifikasi secara penuh dan dapat mencapai putaran sangat tinggi
(15.000 rpm). Langkah ini diambil agar putaran mesin pada putaran atas mengalami peningkatan
rpm dan tenaga.

- Putaran mesin stasioner adalah 1.300 rpm, karena pompa oli bekerja mulai dari 1.000 rpm
-1.300 rpm. Jangan mengatur stasioner dibawah yang seharusnya, karena ketika motor dalam
keadaan berhenti tidak akan mengalami pendinginan yang memadai, jadi motor hanya
memanfaatkan sirkulasi oli sebagai sarana pendingin sedangkan pompa oli tidak bekerja secara
maksimal pada putaran itu. Hal ini dapat mengakibatkan usia komponen-komponen yang
bersangkutan akan lebih pendek dari seharusnya.
- Sudut pengapian bawah dimulai sejak putaran mesin stasioner (1.300 rpm).

- Sudut pengapian stasioner adalah 5-10 sebelum TMA, tetapi yang diterapkan pada motor
standar adalah 15. Hal ini dilakukan sebagai titik tengah karena putaran mesin bawah dimulai
pada 1.300 rpm hingga 5.000 rpm.

- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan ujung pick-up terdekat pada magnet
motor aslinya adalah nilai sudut pengapian bawah.

- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan ujung pick-up terjauh pada magnet
motor aslinya adalah nilai sudut pengapian atas.

- Besar derajat antara ujung pick-up terdekat dengan terjauh pada magnet motor aslinya adalah
nilai sudut pengapian yang terjadi.

- Proses pembakaran terjadi sesaat sebelum TMA.

- Proses pembakaran terjadi pada jarak 10 sebelum TMA hingga 30 setelah TM

Anda mungkin juga menyukai