Anda di halaman 1dari 14

HAND OUT

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I


Kode Mata Kuliah : Bd. 301
Topik : Perubahan Fisiologis Pada Masa Kehamilan
Sub Topik : Perubahan Fisiologis Pada Sistem Pencernaan, Sistem
Kardiovascular, Sistem Integumen, dan Sistem
Muskuloskeletal
Waktu : 60 menit
Dosen : Sinar Pertiwi
Objektif Prilaku Siswa:
 Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharakan dapat
menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan
terutama pada sistem pencernaan, sistem kardiovaskuler, sistem
integumen, dan sistem muskuloskeletal.
 Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dalam kelompok
diharakan dapat mengidentifikasi contoh perubahan-perubahan yang
terjadi selama kehamilan terutama pada sistem pencernaan, sistem
kardiovaskuler, sistem integumen, dan sistem muskuloskeletal dalam
bentuk studi kasus dengan benar.

Referensi :

- Cunningham, Mac Donald, Gant, Wiliam Obstetric, Edisi 21, EGC,


Jakarta.
- Sweet, Betty R, 1993, Mayes Midwifery, London : Bailliere Tindal
- Sellers McCall, Pauline,1993, Midwifery Volume I, Juta Co LTD, Cape
Town, Hal 141-154.
- DeCherney, Alan H, 2003, Current Obstetric & Gynecologic, Edisi 9,
Appleton and Lange, India, Hal 154-162.
- Prawirohardjo, Sarwono, 1999, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Jakarta : YBP,
Hal 89-100.
- Asuhan Antenatal, 2001, WHO : Pusdiknakes Hal 23-25
- Manuaba, Ida Bagus gde. Prof. Dr. DSOG. 1998, Ilmu Kesehatan
Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, Jakarta : EGC

A. PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah pada kali ini kita dapat menginjak pada pertemuan minggu ke
3 dari Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I yang akan membahas perubahan-
perubahan yang terjadi selama kehamilan. Pada pembelajaran sebelumnya

1
telah dibahas tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem
organ genital , sistem endokrin, sistem immunologi dan sistem ginjal. Pada
pertemuan ini akan dibahas lebih lanjut perubahan-perubahan yang terjadi
pada sistem pencernaan, sistem cardiovascular, sistem integumen, dan
sistem muskuloskeletal yang bertujuan agar saudara-saudara sekalian
sebagai Bidan mengetahui berbagai perubahan fisilogis pada ke empat
sistem tersebut. Pembelajaran kali ini sangatlah penting karena biasanya
perubahan-perubahan tersebut berdampak terhadap proses kehamilan,
juga agar saudara-saudara dapat mengetahui batasan normal dari
perubahan-perubahan tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
penegakan suatu diagnosa. Baiklah hari ini saya akan menjelaskan tentang
setiap perubahan-perubahan tersebut satu-persatu yang akan saya selingi
dengan tanya jawab, diskusi dan pada akhir sesi akan diberikan studi kasus
agar proses pembelajaran kali ini lebih aktif :

B. ISI
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya
pada alat genitalia eksterna dan interna, payudara serta sistem vital
penting lainnya dalam tubuh.

I. FISIOLOGIS SISTEM PENCERNAAN

RONGGA MULUT
Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan
akibat nausea.
Gusi dapat menjadi hiperemis dan melunak kadang berdarah kalau terkena
cedera ringan saja. Contohnya pada saat gosok gigi. Pembengkakan gusi
sangat vaskuler yang disebut epulis kehamilan kadangkala timbul tetapi
secara khas mengecil secara spontan setelah kelahiran. Keadaan tersebut
disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen yang meningkat atau kadang
terjadi pada pengguna kontrasepsi oral dan ibu yang mengalami defisiensi
vitamin C.Tidak ada bukti yang baik bahwa kehamilan mendorong proses
pembusukan pada gigi.

MOTILITAS SALURAN GASTROINTESTINAL


Biasanya ada penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal yang
menimbulkan pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus.
Ini mungkin merupakan akibat jumlah progesteron yang besar selama
proses kehamilan dan menurunnya kadar motalin, suatu peptida hormonal
yang diketahui mempengaruhi otot-otot halus (Christofides dkk, 1982)
atau keduanya. Pada saat persalinan khususnya setelah pemberian

2
analgetik waktu pengosongan lambung secara khas sangat memanjang.
Bahaya utama anestesi umum adalah regurgitasi dan aspirasi, baik isi
makanan maupun asam lambung.

Karena pengaruh hormon estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat


yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan
(hypersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan
sakit/pusing kepala terutama pagi hari yang disebut morning sickness,
muntah yang terjadi disebut emesis gravidarum, bila muntah berlebihan
sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiperemesis
gravidarum.

LAMBUNG DAN ESOPHAGUS


Pirosis, umum pada kehamilan, paling mungkin disebabkan oleh refluks
sekret-sekret asam ke esofagus bagian bawah, posisi lambung yang
berubah mungkin ikut menyumbang pada seringnya terjadi peristiwa ini.
Tonus esofagus dan lambung berubah selama kehamilan dengan tekanan
intraesofagus yang lebih rendah dari tekanan lambung lebih tinggi selain
itu pada saat yang bersamaan peristaltis esofagus mempunyai kecepatan
gelombang dan amplitudo yang rendah (Ulmsten dan Sundstrom, 1978).
Perubahan-perubahan tersebut menyokong terjadinya refluks
gastroesofageal yang menimbulkan heart burn.

USUS KECIL, BESAR DAN APPENDIK


Karena kehamilannya berkembang terus lambung dan usus digeser oleh
uterus yang membesar ke arah atas dan karah lateral. Sebagai akibatnya
apendiks sebagai contoh biasanya bergeser kearah atas dan kearah lateral
dan seringkali mencapai pinggang kanan. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya tonus dan motilitas dari lambung dan usus berkurang selama
kehamilan.
Hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang
(relaksasi otot-otot polos) makanan lebih lama berada di dalam lambung
dan apa yang telah dicernakan lebih lama di dalam usus, hal ini mungkin
baik untuk reabsorpsi akan tetapi menimbulkan pula konstipasi yang
merupakan keluhan dari ibu hamil. Konstipasi bisa juga terjadi karena
kurangnya aktivitas/senam dan penurunan intake cairan.

HATI
Hati, meskipun hati pada beberapa binatang jelas bertambah ukurannya
namun tidak ada bukti pembesaran tersebut pada kehamilan manusia.
(Combes dan Adams, 1971). Selain itu dengan evaluasi histologis hati yang

3
didapat dengan biopsi termasuk pemeriksaan dengan mikroskop elektron
tidak ada perbedaan yang jelas dari morfologi hati yang terjadi sebagai
respon terhadap kehamilan normal (Ingerslev dan Teilum, 1946).
Perubahan terjadi secara fungsional yaitu dengan menurunnya albumin
plasma dan globulin plasma dalam ratio tertentu merupakan hal yang
normal pada wanita hamil. Pada wanita yang tidak hamil kondisi tersebut
dapat menunjukkan adanya penyakit pada hati.

KANDUNG EMPEDU
Kandung Empedu . fungsinya berubah selama kehamilan karena pengaruh
hipotoni dari otot-otot halus. Potter (1936) menemukan selama
melakuakan SC cukup sering empedu teregang namun hipotonik, aspirat
empedu cukup kental. Umum diterima bahwa kehamilan menjadi
predisposisi pembentukan batu empedu.

Perubahan Sistem Pencernaan Yang Dirasakan Ibu Hamil :


1. Trimester I
Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa terjadinya
muntah setiap saat siang ataupun malam. Apabila terjadi pada pagi hari
sering disebut “Morning Sickness”. Hipersalivasi sering terjadi sebagai
kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita
ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi
rasa mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah “Pica” (mengidam) yang
sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun
adanya suatu tradisi.
2. Trimester II dan III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang
meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya
tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak
organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar,
kearah atas dan lateral. Wasir (Hemorrhoid) cukup sering pada
kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-
vena di bawah uterus termasuk vena hemorrhoid. Panas perut (heart
burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam
esophagus bagian bawah.

II. FISIOLOGI SISTEM MUSKULO SKELETAL

4
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila
asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi
biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal.

Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari


ligamen-ligamen dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari
sambungan/otot terutama otot-otot pada pelvic. Bersamaan dengan
membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada
kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang
ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah
seiring dengan penambahan umur kehamilan.

Sejak trimester I akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan


progresteron, terjadi relaksasi dari jaringan ikat , kartilago, dan ligament
juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan
tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. Selama
trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada
daerah sikut dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan
pada jaringan konektif/jaringan yang berhubungan disekitarnya.

PELVIS-TULANG DAN LIGAMEN

Tulang pelvis dirancang untuk merespon secara unik terhadap perubahan


hormonal dan pengaruh postur tubuh pada saat kehamilan dan persalinan.
Pada saat persalinan tulang pelvis terbentuk dari sepasang tulang pinggul
dan sebagian lainya dibentuk oleh vertebre yang secara gardual bersatu
dengan tulang coccygis dan sacrum. Setiap tulang pinggul terbentuk dari
tiga gabungan tulang. pada saat persalinan setiap bagian dari tulang ini
bersama-sama dengan area pertemuan diantara tulang tersebut masih
dibentuk oleh tulang kartilago yang karena pengaruh hormonal akan
bersifat fleksibel.

Perubahan Sistem Muskuloskeletal Yang Dirasakan Ibu Hamil


Trimester II & III
Hormon progresteron dan hormon relaxing menyebabkan relaksasi
jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu
terakhir kehamilan, proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada
panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses
persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi
sacrococcigus mengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah

5
belakang sendi panggul yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini
menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahap
mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga
untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke
belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur,
dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita.

Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada


kehamilan normal. Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang
semakin membesar, lordosis menggeser pusat garavitasi kebelakang pada
tungkai bawah. Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi pubis
bertambah besar dan dan menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah
punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir rasa
pegal, mati rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang
disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris
dam medianus (Crisp dan DeFrancesco, 1964). Ligament rotundum
mengalami hipertropi dan mendapatkan tekanan dari uterus yang
mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.

III. FISIOLOGI SISTEM KARDIO VASKULER

Yang khas denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut


permenit pada kehamilan. Karena diafragama semakin naik terus selama
kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas , sementara pada waktu
yang sama organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Akibatnya
apeks jantung digerakan agak ke lateral dari posisinya pada keadaan tidak
hamil normal, dan membesarnya ukuran bayangan jantung ditemukan pada
radiograf . luasanya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan
posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan konfigurasi abdomen dan
thorak. Besar dari jantung beetambah sekitar 12% dan meningkatkan
capasitas jantung sebesar 70-80ml.

1. Trimester I
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi
berlebihan dalam kehamilan.
Suplai darah kedalam rahim harus meningkat seiring dengan perkembangan
rahim dan memenuhi kebutuhan plasenta yang mulai berfungsi, hormon
estrogen menyebabkan perkembangan pembuluh-pembuluh darah baru.

6
Pada awalnya pembuluh-pembuluh dara baru ini membentuk jaringan
berliku-liku melalui dinding rahim.

2. Trimester II
Ukuran jantung membesar karena ada peningkatan beban kerja yang
disebabkan oleh meningkatnya cardiac output, jantung juga dapat
bergeser ke kanan dan ke kiri serta berputar di muka karena tekanan
uterus meningkat yang disebabkan oleh perkembangan uterus, cardiac
output jantung yang meningkat mengakibatkan menurunnya sedikit daya
tahan tubuh, dinding-dinding pembuluh darah mengalami relaksasi dan
membesar akibat pengaruh hormon progesteron, kapasitas pembuluh
darah dan kapiler juga bertambah, curah jantung akan bertambah sekitar
30%, bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur
kehamilan 16 minggu, volume darah meningkat tetapi tekanan darah
cenderung akan menurun.

