Anda di halaman 1dari 14

PERUBAHAN ADAPTASI SISTEM DIGESTI

PADA PERSALINAN DAN NIFAS

KELOMPOK 6 (N) :
DIAN WIDYA WATI (2310101197)
IQOH ULIL ISTIANATUN NADHIFAH (2310101198)
SITI MULYANI (2310101199)
ISNURPRATIWI QUSRINIE (2310101200)
IKVINA SAADATUL LAILAH (2310101218)
Fisiologi Pada Ibu Bersalin

Persalinan normal adalah proses pengeluaran seluruh hasil


konsepsi yang terjadi pada usia kehamilan 37-42 minggu
tanpa disertai dengan penyulit. Proses persalinan dimulai
dari adanya kontraksi rahim yang menyebabkan adanya
pembukaan serviks (Depkes RI, 2014)

Fisiologi persalinan ialah suatu proses pengeluaran hasil


konsepsi yang dapat hidup diluar rahim melalui jalan lahir
atau dengan jalan lain.
Perubahan Pada Gastrointestinal Saat Bersalin

Sistem Gastriontestinal berpengaruh dalam beberapa hal karena


kehamilan. Tingginya kadar progesterone mengganggu
kesimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah dan
meningkatkan kontraksi otot – otot polos. Sekresi salvia menjadi
lebih asam dan lebih banyak, dan asam lambung menurun.
Pembesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung dan
intestine.
System pencernaan dengan pengaruh hormon estrogen asam
lambung meningkat yang mengakibatkan hipersaliva. Sedangkan
pengaruh hormon Progresteron menyebabkan pergerakan usus

menurun dan terjadi kobstipasi .


Perubahan Sistem Gastrointestinal Pada Persalinan
Pada awal persalinan, kontraksi uterus berlangsung setiap 15-20 menit dengan
durasi 15-20 detik setelah itu kontraksi akan terjadi setiap 5-7 menit dengan
durasi 30-40 detik. Selama fase aktif, kontraksi uterus menjadi lebih sering
dengan durasi yang lebih panjang yakni 40 detik hingga mencapai 60 detik
menjelang akhir fase aktif. hal ini mempengaruhi Pergerakan gastrik serta
penyerapan makanan padat berkurang, menyebabkan pencernaan hampir
terhenti selama persalinan. Makanan yang masuk ke lambung kemungkinan
besar akan tetap berada dalam perut selama persalinan. Lambung yang penuh
dapat menimbulkan ketidaknyamanan
Perubahan Sistem Pencernaan
Pada Masa Nifas

1. Nafsu makan

Nafsu Makan Ibu biasanya merasa lapar segera pada 1-2 jam setelah proses
persalinan, Setelah benar-benar pulih dari efek analgesia dan keletihan,
kebanyakan ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan
dua kali dari jumlah yang biasa dikonsumsi disertai konsumsi camilan sering
ditemukan, untuk pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3-4 hari sebelum
faal usus kembali normal.
2. Motilitas

Motilitas Secara khas, penurunan tonus


dan motilitas otot traktus cerna menetap
selama waktu yang singkat setelah bayi
lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia
bisa memperlambat pengembalian tonus
dan motilitas ke keadaan normal
3. Pengosongan Usus

Pengosongan usus Pada masa nifas sering


terjadi konstipasi setelah persalinan. hal ini
disebabkan karena pada waktu persalinan alat
pencernaan mengalami tekanan, dan pasca
persalinan tonus otot menurun sehingga
menyebabkan kolon menjadi kosong,
pengeluaran cairan berlebih pada waktu
persalinan, kurangnya asupan makanan, cairan
dan aktivitas tubuh.
Pembahasan kasus
Seorang perempuan berusia 24 tahun P1A0Ah1, melahirkan anak
pertamanya 4 hari yang lalu. Ibu datang ke Puskesmas, mengeluh
sembelit dan perut terasa tidak nyaman. Bidan melakukan pemeriksaan,
hasil TTV dalam batas normal. Selanjutnya Bidan memberikan
konseling mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi pada masa nifas dan
ASI ekslusif. Bidan menjelaskan bahwa sembelit yang dialami oleh ibu
merupakan hal yang normal terjadi, dikarenakan adaptasi fisiologi
sistem pencernaan.Jelaskan perubahan dan adaptasi sistem digesti pada
persalinan dan masa nifas sesuai kasus diatas, serta bagaimana cara
penanganannya!
Pembahasan
Pasa masa persalinan rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan
usus bagian bawah sehingga terjadinya sembelit (kontstipasi). Sembelit semakin
berat karena Gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesterone. Selama proses persalinan fase aktif, kontraksi uterus menjadi
lebih sering dengan durasi yang lebih Panjang, hal ini mempengaruhi
Pergerakan gastrik serta penyerapan makanan padat berkurang, menyebabkan
pencernaan hampir terhenti selama persalinan. Makanan yang masuk ke
lambung kemungkinan besar akan tetap berada dalam perut selama persalinan
Pembahasan
Pada masa nifas sering terjadi konstipasi setelah persalinan hal ini disebabkan
karena pada waktu persalinan alat pencernaan mengalami tekanan, Buang air
besar secara spontan bisa tertunda selama 2-3 hari setelah ibu melahirkan.Agar
dapat buang air besar kembali normal dapat diatasi dengan diet tinggi serat,
peningkatan asupan cairan, dan ambulasi awal. Sistem pencernaan pada masa
nifas membutuhkan waktu yang berangsur-angsur untuk kembali normal. Pola
makan ibu nifas tidak akan seperti biasa dalam beberapa hari dan perineum ibu
akan terasa sakit saat defekasi. Faktor-faktor tersebut mendukung kejadian
konstipasi pada ibu nifas pada minggu pertama
Pembahasan
Konstipasi post partum dengan gejala seperti rasa sakit atau rasa
ketidaknyamanan, tegang, dan feses keras adalah kondisi umum yang
mempengaruhi kejadian hemoroid dan nyeri. di daerah episiotomi. Hal ini
akibat pengaruh hormon kehamilan dan penggunaan zat besi sebagai
suplemen sehingga dapat meningkatkan resiko konstipasi pada ibu post
partum (Turawa et al., 2015). Konstipasi mempengaruhi sekitar 20-25% dari
populasi, dapat terjadi pada semua umur dan didominasi oleh perempuan
dengan rasio kejadian antara perempuan dan laki-laki sebesar 2:1 (Kassolik,
et al., 2015).
Menurut Kusharto (2006), serat mampu mengatasi
konstipasi karena serat di metabolisme oleh bakteri
yang berada dan melalui saluran cerna. Pengaruh
nyata yang telah dibuktikan adalah bertambahnya
volume feses, melunakkan konsistensi feses,
memperpendek waktu transit di usus, dan
memproduksi flatus.
Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Sekitar
80% dari kebutuhan individu merupakan kontribusi cairan
termasuk air, dan sisanya diperoleh dari makanan. Kebutuhan
cairan setiap individu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, faktor lingkungan, dan
status gizi (Popkin, et al., 2006). Salah satu fungsi air sebagai
penghancur makanan (Potter dan Perry, 2006).
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai