Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukurkehadiratTuhanYang MahaEsayang telahmemberikan rahmatdan hidayahNya


sehinggakelompoksaya dapat menyelesaikantugas makalahyang berjudul perubahan sistem
pencernaan pada kehamilan dan proses metabolisme tepat pada waktunyaAdapun
tujuandaripenulisan makalahiniyaituuntuk memenuhi tugasdaridosenpengampumata kuliah
Anatomi fisiologi Selain itu, makalah ini jugabertujuanuntuk menambah wawasantentang bagaimana
perubahan sistem pencernaan pada kehamjlan dan proses metabolisme Saya ucapkan terima
kasihkepada ibu Dwi Wahyuning Tiyas,S.SiT.MPH selaku dosen pengampumata kuliah Anatomi
fisiologi yang telah memberikantugas inisehinggadapat menambah pengetahuan pada bidang
Anatomi fisiologi. Sayaucapkanterimakasih jugakepada semua pihakyangtelah membagi
sebagianpengetahuannyasehinggakita dapat menyelesaikantugas ini.Kami menyadari bahwa
makalah yangkamitulis ini masihjauhdari kata sempurna. Maka dariitu, kami meminta
kritikdansarandiharapkandemi kesempurnaan makalahini.Dan kami berharap semogapara pembaca
dapat menambah pengetahuan dari maklah yangkami buat.

Bangkalan, 11 November 2022

Tim penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Saluran pencernaan meliputi berikut ini:Rongga mulut atau mulut dengan kelenjar saliva dan tonsil
sebagai Organ aksesori Faring atau tenggorokan Esofagus Lambung Usus kecil, terdiri dari
duodenum, ileum, dan jejunum, dengan hati, Kantung empedu, dan pancreas sebagai organ aksesori
utama.Usus besar, terdiri dari cecum, kolon, rektum, dan kanal anal (lubang anus)Anus .Makanan
mengalami tiga proses dalam tubuh, yaitu pencernaan, absorpsi, dan Metabolism. Pencernaan dan
arbsorpsi terjadi dalam saluran pencernaan. Setelah nutrisi Diserap makan mereka tersedia bagi
semu sel dalam tubuh kita dan digunakan oleh sel untuk Metabolisme. Gangguan pencernaan yang
terjadi selama kehamilan adalah kondisi yang normal dan umumnya disebabkan karena perubahan
kadar hormon. Pada trimester kedua dan ketiga, gangguan pencernaan ini bisa lebih sering terjadi
karena pertumbuhan bayi yang bisa jadi mendorong perut ibu.Meskipun kebanyakan gangguan
pencernaan tidak berbahaya, tetapi ibu tetap disarankan untuk segera mengatasinya.Gangguan
pencernaan yang kerap dialami oleh bumil adalah asam lambung naik, sehingga terjadi sensasi sakit
yang membakar tenggorokan, bahkan sampai ke belakang tulang dada. Tahukah ibu, sebagian besar
gangguan pencernaan disebabkan karena pola makan maupun jenis makanan yang
dikonsumsi.Menurut jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh Clinical Gastroenterology and
Hepatology disebutkan kalau mengonsumsi makanan terlalu banyak dalam waktu singkat, makan
makanan tinggi lemak, mengudap cokelat, minum jus buah atau minuman berkafein (kopi, teh,
minuman cola), melakukan aktivitas fisik segera setelah makan, terlalu banyak membungkuk, bahkan
merasa cemas bisa menjadi pemicu gangguan pencernaan.Perut Terasa Begah Seiring pertumbuhan
janin di dalam kandungan yang semakin besar, maka rahim ibu pun akan ikut membesar. Hal ini akan
memberi dampak pada ibu hamil, yaitu ibu akan mudah merasa begah, perut lebih cepat penuh, dan
semakin sulit menarik napas.Rahim ibu yang membesar akan menekan organ-organ lain di dalam
perut maupun di sekitar perut, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan tersebut pada perut. Ibu
hamil bisa mengetahui bahwa ketidaknyamanan pada perut yang dirasakan adalah karena
membesarnya rahim, dengan melihat gejala-gejalanya, seperti malas makan karena merasa perut
begah.Selain itu, ibu juga akan mengalami sulit bernapas yang bisa terjadi kapan saja, terutama saat
kehamilan memasuki trimester ketiga.

Salah satu fungsi terpenting dari traktus gastrointestinal adalah mencerna nutrien berupa
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air yang digunakan makhluk hidup untuk memproduksi
energi, penyusunan protein kompleks dan lemak, serta maintenans elektrolit dan total cadangan
cairan tubuh. Produksi energi melibatkan oksidasi nutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) yang
menghasilkan ikatan fosfat berenergi tinggi dimana energi disimpan untuk proses kehidupan, serta
karbon dioksida dan air dihasilkan sebagai produk sampingan.Ikatan fosfat berenergi tinggi yang
paling penting adalah adenosin trifosfat (ATP) (Gambar 33-1). Molekul yang tersebar di seluruh
tubuh ini adalah tempat penyimpanan energi bagi tubuh, menyediakan energi yang diperlukan untuk
semua proses fisiologis dan reaksi kimiawi. Kemungkinan, proses intraseluler yang paling penting
yang memerlukan energi dari hidrolisis ATP adalah pembentukan ikatan peptida antar asam amino
selama sintesis protein. Selain itu, kontraksi otot skeletal juga tidak dapat terjadi tanpa adanya
energi yang berasal dari hidrolisis ATP. Metabolisme nutrien diperlukan untuk pembentukan ATP
yang ketika dihidrolisis akan menghasilkan energi untuk transpor ion pada semua membran sel.
Transpor aktif diperlukan untuk mempertahankan distribusi ion yang diperlukan untuk beberapa
proses seluler, antara lain untuk propagasi impuls saraf. Pada tubulus ginjal, 80% dari ATP digunakan
untuk transpor ion membran. Sebagai tambahan dari fungsinya sebgai transfer energi, ATP juga
merupakan prekursor dari siklik adenosin monofosfat (cAMP), sebuah molekul sinyal yang
penting.Pada orang dewasa, total kebutuhan energi rata-rata 39 kkal/kg pada pria dan 34 kkal/kg
pada wanita. Sekitar 20 kkal/kg digunakan sebagai metabolisme basal yang diperlukan untuk
mempertahankan integritas membran sel dan tugas lain yang memerlukan energi untuk membuat
kita tetap hidup. Pada keadaan istirahat, pengeluaran kalori basal kira-kira sekitar 1,1 kkal per menit,
yang memerlukan sekitar 200 sampai 250 mL oksigen per menit pada seorang pria dengan berat
badan 70 kg untuk oksidasi nutrien. Semakin meningkatnya tingkat aktivitas diatas keadaan basal,
kebutuhan kalori (dan oksigen) semakin meningkat sebanding dengan pengeluaran energi yang
dibutuhkan (Tabel 33-1).

1.1 Rumusan masalah


Bagaimana cara mengatasi masalah sistem pencernaan bagi ibu hamil?
Apa saja yang mempengaruhi pencernaan sistem pencernaan bagi ibu hamil?
Faktor apa saj yang mempengaruhi ketidak lancarnya sistem pemcernaan?
1.2 Tujuan penulisan
Mengetahui masalah apa saja yang dapat mengganggu pencernaan ibu hamil
Mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk menanngani masalah pencernaan bagi ibu
hamil ,Mengetahui organ – organ apasaja yg ikut berperan pada sistem pencernaan,Memahami
apasaja yang harus dipenuhi ibu hamil agar tidak adanya masalah disistem
pencernaan ,Mengetahui penyakit apa saja yg disebabkan oleh gangguan pencernaan bagi ibu
hamil dan cara mengatasinya.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perubahan sistem pencernaan pada kehamilan

Selama kehamilan akan terjadi perubahan baik anatomi maupun fisiologi. Adapun perubahan yang
paling banyak dikeluhkan ibu hamil yaitu salah satunya pada sistem pencernaan. Hormon estrogen
berperan pada setiap perubahan yang terjadi selama kehamilan termasuk pada sistem pencernaan.
Kadar estrogen yang tinggi berpengaruh dengan berat badan karena salah satu penghasil hormon
estrogen yaitu jaringan lemak. Ibu hamil bisa mengatasi gangguan pencernaan dengan banyak
beristirahat.Bila ibu malas makan karena merasa perut kembung, siasati dengan cara makan sedikit,
tetapi sering. Hindari juga makan dalam jumlah yang sangat banyak dalam sekali waktu.Sembelit
Banyak ibu hamil juga sering mengeluhkan tentang kesulitan buang air besar (BAB). Sebenarnya
gangguan pencernaan ini bisa terjadi pada usia kehamilan berapapun, tetapi paling sering terjadi di
trimester terakhir.Salah satu pemicunya adalah ukuran tubuh janin yang sudah membesar dan
kepala bayi yang berada di bawah menekan usus, sehingga membuat ibu hamil susah BAB. Selain itu,
kebiasaan buruk yang sering ibu lakukan, seperti malas bergerak atau kurang minum membuat aliran
darah tidak lancar, feses mengeras, sehingga susah dikeluarkan.Penyebab sulit BAB saat hamil
lainnya mungkin saja karena ibu hamil mengidap wasir. Perubahan hormon yang terjadi selama
kehamilan pun ikut menyebabkan ibu hamil sulit BAB. Untuk mengatasinya, ibu hamil disarankan
untuk banyak makan buah-buahan, mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, minum air putih
yang cukup, dan berolahraga secara rutin. Mual dan muntah wajar terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini
disebut juga dengan morning sickness yang terjadi pada awal kehamilan dan bisa muncul kembali di
trimester terakhir. Walaupun kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness, tetapi ada juga
beberapa ibu hamil yang tidak mengalaminya sama sekali, sehingga mereka dapat menjalani
kehamilannya dengan nyaman.Ibu hamil sebaiknya mencari cara untuk mengatasi morning sickness
agar bayi yang ada di kandungan tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya. Karenanya,
disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil tapi sering, lalu banyak beristirahat dan
menghindari makanan yang dapat memicu mual.Diare Perubahan hormon, mengonsumsi makanan
sembarangan, dan stres bisa menyebabkan ibu hamil mengalami diare. Masalah pencernaan ini bisa
terjadi di usia kehamilan berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada trimester ketiga karena masa
ini merupakan masa menjelang persalinan.Kondisi ini perlu segera ditangani karena bisa berdampak
buruk pada kondisi janin. Diare membuat janin tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen
yang baik lantaran ibu sering buang air.

2.2 Proses metabolisme

1. Metabolisme karbohidrat

Karbohidrat meliputi sekelompok senyawa organik yang mencakup gula dan pati, serta selain
karbon, karbohidrat mengandung hidrogen dan oksigen dalam rasio yang sama dengan air (2:1). Tiga
disakarida sangat penting bagi manusia adalah sukrosa: glukosa dan fruktosa; laktosa: glukosa dan
qgalaktosa; dan maltosa: glukosa dan glukosa. Pati, yang terdapat di biji-bijian seperti gandum, nasi,
dan barley dan tumbuhan lain, seperti kentang dan jagung, terdiri dari banyak unit glukosa yang
terikat oleh ikatan glikosidik. Gula adalah sumber energi yang penting bagi tubuh dan satu-satunya
sumber energi bagi otak.Hati adalah tempat metabolisme karbohidrat dimana regulasi,
penyimpanan, dan produksi glukosa berlangsung. Hati merupakan satu-satunya organ yang
mengandung glukosa kinase, enzim yang memiliki laju reaksi tinggi (Km), mampu memfosforilasi
glukosa, tapi hanya ketika konsentrasinya tinggi. Konsentrasi yang cukup segera muncul setelah
makan ketika konsentrasi glukosa di vena porta meningkat. Setidaknya 99% dari semua energi yang
berasal dari karbohidrat digunakan oleh mitokondria untuk membentuk ATP di dalam sel Produk
akhir dari pencernaan karbohidrat pada traktus gastrointestinal adalah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Setelah diabsorpsi ke sirkulasi, fruktosa dan galaktosa segera diubah menjadi glukosa.
Sehingga, glukosa adalah molekul utama yang digunakan untuk memproduksi ATP. Glukosa ini harus
ditranspor melewati membran sel ke dalam sitoplasma sel sebelum dapat digunakan oleh sel.