3. Trimester III
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran
darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu,
serum darah volume darah bertambah sebesar 25 sampai 30%.

Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan volume darah pada hampir


semua organ dalam tubuh, terlihat adanya perubahan yang signifikan pada
sistem cardiovaskuler.

JANTUNG
Perubahan-perubahan pada jantung adalah sebagai berikut :
 Cardiac output, jumlah darah yang dikeluarkan dari jantung per menit,
meningkat 30-50% karena adanya peningkatan volume darah.
 Sebagian besar dari peningkatan output terjadi karena peningkatan
stroke volume, jumlah darah yang dikeluarkan per detakan jantung.
 Namun ada juga yang dipengaruhi oleh peningkatan heart rate sekitar
15%.
 Pada wanita dengan ukuran jantung yang kecil atau dengan badan besar,
detak jantung (hearth rate) akan meningkat sekitar 90-100
detakan/denyut per menit dan mereka mengalami pula kesulitan dalam
menghadapi perubahan cardiovasculer dalam kehamilan.

7
 Oleh karena itu dapat terlihat penambahan beban pada jantung selama
kehamilan. Pada kelainan hipertensi dalam kehamilan terjadi
vasospasme yang sangat meningkatkan beban jantung.

TEKANAN DARAH
Penurunan “tahanan vascular perifer” selama kehamilan terutama
disebabkan karena relaksasi otot polos sebagai akibat pengaruh hormon
progresteron. Penurunan tersebut mengakibatkan penurunan tekanan
darah selama usia kehamilan pertama. Ada sedikit penurunan pada sistolik
(5-10 mmHg) dan diastolik (10-15 mmHg). Tekanan darah sedikit demi
sedikit akan naik ke level sebelum hamil pada saat usia kehamilan lanjut
(aterm).

Perasaan lelah dan menurunnya semangat/lesu merupakan hal yang biasa


terjadi selama kehamilan. Hiperventilasi ringan juga normal selama
kehamilan.

Peningkatan volume darah bersamaan dengan distensi dari vena dan


penambahan tekanan mekanik dari pembesaran uterus dapat menyebabkan
oedema pada kaki, vulva dan anal, varises pada vena dan haemorrhoid
adalah hal yang umum ditemukan terutama pada trimester III.

SINDROM HIPOTENSI SUPINASI


Hal ini disebabkan oleh tekanan dari uterus yang terus membesar
terhadap vena cava inferior yang berdilatasi pada saat wanita hamil telalu
lama berada pada posisi terlentang. Uterus memblok pengembalian darah
ke jantung dan berakibat timbulnya perasaan akan pingsan, pucat,
berkeringat dan pada saat tekanan darahnya kita periksa maka hasilnya
akan rendah atau tidak terukur samasekali. Keadaan ini dapat
mempengaruhi janinnya terutama karena adanya pengurangan suplai
oksigen dari plasenta. Tindakan asuhannya adalah dengan membaringkan
wanita tersebut pada posisi miring sehingga uterus tidak alagi menghalangi
aliran darah ke jantung.

DISTRIBUSI ALIRAN DARAH


Proporsi terbesar aliran darah diarahkan ke uterus(500ml/mnt), dengan
tujuan untuk memberikan nutrisi yang baik pada uterus yang sedang
berkembang dan janin di dalamnya. Terdapat aliran dalam jumlah yang
besar pula pada paru-paru, kulit (200ml/mnt), membran mukosa dan pada
ginjal (400ml/mnt). Pada kulit ditujukan untuk menghilangkan kelebihan

8
panas yang ditimbulkan oleh meningkatnya metamolisme yang dialami pada
kehamilan

Perubahan Sistem Cardiovaskuler Yang Dirasakan Ibu Hamil :


1. Trimester I
Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran
serta bertambahnya kardiac output. Hidung tersumbat/berdarah karena
pengaruh hormon estrogen dan progresteron terjadi pembesaran kapiler,
relaksasi otot vaskuler serta peningkatan sirkulasi darah.
2. Trimester II & III
- Terjadi Edema dependen kongesti sirkulasi pada exstrimitas bawah
karena peningkatan permeabilitas kapiler dantekanan dari pembesaran
uterus pada vena pelvik atau pada vena cava inferior.
- Gusi Berdarah karena trauma terhadap gusi yang karena pengaruh
hormon estrogen sangat vaskuler, percepatan pergantian pelapis
ephitel gusi dan berkurangnya ketebalan ephitel tersebut.
- Hemorrhoid akibat tekanan uterus terhadap vena hemorrhoidal.
- Hipotensi supinasi karena terbloknya aliran darah di vena cava inferior
oleh uterus yang membesar apabila ibu pada posisi tidur terlentang.
- Timbul spider nevi dan palmar erythema kareana meningkatnya aliran
darah ke daerah kulit.
- Varises pada kaki dan vulva karena kongesti vena bagian bawah
meningkat sejalan tekanan karena pembesaran uterus dan kerapuhan
jaringan elastis karena pengaruh hormon estrogen.

IV. FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan


pigmentasi selama kehamilan. Keadaan ini sangat jelas terlihat pada
kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat dikenali
pada payudara, abdomen, vulva dan wajah. Ketika terjadi pada kulit muka
dikenal sebagai chloasma atau topeng kehamilan. Bila terjadi pada muka
biasanya pada daerah pipi dan dahi dan dapat merubah penampilan wanita
tersebut.

Linea Alba, garis putih tipis yang membentang dari simphisis pubis sampai
umbilicus , dapat menjadi gelap yang biasa disebut linea nigra. peningkatan
pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah masa
kehamilan.

9
Tingginya kadar hormon yang tersirkulasi dalam darah dan peningkatan
regangan pada kulit abdomen, paha dan payudara bertanggungjawab pada
timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda atau kecoklatan pada
daerah tersebut. Tanda tersebut biasa dikenal dengan nama striae
gravidarum dan bisa menjadi lebih gealap warnanya pada multigravida
dengan warna kulit gelap atau hitam. Striae gravidarum ini akan berkurang
setelah masa kehamilan dan biasanya nampak seperi garis-garis yang
berwarna keperakan pada wanita kulit putih atau warna gelap/hitam yang
mengkilap.

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.


pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang
juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat
terdapat deposit pigmen pada dahi,pipi, hidung yang disebut chloasma
garavidarum. Estrogen dan progesteron telah dilaporkan menimbulkan
efek perangsangan melanosit (Diczfalusy dan Troen, 1961)

STRIAE GRAVIDARUM
Terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, garis-garis sedikit cekung
kemerahan umumnya timbul pada kulit abdomen kadang kala pada kulit
paha dan payudara. Terjadi pada separuh wanita hamil. Pada wanita
multipara seringkali ditemukan bersamaan dengan sikatriks striae
kehamilan sebelumnya.

DIASTASIS REKTI
Kadangkala otot dinding abdomen tidak dapat menahan tegangan yang
diberikan kepadanya, dan muskuli rekti terpisah di garis tengah , sehingga
membentuk diastasis rekti dengan lebar yang bervariasi. Kalau berat
banyak bagian dari dinding uterus anterior yang hanya tertutup oleh kulit,
fasia yang menipis dan peritoneum.

PERUBAHAN-PERUBAHAN VASKULER KULIT


Angioma, nevus,telangiektasis (Vascular spider), timbul pada sekitar 2/3
wanita kulit putih dan kira-kira 10% wanita kulit hitam selama kehamilan
(Bean dkk, 1949). Angioma adalah bintik-bintik/ garis menonjol kecil
merah pada kulit, khususnya terjadi pada wajah, leher, dada atas dan
lengan dengan radikel-radikel bercabang keluar dari badan sentralnya.
Paling mungkin disebabkan oleh hiperestrogenemia.

10
Palmar erythema, bintik-bintik merah pada bagian telapak tangan, juga
sering ditemukan pada kehamilan namun tidak ada arti klinis yang akan
segera menghilang setelah kehamilan berakhir.

Perubahan Sistem Integumen Yang Dirasakan Ibu Hamil :


1. Trimester I
- Palmar erythema (kemerahan di telapak tangan) dan spider nevi
- Linea alba/nigra
2. Trimester II & III
- Chloasma dan perubahan warna aerola.
- Striae gravidarum (bulan ke 6-7)

C. PENUTUP

RINGKASAN

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya


pada alat genitalia eksterna dan interna, payudara serta sistem vital
penting lainnya dalam tubuh seperti sistem pencernaan, sistem
muskuloskeletal, sistem cardiovasculer dan sistem integumen.
1. Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan
dipengaruhi oleh peningkatan hormon progresteron dan tekanan uterus
yang membesar terhadap organ saluran pencernaan. Mual, muntah,
hipersalivasi, heartburn, konstipasi, perut kembung adalah kondisi
yang biasanya dirasakan oleh ibu hamil sebagai bentuk pengaruh
perubahan pada sistem pencernaan.
2. Perubahan yang terjadi pada sistem
muskuloskeletal dipengaruhi baik secara hormonal dengan efek
relaksasi jaringan persendian juga secara postural dari berpindahnya
pusat gravitasi dengan efek keluhan sakit pinggang, nyeri punggung,
lordosis, mati rasa dan perih pada bagian sikut dan jari-jari tangan.
3. Perubahan yang terjadi pada sistem
kardiovaskular merupakan kompensasi dari pemenuhan kebutuhan yang
meningkat untuk pemenuhan nutrisi dengan adanya janin. Selain itu
pengaruh hormonal terhadap pembuluh darah ikut berperan dalam
beberapa perubahan yang terjadi. Manifestrasi pada ibu adalah
palpitasi, perubahan tekanan darah, hipotensi supinasi, hemorrhoid,

11
spider navi dan palmar erythema pada kulit, perdarahan pada gusi dan
hidung serta edema dependen.
4. Perubahan pada sistem integumen dipengaruhi
oleh hormon dan peningakatan supplai darah ke bagian kulit. Contohnya
linea alba/nigra, chloasma, striae gravidarum, palmar erythema dan
spider navi.

HAND OUT

PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA SISTEM PENCERNAAN,


MUSKULOSKELETAL,CARDIOVASCULAR DAN INTEGUMEN

Mata Kuliah : Askeb I


Dosen Pembimbing : Yulinda S.ST

Disusun Oleh :

12
SINAR PERTIWI
COA03010

PROGRAM D4 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2004

Latihan Soal

Pilihlah Jawaban yang Tepat dari pertanyaan Berikut :


1. Mual dan muntah yang terjadi pada awal
kehamilan disebabkan oleh :
A. Pengaruh hormon progresteron terhadap otot lambung.
B. Hipersalivasi.
C. Waktu pengosongan lambung yang lebih lama.
D. Berkurangnya peristaltik dan motilitas lambung.

2. Perubahan postur tubuh seiring


bertambahnya usia kehamilan menyebabkan
ketidaknyamanan pada ibu yaitu, Kecuali :
A. Sakit Pinggang
B. Mati rasa pada jari tangan dan kaki
C. Nyeri punggung
D. Rasa neri pada ligamen rotundum

Essay :

1. Berikan contoh perubahan pada sistem cardiovaskuler ?

13
2.Sebutkan pengaruh perubahan cardiovasculer terhadap
sistem integumen ?

14

Anda mungkin juga menyukai