2. Metabolisme lemak

Lemak adalah molekul organik hidrofobik yang mencakup wax, sterol, vitamin larut lemak,
trigliserida, fosfolipid, dan senyawa lainnya. Lemak mengandung energi potensial yang tinggi, tapi
juga penting sebagai komponen struktural dari membran sel, dalam jalur sinyal, dan sebagai
prekursor pada beberapa sitokin. Asam lemak dan derivatnya dan juga molekul yang mengandung
sterol seperti kolesterol juga dianggap sebagai lemak. Walaupun ada jalur biosintesis untuk
mensintesis dan mendegradasi lemak, beberapa asam lemak penting bagi tubuh dan harus
dikonsumsi dari makanan. Asam lemak adalah asam karboksilat yang terdiri dari rantai hidrokarbon
panjang yang berakhir pada grup karboksil.Trigliserida, setelah diabsorpsi dari traktus
gastrointestinal, ditranspor dalam limfe dan lalu melalui duktus thorakikus, masuk ke dalam sirkulasi
dalam bentuk droplet yang disebut kilomikron. Kilomikron dengan cepat dikeluarkan dari sirkulasi
dan disimpan saat melewati kapiler jaringan adiposa dan otot skeletal. Trigliserida digunakan dalam
tubuh terutama untuk menyediakan energi untuk proses metabolisme yang sama dengan
karbohidrat.

3.Metabolisme protein

Sekitar 75% dari unsur padat dalam tubuh adalah protein (Tabel 33-3). Semua protein terdiri dari 20
asam amino yang sama, dan beberapa diantaranya harus dikonsumsi dalam makanan karena mereka
tidak dapat dibentuk secara endogen (asam amino esensial) (Tabel 33-4). Protein diet harus dicerna
menjadi asam amino dan di- dan tripeptida sebelum dapat diabsorpsi. Proses dimulai dilambung
ketika pepsinogen diubah menjadi pepsin pada pH asam. Proses berlanjut di usus halus dimana
pankreas mensekresi tripsin, kemotripsin dan karboksipeptida. Protease gaster dan pankreas ini
menghirolisis protein menjadi peptida rantai sedang dan kecil. Peptidase di batas usus halus
menghidrolisis peptida rantai sedang dan kecil ini menjadi asam amino dan di- dan tripeptida bebas.
Produk akhir pencernaan ini, terbentuk pada permukaan enterosit, siap diabsorpsi oleh transporter
asam amino natrium-dependen.

BAB III PENUTUP

3.1kesimpulan
Simpulannya yaitu seorang ibu hamil Bisa mengalami sistem pencernaan seperti pada rongga
mulut lambung,usus,dan juga pada aksesoris pencernaan yang tidak secara langsung mencerna
makanan namun memiliki peran penting dalam pencernaan dan juga proses metabolisme dimana
proses ini untuk pengolahan zat gizi dari makanan yang telah di serap oleh tubuh untuk di ubah
menjadi energi.proses ini terjadi dari serangkaian reaksi kimia rumityang terjadi pada sel sel
tubuh.reaksi kimia yang disesuaikan dengan masing masing organ tubuh dan pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Flood, P., Rathmell, JP., Shafer, S. 2015. STOELTING’S Pharmacology and Physiology in
Anesthetic Practice Fifth Edition. United States of America: Library of Congress Cataloging.
2. Rizky arisfa 2018.Universitas sumatera utara,repositori.usu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai